4 0 167 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN TALI PUSAT Di Ruang Perawatan Rumah Sakit Ben Mari
Disusun Oleh: Kelompok 21 PSIK UB Nyoman Annisa A Betris Dian Kavalo A.A. Flora Yunda A
125070218113016 125070200111030 125070200131007
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
LEMBAR PENGESAHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN TALI PUSAT DI RUANG PERAWATAN RS BEN MARI Tanggal 25 MARET 2017
Oleh: Nyoman Annisa A Betris Dian Kavalo A.A. Flora Yunda A
125070218113016 125070200111030 125070200131007
Mengetahui, Pembimbing Institusi
(
Pembimbing Klinik
)
(
SATUAN ACARA PENYULUHAN
)
1. Topik
: Perawatan Tali Pusat
2. Pokok Bahasan
: Perawatan Tali Pusar pada Bayi
3. Sasaran
: Keluarga pasien di ruang perawatan RS Ben Mari
4. Waktu dan Tempat
Tempat
: Ruang perawatan RS Ben Mari
Waktu
: Sabtu , 25 Maret 2017, Pukul 06.30 WIB
5. Alokasi Waktu
: 30 menit
6. Pemberi Materi
: Mahasiswa
7. Metode
: Ceramah dan diskusi
8. Media
: Leaflet
9. Latar belakang Perawatan tali pusat merupakan tindakan perawatan yang dilakukan pada bayi baru lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering dengan tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2009). Perawatan tali pusat bayi baru lahir merupakan hal yang penting dan harus dilakukan dengan hati-hati karena sebelum puput memerlukan perawatan ekstra. Tali pusat bayi baru lahir umumnya berwarna kebiruan dan panjangnya 2,5 sampai 5 cm sesudah dipotong. Klem plastik akan dipasang pada potongan tali pusat untuk menghentikan perdarahan. Klem tali pusat dibuka jika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum bayi pulang dari rumah sakit atau dalam waktu 24-48 jam sesudah lahir. Tali pusat biasanya kering dalam waktu 2 minggu sesudah lahir. Pada dasarnya, tali pusat bisa dibiarkan terbuka atau tidak perlu ditutup kain kasa dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering. Yang penting selalu cuci tangan dahulu sebelum melakukan perawatan tali pusat (Simkin dkk, 2009). Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian (Hidayat, 2008). 10. Tujuan instruksional a. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan memahami tentang perawatan tali pusat. b. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan,peserta dapat: (1) Mengetahui dan memahami definisi perawatan talu pusat (2) Mengetahui dan memahami tujuan perawatan tali pusat
(3) Mengetahui dan memahami lama waktu terlepasnya tali pusat (4) Mengetahui dan memahami alat dan bahan yang di butuhkan untuk perawatan tali pusat (5) Mengetahui dan memahami cara perawatan tali pusat (6) Mengetahui dan memahami tanda-tanda infeksi tali pusat (7) Mengetahui dan memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat 11. Sub Pokok Bahasan 1) Definisi perawatan tali pusat 2) Tujuan perawatan tali pusat 3) Lama waktu terlepasnya tali pusat 4) Alat dan bahan yang di butuhkan untuk perawatan tali pusat 5) Cara perawatan tali pusat 6) Tanda-tanda infeksi tali pusat Kontraindikasi imunisasi 7) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat 12. Kegiatan Penyuluhan Tahap Waktu Kegiatan Perawat Pendahuluan 5 1. Memberi salam menit
Kegiatan Klien 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri
salam
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 2. Mendengarkan dan pokok materi yang akan
dan
disampaikan
memperhatikan
Metode Ceramah
Media -
dan Tanya Jawab
4. Menggali pengetahuan pasien 3. Menjawab Penyajian
15 menit
tentang perawatan tali pusat Menjelaskan materi:
pertanyaan 1. Mendengarkan
Ceramah
1. Definisi perawatan tali pusat
dan
dan
2. Tujuan perawatan tali pusat
memperhatikan
Tanya
3. Lama waktu terlepasnya tali 2. Menganjukan pusat 4. Alat
pertanyaan dan
bahan
yang
di
butuhkan untuk perawatan tali pusat 5. Cara perawatan tali pusat 6. Tanda-tanda infeksi tali pusat Kontraindikasi imunisasi 7. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat
Jawab
Leaflet
Penutup
10
1. Penegasan materi
menit
2. Meminta
1. Menjawab
peserta
menjelaskan
kembali
untuk materi
yang telah disampaikan dengan
pertanyaan yang
Tanya Jawab
diberikan
oleh penyuluh
singkat menggunakan bahasa 2. Membalas peserta sendiri
salam
3. Memberikan
pertanyaan
kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan 4. Menutup
acara
dan
mengucapkan salam
13. Evaluasi a. Evaluasi struktur o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang. o Penyuluhan menggunakan power point o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Perawatan RS Ben Mari o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya. b. Evaluasi proses o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan. o Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik. o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi o
terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan. Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima
o
penjelasan dari penyaji. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
o
dilaksanakan. Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan
penyuluhan berlangsung. c. Evaluasi hasil o Pre penyuluhan 25% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum penyaji menyampaikan materi penyuluhan. o
Post penyuluhan Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi: 1. Definisi perawatan tali pusat 2. Tujuan perawatan tali pusat 3. Lama waktu terlepasnya tali pusat 4. Alat dan bahan yang di butuhkan untuk perawatan tali pusat 5. Cara perawatan tali pusat
6. Tanda-tanda infeksi tali pusat Kontraindikasi imunisasi 7. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat 14. Media Leaflet 15. Materi (terlampir)
MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan “puput” pada hari ke-5
sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian ( Depkes, 2007) 2. Tujuan Perawatan Tali Pusat Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI, 2005). 3. Lama Waktu Terlepasnya Tali Pusat Tali pusat orok berwarna kebiru-biruan dan panjang sekitar 2,5 – 5 cm segera setelah dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk menghentikan perdarahan. Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum ke luar dari rumah sakit atau dalam waktu dua puluh empat jam hingga empat puluh delapan jam setelah lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada juga yang baru lepas setelah 4 minggu. Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirinya. Jangan memegangmegang atau bahkan menariknya. Bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau adanya tanda-tanda infeksi, seperti; pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus- menerus, bayi demam tanpa sebab yang jelas maka kondisi tersebut menandakan munculnya penyulit pada neonatus yang disebabkan oleh tali pusat. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Lamanya Lepasnya Tali Pusat. Lepasnya tali pusat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah : a. Timbulnya infeksi pada tali pusat, disebabkan karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu/ gunting yang tidak steril, atau setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak, daun-daunan, kopi dan sebagainya. b. Cara perawatan tali pusat, penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas) daripada tali pusat yang dibersihkan dengan alkohol. c. Kelembaban tali pusat, tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. d. Kondisi sanitasi lingkungan sekitar neonatus, Spora C. tetani yang masuk melalui luka tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan.
4. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009), yaitu : 1. Kassa steril. 2. Sarung tangan steril. 5. Cara Perawatan Tali Pusat 1. Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. 2. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. 3. Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat, bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, Anda harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat. Bersihkan pangkal tali pusat dengan kassa/ kapa steril yang dibasahi dengan air steril/ air matang, kemudian keringkan. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari. 4. Tali pusat juga hanya boleh ditutup dengan kasa, jika di tutup karena tidak akan akan membuat tali pusat menjadi lembab. Selain mempercepat puputnya tali pusat, juga meminimalkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa ditutup tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa. 5. Orangtua dapat menghubungi dokter bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau bila terlihat adanya tanda-tanda infeksi, seperti; pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus- menerus, dan/atau bayi demam tanpa sebab yang jelas. Setelah tali pusat lepas, terkadang pusar bayi terlihat menonjol (bodong). Dalam budaya kita ada anjuran untuk menempelkan uang logam (binggel) di atas pusar bayi setelah tali pusatnya puput.
Tujuannya agar pusar anak tidak menonjol (bodong).
Padahal
tanpa diberi pemberat pun (uang logam), lama-lama tonjolan terebut akan menghilang. Dan sesungguhnya, pusar bodong atau tidak lebih dipengaruhi oleh faktor genetik (EG) 6. Tanda-tanda Infeksi Tali Pusat Tanda-tanda infeksi pada tali pusat menurut 1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak 2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah 3. Ada darah yang keluar terus menerus
4. Kejang 5. Bayi mengalami demam 7. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perawatan Tali Pusat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009), yaitu : 1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat. 2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan bersih, 3. Jangan mengoleskan alkohol
atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab. 4. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat. 5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas kesehatan. 6. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat.
DAFTAR PUSTAKA BoBak, Irene M.2000 . Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pelajaran. Cunningham, dkk.1995. Obstetri Cuilliams. Jakarta : EGC. Farrer, Helen.1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: EGC. Haws, P. S. 2008. Asuhan Neonatus Rujukan Cepat. Jakarta: EGC. Hidayat, A. A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Simkin, P., Whalley, J., & Keppler, A. 2009. Panduang Lengkap Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi Edisi Revisi. Jakarta: ARCAN. Sodikin, 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: EGC.
DAFTAR HADIR PESERTA PROMOSI KESEHATAN RUMAS SAKIT BEN MARI
Hari / tanggal Tempat
: Sabtu/ 25 Maret 2017 : Ruang Perawatan RS Ben Mari
Topik / judul
NO
: PERAWATAN TALI PUSAT
NAMA
Malang, PEMBIMBING KLINIK
________________________ NIP:
ALAMAT
TANDA TANGAN