Sampul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Di S U S U N



Oleh :



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami pajatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Teknologi Untuk Mengatasi Kelainan Pada Sistem Eksresi”. Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa maish ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya dengan lapang dada kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca sekalian agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Teknologi Untuk Mengatasi Kelainan Pada Sistem Eksresi” ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.



Latambaga 20 Februari 2019



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................



i



DAFTAR ISI ...................................................................................................



ii



BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................



1



A. Latar Belakang...................................................................................



1



B. Rumusan Masalah...............................................................................



1



C. Tujuan.................................................................................................



1



D. Manfaat...............................................................................................



2



BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................



3



A. Landasan Teori...................................................................................



3



B. Kelainan Pada Sistem Eksresi............................................................



3



C. Teknologi Untuk Mengatasi Kelainan Pada Sistem Eksresi..............



5



BAB 3 PENUTUP..............................................................................................



10



A. Kesimpulan........................................................................................... B. Saran...................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................



11



ii



10



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang memanfaatkan teknologi yang canggih. Teknologi pada dasarnya adalah alat untuk membantu pekerjaan manusia dalam berbagai bidang. Bidang kesehatan sebagai salah satu contohnya. Teknologi sangat besar perannya bagi dunia kedokteran, ini terbukti akan hadirnya produk-ptoduk atau alat-alat baru dalam bidang kesehatan. Teknologi-teknologi ini sangat mendukung dalam menegakkan diagnose penyakit, membantu menyembuhkan penyakit, dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan teknologi dalam menyembuhkan berbagai kelainan pada sistem eksresi manusia. Teknologi pada sistem eksresi manusia tersebut mempunyai berbagai peran yaitu untuk menanggulangi penyakit atau kelainan pada berbagai organ sistem eksresi manusia. Selain itu, teknologi tersebut juga dapat membantu memaksimalkan kerja organ serta membantu dalam proses pencakokkan organ pada sistem eksresi manusia.



B. Rumusan Masalah 1. Apa saja kelainan pada sistem eksresi manusia ? 2. Jelaskan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem eksresi manusia ? 3. Apa saja teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem eksrsi manusia ?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui kelainan/penyakit yang terjadi sistem eksresi manusia. 2. Untuk mengetahui peran teknologi dalam mengatasi kelainan pada sistem eksresi manusia. 3. Untuk mengetahui teknologi apa saja yang berperan dalam mengatasi kelainan pada sistem eksresi manusia.



1



D. Manfaat Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah kita dapat mengetahui kelainan atau penyakit yang biasanya terjadi pada sistem eksresi manusia. Selain itu kita juga dapat mengetahui teknologi apa saja yang dapat mengatasi kelainan tersebut.



2



BAB 2 PEMBAHASAN A. Landasan Teori Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa sistem eksresi merupakan sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun dan lain-lain. Sistem eksresi membantu memelihara homeostatis dengan tiga cara , yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Setiap organ yang bekerja pada sistem eksresi yakni kulit, paru-paru, hati, dan ginjal akan berjalan dengan baik jika keadaan tubuh manusia dalam keadaan normal, namun terkadang ada beberapa kondisi yang membuat tubuh manusia tidak dalam keadaan normal, misalnya karena penyakit keturuan ataupun pengaruh lingkungan, sehingga menimbulkan kelainan-kelainan pada tubuh dan sistemnya. Dibalik kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem eksresi tersebut terdapat beberapa teknologi yang berperan dalam mengatasi dan meminimalisir dampak dari kelainan tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi memang memiliki andil yang besar dalam peradaban manusia, tak terkecuali dalam dunia medis. Pada makalah ini penulis mencoba untuk menyajikan beberapa kelainan yang dapat terjadi pada sistem eksresi manusia beserta teknologi yang dapat mengatasi kelainan tersebut.



