Saham Dan Valuasinya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SAHAM DAN VALUASINYA A. DEFINISI SAHAM Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Modal yang dihasilkan dari penerbitan saham yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan akan tetap tertanam dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri, modal tersebut bukanlah merupakan investasi yang bersifat permanen. Hal ini terjadi karena, setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik prerusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). B. HAK HUKUM DAN FASILITAS PEMEGANG SAHAM Pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan dan mereka memilik hak dan fasilitas tertentu. Kendali atau Perusahaan Pemegang saham biasa suatu perusahaan berhak memilih para direkturnya, selanjutnya memilih pengurus yang akan mengelola usaha. Dalam suatu perusahaan kecil, pemegang saham utama umumnya juga sebagai Presiden dan Ketua Dewan Direksi. Dalam perusahaan besar terbuka, manajer umumnya memiliki saham, tetapi kepemilikan pribadi tersebut biasanya tidak cukup untuk memberikan merek hak suara. Jadi manajemen dari kebanyakan perusahaan yang dimiliki publik dapat diganti oleh pemegang saham jika tim manajemen tersebut dinilai tidaak efektif. Peraturan federal dan negara bagian mengatur pelaksanaan hak yang dimiliki oleh para pemegang saham. Pertama, perusahaan harus melakukan pemilihan direksi secara berkala, biasanya satu kali dalam setahun dengan pengambilan suara yang dilakukan pada rapat tahunan. Sering kali, sepertiga direksi dipilih setiap tahun untuk masa jabatan tiga tahun. Pemegang saham dapat hadir dalam rapat tahunan dan memberikan suara secara langsung, tetapi mereka umumnya memindahkan hak mereka untuk memberikan suara kepada orang lain melalui mandat (proxy). Mandat (proxy) yaitu 1



suatu untuk bertindak atas nama orang lain, umumnya kekuasaan untuk memberikan suara atas dasar saham biasa. Hak Preemptive Pemegang saham biasa sering kali memiliki hak yang disebut hak preemptive (preemptive right) untuk membeli setiap tambahan saham yang dijual oleh perusahaan. Hak preemptive merupakan suatu ketentuan dalam anggaran dasar perusahaan yang memberikan hak kepada pemegang saham biasa untuk membeli emisi baru saham biasa. Tujuan hak preemptive ada dua yaitu: 1. Mencegah manajemen suatu perusahaan menerbitkan saham tambahan dalam jumlah besar dan membeli sendiri saham- saham tersebut. Manajemen akibatnya dapat mengambil alih kendali perusahaan dan mengalahkan kehendak para pemegang saham saat ini. 2. Melindungi pemegang saham dari pendilusian nilai. Misalnya beredar 1.000 lembar saham biasa yang harganya masing- masing adalah $100 sehingga total nilai pasar perusahaan adalah $100.000. Jika dijual tambahan 1.000 lembar saham dengan harga $50 per lembar atau sebesar $50.000, penambahan ini akan mengakibatkan total niali pasar naik menjadi $150.000. Ketika total nilai pasar yang baru dibagi dengan jumlah saham beredar yang baru akan diperoleh nilai sebesar $75 per lembar saham. Pemegang saham lama akan kehilangan $25 per lembar saham dan pemegang saham baru akan langsung mendapatkan laba sebesar $25 per lembar saham. Jadi menjual saham biasa dengan harga di bawah nilai pasar akan mendilusi harganya dan memindahkan kekayaan pemegang saham saat ini pada pihak yang diperkenankan untuk membeli saham baru. C. JENIS-JENIS SAHAM Jenis saham dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Berdasarkan Cara Peralihannya Jika dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dipedakan menjadi dua macam diantaranya: -



Bearer Stock Saham yang tidak ditulis nama dari pemiliknya, tujuannya supaya mudah untuk dipindahtangankan dari suatu investor ke investor lainnya.



-



Registered Stock Saham yang ditulis nama siapa pemilik dari saham tersebut, yang dimana cara untuk peralihannya harus melalui cara atau prosedur tertentu. 2



2. Berdasarkan Kemampuan Hak Klaim Jika dilihat dari kemampuan hak klaim, saham dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya: -



Saham Biasa Saham Preferen



Saham Biasa Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Ada dua jenis saham biasa, yaitu: 1. Saham atas nama Saham yang nama pemilik saham tertera diatas lembaran saham tersebut. 2. Saham atas unjuk Nama pemilik saham tidak tertera dalam lembaran saham tersebut. Dengan membeli saham, tentu akan mengurangi pengeluaran untuk konsumsi atas barang dan jasa, dengan harapan untuk mendpatkan keuntungan berupa dividend an keuntungan berupa capital gain apabila saham tersebut dijual. Mereka menanggung resiko dan mendapat keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka tidak menerima deviden. Dan sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus. Mengenai hal tersebut, sudah ada ketentuan hukumnya, yaitu bahwa suatu perusahaan yang menderita kerugian, selama kerugian itu belum dapat ditutup, maka selama itu pula perusahaan tidak dibolehkan membayar deviden. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa asset perusahaan setelah dikurangi bagian dari pemegang saham preferen. Adapun karakteristik dari saham biasa, yaitu: a. Hak suara pemegang saham dapat memilih dewan komisaris. Dewan komisaris ini berfungsi sebagai badan pengawas dan supervise perseroan secara keseluruhan dimana anggotanya ditunjuk dan bertanggungjawab langsung kepada pemegang saham. b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru c. Tanggung jawab terbatas pada jumlah yang diberikan saja. Jenis-Jenis Saham Biasa 3



Sebagian besar perusahaan hanya memiliki satu jenis saham biasa, terkadang digunakan saham terklasifikasi (classified stock) untuk memenuhi kebutuhankebutuhan khusus. Ketika digunakan klasifikasi khusus, satu jenis akan disebut Kelas A, jenis yang lainnya disebut Kelas B, dan seterusnya. Perusahaan kecil yang baru berdiri sedang mencari pendanaan dari sumber-sumber luar menggunakan jenis saham biasa yang berbeda-beda. Misalnya, ketika Genetic Consepts masuk bursa baru-baru ini, saham Kelas A perusahaan dijual kepada public dan membayarkan deviden, tetapi saham ini memiliki hak suara selama 5 tahun. Saham Kelas B perusahaan, yang dipertahankan oleh penyelenggara perusahaan, memiliki hak suara penuh selama 5 tahun. Namun ketentuan hukum menyatakan bahwa saham Kelas B tidak dapat menerima deviden sampai perusahaan mampu menciptakan kekuatannya untuk menghasilkan laba dengan mengumpulkan laba ditahan sampai jumlah yang telah ditentukan sebelumnya. Akibatnya, penggunaan saham yang terklasifikasi memungkinkan public mengambil posisi dalam perusahaan yang tumbuuh dan di danai secara konservtif tanpa mengorbankan labanya. Sementara itu pendiri perusahaan mempertahankan kendali penuh selama tahap-tahap awal perkembangan perusahaaan yang sangat penting. Pada waktu bersamaan, investor luar terlindungi dari penarikan dana secara berlebihan oleh pemilik asli perusahaan. Kejadian seperti sering terjadi, maka saham Kelas B disebut juga sebagai saham pendiri. Saham pendiri merupakan saham yang dimiliki oleh para pendiri perusahaan yang memiliki satu-satunya hak suara, tetapi dividennya dibatasi selama beberapa tahun yang ditentukan. Valuasi Saham Biasa Saham biasa mencerminkan andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Namun, bagi investor pada umumnya, selembar saham biasa hanyalah selembar kertas yang dicirikan dengan dua fitur berikut ini: a. Saham biasa memberikan hak dividen kepada pemiliknya, tetapi hanya jika perusahaan memiliki laba yang cukup untuk membayar dividen dan manajemen memilih



untuk



membayarkan



dividen



daripada



mempertahankan



dan



menginvestigasi kembali seluruh laba. Jika obligasi memiliki janji untuk membayar bunga, saham biasa tidak memberikan janji seperti itu. b. Saham dapat dijual dan harapannya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Jika saham ternyata dijual pada harga diatas harga belinya maka investor 4



akan emnerima keuntungan modal (capital gain). Biasanya, ketika membeli saham biasa, seseorang berharap akan menerima keuntungan modal karena jika tidak, ia tidak akan membeli saham tersebut. Namun, pada kenyataannya ia bias saja mendapatkan kerugian modal, buka keuntungan modal. Definisi Istilah-Istilah Model Valuasi Saham Saham biasa memberikan aliran arus kas yang diharapkan akan terjadi dimasa depan dan nilai suatu saham dihitung dari nilai sekarang arus kas masa depan yang diharapkan, dimana nilai tersebut terdiri atas dua unsur yaitu dividen yang diharapkan setiap tahunnya dan harga yang diharapkan akan diterima oleh investor ketika mereka menjual saham tersebut. Harga terakhir akan memasukkan pengembalian investasi awal ditambah keuntungan modal yang diharapkan. Istilah dalam Model Valuasi Saham



Istilah Dt



Penjelasan Dividen yang diharapkan akan diterima oleh para pemegang saham pada akhir tahun ke-t.



P0



Harga Pasar



Harga pasar actual saham hari ini. Harga dimana saham dijual dipasaran.



P^t



Nilai Intrinsik



Harga saham yang diharapkan pada akhir setiap tahun ke-t.



G



rs



Tingkat



Tingkat pertumbuhan dividen per lembar saham



Pertumbuhan



yang diharapkan.



Tingkat



Tingkat minimum pengembalian atas suatu saham



Pengembalian yang biasa yang dianggap dapat diterima oleh pemegang



rȓ s



Diminta



saham.



Tingkat



Tingkat pengembalian atas saham biasa yang



Pengembalian yang diharapkan akan diterima oleh pemegang saham di diharapkan



masa depan.



5



rṝ ṝs



Tingkat



Tingkat pengembalian atas suatu saham biasa yang



Pengembalian



secara actual diterima oleh pemegang saham dalam



Aktual



atau periode di masa lalu.



Terealisasi DḎ1



Imbalan



P0



Dividen



P^1 –P0



Imbalan



P0



Keuntungan Modal



Total



pengembalian



diharapkan



hasil Dividen yang diharapkan dibagi dengan harga saham saat ini. Hasil Keuntungan modal sepanjang satu tahun tertentu yang dibagi dengan harga awal.



yang Jumlah imbalan hasil yang diharapkan dari imbalan hasil keuntungan modal yang diharpakan.



Saham Preferen (Preferred Stock) Pemegang saham preferen mempunyai sejumlah “preferensi” tertentu di atas pemegang saham biasaterutama dalam dua hal, yaitu: 1. Pembagian deviden. Dividen untuk pemegang saham preferen diambilkan lebih dulu dari laba bersih, kemudian sisanya disediakan untuk pemegang saham biasa. Dividen saham preferen dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominalnya. 2. Pembagian Kekayaan Jika perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham preferen lebih didahulukan dalam pembagian kekayaan daripada saham biasa. Namun, saham preferen juga mempunyai kelemahan, yaitu pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Adapun karakteristik dalam saham preferen, yaitu: a. Memiliki berbagai tingkat artinya dapat diterbitkan dengan katrakteristik yang berbeda-beda. b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen. c. Dividen kumulatif, bila belum dibyarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa. d. Kovertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk. Terdapat juga jenis saham preferen kumulatif yang pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferen kumulatih. Pemegang saham preferen kumulatif jika tidak menerima deviden 6



selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengizinkan atau karena adanya kerugian, maka dikemudian hari apabila perusahaan mendapat laba, mereka berhak untuk menuntut dividen yang tidak dibayarkan di waktu yang lalu. Besarnya dividen saham ini juga dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominalnya. Nilai saham dalam neraca selalu tercantum dalam nilai nominalnya. Jika kurs atau harga pasar pada waktu emisi di atas (di bawah) harga nominal, maka selisih antara harga nominal dengan harga kurs ditambahkan (dikurangkan) dari harga nominal tersebut. Jika kurs di atas harga nominal, maka selisih di atas nominal tersebut (dinamakan agio saham, capital kurs, atau paid in surplus) ditambahkan sehingga akan memperbesar nilai saham dan dengan sendirinya, memperbesar modal sendiri. Sebaliknya, jika kurs di bawah harga nominal (dinamakan disagio) dikurangkan dari harga nominal sehingga hal ini akan memperkecil modal sendiri. Agio atau disagio saham adalah selisih antara harga pasar yang dibayar oleh pemodal pada saat IPO dengan harga nominal saham. D. PENILAIAN SAHAM Di dalam penilaian saham terdapat beberapa penilaian yang berhubungan dengan saham yaitu: 1. Nilai Buku Nilai buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut: a. Hitung nilai ekuitas saham preferen b. Hitung nilai ekuitass saham biasa c. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan nilai bukunya karena nilai buku tersebut mewakili aktiva fisik perusahaan, berarti perusahaan yang memiliki aset yang banyak dan dikelola dengan baik akan cenderung memiliki nilai pasar sama bahkan lebih besar dari nilai bukunya. Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang berhubungan dengannya perlu juga untuk diketahui seperti nilai nominal, agio saham, nilai modal yang disetor dan laba yang ditahan. a. Nilai Nominal 7



Nilai nominal dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang dtetapkan untuk tiap-tiap lembar saham. b. Agio Saham Agio saham merupakan selisih yang dibayrakan oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya. c. Nilai Modal Disetor Nilai modal disetor merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau saham biasa d. Laba Ditahan Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. 2. Nilai Pasar Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar itu ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. 3. Nilai Intrinsik Nilai intrinsik disebut juga nilai fundamental atau nilai seharusnya dari suatu saham. Terdapat dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan dan analisis teknis. Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang bersalah dari keuangan perusahaan sedangkan analisis tekis menggunakan data pasar dari saham untuk menentukan nilai dari saham. Untuk analisis fundamental, ada dua pendekatan untuk menghitung nilai intrinsic saham, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan PER. a. Pendekatan Nilai Sekarang Pendekatan nilai sekarang disebut juga dengan metode kapitalisasi laba karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Jika investor percaya bahwa nilai darri perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut dimasa mendatang dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas dimasa depan, maka nilai perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas dimasa depan menjadi nilai sekarang. b. Pendekatan PER (Price Earnings Ratio)



8



Pendekatan PER atau disebut juga dengan pendekatan earnings multiplier merupakan pendekatan yang popular menggunakan nilai earnings untuk mengestimasi nilai intrinsik. PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earning. Ratio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham terhadapa kelipatan dari earning. Adapun juga yang menjelaskan mengenai penilaian saham dengan pertumbuhan. Dimana terdapat tiga variasi model pertumbuhan, yaitu: 1. Penilaian saham apabila deviden tidak bertumbuh Dimulai dengan deviden suatu saham yang tetap konstan. Keadaan ini disebut saham dengan pertumbuhan nihil (zero growth). Dividen tiap-tiap tahun di masa yang akan datang diperkirakan akan konstan terus jumlahnya. Saham biasanya ditahan untuk waktu yang tidak terbatas. Saham yang tidak bertumbuh pada prinsipnya sama dengan obligasi yang tidak berjatuh tempo. Dengan kata lain, nilai saham yang tidak mempunyai prospek pertumbuhan adalah sama dengan penghasilan dividennya. 2. Penilaian saham dengan pertumbuhan konstan atau normal Biasanya dividen beberapa perusahaan tahun demi tahun berkembang tumbuh seperti yang direncanakan secara umum. Tingkat pertumbuhan ini diharapkan terus berlanjut pada tingkat pertumbuhan yang sama. 3. Penilaian saham dengan pertumbuhan yang tidak konstan Tingkat pertumbuhan ini tidak terus berlanjut pada tingkat pertumbuhan yang sama. Dividen tahun demi tahun berubah-ubah. E. ANALISIS FUNDAMENTAL Analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk menilai saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi ekonomi dan kondisi ekonomi perusahaan termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen (Tjiptono dan Handy, 2006). Penilaian (valuasi) yang tepat dapat membantu investor menentukan saham yang layak untuk dibeli secara matang, yang mampu memberikan return (keuntungan berupa deviden dan capital gain). Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha. Ata fundamental yang dimaksdu adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha 9



adalah kebijakan pemerintah, tingkat bunga, inflasi dan sejenisnya. Analisis fundamental akan menghasilkan kesimpulan apakah perusahaan saham tersebut layak dibeli atau tidak. Analisis ini memiliki horizon jangka panjang karena analisis ini menggunakan data historis dan data masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi di masa mendatang dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Analisis fundamental dapat digunakan untuk melakukan investasi jangka panjang dan nmenilai kelayakan suatu saham. Analisis ini mempelajari brosur atau data-data insdustri perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapatan, produk dan penyerapan pasar, evaluasi



manajemen



perusahaan,



membandingkan



dengan



pesaingnya,



dan



memperkirakan nilai intrinsic dari saham perusahaan tersebut.



10