Sap Penyuluhan Diabetes Mellitus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) BUDI LUHUR JAMBI



DISUSUN OLEH: KELOMPOK II: UkhviaMunawara : G1B220001 Rina Mariani : G1B220002 Devi Novita S. : G1B220005 Ria Ramadhani W : G1B220006 Vera Feronica : G1B220007 Meti Erianti : G1B220008 Nelvi Putri : G1B220009 Astri Rahma Yani : G1B220011 Auradhia Nurusyifa: G1B220013



PEMBIMBING AKADEMIK: Ns. Luri Mekeama, S.Kep,. M.Kep Ns. Riska Amalya Nasution, M.Kep., Sp.Kep.J Ns. Meinarisa, S.Kep., M.Kep



PEMBIMBING LAPANGAN: Ns. Evi Noviyanti, S.Kep



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2021



PRE PLANNING Mata Ajaran



: Keperawatan Gerontik



Pokok Bahasan



: Diabetes Mellitus



Sasaran



: Lansia di UPTD PSTW Budi Luhur



Hari/Tanggal



: Sabtu, 29 Mei 2021



Pukul



: 09.00 – 09.40 WIB



Waktu



: 1 x 40 menit BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Diabetes melitus merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (American Diabetic Association, 2004 dalam jurnal Gustina, 2014). Berdasarkan data tahun 2015 oleh perkumpulan Endokronologi (PERKENI) yang menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang dan menempati peringkat ke 4 teratas diantara negara - negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia seperti India, China, dan Amerika. Data terbaru dari International Diabetic Federation tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah penderita diabetes terbesar, yaitu sebanyak 10,3 juta jiwa (Depkes RI, 2018; Sartika et al., 2020; Setyawati et al., 2020). Hasil Riset Kesehatan Dasar, 2018 menunjukkan bahwa tahun 2021 prevalensi penderita diabetes naik mejadi 8,5 persen, dari 6,9 persen. Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia dengan prevalensi diabetes mellitus yang terus meningkat. Data di wilayah Provinsi Jambi menunjukkan bahwa pada tahun 2017 terdapat 2268 penderita diabetes mellitus dan pada tahun 2018 menjadi sebanyak 3696 penderita diabetes mellitus (Dinkes Provinsi Jambi, 2018). Diabetes mellitus menjadi salah satu penyakit tidak menular yang sering menyerang lansia. Beberapa penyakit tidak menular pada lansia diantaranya



hipertensi, stroke, radang sendi atau rematik, asam urat, dan diabetes mellitus (Harsismanto et al., 2020; Andri et al., 2020). Lansia merupakan salah satu kelompok atau populasi berisiko yang semakin meningkat jumlahnya. Lansia mengalami masalah kesehatan antara lain kelemahan dan kemunduran fisik, kognitif, mental dan sosial yang bisa menyebabkan lansia lebih berisiko dan rentan terhadap suatu penyakit (Andri et al., 2019). Lansia yang disertai dengan penyakit kronik salah satunya DM masuk pada kelompok rentan. Populasi rentan merupakan kelompok individu yang memiliki kemungkinan lebih mudah mengalami masalah kesehatan akibat sering terpapar dengan faktor-faktor resiko jika dibandingkan dengan kelompok lainnya. Faktor tersebut dapat berasal dari faktor ancaman lingkungan, kondisi sosial, ekonomi yang tidak adekuat, pendidikan rendah atau penyakit kronis (Allender, Rector & Warner, 2014). Penyebab DM pada lansia biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik dan pola makan yang tidak teratur selama usia dewasa ataupun pada lanjut usia dan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Selain itu juga disebabkan karena lansia sudah tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Pada organ tubuh lansia akan terjadi kelebihan glukosa di dalam darah yang mengakibatkan terjadinya komplikasi lanjut dan menimbulkan berbagai macam keluhan maupun gejala yang sangat bervariasi didalam tubuh. Komplikasi yang biasa muncul dari Diabetes Mellitus dapat berupa DKA (Ketoasidosis diabetikum), koma diabetikum, penakit pembuluh darah besar sehingga dapat menyerang organ jantung, terjaidnya kelainan ginjal, keruskaan pada bata hingga kebutaan hingga amputasi. Berdasarkan hasil survey pada tanggal 25 Mei 2021 di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi didapatkan data jumlah lansia sebanyak 3 orang yang menderita diabetes mellitus. Untuk menghindari komplikasi lebih lanjut terhadap lansia yang mengalami DM dan mencegah penyakit DM pada lansia lainnya yang merupakan kelompok berisiko, maka kelompok tertarik



mengangkat Diabetes Mellitus sebagai materi penyuluhan dengan harapan lansia dapat terhindar dari penyakit Diabetes Mellitus itu sendiri. 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan selama kurang lebih 40 menit, lansia mampu mengetahui tentang Diabetes Mellitus 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat: a. Klien dapat menyebutkan pengertian Diabetes Mellitus b. Klien dapat menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus c. Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus d. Klien dapat menyebutkan komplikasi Diabetes Mellitus e. Klien dapat menyebutkan pengobatan Diabetes Mellitus f. Klien dapat menyebutkan cara mencegah Diabetes Mellitus B. Pelaksanaan Kegiatan I.



Pokok Bahasan 1) Pengertian Diabetes Mellitus 2) Penyebab Diabetes Mellitus 3) Tanda dan gejala Diabetes Mellitus 4) Komplikasi Diabetes Mellitus 5) Pengobatan Diabetes Mellitus 6) Cara mencegah Diabetes Mellitus



II.



Sasaran dan Target Sasaran : Lansia Target : Lansia dengan diabetes mellitus



III.



Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab



IV.



Media a. PPT b. Leaflet c. Flipchart



d. Masker V.



Alat Bantu a. Speaker b. Infokus



VI.



Pengorganisasian 1) Moderator



: Ria Ramadani W, S.Kep



2) Presenter



: Nelvi Putri, S.Kep



3) Fasilitator



: Astri Rahma Yani:, S.Kep Auradhia Nurusyifa, S.Kep Devi Novita Sari M, S.Kep Meti Erianti, S.Kep Ukhvia Munawara, S.Kep



VII.



4) Observer



: Rina Mariani, S.Kep



5) Dokumentasi



: Vera Feronica, S.Kep



Uraian Tugas Moderator 1) Membuka acara 2) Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok 3) Menjelaskan tujuan penyuluhan 4) Membuat kontrak waktu Presenter 1) Menyajikan isi penyuluhan 2) Memberi reinforcement positif 3) Menyimpulkan kegiatan 4) Mengevaluasi materi penyuluhan Fasilitator 1) Memfasilitasi audiens yang kurang aktif 2) Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan acara 3) Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan Observer



1) Mengobservasi jalannya acara 2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan 3) Mencatat penyimpangan acara seminar Dokumentasi Mendokumentasikan jalannya penyuluhan VIII.



Setting Tempat



Keterangan :



IX.



: Moderator



: Fasilitator



: Observer



: Instruktur



: Peserta



: Pembimbing



Waktu dan Tempat Tempat



: UPTD PSTW Budi Luhur



Hari / Tanggal



: Sabtu, 29 Mei 2021



Waktu



: 09.00 – 09.40 WIB



X.



Kegiatan Penyuluhan



Tahap kegiatan



Kegiatan Penyuluhan



Kegiatan Audiens



Pendahuluan



1. Moderator mengucapkan salam.



Menjawab salam



(2 menit)



2. Moderator memperkenalkan semua anggota Mendengarkan



dan waktu



penyuluhan.



memperhatikan



3. Moderator menjelaskan penyuluhan yang akan Mendengarkan dicapai



(35 menit)



1. Menggali



dan



memperhatikan



4. Moderator membuat kontrak waktu Peragaan



dan



pengetahuan



peserta



Menyetujui kontrak tentang Menjawab



diabetes mellitus



Mendengarkan



2. Menjelaskan penyebab diabetes mellitus 3. Menjelaskan



tanda



dan



gejala



memperhatikan



diabetes Mendengarkan



mellitus 4. Menjelaskan pengobatan diabetes mellitus



dan



dan



memperhatikan Bertanya



5. Menjelaskan cara mencegah diabetes mellitus 6. Memberi kesempatan bertanya kepada audiens Penutup (3 menit)



1. Mengajukan pertanyaan kepada audiens untuk Menjawab pertanyaan mengevaluasi pemahaman audiens



Mendengarkan



dan



2. Memberikan reinforcement positif terhadap memperhatikan pertanyaan audiens



Mendengarkan



3. Moderator menyimpulkan materi



memperhatikan



4. Moderator memberikan salam penutup



Menjawab salam



dan



XI. XII.



Materi ( Terlampir ) Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur 1. Audiens dapat mengikuti kegiatan sesuai rencana 2. Alat yang dibutuhkan tersedia sesuai rencana b. Evaluasi Proses 1. Pelaksanaan sesuai rencana 2. Audiens berpartisipasi aktif selama kegiatan c. Evaluasi Hasil 1. Audiens dapat menyebutkan pengertian diabetes mellitus 2. Audiens dapat menyebutkan penyebab diabetes mellitus 3. Audiens dapat menyebutkan tanda dan gejala diabetes mellitus 4. Audiens dapat menyebutkan komplikasi diabetes mellitus 5. Audiens dapat menyebutkan pengobatan diabetes mellitus 6. Audiens dapat menyebutkan cara nencegah diabetes mellitus



MATERI PENYULUHAN DIABETES MELLITUS A. Definisi Diabetes mellitus adalah suatu penyakit menahun yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah yang lebih dari nilai normal. Tingginya kadar glukosa dalam darah disebabkan oleh gangguan kerja insulin dalam mengatur glukosa darah. Nilai normal gula darah adalah sebagai berikut 1. Gula darah sewaktu



: 100-200 mg/dl



2. Gula darah puasa



: 70-130 mg/dl



B. Etiologi Diabetes melitus disebabkan oleh gangguan kerja hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur glukosa dalam darah sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan tipe DM penyebab diabetes mellitus adalah sebagai berikut: 1. DM tipe 1 : disebabkan oleh tidak adanya produksi insulin sama sekali dalam tubuh. 2. DM tipe II : disebabkan oleh tidak cukuo dan tidak efektifnya kerja insulin 3. DM gestasional : tingginya kadar glukosa pada saat kehamilan 4. DM tipe Lainnya: disebabkan oleh konsumsi obat C. Klasifikasi Diabetes Melitus Klasifikasi etiologis diabetes menurut American Diabetes Association 2018 dibagi dalam 4 jenis yaitu : 1. Diabetes Melitus Tipe 1 DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab autoimun. Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin dapat ditentukan dengan level protein c-peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari penyakit ini adalah ketoasidosis Faktor penyebab terjadinya DM Tipe I adalah infeksi virus atau rusaknya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan karena reaksi autoimun yang merusak sel-sel penghasil insulin yaitu sel β pada pankreas, secara



menyeluruh. Oleh sebab itu, pada tipe I, pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Penderita DM untuk bertahan hidup harus diberikan insulin dengan cara disuntikan pada area tubuh penderita. Apabila insulin tidak diberikan maka penderita akan tidak sadarkan diri, disebut juga dengan koma ketoasidosis atau koma diabetic.18 2. Diabetes Melitus Tipe 2 Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Oleh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak aktif karena dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin pada adanya glukosa bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa. Diabetes mellitus tipe II disebabkan oleh kegagalan relatif sel β pankreas dan resisten insulin. Resisten insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β pankreas tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defensiesi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Gejala pada DM tipe ini secara perlahan-lahan bahkan asimptomatik. Dengan pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olah raga secara teratur biasanya penderita brangsur pulih. Penderita juga harus mampu mepertahannkan berat badan yang normal. Namun pada penerita stadium akhir kemungkinan akan diberikan suntik insulin. 15 3. Diabetes Melitus Tipe Lain



DM tipe ini terjadi akibat penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah akibat faktor genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun dan sindrom genetik lain yang berkaitan dengan penyakit DM.17 Diabetes tipe ini dapat dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ).15 4. Diabetes Melitus Gestasional DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan



ketiga.



DM



gestasional



berhubungan



dengan



meningkatnya



komplikasi perinatal. Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk menderita DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. D. Faktor Risiko 1. Usia diatas 40 tahun 2. Mempunyai riwayat keluarga menderita DM. Hal ini dikarenakan penurunan gen sewaktu dalam kandungan dari kedua orang tua 3. Kehamilan dengan gula darah tinggi 4. Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir >4 kg 5. Bayi yang memiliki berat badan lahir