Satelit Farmasi Rawat Jalann RS Margono [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Satelit Farmasi Rawat Jalan



Satelit farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto memberikan pelayanan prima, mencakup berbagai jenis pelayanan spesialistik berlokasi di Jl dr Gumbreg no 1 Purwokerto. Pelayanan pada pagi hari setiap hari kerja, mulai dari jam 07.00 WIB s/d 16.30 WIB ( sampai dengan selesai ). Satelit farmasi rawat jalan menyelenggarakan pelayanan untuk pasien BPJS PBI dan Non PBI, Jamkesda, kerjasama maupun untuk pasien umum. Satelit farmasi rawat jalan melayani



elektronik prescribing. Sistem resep



elektronik adalah sistem komputerisasi penulisan resep obat yang dikenal juga dengan istilah e-prescribing dan e-prescription. Pada sistem ini, dokter menuliskan dan mengirimkan resep kepada bagian satelit farmasi rawat jalan menggunakan media elektronik menggantikan tulisan tangan dan penggunaan media kertas. Dengan adanya resep elektronik bertujuan untuk mempercepat waktu pelayanan, selain itu juga resep elektronik dapat mempermudah dalam pembacaan resep sehingga dapat mengurangi atau memperkecil terjadinya medication error. 1. Sistem pemberian resep Sistem pemberian resep di satelit rawat jalan menggunakan sistem resep perseorangan atau individual prescription. Keuntungan: 1. Semua pesanan obat langsung diperiksa oleh petugas farmasi, juga dapat memberikan informasi kepada perawat berkaitan dengan obat pasien 2. Memungkinkan Interaksi antara Farmasis, Dokter, Perawat dan Pasien 3. Mempermudah penagihan biaya obat pasien Kerugian: 1. Kemungkinan keterlambatan obat sampai kepada pasien 2. Jumlah kebutuhan SDM di IFRS meningkat 3. Waktu cukup banyak untuk proses penyiapan obat sampai dengan penyerahan 2. Alur pelayanan di Satelit Farmasi Rawat Jalan Terdapat 3 alur pelayanan di satelit farmasi rawat jalan yaitu : a. Resep Untuk Umum b. Resep BPJS c. Resep Hantaran



a) Alur pelayanan Berikut alur pelayanan resep untuk umum dan BPJS : Pasiendatangmenyerahkanresep (Resepditerimasatelitrawatjalan)



Sistempembayaran UMUM kode (D)



BPJS,JAMKES lainkode (B) entryresep



Racikankode C



Non-Racikankode B



Proses Dispensingobat Proses Skrining resep, entry data dan etiket



Penyerahan Obat ke pasien (PIO pasif)



Konseling (jikapasienmenghendaki)



alur pelayanan resep untuk hantaran Penyerahan Resep



Menerima No. antrian



Masuk ke ruang Hantaran



Pasien mengisi form



Pemberian Edukasi



Entry & skrining



Pasien Pulang



Obat disiapkan



Obat dikemas



Obat dicek akhir



Obat diantar



a. Loket penerimaan resep Di loket penerimaan resep diberikan nomor antrian resep. Yang dibedakan menjadi dua yaitu resep racikan dan resep non racikan. Penomoran resep dibagi menjadi 3 yaitu nomor B untuk pasien BPJS, nomor C untuk pasien BPJS yang racikan, dan nomor D untuk pasien umum. b. Entri resep dan pencetakan etiket Petugas melakukan validasi resep ke sistem komputer yang terintregasi ke sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit mengenai obat yang digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan resep. Setelah melakukan entri resep kemudian dilakukan pencetakan etiket yang harus sesuai dengan



resep. Etiket yang dicetak sudah dalam bentuk stiker yang nantinya akan ditempelkan di wadah pembungkus obat (plastik klip, plastik biasa). Etiket dalam bentuk yang tercetak tercantum informasi berupa nama pasien, no RM, asal poli, alamat, nama obat beserta jumlah, cara pakai. c. Skrining Resep Skrining resep adalah salah satu bagian pelayanan yang berasal dari kefarmasian di apotek atau rumah sakit yang berfungsi untuk mengurangi kesalahan saat memberikan obat kepada pasien. Meliputi skrining administrasi (SEP, protocol terapi, hasil laborat PA/ Klinik) dan skrining farmasi klinis. b. Dispensing Dispensing obat adalah proses berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dispensing obat. yaitu penyiapan obat yang dibutuhkan sesuai dengan resep, dibagi menjadi dua yaitu racikan dan non racikan. Obat racikan yang terdapat di satelit farmasi rawat jalan terdiri bentuk sediaan kapsul, sediaan cream atau salep, sediaan puyer. pada resep yang terdapat obat racikan maka resep diserahkan ke meja racikan atau di ruang racik untuk dilakukannya peracikan obat. Dispensing obat dilakukan sesuai dengan resep dan memasukan obat kedalam wadah atau plastik . c. Checking Pada proses checking dilakukan oleh apoteker. Checking dilakukan sebelum obat diserahka kepada pasien. Proses checking meliputi nama pasien, nama obat, dosis, jumlahnya, bentuk sediaan yang diminta, dan etiket. Pemeriksaan kembali dilakukan untuk mencegah atau menghindari kesalahan dan medication error . d. Double checking obat Setelah dilakukan dispensing, lalu obat diserahkan di meja untuk proses double cheking obat oleh 2 apoteker yang berbeda. Proses ini bertujuan untuk memastikan keseluruhan obat meliputi pengambilan obat yang benar, kekuatan sediaan, jumlah obat dan aturan pakai dengan benar sesuai dengan etiket yang tercantum. Apabila sudah sesuai maka apoteker akan mencentang checklist kesesuaian obat dan memberikan paraf. e. Penyerahan obat dan KIE Proses terakhir yaitu penyerahan obat yang dilakukan oleh apoteker yang disertai dengan pemberian informasi obat meliputi nama obat, indikasi,efek samping dan aturan pakai. Dan pemberian informasi atau



edukasi terkait tata cara penggunaan tetes mata, tetes telinga, penggunaan inhaler dan lain-lain. 3. Hantaran Obat RSMS bekerjasama dengan Hallo – doc untuk memberikan layanan #CepatHantar-Obat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien rawat jalan, sehingga pasien tidak perlu mengantri, hanya dengan menginformasikan kesediaan obatnya diantarkan lalu diedukasi oleh apoteker obat apa saja yang nanti akan diantar dan aturan pakainya lalu pasien menunggu di rumah, obat akan diantar sampai alamat. Golongan obat yang tidak boleh dilakukan hantaran yaitu golongan obat narkotika dan psikotropika. Untuk tahap awal maka kriteria obat diantar adalah obat bagi pasien dengan penyakit kronis, yang memiliki nomer HP yang bisa dihubungi, dengan Radius 15 KM. Pasien dapat menikmati layanan ini dengan kriteria tersebut diatas dengan tanpa dipungut biaya. Dengan inovasi ini harapan terbesar dari RSMS adalah pasien merasa nyaman karena tidak perlu antri di satelit farmasi rawat jalan. Aman karena obat diantar sampai alamat dan puas karena layanan cepat dan tak berbayar.Untuk pengadaan hantaran obat dengan gojek di rawat jalan adalah pertama pasien mengajukan atau meminta kepada petugas untuk dihantarkan. Jika disetujui dengan petugas maka petugas memesan dengan aplikasi gojek dan memilih menu Go-Med. Selanjutnya obat diserahkan kepada petugas gojek untuk dihantarkan kepada pasien sesuai dengan alamat pasien. Syarat dan ketentuan layanan antar obat : a. Data yang disediakan adalah sesuai dengan data yang dimiliki pihak rumah sakit b. Pengiriman dalam 1 jam adalah setelah obat tersedia dari pihak farmasi c. Garansi pengiriman 1 jam tidak berlaku apabila kondisi cuaca tidak mendukung dan pendaftaran dilakukan setelah pukul 20.00 d. Batas waktu pengajuan keluhan terhadap pengirimian obat adalah 1 x 24 jam setelah status di dalam system dinyatakan selesai. 4. Pengadaan obat di satelit farmasi rawat jalan Kegiatan pengadaan di satelit farmasi rawat jalan yang pertama adalah membuat sp (surat pesanan) yang dibuat dan di tandatangani oleh petugas. Sp tersebut ditujukan ke gudang farmasi melalui system inventory . Dari gudang mengirim obat ke satelit rawat jalan sesuai dengan sp. Barang di terima di satelit



farmasi rawat jalan dan disimpan di gudang penyimpanan yang ada di satelit farmasi rawat jalan. Dari gudang penyimpanan di keluarkan dan di susun di lemari yang di susun sesuai dengan bentuk sediaan, alfabetis. Terakhir obat di distribusikan kepada pasien.