Sastra Melayu Klasik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Sekolah Mata Pelajaran Semester MateriPokok AlokasiWaktu



: SMA Negeri 1 Ungaran : Bahasa dan Sastra Indonesia : 02 : Teks Hikayat : 2 x 3 jam pelajaran



A. KompetensiInti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,



KI 3



KI 4



gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan



B. KompetensiDasardanIndikatorPencapaianKompetensi KompetensiDasar IndikatorPencapaianKompetensi 3.7 Menafsirkan sastra Melayu Klasik 3.7.1 menjelaskan karakteristik hikayat (hikayat) lisan atau tulis 3.7.2 mendata dan mengartikan makna kata arkais yang terdapat pada hikayat 3.7.3 mengidentifikasi isi hikayat 4. 7 Mengungkapkan kembali naskah sastra 4.7.1 menyusun sinopsis hikayat Melayu Klasik (hikayat) secara lisan atau 4.7.2 mempresentasikan sinopsis teks tulis hikayat yang sudah dibuat C. TujuanPembelajaran MelaluiPendekatankooperatifdenganmenggunakan model pembelajaranCooperative LearningdanmetodeThink Pair Share,pesertadidikdapatmemahami karakteristik hikayat, memahami makna kata arkais dalam hikayat, mengidentifikasi isi hikayat, menyusun sinopsis hikayat, serta mempresentasikan sinopsis teks hikayat yang sudah dibuatdenganmengembangkansikapkerjasama, bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas. (4C) D. Materi Ajar 1) karakteristik yang menonjol pada hikayat 2) kata arkais yang terdapat pada hikayat 3) isi hikayat 4) cara menyusun sinopsis hikayat 5) cara mempresentasikan sinopsis teks hikayat yang sudah dibuat E. MetodePembelajaran 1



Pendekatan MetodePembelajaran Model Pembelajaran



: Kooperatif : Think Pair Share : Cooperative Learning



F. AlatdanSumberBelajar AlatdanBahanBelajar Laptop , LCD Proyektor, SumberBelajar UKBM Hikayat, internet, Kosasih, Engkos. 2018. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Erlangga



G. Langkah-LangkahKegiatanPembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan



Deskripsi



Alokasi Waktu



Pendahuluan



Inti Informasi Pengarahan strategi Pembentukan kelompok Kerja kelompok



Presentasi Pelaporan



1. Guru dan peserta didik memberikan salam dan berdoa bersama (religiositas) dan menyanyikanlagu Indonesia Raya (nasionalisme) 2. Guru menanyakankepadasiswakesiapandankenyamananuntukbelaj ar, menanyakankehadiransiswa



10’



3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Peserta didik menerima informasi tentang teknik pembagian kelompok dan langkah-langkah pengerjaan tugas kelompok. 5. Peserta didik berpasangan dengan temannya berdasarkan hasil undian (peserta didik dengan nomor undi sama menjadi teman satu kelompok) 6. Peserta didik berdiskusi untuk merumuskan hal-hal terkait penyusunan sinopsis 7. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi da mengartikan kata-kata arkais dan mengidentifikasi isi hikayat 8. Peserta didik menyusun sinposis teks hikayat secara berpasangan. 9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok 10. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok 11. Kelompok menyusun laporan yang berisi hasil diskusi kelompok yang sudah dilengkapi seluruh tanggapan kelompok kemudian menyerahkannya kepada guru.



5’ 5’ 5’ 60’



20’ 5’



Penutup 12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 13. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran. 14. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.



15’



Pertemuan 2 2



Kegiatan



Deskripsi



Alokasi Waktu



Pendahuluan



Inti (105’) Informasi



Pengarahan strategi Pembentukan kelompok Kerja kelompok



Presentasi Pelaporan



1. Guru dan peserta didik memberikan salam dan berdoa bersama (religiositas) dan menyanyikanlagu Indonesia Raya (nasionalisme) 2. Guru menanyakankepadasiswakesiapandankenyamananuntukbelaj ar, menanyakankehadiransiswa



10’



3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Peserta didik membacamateri pada Buku Teks Pelajaran Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas X karangan Engkos Kosasih atau sumber lain yang memuat informasi tentang jenis karya Melayu klasik dan karakteristik hikayat. 5. Peserta didik menerima informasi tentang teknik pembagian kelompok dan langkah-langkah pengerjaan tugas kelompok. 6. Peserta didik berpasangan dengan temannya berdasarkan hasil undian (peserta didik dengan nomor undi sama menajdi teman satu kelompok) 7. Peserta didik membaca contoh teks hikayat yang terdapat di UKBM. 8. Peserta didik berdiskusi untuk membandingkan hikayat dengan prosa lain 9. Peserta didik menyimpulkan karakteristik yang menonjol pada hikayat 10. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi kata-kata arkais dan mengidentifikasi isi hikayat 11. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok 12. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok 13. Kelompok menyusun laporan yang berisi hasil diskusi kelompok yang sudah dilengkapi seluruh tanggapan kelompok kemudian menyerahkannya kepada guru.



15’



14. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 15. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran. 16. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.



15’



5’ 5’ 60’



20’ 5’



Penutup



H. Penilaian 1 Teknik Penilaian A Penilaian Sikap B Penilaian Pengetahuan C Penilaian Keterampilan 2 Bentuk Penilaian A Observasi B Tes Tertulis C Unjuk Kerja



: Observasi/pengamatan : Tes tertulis : Uji petik produk : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik : Pilihan ganda/uraian : 3



3 4



D Proyek E Produk F Lainnya Instrumen Penilaian Alat Penilaian



: : Lembar kerja : : Terlampir : Terlampir



4



Lampiran1



LEMBAR JURNAL OBSERVASI SIKAP, INSTRUMEN PENILAIAN DAN RUBRIK PEMBERIAN SKOR Sikap Spiritual No



1 2 3 4 5 6 7 8



Nama



Sikap Sosial



Mensyukuri



Jujur



1-4



1-4



Tanggung Kerjasama Proaktif jawab 1-4 1-4 1-4



Skor Total



Dst...



Keterangan Instrumen Penilaian Dan Rubrik Pemberian Skor 1. Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri”: o Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya o Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran o Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut o Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan, dan menerima dengan senang apa yang telah dimilikinya Rubrik pemberian skor sikap spiritual: 4 = jika siswa melakukan 4 (dari empat) kegiatan tersebut. 3 = jika siswa melakukan 3 (dari empat) kegiatan tersebut 2 = jika siswa melakukan 2 (dari empat) kegiatan tersebut 1 = jika siswa melakukan salah satu (dari empat) kegiatan tersebut) 2. Sikap Sosial a. Jujur Indikator: o Mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu sesuai dengan apa yang diyakininya o Bersedia bercerita tentang kesulitan dan kelemahannya o Tidak menyontek/tidak meniru pekerjaan temannya o Terus terang, menyatakan dengan sesungguhnya apa yang telah terjadi Rubrik pemberian skor 4 = jika siswa melakukan 4 (dari empat) kegiatan tersebut 3 = jika siswa melakukan 3 (dari empat) kegiatan tersebut 2 = jika siswa melakukan 2 (dari empat) kegiatan tersebut 1 = jika siswa melakukan salah satu (dari empat) kegiatan tersebut 5



b. Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama” o Senang membantu sesama o Selalu aktif dalam kegiatan sekolah o Bersikap ramah dan bersahabat o Menjaga toleransi Rubrik pemberian skor 4 = jika siswa melakukan 4 (dari empat) kegiatan tersebut 3 = jika siswa melakukan 3 (dari empat) kegiatan tersebut 2 = jika siswa melakukan 2 (dari empat) kegiatan tersebut 1 = jika siswa melakukan salah satu (dari empat) kegiatan tersebut c. Proaktif Indikator: o Aktif menyampaikan pendapat maupun menanggapi pendapat, baik saat berdiskusi mengerjakan tugas maupun dalam pembentukan konsep bersama guru o Memiliki inisiatif untuk bertanya saat ada hal yang kurang dipahami o Berusaha memahami berbagai arahan yang diberikan guru, baik secara langsung maupun melalui UKBM o Mengerjakan tugas sesuai dengan penuh semangat Rubrik pemberian skor 4 = jika siswa melakukan 4 (dari empat) kegiatan tersebut 3 = jika siswa melakukan 3 (dari empat) kegiatan tersebut 2 = jika siswa melakukan 2 (dari empat) kegiatan tersebut 1 = jika siswa melakukan salah satu (dari empat) kegiatan tersebut d. Tanggung jawab Indikator o Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. o Berusaha mengerjakan tugas sesuai alokasi waktu yang diberikan o Tidak mengeluh o Mengerjakan tugas hingga tuntas Rubrik pemberian skor 4 = jika siswa melakukan 4 (dari empat) kegiatan tersebut. 3 = jika siswa melakukan 3 (dari empat) kegiatan tersebut 2 = jika siswa melakukan 2 (dari empat) kegiatan tersebut 1 = jika siswa melakukan salah satu (dari empat) kegiatan tersebut



6



Lampiran4: KISI-KISI SOAL Kompetensi Dasar 3.7 Menafsirkan sastra Melayu Klasik (hikayat) lisan atau tulis



Indikator soal Peserta didik dapat mengartikan kata-kata arkais dalam kutipan hikayat Peserta didik dapat mengindetifikasi isi hikayat



Nomor soal 1



Skor Maksimal 4



Bentuk Soal Isian singkat



2 s.d. 9



16



Isian singkat



10



17



Uraian



Nilai: skor yang diperoleh x 5 4.7 Mengungkapkan kembali naskah sastra Melayu Klasik (hikayat) secara lisan atau tulis



Peserta didik dapat menyusun sinopsis kutipan hikayat



Rubrik Penilaian Kompetensi Dasar “Mengungkapkan kembali naskah sastra Melayu Klasik (hikayat) secara lisan atau tulis” (soal no.10)



Aspek yang Dinilai Keruntutan sinopsis Efektivitas kalimat Ejaan



Sangat Baik 8 5 5



Kategori dan Skor Baik Cukup 7 4 4



6 3 3



Kurang 5 2 2



Nilai: skor yang diperoleh x 5



7



Lampiran5: SOAL Bacalah kutipan “Hikayat Hang Tuah” berikut dengan saksama!



RAJA BINTAN Sekali peristiwa ada seorang raja keinderaan. Maka raja itu terlalu besar kerajaannya, pada segala raja indera seorang pun tiada menyamai dia; sekaliannya menurut(a)titahnya baginda itu. Syahdan apabila baginda ke luar, dihadap oleh segala raja-raja dan menteri hulubalang, maka beberapa pedang yang sudah terhunus kepada kiri kanan baginda itu, dan beberapa puluh (b)bentarayang memangku pedang yang berikatkan emas, bertatahkan (c)ratna mutu manikam. Apabila baginda bertitah pada segala raja-raja dan menteri di kanan, maka bentara kanan menyampaikan titah baginda itu. Maka apabila baginda memandang ke kiri bertitah, maka bentara kirilah menyampaikan titah baginda itu. Maka apabila baginda memandang ke kanan, maka segala raja-raja dan menteri sekalian menyembah, apabila baginda berpaling ke kiri,maka sekalian raja-raja dan menteri di kiri semuanya menyembah baginda itu. Adapun nama baginda itu Sang Pertala Dewa. Adapun Sang Pertala Dewa itu tahu akan dirinya akan beroleh anak. Maka anaknya itulah akan menjadi raja di Bukit Seguntang. Maka daripada anak cucu baginda itu, menjadi raja besar-besar pada akhir zaman. Maka tersebutlah pula perkataan seorang raja, terlalu besar kerajaannya;maka isteri baginda itupun hamillah. Setelah genaplah bulannya, maka permaisuri pun beranaklah seorang perempuan, terlalu amat elok rupanya dan kelakuannya. Pada masa zaman itu, seorang pun tiada menyamai rupanya anak raja itu. Maka dinamai oleh ayahanda bunda baginda tuan puteri Kemala Ratna Palinggam. Maka dipeliharakan oleh paduka ayahanda bunda baginda dengan sepertinya. Syahdan maka paduka ayahanda bunda pun terlalu amat kasih akan anakanda baginda itu. Hatta berapa lamanya, maka beberapa anak raja-raja datanglah hendak meminang tuan puteri itu, akan tetapi tiada diberi oleh paduka bunda baginda, karena segala raja-raja yang hendak meminang itu tiada sama dengai bangsa baginda itu, karena bundanya itu raja keinderaan. Maka baginda pun bertitah kepada perdana menteri, suruh memanggil segala (d)ahlunnujum dan segala sasterawan. Maka sekaliannya pun datang menyembah baginda. Maka titah baginda kepada segala ahlunnujum dan segala sasterawan, "Hai kamu sekalian, lihat apalah di dalam nujummu, betapakah akan untung bahagia anakku itu." Maka segala ahlunnujum itupun menyembah baginda, lalu melihat di dalam nujumnya. Setelah dilihatnya, maka segala ahlunnujum itupun masing-masing menggerakkan kepalanya. Maka titah baginda, "Apa sebabnya maka kamu sekalian menggerakkan kepalamu?" Maka sembah segala ahlunnujum dan sasterawan, "Ya tuanku syah alam! (e)Patik memohonkan ampun beribu-ribu ampun dan kurnia ke bawah duli syah alam. Adapun paduka anakanda itu terlalu amat bahagia, beroleh suami anak raja, besar dan anak cucu paduka anakanda inilah jadi raja, datang pada akhir zaman akan menjadi raja besar. Jika (f)dulituanku hendak segera memberi Paduka anakanda bersuami, hendaklah tuanku taruh paduka anak anda itu, pada suatu pulau yang bemama Biram Dewa itu dengan suatu (g)mahligai dan dayangdayang. Di sanalah paduka anakanda bersuami akan raja besar." Maka baginda mendengar sembah segala ahlunnujum dan sasterawan demikian itu, maka baginda pun bangkitlah berdiri hendak masuk mendapatkan permaisuri. Maka segala menteri, hulubalang pun menyembah, lalu ke luar. Setelah raja masuk ke dalam istana, maka titah baginda kepada permaisuri, "Ya adinda, akan sekarang ini apa bicara kita akan anakanda ini?" Maka sembah segala ahlunnujum itu 8



sekaliannya diceriterakannya kepada permaisuri. Maka sembah permaisuri , "Ya tuanku! Patik memohonkan ampun dan kurnia. Adapun patik ini hamba, mana titah, Patik junjung." Setelah baginda mendengar sembah permaisuri itu, maka baginda pun menitahkan perdana menteri membuat mahligai di atas pulau Biram Dewa itu. Tiada berapa lamanya mahligai itu pun sudah; maka pada ketika itu juga baginda pun melengkapi anakanda baginda dengan inang pengasuhnya dan dayang-dayang dengan sepertinya. Maka tuan puteri Kemala Ratna Palinggam pun dipeluk dicium dan ditangisinya oleh ayahanda bunda baginda. "Aduhai anakku dan buah hatiku. Adapun ayahanda bunda membuangkan tuan ke pulau itu, bukan karena ayahanda bunda benci akan tuan, dan jangan tuan kecil hati akan ayahanda bunda menaruhkan tuan di sana. Kalau-kalau ada sungguh seperti kata ahlunnujum itu tuan beroleh kebesaran dan kemuliaan, supaya adalah nama ayahanda bunda disebut orang pada akhir zaman.” Maka tuan puteri Kemala Ratna Palinggam pun menyembah ayahanda bunda baginda. Maka tuan puteri pun dibawa oleh segala menteri ke pulau Biram Dewa itu. Setelah sampai maka segala orang yang mengantar itu pun kembalilah berdatang sembah kepada baginda, serta menyampaikan sembah anakanda baginda itu. Maka tuan puteri pun duduklah pada mahligai di pulau Biram Dewa itu, dipeliharakan oleh segala inang pengasuhnya dan segala dayang-dayangnya. *** Syahdan maka tersebutlah perkataan Sang Pertala Dewa. Sekali peristiwa, maka baginda bertitah kepada segala menteri hulubalang, "Hai tuan sekalian, baiklah tuan sekalian berlengkap, esok hari kita hendak turun ke pulau Biram Dewa, hendak pergi bermain-main dan berburu." Maka sembah Mangkubumi; "Baiklah tuanku." Maka Mangkubumi pun bermohonlah ke luar, berlengkap gajah dan kuda dan rakyat sekalian. Setelah lengkaplah, maka Mangkubumi pun masuk menghadap berdatang sembah, "Ya tuanku syah alam, patik dititahkan berlengkap itu, maka sekarang ini sudahlah patik kerahkan segala rakyat gajah dan kuda." Maka titah baginda, "Baiklah, esok hari kita pergi." Maka baginda pun masuk ke istana. Maka segala menteri hulubalang sekaliannya pun pulanglah ke rumahnya masing-masing. Setelah keesokan harinya, maka raja pun berangkatlah dengan segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian, lalu turun ke pulau itu berburu. Hatta maka dengan takdir Allah taala, maka Sang Pertala Dewa pun melihat sebuah mahligai pada pulau itu. Maka titah baginda pada segala menteri hulubalang sekalian, "Tinggallah tuan-tuan di sini, kita hendak pergi pada mahligai itu." Maka baginda pun pergilah pada mahligai itu. Setelah sampai, maka baginda pun naik ke atas mahligai itu. Maka dilihatnya ada seorang puteri dihadap oleh segala dayang-dayang dan inangpengasuhnya, dan (h)biti-biti perwara sekaliannya pun duduk menghadap ia. Terlalu elok rupanya, seperti empat belas hari bulan. Maka baginda pun segera menghampiri tuan puteri itu. Maka segala dayang-dayang pun terkejut dan heran melihat rupa Sang Pertala Dewa itu. Maka berdatang sembahlah segala inang pengasuh tuan puteri pada Sang Pertala Dewa, sekaliannya habis dipersembahkan; segala kelakuan dan perintah kemala hikmat itupun dipersembahkannya pada baginda. Maka Sang Pertala Dewa pun mendengar sembah segala inang pengasuh tuan puteri Kemala Ratna Palinggam demikian itu, maka terlalulah sukacita hati baginda itu. Maka segala rakyat Sang Pertala Dewa yang tersebut itu pun disuruh ke luar dan rata terbang, kenaikan Sang Pertala Dewa pun dibawa oranglah pergi ke pulau itu dengan segala bunyi-bunyiannya. Apabila tuan puteri dan segala isi istana mendengar bunyi-bunyian dan melihat segala perintah dewa turun itu terlalu banyak datang dengan segala pakaian terlalu indah-indah, rata 9



terbang itu pun dengan perhiasan yang keemasan. Datang mendapatkan Sang Pertala Dewa, semuanya berdatang sembah pada tuan puteri Kemala Ratna Palinggam. Maka tuan puteri pun serta dengan segala isi mahligai itu pun amat sukacitalah di dalam hatinya. Maka Sang Pertala Dewa dan tuan puteri pun berkata-kata dengan senda-gurau menyukakan hati tuan puteri. 1. Carilah arti kata-kata yang bergaris bawah pada teks tersebut! Kata Makna Kata



Makna



2. Bagaimanakah profil Sang Pertala Dewa dibandingkan raja-raja negeri lain? 3. Bagaimanakah sikap bawahan Sang Pertala Dewa terhadap rajanya? 4. Siapakah nama putri Sang Pertala Dewa? 5. Bagaimanakah saran para ahli nujum agar sang putri bertemu jodohnya? 6. Bagaimanakah Sang Pertala Dewa dan permaisuri menyikapi saran para ahli nujum? 7. Bagaimanakah sang putri menyikapi titah kedua orang tuanya? 8. Bagaimanakah sikap para dayang saat Sang Pertala Dewa berkunjung ke pulau Biram Dewa? 9. Bagaimanakah sang putri menyikapi kedatangan Sang Pertala Dewa ke pulau Biram Dewa? 10.Susunlah sinopsis kutipan hikayat tersebut dengan bahasamu sendiri!



10