SAP Dermatitis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN DERMATITIS



Disusun oleh : Riska Nasiron M.



(1811015)



Program Studi S1 Pendidikan Ners STIKes Patria Husada Blitar 2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN DERMATITIS Topik               : Dermatitis Hari / Tanggal : Tempat            : Stikes Patria Husada Blitar Sasaran            : Mahasiswa semester 4                                   A. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit tentang Askep Dermatitis diharapkan   dapat mengetahui pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestsi klinis, komplikasi dermatitis B. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat : 1. Mengetahui definisi dermatitis 2. Mengetahui etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestsi klinis dermatitis? 3. Mengetahui komplikasi, penatalaksanaan pemeriksaan penunjang dermatitis? C. Materi penyuluhan ( terlampir ) D. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi E. Media 1. PPT



No 1.



2.



PROSES PELAKSANAAN Tahap Penyuluh Kegiatan Pembukaan Memberi salam Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penyuluhan



Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan



Kegiatan



Bertanya tentang pengertian dermatitis



Menjawab pertanyaan



Menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dermatitis



Mendengarkan dan memperhatikan  



Peserta



Waktu



5 menit



35 menit



3.    Penutup  



Memberi kesempatan bertanya Menjawab pertanyaan



Bertanya



Mengevaluasi kegiatan dengan cara memberi pertanyaan



Menjawab pertanyaan



Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan



Mendengarkan



Mengakhiri penyuluhan dan mengucapkan salam



Menjawab salam



Media



5 menit



Evaluasi 1. Struktur Penyuluh dapat memberikan materi penyuluhan dengan baik - Media dan alat memadai - Setting sesuai dengan kegiatan 2. Proses - Pelaksanaan  sesuai dengan alokasi waktu - Mahasiswa mengikuti dengan aktif kegiatan penyuluhan - Mahasiswa menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada saat diskusi 3. Hasil - Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang dermatitis - Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang klasifikasi dermatitis - Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang penyebab dermatitis - Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang manifestasi klinis dermatitis - Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang penatalaksanaan dermatitis



PPT



MATERI PENYULUHAN A. Definisi Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap pengaruh fakor eksogen atau pengaruh factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama ) dan keluhan gatal ( Djuanda, Adhi, 2007 ). B. Klasifikasi 1. Dermatitis kontak Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan / substansi yang menempel pada kulit. (Adhi Djuanda,2005) Contohnya sabun cuci/detergen, sabun mandi atau pembersih lantai. Alergennya bisa berupa karet, logam, perhiasan, parfum, kosmetik atau rumput. 2. Neurodermatitis Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumstrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai ransangan pruritogenik. (Adhi Djuanda,2005). 3. Dermatitis atopik Dermatitis atopik adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal dan umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. 4. Dermatitis munularis Merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif dengan lesi berukuran sebesar uang logam, berbatas tegas, dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah, dan umumnya berlokasi pada sisi ekstensor ekstremitas. 5. Dermatitis statis Merupakan dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena (atau hipertensi vena) tungkai bawah. (Adhi Djuanda,2005) Yang muncul dengan adanya varises, menyebabkan pergelangan kaki dan tulang kering berubah warna menjadi memerah atau coklat, menebal dan gatal. 6. Dermatitis seboroik Merupakan golongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi, hormone. Kulit terasa berminyak dan licin, melepuhnya sisi-sisi dari hidung, antara kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas. Dermatitis ini seringkali diakibatkan faktor keturunan, muncul saat kondisi mental dalam keadaan stres atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.



C. Etiologi Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen misal nya zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga bisa menyebabkan dermatitis. Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. Penyebab Dermatitis secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Luar (eksogen) misalnya bahan kimia (deterjen, oli, semen, asam, basa), fisik (sinar matahari, suhu), mikroorganisme (mikroorganisme, jamur). b. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik. D. Patofisiologi Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh iritan melalui kerja kimiawi atau fisik. Bahan irisan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel epidermis. Ada 2 jenis bahan iritan yaitu: iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu: kelembaban udara, tekanan, gesekan, mempunyai andil pada terjadinya kerusakan tersebut. Berkaitan dengan gejala diatas dapat menimbulkan rasa nyeri yang timbul akibat lesi kulit, erupsi dan gatal. Selain itu, dapat menimbulkan gangguan intergritas kulit dan gangguan citra tubuh yang timbul karena vesikel kecil, kulit kering, pecah-pecah dan kulit bersisik. E. Manifestasi Klinis Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda radang akut terutama pruritus (gatal), kenaikan suhu tubuh, kemerahan, edema misalnya pada muka (terutama palpebra dan bibir), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna. F. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan penunjang a. Percobaan asetikolin (suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000). b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi 2. Laboratorium a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin b. Urin : pemerikasaan histopatologi



G. Penatalaksanaan 1. Pencegahan Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan karet di ganti dengan sarung tangan plastik, menggunakan mesin cuci, sikat bergagang panjang, penggunaan deterjen. 2. Pengobatan Pengobatan yang diberikan dapat berupa pengobatan topikal dan sistemik. 3. Diet Alergi makanan yang signifikan tidak diketahui seganai penyebab dari dermatitis atau berapa persentase dari klien dermatitis yang mempunyai alergi terhadap makanan. Diet pada penyakit dermatitis adalah diet TKTP ( Tinggi Kalori Tinggi Protein). H. Kesimpulan Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal). Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen) misalnya bahan kimia (contoh:detergen,asam,basa,oli,semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme (contohnya: bakteri,jamur) dapat pula dari dalam (endogen) misalnya dermatitis atopik. Pencegahan merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak alergik. Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan karet di ganti dengan sarung tangan plastik,menggunakan mesin cuci, sikat bergagang panjang, penggunaan deterjen.



DAFTAR PUSTAKA Djuanda, Adhi dkk. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI. Djuanda, Adhi dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI. Nurarif, A. huda, & Kusuma, H. (2015). APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.