5 0 339 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Yayan Komyati Abdul Qodir Samsul Arifin Latif Usman Eka Setiawan Warsudyanto
STIKES BINA PUTERA BANJAR PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV TA. 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Pokok bahasan
: Sistem Reproduksi
Sub Pokok Bahasan
: Memberikan pendidikan kesehatan tanda bahaya kehamilan dan pemantauan kesejahteraan janin
Hari/Tanggal
: Senin, 15 April 2019
Waktu
: 30 menit
Penyuluh
: TIM
Sasaran
: Pasien Klinik Kandungan
Tempat
: Klinik Kandungan RSUD Majenang
I. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003 median usia kawin pertama adalah 19,2 tahun dan median usia kawin pertama di pedesaan lebih rendah yaitu 17,9 tahun. Terlalu muda usia untuk hamil atau kurang dari 20 tahun sekitar 10,3% menyebabkan kematian pada ibu secara tidak langsung. Persentase perempuan umur 15-19 yang sedang hamil anak pertama adalah 2%. Perempuan kelompok umur 15-19 tahun didapatkan 14% berstatus menikah dan 2,8% diantaranya telah menikah pada usia 15 tahun dan kelompok umur 20-24 tahun didapatkan 57% berstatus menikah dan 24,2% telah menikah pada usia 18 tahun. Jumlah pernikahan usia muda di pedesaan lebih besar dibandingkan dengan di daerah perkotaan. Menurut Adhikari (1996), konsekuensi dari pernikahan usia dini dan melahirkan di usia remaja adalah berisiko untuk melahirkan prematur dan berat badan lahir rendah. Berikut ini adalah pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan.
II. Tujuan intruksional 1. Tujuan Instruksional umum Setelah diberikan pendidikan selama 30 menit peserta diharapkan mampu memahami tentang ttanda bahaya kehamilan dan pemantauan kesejahteraan janin
2. Tujuan intruksional khusus Setelah diberikan pendidikan selama 30 menit, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan : 1) Definisi Kehamilan Normal Macam- macam tanda bahaya pada kehamilan. 2) Tanda Kehamilan Normal 3) Tanda Kehamilan Tidak Normal 4) Tindakan Pertolongan Pertama pada Kehamilan Tidak Normal
III. Pokok materi (Terlampir)
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
➢
Metode
:
Ceramah Tanya jawab Demonstrasi
➢
Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan KBM 1.
Respon
Pembukaan :
✓
a.
Menyampaikan salam
b. c.
Menjelaskan tujuan Kontrak waktu
✓ ✓ 2.
d. Tes awal/Apersepsi Pelaksanaan : a. Definisi
Waktu
Membalas salam 5 menit Mendengarkan
Memberi respon
Mendengarkan
dengan
Kehamilan penuh perhatian
Normal b. Tanda
Kehamilan
15 menit
Normal c. Tanda Kehamilan Tidak Normal d. Tindakan
Pertolongan
Pertama
pada
Kehamilan
Tidak
Normal e. Pemantauan Kesejahteraan Janin f. Ayat-ayat Menjelaskan
yang Tentang
Bahaya Kehamilan
3.
Penutup
✓ a. Tanya jawab b. Tes akhir
✓ c. Menyimpulkan penyuluhan
hasil
✓ d. Memberi salam penutup
Menanyakan belum jelas
yang
Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam
10 menit
V. Media
Leaflet
VI. Kriteria Evalusi 1. Evaluasi Struktur a. Satuan acara penyuluhan telah siap sebelum penyuluhan dimulai b. Tempat dan media telah siap sebelum penyuluhan dimulai c.
Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan
d. Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan 2. Evaluasi Proses a. Penyuluh berperan sesuai dengan perannya. b. Penyuluhan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan. c. Adanya Tanya jawab dan feed back. d. Media dapat digunakan secara efektif. e. Audien dapat menerima materi penyuluhan yang disampaikan. 3. Evaluasi Hasil 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kehamilan normal dengan prosentase 80%. 2. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda kehamilan normaal dengan prosentase 80%. 3. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda kehamilan tidak normal dengan prosentase 80%. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan pertolongan pertama pada kehamilan tidak normal dengan prosentase 80%. Pertanyaan : 1) Apa pengertian dari kehamilan normal ? 2) Sebutkan tanda dari kehamilan normal? 3) Sebutkan tanda dari kehamilan tidak normal? 4) Bagainamakah pertolongan pertama pada kehamilan tidak normal?
VII.
Lampiran Materi Tanda Bahaya Pada Kehamilan A. Pengertian Tanda bahaya kehamilan adalah tanda – tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Anonim, 2009). Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai selama kehamilan karena kalau tidak dilaporkan atau terdeteksi dapat mengakibatkan kematian (Pusdiknakes, 2003: 90). B. Macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan 1. Perdarahan yang keluar dari jalan lahir Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa merupakan adanya tanda keguguran. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila tidak, ibu perlu mendapat pertolongan medis agar kesehatannya terjaga (Yoseph, 2010). Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bagian bawah yang hebat pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan yang sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam dan harus di bawa ke rumah sakit untuk keselamatan jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit perdarahannya tetap merupakan ancaman bagi ibu dan dapat menjadi penyebab kematian janin. Perdarahan pada kehamilan tersebut dibagi menjadi 2, meliputi: a) Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu) 1) Abortus 2) Molahidatidosa 3) Kehamilan ektopik terganggu (KET)
b) Trimester II (usia kehamilan 12-28 minggu) dan trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) 1) Plasenta previa 2) Solutio plasenta 2. Sakit kepala yang hebat Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat merupakan tanda bahaya kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala yang hebat dalam kahamilan adalah gejala dari preeklamsi (Kusmiyati. ET. ell, 2008). Sehingga keadaan sakit kepala yang hebat ini juga merupakan tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janin. 3. Penglihatan kabur Wanita hamil mengeluh penglihatannya kabur. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual yang mendadak, misal pandangan kabur dan ada bayang- bayang. Perubahan penglihatan mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mugkin menandakan preeklamsi (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Selain itu penglihatan adalah gejala yang sering ditemukan pada preeklamsi berat dan merupakan petunjuk akan terjadi eklamsi (Winkjosastro, 2005). Tanda inilah yang perlu dideteksi sejak dini untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam keselamatan ibu dan janin. 4. Bengkak (oedema) di wajah dan tangan Oedema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan yang berlebihan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema merupakan salah satu tanda trias adanya preeklamsi. Kenaikan berat badan ½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu diwaspadai, karena dapat menimbulkan preeklamsi. (Winkjosastro, 2005) 5. Ketuban pecah sebelum waktunya Ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pada servik. Untuk primigravida kurang dari 3 cm dan pada multigravida kurang dari 5 cm.
Bila keadaan ini terjadi dapat mengakibatkan infeksi yang dapat membahayakan ibu dan janin. (Winkjosastro, 2005) 6. Gerakan janin tidak terasa Memantau
gerakan
janin
merupakan
salah
satu
indikator
kesejahteraan janin. Gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu pada kehamilan trimester II sekitar minggu ke 20 atau minggu ke 24 (Salmah. Et. ell, 2006). Jika janin tidur maka gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih terasa saat ibu berbaring atau istirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Pada trimester III, gerakan janin sudah bisa dirasakan ibu. Total gerakan janin pada trimester III mencapai 20 kali perhari. Keadaan berbahaya yang bisa mengancam keselamatan janin dalam kandungan yaitu bila gerakannya kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam. Hal ini bisa merupakan pertanda adanya gawat janin. 7. Nyeri abdomen yang hebat Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan menetap, hal ini merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik, aborsi dan solution plasenta (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik. Apabila terjadi ruptur dinding tuba pada kehamilan ektopik ini, nyeri perut dan disertai perdarahan, bisa menyebabkan penderita pingsan atau syok. Pada penderita aborsi, nyeri abdomen juga dirasakan, tetapi nyeri penderita aborsi tidak begitu hebat dibanding penderita kehamilan ektopik (Winkjosastro, 2005). Sehingga terjadinya nyeri abdomen pada waktu hamil mengindikasikan adanya tanda kehamilan ektopik, abortus dan solutio plasenta. 8. Ibu muntah terus – menerus dan tidak mau makan Keluhan hamil dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering ditemukan pada kehamilan trimester I pada saat usia kehamilan 1-3 bulan. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini akan hilang sedikit demi sedikit di akhir trimester pertama. Akan tetapi ada kalanya keluhan ini makin bertambah berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan umum ibu buruk, keluhan ini disebut Hyperemesis Gravidarum (Huliana, 2001). Keadaan mual dan muntah yang terus – menerus
merupakan keadaan yang berbahaya dalam kehamilan, karena akan mengganggu pertumbuhan janin dan memperburuk keadaan ibu dan janin. 9. Demam tinggi, dan Kejang Demam tinggi dapat disebabkan karena adanya infeksi. C. Kemungkinan hal
yang akan terjadi apabila ibu hamil kekurangan
suplemen vitamin. Tujuan agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat optimal dan ibu selalu sehat. 1) Asam Folat (Vitamin B) : Mencegah cacat lahir, mencegah BBLR dan kelahiran Prematur. Kebutuhan Asam folat yakni 800 mikrogram sehari. Sumber alami Sayuran hijau, buah jeruk, kacang kering dan kacang polong. 2) Kalsium : Untuk Tulang dan gigi yang kuat, menjaga peredaran darah dan syaraf agar berjalan normal. Kebutuhan adalah 1.000 miligram per hari. Sumber alami adalah Susu, jus buah, dan sereal dengan diperkaya kalsium 3) Zat Besi : Mencegah Anemia pada kehamilan. Tubuh menggunakan besi untuk membuat hemoglobin yang merupakan protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan volume darah meningkat untuk mengakomodasi perubahan dalam tubuh dan membantu bayi agar suplai darahnya terpenuhi sehingga kebutuhan zat besi kan meningkat. Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup zat besi, gejal yang ungkin timbul muncul yaitu lelah dan lebih rentan terhadap infeksi, resiko kelahiran premature dan BBLR. Kebutuhan zat besi selam hamil yaitu 27 miligram per hari. Sumber alami adalah daging merah, unggas dan ikan merupakan sumber yang kaya akan zat besi.Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber tanaman dan suplemen, dibutuhkan vitamin C seperti jus jeruk. D. Deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk menemukan ibu hamil yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi kehamilan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu. Penatalaksanaan deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dapat melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga
(Saifuddin, 2001). Kebijakan operasional pelayanan antenatal oleh Departemen Kesehatan di wilayah Puskesmas meliputi pemberian penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dalam bentuk komunikasi informasi dan edukasi (KIE), selain itu juga dengan pemberian buku kesehatan ibu dan anak sehat (KIA) atau kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil (Saifuddin, 2001)
DAFTAR PUSTAKA
Coad J, 2007. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Surabaya: Erlangga. 263. Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC