6 0 156 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAAN DAN DIIT HIPERTENSI PADA LANSIA DALAM RANGKA PRAKTEK KOMUNITAS DI SIDOREJO RT 18 RW 19 BLIMBING SAMBIREJO SRAGEN
Oleh : Rika Safetyka J.210.195.129
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXII FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan
: Penyakit Tidak Menular
Sub Pokok Bahasan
: Hipertensi
Sasaran
: Lansia dan keluarga
Hari/Tanggal
: Selasa, 16 Agustus 2020
Waktu
: 15 menit
Tempat
: Sidorejo Rt 18 Rw 19 Blimbing Sambirejo Sragen
Penyuluh
: Mahasiswa Profesi Ners XXII UMS
I. Latar Belakang Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005). Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat. Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. Hasil SKRT 1995, 2001 dan 2004 menunjukkan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20–35% dari kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi. Dari hasil catatan kegiatan posyandu lansia yang dilakukan satu bulan sekali di banjar bumi santhi, terdapat 7 lansia menderita hipertensi dari 20 orang lansia yang berobat. Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab
utama stroke yang membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab hipertensi diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Oleh karenanya pengelolaan hipertensi oleh keluarga sangat penting untuk mencegah terjadinya hipertensi dan menanggulangi komplikasi akibat hipertensi. Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi lingkungan, dan sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol hipertensi pada lansia. Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini, dukungan dan motivasi kepada lansia penting dilakukan oleh keluarga, karena keluarga memberikan pengaruh yang penting dalam mempercepat kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara penanggulangannya diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran normal serta mencegah terjadinya kekambuhan stroke pada anggota keluarga yang menderita stroke sebelumnya akibat hipertensi. II. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, lansia dan keluarga mengetahui tentang penyakit hipertensi dan penatalaksanaannya. III. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 15 menit, diharapkan sasaran penyuluhan dapat mengetahui tentang: a. Pencegahan Hipertensi b. Diit Hipertensi IV. Strategi Pelaksanaan: 1. Metode: ceramah dan diskusi 2. Media : Lembar balik 3. Garis Besar Materi (penjelasan terlampir): a. Menjelaskan pencegahan hipertensi b. Menjelaskan perawatan hipertensi
V. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan penyuluhan disajikan pada tabel berikut:
No Kegiatan 1 Pendahuluan
Waktu 2 Menit
Penyuluh Salam pembuka
Peserta Menjawab salam
Menyampaikan
Menyimak
tujuan penyuluhan Kontrak 2
Kerja
10 Menit
waktu
penyuluhan Penyampaian
garis
besar materi: a)
penjelasan
pencegahan
menjawab pertanyaan Mendengarkan Menanyakan
dari penceramah
penjelasan
perawatan hipertensi Memberi kesempatan
lansia
dan keluarga untuk bertanya Menjawab pertanyaan 3
Penutup
3 Menit
Evaluasi Menyimpulkan
Mendengarkan
Salam penutup
Menjawab salam
Kontrak penyuluhan berikutnya VI. Pengorganisasian a. Pemateri
: Rika Safetyka
hal-hal
yang belum jelas
Member i
dengan
Memperhatikan jawaban
hipertensi b)
dan
penuh perhatian
Member i
Mendengarkan
waktu
b. Fasilitator
:-
c. Notulen
: Rika Safetyka
VII. Setting Tempat Sidorejo Rt 18 Rw 19 Blimbing Sambirejo Sragen Denah:
Penyuluh
sasaran VIII.
sasaran
sasaran
Evaluasi 1. Evaluasi Struktur Tahap persiapan-awal pelaksanaan : a. Media sudah dipersiapkan, yaitu lembar balik mengenai hipertensi b. Pemateri sudah siap dalam melakukan penyuluhan c. Kewajiban Pengorganisasian d. Penyaji 1) Mampu menyampaikan tujuan penyuluhan secara jelas 2) Mampu menjelasakan materi secara sistematis 3) Mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan audien 4) Mampu menjawab pertanyaan dari peserta e. Fasilitator f. Observer 2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan. b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan. c. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran. d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama kegiatan berlangsung. 3. Evaluasi Hasil Tercapai atau tidaknya TIU dan TIK Penyuluhan Misalnya: a.
Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali pencegahan hipertensi mencapai 80%.
b.
Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali tentang perawatan hipertensi mencapai 75%.
MATERI PENYULUHAN
Tujuan diet untuk penderita hipertensi adalah untuk membantu menghilangkan garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi Tujuan diet untuk penderita hipertensi adalah untuk membantu menghilangkan garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi A. Pencegahan Primer 1. Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari. 2. Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan. 3. Kurangi konsumsi alkohol. 4. Konsumsi minyak ikan.
5. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup membantu. B. Pencegahan Sekunder 1. Pola makanam yamg sehat. 2. Mengurangi garam dan natrium di diet anda. 3. Fisik aktif. 4. Mengurangi Akohol intake. 5. Berhenti merokok. C. Pencegahan Tersier 1. Pengontrolan darah secara rutin. 2. Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh. 3. Berhenti merokok 4. Pertahankan gaya hidup sehat 5. Belajar untuk rilek dan mengendalikan stress 6. Batasi konsumsi alkohol 7. Penjelasan mengenai hipertensi 8. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin 9. Diet garam serta pengendalian berat badan 10. Periksa tekanan darah secara teratur
D. Perawatan Hipertensi 1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan). 2. Batasi pemakaian garam. 3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga. 4. Tidak merokok. 5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
6. Hindari minum kopi yang berlebihan. 7. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang). 8. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.
DAFTAR PUSTAKA Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius Tim Editor. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan