Sap Patuh Obat Jiwa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI RUANG VIII Di RSJD Dr. AMONO GONDOHUTOMO PROVINSI JATENG



Disusun Oleh: NAMA



: EKA RAHAYU HIRMAWATI



NIM



: 20171282



AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS TAHUN AKADEMIK 2019/ 2020 Jl.Lingkar Raya Kudus-Pati Km .5 Jepang Kec. Mejobo, Kudus Telp. (0291)4248655,4248656 Fax.(0291)4248657 www.akperkridahusada.ac.id,Email: [email protected]



LEMBAR PERSETUJUAN



Judul



: Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kepatuhan Minum Obat



Tempat: Ruang 8 RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO Penyuluh



: Eka Rahayu Hirmawati



Mengetahui Pembimbing Lahan (CI)



....................................



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok Bahasan



: Peran Keluarga Dalam Mendukung Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat



Sub Pokok Bahasan



: Kepatuhan Minum Obat



Sasaran



: Keluarga dan Klien



Tempat



: RSJD Dr. Amino Gondohutomo Prov. Jawa Tengah



Hari, tanggal



: Sabtu,26 Oktober 2019



Waktu



: 30 menit



A. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga dan klien mampu memahami tentang kepatuhan minum obat. 2. Tujuan Intruksional Khusus Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat : a. Menyebutkan pengertian kepatuhan minum obat dengan baik dan benar b. Menyebutkan cara meningkatkan kepatuhan minum obat dengan baik dan c. d. e. f. g. h.



benar Menyebutkan manfaat obat dengan baik dan benar Menyebutkan reaksi obat dengan baik dan benar Menyebutkan efek samping dari obat Menyebutkan penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat Menyebutkan prinsip benar dalam pemberian obat dengan baik dan benar Menyebutkan cara atau tips dukungan keluarga dalam minum obat



B. Kegiatan Penyuluhan 1. Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab 2. Materi a. Konsep Kepatuhan b. Obat-obatan untuk pasien gangguan jiwa c. Manfaat obat d. Reaksi obat e. Penyebab pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat 3. Media a. Leaflet b. Lembar balik C. Langkah Kegiatan



No



Kegiatan



Kegiatan Penyuluh a. Penyuluh



Kegiatan Sasaran



Waktu



mempersiapkan rencana pembelajaran b. Penyuluh mempersiapkan media pembelajaran sesuai 1.



Pra kegiatan



dengan tujuan



pembelajaran



pembelajaran c. Penyuluh



5 menit



mempersiapkan dan mencek lingkungan yang akan mempengaruhi proses



2.



Membuka



pembelajaran a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujuan



a. Menjawab salam b. Menanggapi dan



pembelajaran d. Kontrak waktu e. Appersepsi



yang baik c. Menyimak



memberi respon



penjelasan yang



Pembelajaran



5 menit



diberikan d. Mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki a. Menjelaskan materi



a. Mendengarkan



pembelajaran b. Memberikan kepada



dan menyimak



sasaran untuk bertanya c. Menjawab pertanyaan 3.



Kegiatan inti



yang diberikan



materi yang diberikan b. Mengajukan



15



beberapa



menit



pertanyaan dari materi yang diberikan a. Bertanya sebagai Kegiatan 4.



menutup pembelajaran



a. Menjawab



bahan evaluasi dengan benar b. Menyimpulkan materi b. Mendengarkan yang telah disampaikan c. Mengucapkan salam



dan menyimak c. Menjawab salam



5 menit



D. Evaluasi 1. Prosedur : Post Test 2. Bentuk : Lisan 3. Jenis : Essay E. Sumber Belajar Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New York : Raven Press Kemenkes Kesehatan RI, 2011. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2011-2014. Jakarta Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga Slamet, Suprapti dan Sumarmo Markam. 2007.



Pengantar Psikologi



Klinis.Jakarta : UI Press Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007. Buku saku keperawawtan jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC F. Lampiran



LAMPIRAN MATERI PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG PASIEN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT



A. KONSEP KEPATUHAN 1. Definisi Kepatuhan Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan dokter atau yang lain. Kepatuhan adalah suatu bentuk perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti rencana dengan segala konsekuensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya. (Kemenkes RI, 2011) Kepatuhan dalam pengobatan menurut Slamet (2007) merupakan tingkat ketaatan pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter. 2. Kepatuhan Minum Obat Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan perilaku seorang individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh profesional kesehatan untuk menunjang kesembuhannya. (Ian & Marcus, 2011).



3. Jenis – jenis Kepatuhan Menurut Cramer (2007), jenis – jenis kepatuhan diantaranya terbagi dua yaitu : a) Kepatuhan penuh (total Complience) b) Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai c) Penderita yang sama sekali tidak patuh (Non Complience) yaitu penderita yang putus obat atau tidak menggunakan obat sama sekali. 4. Cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Menurut Cramer (2007), antara lain : a) b) c) d)



Berikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya pengobatan Berikan keyakinan kepada pasien akan efektifitas obat dalam penyembuhan. Berikan informasi resiko ketidakpatuhan. Adanya dukungan dari pihak keluarga, teman, dan orang-orang sekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan.



5. Obat-obatan untuk Pasien Gangguan Jiwa 1. Obat-obatan a) Anti psikotik 1) Anti psikotik termasuk golongan mayor trasquilizer atau psikotropik : neuroleptika. 2) Mekanisme kerja : menahan kerja reseptor dopamin dalam otak (diganglia dan substansia nigra) pada sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal. 3) Efek farmakologi : sebagai penenang, menurunkan aktivitas motorik, mengurangi insomnia, sangat efektif untuk mengatasi : delusi, halusinasi, ilusi dan gangguan proses berpikir. 4) Jenis obat anti psikotik yang sering digunakan : Chlorpromazine (thorazin) disingkat (CPZ), Halloperidol disingkat Haldol, Serenase. b) Anti depresi 1) Efek farmakologi : Mengurangi gejala depresi, penenang.



2) Efek samping : yaitu efek samping kolonergik (efek samping terhadap sistem saraf perifer) yang meliputi mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, hipotensi orthostatik. 3) Jenis obat yang sering digunakan : trisiklik (generik), MAO inhibitor, c)



amitriptyline (nama dagang). Anti maniak Mekanisme kerja : menghambat pelepasan serotonim dan mengurangi sensitivitas reseptor dopamine, mengurangi hiperaktivitas, tidak menimbulkan efek sulit tidur, mengontrol pola tidur dan perasaan mudah tersinggung. 1) Efek farmakologi : Mengurangi agresivitas, tidak menimbulkan efek sedative, mengoreksi/mengontrol pola tidur, iritabel dan adanya flight of idea. 2) Efek samping : Efek neurologik ringan : fatique, lethargi, tremor di tangan terjadi pada awal terapi dapat juga terjadi nausea, diare. 3) Efek toksik : Pada ginjal (poliuria, edema), pada SSP (tremor, kurang koordinasi, nistagmus dan disorientasi : pada ginjal (meningkatkan jumlah lithium, sehingga



menambah keadaan oedema. d) Anti cemas Ansxiolytic agent, termasuk minor tranquilizer. Jenis obat antara lain : diazepam e) f)



(chlordiazepoxide). Anti insomnia Phenobarbital Anti panik Imipramine



2. Manfaat Obat a. Membantu istirahat b. Membantu mengendalikan emosi c. Membantu mengendalikan perilaku d. Membantu proses pikir (konsentrasi) e. Membantu pasien untuk istirahat f. Membantu pasien dalam mengendalikan emosi g. Membantu pasien untuk proses berfikir h. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain 3. Reaksi obat efektif jika a. Emosional stabil b. Kemampuan berhubungan interpersonal meningkat c. Halusinasim agresi, delusi, menarik diri menurun d. Perilaku mudah diarahkan e. Proses berpikir ke arah logika f. Efek samping obat g. Tanda-tanda vital : tekanan darah, denyut nadi dalam batas normal.



6. Rentang Waktu Pengobatan Gangguan Jiwa Pengobatan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan tidak menimbulkan ketagihan asal dilakukan sesuai dosis anjuran dokter. a. Terapi awal, dosis dinaikan secara bertahap sampai di temukan dosis optimal (1 sampai 3 minggu) b. Terapi pengawasan (8 sampai 10 minggu) c. Terapi pemeliharaan (6 sampai 3-5 tahun)



7. Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Tidak Mau Minum Obat a. Banyaknya obat yang harus dikonsumsi b. Merasa bosan c. Takut mengalami efek samping 8. Alasan Pentingnya Minum Obat Banyak orang berharap bisa segera kembali normal dalam beberapa hari setelah berhenti minum obat. Sama halnya dengan saat mulai minum obat, orang ingin merasakan hasil yang instan, tetapi ternyata hasilnya baru terasa setelah beberapa minggu, menghentikan obat terlalu cepat dapat membuat otak seperti dialiri listrik. Seperti obat antidepresan yang paling umum adalah jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), yang menurut penjelasan Valuck, memblokir reabsorpsi serotonin kimia otak dan meninggalkannya mengambang bebas. Berhenti minum obat, maka serotonin akan diserap lagi. Ini dapat mengakibatkan perubahan suasana hati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika orang berhenti minum antidepresan, mereka mungkin menghadapi peningkatan risiko keinginan untuk bunuh diri. Adapun akibat lain ketika pasien tidak patuh minum obat sebagai berikut : a. b. c. d.



bisa menyebabkan parahnya penyakit penyakit bisa menjadi kronis dan susah disembuhkan terjadinya overdosis (untuk penggunaan yang berlebihan) penyakit yang diderita sering kambuh kembali



9. Menyebutkan Cara Atau Tips Dukungan Keluarga Dalam Minum Obat a. b.



Buat kesepakatan dengan penderitaan (membuat jadwal minum obat). Jelaskan manfaat pengobatan bagi penderita. Serta akibat jika lupa atau menolak minum



c. d.



obat. Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat Modifikasi pemebrian obat seperti diberikan / dimunumkan bersama-sama saat makan



b.



buah Memberikan pujian langsung pada penderita saat mempunyai keinginan sendiri untuk minum obat



c.



Libatkan anggota keluarga untuk mengawasi penderita minum obat (memastikan obat bener-bener diminum)



DAFTAR PUSTAKA Cramer, JA, 2007. Compliance In Medical Practice and Clinical Trail. New York : Raven Press Kemenkes Kesehatan RI, 2011. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2011-2014. Jakarta Maramis, Willy F, dan Maramis, Albert A (2009). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga Slamet, Suprapti dan Sumarmo Markam. 2007. Pengantar Psikologi Klinis.Jakarta : UI Press Stuart, G.W, & Sundeen, SJ. 2007. Buku saku keperawawtan jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC