Saling Maling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SALING MALING Karya : RYAN HERDIANSYAH



LABORATORIUM SENI TEATER DeLIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET



http: //teaterdelik.blogspot.com/



PROLOG



PENCAHAYAAN HANYA FOKUS KE PAK LURAH YANG SEDANG BERPIDATO Tentu saja kejadian ini berhasil membuat keadaan dikelurahan kita ini bergejolak, rumah kita bersama yang seharusnya damai sekali lagi telah dirusak. Untuk itu marilah bersama-sama kita perangi, mulai dari diri kita sendiri. Biarlah dengan tertangkapnya bu linda, bendahara kelurahan kita, menjadi titik akhir dari serangkaian kasus korupsi yang terus menghantui kelurahan kita. Ini era kleptokrasi, kita mesti lihai, jangan cuma diam! (KEADAAN MULAI RIBUT, WARGA DISEBAR DISEKITAR PENONTON DAN MENERIAKAN “HIDUP PAK LURAH!” SECARA BERULANG-ULANG) SATU DIMULAI DENGAN MUSIK PEMBUKA, SUASANA SEAKAN-AKAN RICUH DIIRINGI DENGAN PEMUSIK YANG MEMBUNYIKAN KENTONGAN SAMBIL MENERIAKKAN KALAU SEDANG ADA MALING. SETELAH MUSIK SELESAI LAMPU PANGGUNG MULAI MENYALA, SUASANA WAKTU ITU PAGI MENJELANG SIANG, SEKITAR PUKUL 10. DISEBUAH POS KAMLING SEBUAH KAMPUNG YANG TERTUTUP, KALAU PAKAI KACA DIBUAT SEBISA MUNGKIN TAMPAK DIDALAMNYA GELAP TANPA PENERANGAN, TAMPAK TOMO SEDANG MEMERIKSA SEKITAR SUDUT PANGGUNG DAN ELSA SUDAH DUDUK DI TEMPAT DUDUK DEPAN POS KAMLING PERSIS. Tomo Betul, sampai sekarang belum ketahuan Elsa Kali ini rumah siapa yang kena? Tomo rumah pak lurah el Elsa (Diam) pak lurah? kasihan juga dia, sial kok numpuk kaya gitu apa sudah melapor ke polisi? Tomo



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Sudah, sekarang dirumahnya banyak polisi yang sedang memeriksa Elsa Apa tidak ada yang melihat? Tomo Tidak tau juga Elsa Dicky? Tomo Itu dia masalahnya, dicky malah ikut-ikutan hilang sekarang Elsa Jangan-jangan dia malingnya? Tomo Semua orang juga mikir begitu Elsa Duh, yoga yoga. Kok bisa lho Tomo Itu kan baru pikiran orang -orang Elsa Ya kalau betulan? Apes betul kalau dia diciduk sama aparat Tomo Sudah-sudah jangan mikir yang aneh-aneh Elsa Siapa yang mikir aneh-aneh, aku ini prihatin tom, dia itu teman kita. Apa dia sudah siap kalau nanti masuk penjara? Gimana perasaan orang-orang dirumahnya nanti. Tomo



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Nah itu kan resiko dia kalau betul malingnya. Ya jangan di toleransi kalau dia memang salah Elsa Tapi dia kan teman kita to kas Tomo Nah ini, sedikit sedikit teman, sedikit sedikit kompak Elsa Nah memang dicky itu teman kita, apa salahnya? Tomo ya salah kalau kita kompak samaorang yang salah, jangan ewuh pekewuh, namanya salah ya harus dihukum. Ini negara hukum, buat apa lagi harus jaga nama baik orang yang salah! Duh... Elsa Kenapa tom? Tomo Sial, kok aku jadi ikut mikir yang aneh-aneh Elsa dicky memang teman kita tom. Aku nggak bakal percaya kalau dia malingnya Tomo Kalau aku bilang, aku malingnya, apa kamu percaya? Elsa Ya tentu tidak, buat apa kamu pakai maling-maling segala. Mana mungkin Tomo Ya mungkin saja. Bisa saja karena saya benci sama pak lurah begitu tau kalau dia korupsi, saya betul betul marah el dengan dia. Elsa Terus kamu jadi maling juga seperti dia? Kalau seperti itu apa bedanya kamu sama dia? Lagipula kan kasusnya masih macet disitu tom, masih tersangka. Saya sendiri juga masih belum percaya kalau pak lurah yang berbuat http: //teaterdelik.blogspot.com/



Tomo Siapa yang tau juga Elsa pak lurah berasal dari keluarga kaya turun-temurun. Hidupnya saja sudah cukup begitu, lebih malah. Buat apa lagi dia korupsi? Tomo rezeki memang sudah ada wadahya sendiri-sendiri, tapi kalau serakah dianggap manusiawi? Elsa Itu namanya kurangajar, mana ada yang sudi hak-haknya dimaling pejabat Tomo Ya kau tau sendiri lah, bukan baru kali ini kelurahan kita ini kedapatan kasus korupsi Elsa Iya tom Tomo Dan dari banyak kasus itu, apa ada yang sudah sampai selesai diusut? Satu belum selesai timbul korupsi baru lagi, korupsi sudah jadi budaya sekarang el. Serakah memang manusiawi. Elsa mungkin yang mereka lihat kita itu ladang buat mereka, rakyat bodoh yang gampang sekali dibodohi Tomo Kalau dianggap bodoh ya jangan bodoh Elsa Terus kita bisa apa? Tomo bisa bertindak Elsa



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Bertindak apa? Dengan cara maling juga seperti kamu? Tomo Saya tadi bercanda, malah dianggap serius Elsa iya iya, memangnya kita bisa berbuat apa Tomo Ya apa saja, buat mereka malu, untuk orang-orang serakah seperti mereka, miskin itu hal yang memalukan, ya sudah gantian saja dicuri, maksud saya dimiskinkan Elsa Percuma Tomo Percuma kenapa? Elsa Mereka itu cuma malu setelah ketahuan, tapi sebelum berbuat, apa mereka pernah berpikir soal malu kalau nanti ketahuan. Tomo Ya tapi paling tidak masih untunglah Elsa Untung apanya? Tomo Paling tidak mereka masih punya rasa malu, berarti masih ada harapan kalau mereka bakal malu berbuat curang. Elsa Ya semoga saja tom. (diam sejenak) ngomong-ngomong kamu taruh dimana sekarang? Tomo Apanya?



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Elsa Apa lagi, ya barang malingan kamu Tomo Saya bercanda el Elsa Haha iya iya saya juga bercanda, lalu bagaimana ini tom nasib dicky? Tomo Ya itu, semoga saja dia tidak apa-apa DUA ELSA MENCOLEK TOMO MEMBERITAHU ADA YANG DATANG. DATANG DUA POLISI BERSERAGAM LENGKAP. Polisi 1 Selamat siang, apa betul saudara yang bernama tomo? Tomo Betul, pak. Polisi 1 Dan saudara, elsa? Elsa Saya, pak. Tapi maaf pak kalau boleh tahu ada apa ya, pak? Polisi 2 Kami berdua dari kepolisian, mas. Kami sedang ditugaskan dirumah pak lurah untuk melakukan penyidikan pencurian tadi malam. kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan ke saudarasaudara. Tomo Sekarang bu? (Gagap) Polisi 2



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Kalau saudara-saudara tidak keberatan Elsa Oh silahkan pak, bu. sebentar (MASUK KE POS MENGAMBIL KURSI LALU MENGUNCI POS SETELAH MENYUSUN KURSI) silahkan duduk, pak. Polisi 1 Apa saudara sekalian kenal dengan saudara dicky? Tomo Kenal pak, dia teman kami biasa jaga disini. Polisi 1 Kapan saudara terakhir bertemu? Tomo Kemarin malam pak, sebelum jam 12 kira-kira. Tapi setelah itu saya pamit pulang. Polisi 2 Berapa orang yang kemarin berjaga mas? Tomo Kebetulan cuma saya dan dicky. Polisi 2 Jadi setelah saudara pamit saudara dicky disini sendirian? Polisi 1 Setelah itu apa ada orang lain yang bersama dicky? Tomo Betul pak dicky sendirian setelah saya pamit, tapi setelah itu kemungkinan juga tidak ada orang lain, pak. karena yang biasa berjaga ya kami-kami ini. Apa kemarin kau kemari el? Elsa Tidak tom, tapi maaf pak apa hubungannya kemalingan ini dengan teman kami itu, pak? Polisi 2



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Kami belum tau pasti mas, tapi menurut keterangan beberapa warga saudara dicky itu hilang sejak tadi pagi. Polisi 1 Kami cari kerumahnya juga tidak ada. Kami juga belum tahu pasti apa ada hubungan dengan saudara dicky, kami cuma sedang mengumpulkan bukti dan kebetulan di pintu masuk pak lurah itu terdapat banyak sidik jari yang kami identifikasi milik saudara dicky. Tomo Kalau itu memang kebiasaan kami yang berjaga untuk memeriksa pintu-pintu warga pak apakah sudah dikunci atau belum. Polisi 2 Memangnya begitu mbak? Tomo Betul bu. malah kadang kami membangunkan warga yang rumahnya belum dikunci supaya mengunci rumahnya, karena memang kebanyakan pencurian disini ya karena pemilik rumah yang teledor, pak. Elsa Kalau bapak tidak percaya coba saja cek ke rumah warga lainnya pak, pasti ada sidik jari punya dicky juga. Polisi 2 Apa dikampung ini sering kemalingan? Elsa Ya tidak juga bu, cuma baru-baru ini. Terakhir sepertinya dua minggu yang lalu. Dirumah siapa ya, tom? Tomo Itu el, dirumah bu linda. Bendahara kelurahan. Polisi 2 Bu linda yang terlibat kasus korupsi itu, mas? Elsa



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Nah betul. itu dia bu. Polisi 2 Apa yang sering dimaling itu rumah-rumah pejabat kelurahan, mas? Elsa Ya tidak, pak. Mungkin cuma kebetulan saja baru apes. Tomo Bukan apes, el. Karma itu, memangnya tidak adil kalau maling kemalingan? Elsa Memang tom. Tapi bukannya kebetulan juga mungkin pak, karena dikampung ini jarang-jarang sekali ada orang kaya, yang kaya ya mereka-mereka pejabat kelurahan itu pak, ya wajar kalau jadi incaran maling. Nah kalau dirumah saya apa yang mau dimaling, wong kadang mau makan saja pingsut, pak. Tomo Hahahaha Elsa Apa to kas? Tomo Iya iya el ngono e lho Polisi 1 (Ke polisi 2) memangnya apa yang dikorupsi, bu? Polisi 2 Itu sepertinya, bantuan dana langsung dari pemerintah pusat buat warga ya, mas? Tomo Betul, memang dipikir itu hak pribadi dia? Itu milik kami rakyat kecil, pak. Biadab betul kelakuan dia. Sudah senang sekali kami mendengar dia kemalingan, itu yang namanya adil! Memangnya siapa yang sudi hak-hak miliknya dimaling pejabat. Seenaknya saja ngambilngambil haknya orang banyak



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Polisi 2 Hukum memang baru tumpul-tumpulnya sekarang mas Tomo Keatas! Tapi tajam kebawah. Kalau maling kecil saja giat betul diuber-uber, kalau koruptor? Memang sama diubernya. Walaupun kadang ketutupan warta lain, ini lah, itulah, yang entah itu karena salah kami yang kurang mengikuti kasus, atau memang sengaja supaya tertutup. Tau-tau saja sudah diputus yang sama sekali jauh dari apa yang kami anggap adil. Apa itu yang namanya adil pak? Apa itu yag namanya sama dimata hukum. Sama-sama maling, koruptor dan maling dirumahnya pak lurah misalnya kalau ketangkap nanti, merugikan negara, banyak orang, dan merugikan pak lurah, satu orang, paling nantinya sama berat hukumannya Polisi 2 Mas! Jangan sembarangan bicara! Tomo Apa bu? Ibu tidak terima? Saya bebas berpendapat bu Polisi 2 Itu tadi tugas kami sebagai aparat, yang tidak beres itu oknum, jangan disamaratakan, sembarangan saja kalau bicara! (semuanya diam) tapi ngomong-ngomong saya setuju juga dengan mas, tapi percuma kalau mas cuma koar-koar disini, yang dihujat siapa demonya dipos kamling. Item Buat apa demo demo segala bu, ngeri Polisi 2 Ngeri kenapa mbak? Elsa Ngeri saja kalau pemerintah kita paranoid sama rakyatnya. Mereka itu orang-orangnya gampang ditebak bu, kalau nggak sabar ya penakut. Kritik paling cuma diterima sabar, bahaya bu kalau kritik cuma diterima dengan besar hati, percuma kalau c uma ditampung dan tidak segera dibenahi perihal apa yang dikritik. Kalau tidak begitu, paling paranoid sama rakyatnya, buat aturan batas kebebasan berpendapat dengan alasan santun dalam berdemokrasi. kalau demokrasi santun mana ada yang namanya oposisi dan proses kritik. Dan ngomong ngomong soal bantuan dana langsung itu pak, bisa apa warga tanpa bantuan dana itu pak



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Polisi 1 Lagipula kenapa dana langsung yang dikasih pemerintah? Apa permasalahan kita ini Cuma permasalahan ekonomi saja, memangnya tolok ukur sejahtera itu cuma masalah duit saja? Kesejahteraan batin juga penting, jelas saja kalau rakyat jadi gelisah dan mengancam pemerintahannya sendiri, lha disetiap sektor saja ada korupsinya. Maunya instan saja dalam menyelesaikan masalah. Instan. Dalam hal apapun. Tidak peduli rakyat jadi bodoh, malas atau apapun, yang penting rakyat diam dan tidak menuntut lagi. Demokrasi memang cuma soal sensasi Polisi 2 Memangnya sampai kapan rakyat kita ini disuruh ngatung, itu kan sama saja menempatkan rakyat diposisi paling hina, mbak. Memangnya kita ini bangsa pengemis? Kita ini bangsa besar, bangsa terhormat, kenapa mendidik bangsa sendiri jadi bangsa yang tidak punya malu? Sudah dihina, dididik malas, masih dicuri juga. Kacau. Apa kalian mau diam saja? Elsa Mau apa lagi bu, kita ini minoritas dihadapan kepentingan mereka. Apa kami ini punya suara? Polisi 1 Ya jelas punya suara, itu wakil kalian. Itu orang-orang pilihan kalan. Hak kalian bukan sebatas hak suara milih mereka, tapi juga hak mendapat hasil baik dari keputusan mereka, orang-orang pilihan kalian. Elsa Hasil baik apa pak, baik buat siapa, baik bagaimana kalau semua hal korup dan dibiarkan Polisi 2 Kita ini hidup di negara demokratis mbak, setiap orang diberi hak untuk bicara. Kalau merekamereka tidak mendengar, cari orang lain untuk mendengar, sampai semua mendengar. Kita mesti punya siasat yang lebih canggih dari mereka-mereka. Kita sedang dianggap bodoh, jangan kira kita ini benar-benar bodoh, jangan mau dibodohi, jangan jadi orang bodoh. Ambil hak-hak kalian! Kalau perlu curi lagi. ini era kleptokrasi, kita mesti lihai, jangan cuma diam! MEREKA SEMUA DIAM SEJENAK Tomo Bapak-ibu ini kurangajar. Kenapa kita dibuat emosi. Hahaha Polisi 1



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Ya memang harus emosi mas TAWA MEREKA MELEDAK. SALAH SATU POLISI MELIHAT JAM TANGAN MEREKA. Polisi 1 Sudah, pak? Polisi 2 Sudah, bapak ada pertanyaan lain mungkin? Tomo Lho bapak-ibu ini mau kemana? Polisi 2 Mau kembali bertugas mas, urusan kami di rumah pak lurah tadi belum selesai Polisi 1 Takut keenakan ngobrol disini juga mas Elsa Wah bapak-ibu ini, tidak tanggung jawab. sudah bikin kami emosi malah ditinggal kabur. Polisi 1 Berani sama polisi (berlagak mau mengambil pistol) MEREKA SEMUA KEMBALI TERTAWA polisi 1 Sudah mas, kami pamit. Hahaha Elsa Ya sudah pak, siap. Selamat bertugas! Hahaha Polisi 2 Mari mari mas Tomo + elsa Ya ya pak



http: //teaterdelik.blogspot.com/



KEDUA POLISI ITU EXIT TOMO MELIHAT-LIHAT DISEKITARAN POS SEPERTI SEDANG MENCARI SESUATU. Elsa Cari apa, tom? Tomo Enggak Elsa Kunci pos ini? Tomo Enggak kok, sudah. (Tomo kembali duduk) Elsa Kamu itu lho, wong kok aneh. Tapi ngomong-ngomong betul juga ya tom kata bapak-bapak polisi tadi. Tomo Iya el, kita memang kudu bertindak. Kalau tidak sampai kapan kita mau kecolongan. Elsa Kamu sendiri mau bertindak apa tom? Tomo Apapun, kalau perlu berantas mereka, bukan korupsinya, tapi koruptornya. Elsa Sampai habis? Tomo Sampai habis, bunuh mereka pun juga kalau perlu, toh bukan sekali dua kali mereka nyekik leher orang banyak. elsa Saya juga tom, pokoknya tidak ada kata maaf, untuk jenis maling apapun, apalagi yang nyolong duit orang banyak. http: //teaterdelik.blogspot.com/



TIGA DICKY TIBA-TIBA MASUK, KELIATAN CEMAS, SEPERTI KETAKUTAN DILIHAT ORANG. DIA TIDAK MENGGUBRIS KEDUA ELANNYA YANG DI SITU, TAPI LANGSUNG MENUJU KE PINTU POS RONDA ITU DAN BERUSAHA DENGAN TERGESA-GESA MEMBUKA PINTU ITU. dicky Kunci pos dimana? Tomo Darimana kamu, dik? Kaya habis lari jauh gitu? Dicky Nanti saya cerita, kunci pos dimana? Saya musti ngumpet. Elsa Kenapa ngumpet? Dicky Kunci pos mana? Elsa Takut apa kamu? Kenapa ngumpet? Takut ditangkep? Dicky Kunci pos mana?! Elsa Jadi betul kamu yang maling dirumah pak lurah? Sialan! (Bergerak hendak memukul dicky, tetapi buru-buru dipegang tomo) Tomo Tenang dulu el, tenang. Sebenarnya ada apa to dik? Dicky Saya tidak bisa cerita sekarang, tom. Keadaannya sedang gawat buat saya, saya perlu sembunyi. Elsa http: //teaterdelik.blogspot.com/



Sialan! Dasar maling! (Bergerak hendak memukul lagi, tapi masih di pegang erat tomo) Dicky Tolong betul, el. saya sedang diancam orang, saya harus sembunyi sekarang juga. Elsa Siapa? Ngomong! Atau saya seret kamu sekarang ke tempat polisi-polisi tadi dirumah pak lurah. Dicky Saya takut, el. (melihat-lihat khawatir ke sekitar sudut-sudut panggung) saya sedang dicari-cari orang. Elsa Alesan! Tom periksa! (memberi kode ke tomo supaya memeriksa keadaan sekitar) Tomo Aman el. Sebenarnya ada apa dik? Dicky Begini, tom. Kemarin malam setelah kamu pamit, seperti biasa saya patroli keliling memeriksa rumah-rumah warga. Waktu itu saya kedapatan rumahnya bu rahma, sekertaris kelurahan, pintunya belum dikunci. Elsa Jadi kamu nyolong juga drumah dia? Sialan! Tomo Biar selesai dulu, el. Dicky Bukan begitu, el. waktu tau pintu itu belum dikunci, awalnya saya mau mengetuk pintu itu, tapi saya tidak sengaja dengar obrolan didalam rumah itu, el. (Berdiri lali menirukan) “Keadaannya makin tidak aman, bu. kita harus cepat bertindak” ELSA IKUT MENIRUKAN Elsa Betul pak, sedikitpun kita tidak boleh ceroboh sekarang http: //teaterdelik.blogspot.com/



Dicky Ya tentu saja, apa ibu mau berakhir dipenjara? Kalau saya tentu saja saya tidak mau. Elsa Saya takut pak, saya tidak mau dipenjara. Dicky Sudahlah bu, pokoknya kita harus cepat menyembunyikkan bukti apapun yang bakal membuat kita susah sendiri. Elsa Coba kemarin saya tidak menurut begitu saja ketika bapak beri penawaran, mungkin saya tidak akan sampai seperti ini pak. Dicky Ibu menyalahkan saya? Tidak bisa seenak itu bu, ingat bu rahma juga tergiur dengan uang itu. Elsa Memang pak, saya akui saya tergiur untuk ikut mencuri uang itu, tapi tidak sepenuhnya itu keinginan saya pak. Dicky Jangan naif, kita tidak sedang bermain pura pura jujur, kita benar-benar sedang berbohong sekarang, dan kita pencuri. Elsa Tapi saya Dicky Sudah! saya tidak mau mendengar ibu bicara lagi. Saya sudah siapkan taktik supaya kita lolos. Besok temui saya dikantor jam 7. Pokoknya sebelum kantor ramai. Kita harus cepat bertindak. Sebelum para penyidik kampret itu berhasil menemukan yang mereka cari. (Kembali ke karakter semula). begitu, karena saya penasaran kepingin tau siapa yang ngobrol itu saya tidak langung pulang atau kembali ke pos ini. Saya sembunyi diluar pagar sampai ada orang keluar dari rumah itu, tapi sialnya karena gelap dan tidak keliatan, saya terpaksa juga mengikuti orang itu sampai kerumahnya, dan yang saya masih belum percaya sampai sekarang ternyata



http: //teaterdelik.blogspot.com/



obrolan tadi itu pak lurah el, tom. Ya, yang saya ikuti itu masuk kerumah pak lurah, dia memang pak lurah. Saya yakin itu. Tomo Jadi betul apa yang dituduhkan itu? Jadi dia benar-benar korupsi? Bangsat! Memangnya masih ada yang belum ketahuan? Bukannya kemarin sudah habis digeledah? Elsa Jadi kecolongan ini cuma trik dia supaya barang bukti korupsinya dianggap hilang? Dicky Awalnya saya pikir juga begitu, el. Elsa Lah terus? Dicky Waktu itu saya tidak lagi langsung balik, tapi masih diam didepan rumah pak lurah, ngelamun begitu. Nah waktu lagi bengong-bengongnya tau-tau saja ada yang membekap saya dari belakang el. Elsa Siapa? Pak lurah? Dicky Pertamanya saya kira juga dia. Tapi ternyata bukan, suaranya jelas bukan suara pak lurah, sama sekali beda, waktu saya nengok ke belakang mukanya ditutup, saya sama sekali tidak tahu siapa orang itu. Saya diancam sama orang itu, el. (MENGGERET TOMO LALU SEOLAH-OLAH SEDANG MENIRUKAN KEJADIAN PERSIS) "mau jadi pahlawan kamu ha? Mau nangkap saya? Lihat apa kamu tadi? Saya tau siapa kamu, kalau kamu berani buka mulut soal ini, saya habisi kamu!" (NORMAL) waktu itu saya ditodong pakai pisau el, sudah nyaris mati saya. Untungnya pak lurah keluar dari rumahnya, maling itu kaget lalu langsung lari kabur . Elsa Lha kamu sendiri? Dicky Ya saya juga kaget el, spontan langsung lari saja.



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Tomo Pantas Dicky Ada apa tom? Tomo Semua orang ngira kamu malingnya, lebih lagi pak lurah, dia jelas tau kamu ada dirumahnya semalam, malah dia liat kamu lari waktu dipergoki disitu, ya wajar saja kalau kamu dikira malingnya. Tomo Jadi kamu tidak tau siapa malingnya? Dicky Tidak tau tom, makanya saya takut karena diancam itu, kalau-kalau nanti dia ketemu saya dijalan terus saya ditusuk, saya kan tidak tahu mukanya. Tapi untungnya saya punya bukti tom, jadi saya bisa mengelak kalau dikira sebagai malingnya. Kemarin pisau punya maling yang dipakai untuk nodong saya itu jatuh waktu kepergok pak lurah. Pisau ini lho… DICKY MENGELUARKAN PISAU DARI TAS YANG DIA BAWA, WAKTU HENDAK MENUNJUKKAN PISAU TERSEBUT PAK LURAH, BU RAHMA, DAN DUA POLISI TADI DATANG. DICKY KAGET, KARENA TAKUT LANGSUNG MENYIKAP TOMO, KALI INI SUNGGUHAN. EMPAT Pak lurah Nah itu dia orangnya pak! Bu rahma Habis maling sekarang dia malah mau bunuh orang pak. Cepat ditindak pak! Elsa Ini bukan seperti kelihatannya pak Pak lurah Oh jadi mbak ini ikut sekongkol juga dengan saudara dicky? Sudah cepat tangkap mereka pak!



http: //teaterdelik.blogspot.com/



KEDUA POLISI ITU HENDAK MENGAMBIL PISTOL DAN MENDEKAT KE ARAH DICKY, TAPI DICKY BURU-BURU MENDEKAP TOMO MAKIN KUAT DAN MENGACUNGKAN PISAU YANG DIA BAWA KE ARAH MEREKA dicky Jangan macam-macam pak, kalau tidak mau orang ini celaka. Tomo Kenapa saya jadi disikep betulan dik. Dicky Maaf tom, saya tidak tau kalau bakal begini keadaannya. Cepat letakkan senjata kalian! KEDUA POLISI ITU MELETAKKAN SENJATANYA Elsa Bukan dia malingnya pak, tapi pak lurah sendiri malingnya Dicky Betul pak, saya saksinya Pak lurah Lho lho kalian ini malah ngelantur, saksi apa? Kalian itu pelaku, bukan lagi saksi. sudah cepat tangkap mereka pak, jangan dengar apapun, mereka cuma ngelantur karena kepepet. Bu rahma Sudah menyerah saja mas, tidak mungkin bisa kabur juga Dicky Betul pak, saya berani sumpah. Kemalingan ini cuma akal-akalan pak lurah dan bu sekretaris sendiri Bu rahma Lah kenapa saya dibawa-bawa! Pak lurah Mas jangan asal tuduh, mas. Buat apa saya maling dirumah saya sendiri, apa untungnya buat saya? Bukannya saya malah rugi sendiri? Apa saya ini sakit jiwa?



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Dicky Seharusnya bapak berpikir itu sebelum korupsi pak, apa untungnya maling dinegeri sendiri? Apa bapak tidak merugikan orang banyak? Apa bapak ini sakit jiwa? Pak lurah Korupsi apa? Kenapa kalian makin ngelantur, cepat tangkap maling-maling itu pak Elsa Mereka yang maling pak! Polisi 2 Sebenarnya bagaimana ini, mas? Maksut mas dicky bagaimana? Bu rahma Jangan didengar pak, mereka cuma sedang kepepet Dicky Begini ceritanya. Kemarin waktu patroli keliling saya tidak sengaja mendengar percakapan mereka dirumah bu rahma, intinya mereka mau menyembunyikkan bukti-bukti korupsi mereka, pak. Kemalingan ini cuma trik mereka, pak. Pak lurah Mas jangan sembarangan tuduh mas Dicky Saya tidak sembarang tuduh pak Bu rahma Dicky ini cuma kepepet pak, lihat saja dia bahkan mengancam mau membunuh teman sendiri, jangan didengar pak, itu cuma omongan ngelantur orang yang sedang kepepet. Saya mana mungkin terima tamu malam-malam. Dicky Saya sama sekali tidak bohong pak, saya mengikuti pak lurah sampai kerumah setelah itu Pak lurah



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Jadi cuma karena mengira melihat saya lalu saya dituduh maling dirumah saya sendiri begitu? Apa saya mbobol pintu juga buat masuk rumah sendiri mas. Mereka malingnya pak! Dicky Saya tidak mengira-ngira! Saya betul melihat pak lurah tadi malam. Mereka malingnya pak! Bu rahma Siapa? Kami mana mungkin? Malah menurut saya mas dicky ini yang paling pantas disebut malingnya, siapa lagi yang keliaran malam-malam? Malah mas sendiri menyebut kalau semalam keelpat pak lurah. Punya bukti apa kalau mas ini bukan malingnya? Pak lurah Betul, punya bukti apa juga kalau saya maling dirumah saya sendiri? Dicky Ya orang sepintar bapak mana mungkin melakukan sendiri pak Elsa Ya, pasti bapak pakai orang suruhan Dicky Dan saya kemarin langsung memergoki orang suruhan bapak ketika dia maling. Polisi 2 Maksut mas? Mas tau siapa malingnya? Bu rahma Tentu saja mereka sendiri bu Dicky Tidak bu, kemarin saya bahkan dibekap seperti ini oleh orang suruhan pak lurah itu, tapi beruntung pak lurah membuka pintu dan melihat saya. Jadi orang itu kaget dan lari pak. Saya yakin pak lurah juga pasti melihat orang itu. Ya kan, pak lurah? Pak lurah Oh jadi betul yang saya liat itu kamu dik, berarti betul kecurigaan saya pak. Cepat tangkap maling itu pak!



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Dicky Diam ditempat pak (MEMBENTAK). Saya yakin bukan cuma saya yang bapak lihat! Tomo Dik.. dik.. Pak lurah Tidak, saya cuma melihat kamu, dik. Sudah kebongkar, kamu malingnya. Sudah menyerah saja. Elsa Tidak, pak. Kami punya bukti. Dik! Dicky Betul pak kami punya bukti. Ini pak, pisau ini buktinya. Kemarin sewaktu pak lurah melihat, pisau orang suruhannya yang kabur itu jatuh, pak. Saya yakin setelah ketahuan pisau ini milik siapa, dan pemiliknya diinterogasi pasti dia orang suruhan pak lurah. Mereka malingnya, pak! Bu rahma Kamu jangan mengada-ada lagi, dik. itu pisau kalian sendiri. Cepat serahkan saja kalau berani, jangan ngelantur lagi. Dicky Bukan saya malingnya, pak. Mereka! Pak lurah Kenapa kami harus maling, mereka malingnya, pak! Polisi 1 Sudah sudah diaaaam! Sebenarnya siapa malingnya? Kalian atau kalian? Jangan membuat kami bingung, kalau memang benar yakin dengan dugaan saudara dicky cepat serahkan pisau itu supaya bisa kami periksa, dan ikut kami ke kantor untuk kami mintai keterangan. Kalian jangan mempersulit tugas kami, atau kalian semua mau kami tangkap?! Pak lurah Mana mungkin saya malingnya, pak. Bu rahma



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Kenapa saya juga mau ditangkap, saya bukan maling, pak. Dicky Mana mungkin saya juga pak, oke pak saya berani. Pak lurah Jangan percaya mereka pak, mereka cuma sedang mempengaruhi tugas bapak. Dicky Pak lurah takut? Pak lurah Kenapa saya harus takut? Bu rahma Ya, tentu saja. Kami ini orang bersih. Kenapa kami harus takut. Elsa Kenapa kami harus percaya? Tomo Apa buktinya juga kalau kalian tidak korupsi? Pak lurah Kami ini orang jujur Dicky Apa orang jujur bisa dipercaya tak akan korupsi? Bu rahma Kami tidak terlibat korupsi apapun Tomo Lalu kenapa aset pak lurah diperiksa? Pak lurah Itu kan baru dugaan, status saya ini baru tersangka



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Dicky Mana mungkin penyidik asal duga pak Pak lurah Dugaan kan belum tentu benar Elsa Bisa juga dibuat salah Bu rahma Kalian menuduh kami? Pak lurah Mana mungkin kami korupsi, toh sampai sekarang juga belum terbukti. Elsa Ya kalau disembunyikan bagaimana bisa terbukti Pak lurah Kami tidak menyembunyikan apapun Dicky Belum ketahuan saja Bu rahma Mana mungkin kami ketahuan (keceplosan) maksud kami, dugaan mereka itu tidak mungkin terbukti. Toh aset kami sudah diperiksa semua, termasuk juga uang tabungan kami dibank. Dicky Memangnya berapa jumlah tabungan bapak? Pak lurah Tentu saja normal sejumlah gaji saya, kalau memang saya korupsi kenapa juga harus saya tabung, memangnya kami bodoh, aset kami para pejabat ini diawasi. Polisi 2



http: //teaterdelik.blogspot.com/



Memangnya kalau tidak ditabung mau ditaruh dimana, pak? Apa tidak mungkin ketahuan, toh kami kami dari kesatuan ini berhak-berhak saja menggeledah rumah tersangka Pak lurah Ya kenapa harus ditabung kalau cuma akan membuat ketahuan, toh disembunyikan dirumah sendiri saja lebih aman dan bisa diawasi sendiri Polisi 2 Memangnya aman ditaruh dirumah? Mana mungkin cuma ditaruh dirumah, serakus-rakusnya orang juga pasti takut kemalingan, pak. Pak lurah Awalnya juga saya pikir aman, tapi belum juga sempat saya pindahkan semua aset hasil korupsi saya ke rumah saya yang satu sudah keburu dimaling. Tidak ketahuan penyidik tapi ketahuan maling, apes bet...ul saya paaak. Ampun pak. Polisi 1 Silahkan bapak dan ibu ikut kekantor kami, kalian kami tahan atas dugaan kuat terhadap kasus korupsi. Bu rahma Tapi bu saya tidak terlibat bu Polisi 2 Sudah, ikut kami! Tomo Jadi betul mereka korupsi?! Kurangajar! Dicky Apa saya bilang! Elsa Biadab! Serakah! Rakus! MALIIIING! KEDUA POLISI DAN YANG MEREKA TAHAN EXIT. LAMPU PANGGUNG PADAM, MUSIK SEOLAH-OLAH SUDAH MENGGAMBARKAN ENDING (BISA PAKAI MUSIK AWAL)



http: //teaterdelik.blogspot.com/



LIMA MASIH DIPOS KAMLING, SUASANA MALAM HARI TETAPI BELUM BEGITU MALAM, DICKY DAN ELSA SEDANG DUDUK DIDEPAN POS KAMLING TERSEBUT, TOMO DIDALAM POS Elsa Asu koe tom, dasar licik. Saya pikir tadi kamu bercanda betulan. Dicky Untung tadi kita menang, kalau tidak bisa gawat jadinya. Untung ini tidak jadi bumerang buat kita (memukul-mukulkan pisau ditempat duduk) Elsa Itu lihat, teman kita nyaris dipenjara gara-gara kamu Tomo Ya maaf, itu diluar dugaan saya, dipikir saya tidak khawatir kalau nanti dia dipenjara Elsa Sial-sial, sampai aku juga dibohongi. Apa tidak ada lagi orang jujur sekarang? Tomo (Keluar dari pos) jangan tanya apa masih ada orang jujur, orang yang pura-pura jujur saja tidak ada. Serakah memang manusiawi sekarang, makanya saya ambil kembali milik saya, memangnya siapa yang sudi hak-haknya dimaling pejabat. Kita harus lebih lihai dari mereka, jangan cuma diam, ini era kleptokrasi! Elsa Jadi mau dibagi berapa-berapa ini hasil korupsi pak lurah? -Selesai(Surakarta, 7 Maret 2013, 05:32. Ditulis untuk pertama kali dipentaskan pada Pentas Pantes / studi pentas Laboratorium Seni Teater Delik)



http: //teaterdelik.blogspot.com/