B. Kelainan Pada Sistem Eksresi Sistem eksresi dapat mengalami gangguan/kelainan/penyakit, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Uremia, yaitu terbawanya urin ke dalam aliran darah yang dsebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron. 2. Nefritis, yaitu peradangan pada nefron karena bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. 3. Diabetes Insipidus, yaitu suatu penyakit yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal mensekresikan hormone antidiuretik, sehingga eksresi urin meningkat. 4. Diabetes Melitus/Kencing Manis, yaitu kelainan karena terdapatnya glukosa dalam urin yang disebabkan menurunnya hormone insulin yang dihasilkan oleh pancreas. 3



5. Albuminaria, yaitu terdapatnya molekul albumin dan protein lain di dalam urin. 6. Vrolitiasis/kencing batu/batu ginjal, yaitu terbentuknya butiran-butiran dari senyawa kalsium dan penimbunan asam urat, sehingga membentuk CaCO3 (Kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urin yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pengeluaran urin. 7. Polyura, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urin sangat banyak dan encer akibat gagalnya reabsorbsi nefron. 8. Oligura, yaitu penyakit yang ditandai dengan produksi urin sangat sedikit karena beratnya kerusakan ginjal. 9. Sistitis, peradangan pada saluran kantong seni akibat infeksi. 10. Jerawat, suatu gangguan kronis pada kelenjar minyak yang umum terjadi pada usia remaja. 11. Eksem, suatu penyakit eksresi pada kulit yang kronis yang ditandai dengan gatal, merah, kering, dan kulit bersisik. 12. Kudis atau skabies,



suatu gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit



insekta Sarcoptes scabies yang dapat mengganggu sistem eksresi. 13. Pruvitus Kutanea, yaitu penyakit kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati, dan gangguan kelenjar tiroid. 14. Pielonefrtitis adalah peradangan ginjal pada bagian korteks da medulla. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Escherichia coli. 15. Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine. Penyebabnya bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor di renal pelvis, ureter, kandung kemih, dan kelenjar prostat atau uretra.



C. Teknologi Untuk Mengatasi Kelainan Pada Sistem Eksresi 1. Hemodialisis (cuci darah)



4



Hemodialisis atau cuci darah merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengganti tugas ginjal yang sehat. Seperti yang telah kita ketahui, ginjal berperan vital bagi tubuh yaitu berfungsi untuk menyaring dan membuang sisa-sisa metabolism dan kelebihan cairan, menyeimbangkan unsure kimiawi dalam tubuh serta menjaga tekanan darah. Prosedur ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85-90 persen atau “gagal ginjal terminal” yang dimana ginjal tidak dapat lagi berfungsi seperti sediakala. Ada dua macam cuci darah, yakni hemodialisis dan dialysis peritoneal. Prinsipnya pada proses dialysis, darah akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring, kemudian darah yang telah disaring dialirkan kembali kedalam tubuh. Pada hemodialisis, proses penyaringan dilakukan oleh suatu mesin dialysis yang disebut dengan membrane dialisis. Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan selaput semipermeabel. Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi pengganti ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Hemodialisis berfungsi untuk membuang sisa metabolism seperti potassium dan urea dalam darah dengan menggunakan mesin dialiser. 2. Sinar Laser Laser merupakan sinar panas yang dihasilkan dari loncatan atom akibat stimulasi energy dari radiasi listrik. Dengan radiasi yang bersumber dari energy listrik berkekuatan 15 hingga 30 watt, dari sebuat alat berujung optic, dihasilkan sinar bergelombang 532-1.064 nanometer yang memiliki kekuatan panas. Cahaya panas ini bisa digunakan untuk memotong kulit dan jaringan, menghancurkan pigmen warna kulit, dan pengobatan lainnya dalam dunia kedokteran dengan resiko pendarahan minimal dan waktu penyembuhan cepat. Sinar laser dapat difungsikan untuk pengobatan kelainan kulit, memecahkan batu ginjal, operasi mata, tumor, dan lain-lain. Khusus untuk kulit, terapi laser merupakan cara mutakhir yang dianggap akan mampu mengambil alih cara-cara perawatan konvensional, misalnya dengan krim atau dermavrasi. Selain bisa bertahan lebih lama ketimbang dengan cara konvesional, terapi laser untuk kulit dapat menciptakan peremajaan kulit. 3. Transplantasi Ginjal (Cangkok Ginjal) Salah satu organ dalam sistem eksresi adalah ginjal. Ginjal berfungsi untuk mengeksresikan zat-zat tertentu yang tidak diperlukan atau berbahaya bagi tubuh.



5



Jumlah ginjal ada dua dengan ukuran 10-15 cm yang terletak di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Sebagai organ tubuh, ginjal juga bisa mengalami kerusakan yang mengakibatkan pengendapan zat-zat beracun dan bertambah setiap harinya maka penderita akan mengalami kematian. Tetapi pada kerusakan ginjal dapat dilakukan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal adalah suatu metode dimana memanfaatkan suatu ginjal yang masih sehat/berfungsi dengan baik dari sang pendonor melalui prosedur pembedahan kepada seorang resipien dimana ginjalnya sudah dalam keadaan kronis. Ginjal yang digunakan pun harus memiliki struktur genetik yang samas dengan struktur genetik ginjal yang dimiliki oleh resipien agar ginjal tersebut tidak mengalami penolakan/kompikasi dari tubuh sang resipien. 4. Pelembab Wajah dan Kulit Wajah merupakan asset tubuh yang sangat penting terutama bagi kaum hawa. Wajah yang tidak hanya cantik namun juga sehat menjadi idaman bagi hamper keseluruhan wanita. Saat ini banyak yang sadar akan tampil sehat sehingga pemilihan pelembap wajah alami menjadin perhatian khusus. Pelembap dapat diartikan sebagai krim yang berfungsi untuk menjaga kadar air yang ideal pada kulit. Memakai pelembap ditujukan untuk membuat kulit wajah elastic dan tidak kering. Sebenarnya ada cara yang lebih baik dalam menjaga kelembaban wajah. Pelembap wajah yang bagus adalah pelembap wajah yang terbuat dari bahan-bahan alami. Bahan-bahan ini umumnya berupa buah dan sayuran, seperti jeruk, lidah buaya, anggur, dan lain-lain. Pelembab wajah yang terbuat dari buah atau sayur berbeda untuk tiap jenis kulit. Berikut adalah pelembab alami berdasarkan jenis kulit : 1) Kulit berminyak, merupakan jenis kulit denga kandungan minyak berlebih. Untuk itu pelembab yang sebaiknya digunakan memiliki kadar oil free. Pelembab alami untuk kulit wajah berminyak biasanya terbuat dari daun teh. 2) Kulit kering, merupakan kulit dengan kadar air sedikit. Jenis kulit ini sering tampak kusam. Pelembab yang digunakan sebaiknya pelembab dengan kandungan air yang tinggi. Pelembab alami yang cocok untuk jenis kulit kering adalah lidah buaya dan alpukat. 3) Kulit sensitif, adalah jenis kulit yang memiliki respon tinggi terhadap setiap perlakuan pada kulit. Maksudnya kulit sensitif akan cepat bereaksi setiap kali wajah mendapat perlakuan perawatan atau terkena kosmetik seperti



6



mudah berjerawat atau iritasi. Pelembab alami untuk jenis kulit ini biasanya adalah buah anggur dan lidah buaya. Kandungan air pada buah akan menyebabkan kulit terasa dingin dan sejuk yang sangat baik untuk kulit sensitif. 5. Salep Gatal Salep adalah sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Jadi salep gatal adalah salah satu metode pengobatan untuk mengurangi atau menyembuhkan rasa gatal pada permukaan kulit, seperti eksem. Salep gatal memiliki banyak jenis sesuai dengan apa yang menyebabkan kulit gatal. Jadi, lain penyebab gatal lain juga salepnya. Ada beberapa contoh salep gatal yang ampuh untuk mengobati kulit gatal diantaranya Hidrokortison



(dapat



mengurangi



peradangan



pada



kulit),



Calamine



(menghilangkan gatal dan mengeringkan ruam yang melepuh), Dipenhydramine (mengobati kulit gatal dengan menghalangi efek gatal dari histamine yaitu senyawa yang diproduksi di kulit selama reaksi gatal), Pramoxine (anastesi ringan yang sering ditambahkan pada produk anti gatal, memiliki kandungan yang sama dengan hidrokprtison), dan yang terakhir adalah Menthol (kandungan menthol pada salep obat gatal berfungsi untuk memberikan sensasi dingin ke kulit). 6. Bedak Gatal a. Mengatasi masalah gatal Salah satu penyebab gatal adalah biang keringat. Masalah ini hampir dialami oleh setiap orang di Indonesia khususnya mereka yang tinggal di daerah panas seperti dekat pantai, atau yang lainnya. Hal ini karena bedak tabur memiliki manfaat yang baik dalam menyerap kelembaban dan keringat sehingga tidak ada lagi keringat yang bisa berkumpul hingga menyebabkan biang keringat. Sebagaimana diketahui, jika biang keringat sudah terkumpul di lipatan tubuh dan gatal kemudian digaruk. Ini akan mengakibatkan luka atau iritasi ringan yang kadang terasa perih saat terkena air. b. Bedak untuk ketiak Ketiak merupakan area yang mudah sekali berkeringat. Ada sebagian orang yang lebih memilih bedak tabur ketimbang menggunakan deodoran khusus ketiak. Bahkan dulu ada produk pengharum ketiak dengan bentuk tabur, sebelum deodoran



7



yang praktis merambah pasar Indonesia tentunya. Bedak tabur dipercaya bisa menjadi kelembaban di ketiak atau paling tidak menjaganya agar tetap kering. c. Memberikan kenyamanan pada tubuh Kegunaan dan manfaat bedak tabur untuk orang dewasa selanjutnya berhubungan erat dengan kenyamanan yang didapatkan setelah memakainya. Biasanya, agar merasa segar, bedak tabur digunakan setelah mandi dan sebelum menggunakan pakaian. Bedak ini ditaburkan di seluruh bagian tubuh sebelum menggunakan pakaian dalam. Baiknya, ini akan menjaga kelembaban tubuh dan berfungsi agar tubuh tetap kering sepanjang hari. Jika Anda memang tidak sempat menggunakan bedak tabur saat hendak beraktivitas, maka sebaiknya gunakan pakaian dalam yang berbahan katun agar keringat dapat terserap sempurna di pakaian dalam Anda. Ini akan menjaga kesehatan Anda tanpa Anda sadari. d. Dampak yang perlu diwaspadai Bedak tabur memang cukup populer dan diidolakan oleh masyarakat. Sayangnya, belum banyak yang tahu tentang dampak dari bedak tabur jika digunakan dengan cara yang salah. Salah satunya adalah bedak tabur yang terhirup dan bisa menyebabkan kanker paru-paru. Maka dari itu, pemakaian bedak tabur ini harus hati-hati dan tidak berlebihan. 7. USG Liver USG atau ultrasonografi adalah teknik menampilkan gambaran atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Dalam mengambil gambar, alat ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Dari pengertian USG tersebut dapat diartikan bahwa USG Liver merupakan alat yang fungsinya untuk menampilakn gambaran dari kondisi organ hati dan memudahkan dalam mendiagnosa kelainan atau penyakit yang diderita. Salah satu manfaat dari teknologi USG Liver ini adalah bersifat non invasive (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi. 8. Operasi Prosedur operasi sudah lazim dilakukan di dunia kedokteran untuk mengatasi penyakit-penyakit dalam dan kelainan-kelainan organ dalam tubuh manusia, tak terkecuali sistem ekskresi. Salah satu contoh penyakit pada sistem eksresi yang dapat disembuhkan melaui operasi adalah batu ginjal.



8



Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi.



9



BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah seiring dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesatnya mengikuti semakin modernnya zaman. Dengan hal itulah dapat memunculkan teknologi-teknologi yang dapat menolong umat manusia mengobati penyakit-penyakit yang diderita.



B. Saran Adapun saran dari penulis kepada pembaca agar kiranya memanfaatkan makalah ini sebagai media untuk menambah wawasan dalam mata pelajaran Biologi tentang Sistem Eksresi. Selain itu, penulis juga berharap kritik dan saran yang bersifat membangun makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik lagi



10



DAFTAR PUSTAKA 



Safitri, Ririn. 2016. Biologi untuk SMA dan MA kelas XI. CV Mediatama Surakarta.







https://ilmubiologimasakini.blogspot.com/2016/05/teknologi-yang-berhubungandengan.html?m=1







http://amyraintan18.blogspot.com/2015/05/teknologi-untuk-mengatasikelainan.html?m=1







http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/pengertian-salep.html?m=1







https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/krim-obat-kulit-gatal/







http://gumimari.blogspot.com/2013/04/makalah-teknologi-untuk-mengatasi.html? m=1



11