Satlogi Santri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 2 PEMBAHASAN



2.1 Pengertian satlogi santri Satlogi santri adalah nilai-nilai filosofis pesantren Zainul Hasan Genggong yang di rumuskan oleh pengasuh pesantren yang ke-tiga yaitu Almarhum Al-arif Billah KH. Hasan Saifurridzal pada tgl 15 muharram 1410 H/17 agustus 1989 M, dengan tujuan agar para santri dan alumni selain mengusai ilmu pengetahuan, juga agar memiliki identitas santri yang mampu mengamaliahkan ilmu pengetahuan dan pengetahuan amaliah dalam kehidupan sehari-hari sehingga para santri dan alumni mampu menjadi teladan dan panutan umat dengan memberikan yang terbaik dalam kehidupan bermasyarakat.Untuk mengetahui lebih dalam,maka akan di uraikan lebih lanjut apa makna satlogi santri ada pula dasar dasarnya serta dengan contoh berprilaku yang terpuji,dengan pembahasan pendidikan karakter yaitu di mulai dari pemahaman,selanjutnya di latih dan di biasakan hinnga terbentuknya karakter yang terpuji serta menemukan keberhasilannya dengan beridentitas satlogi santri. Identitas santri akan terurai pada masing-masing huruf seperti di bawah ini: S. Sopan santun A. Ajeg (Istiqomah) N. Nasehat T. Tagwallah R. Ridhaallah I. Ikhlas Lillahi Ta’ala 1. Sopan santun Santun adalah kondisi kejiwaan yang dapat menekan hawa nafsu,lalu menimbulkan rasa kasih sayang,sehingga rasa kebencian dalam diri manusia tidak tampak



lagi.karena



santun



mengindikasikan



kedeewasaan



berpikir



dan



bertindak,maka prilaku ramah-tamah dalam diri setiap manusia ,harus di munculkandengan upaya membiasakan berbuat santun dan ramah ketika anak masih kecil.



2.Ajeg (Istiqomah) Menanamkan prilaku istiqomah dengan memberikan keyakinan akan pentingnya istiqomah dalam kehidupan sehari-hari di sebut di siplin dan ,kontinue,harus selalu di latih dan di biasakan sehingga terbentuk karakter disiplin dan merasakan keberhasilannya dengan prilaku istiqomah bahkan jika perlu menemukan nikmatnya prilaku istiqomah,tidak ada kesuksesan tanpa kedisiplinan dan tidak ada kedisiplinan tanpa kesadaran,tidak ada kesuksesan yang hakiki tanpa istiqomah dan tanpa istiqomah tidak akan menemukan nikmat yang hakiki berupa kebahagiaan,baik kebahagiaan dunia maupun akhirat. Istiqomah berarti lurus,benar,tetap pendirian atas suatu keyakinan. 3. Nasehat Nasehat dalam istilah yang lain di sebut mauidhotul hasanah memberikan nasehat yang baik,dalam konteks seharian sebagai muslim dan muslimah mampu memberikan mauidhotul hasanah sekaligus menjadi uswatun hasanah dan kedua istilh ini tidak terpisahkan orang yang mampu memberikan mauidhotul hasanah yang di harapkan juga menjadi uswatun hasanah dengan kata lain orang yang mampu memberikan nasehat baik sekaligus mampu menjadi teladan yang baik pula.secara umum kata nasehat sering di konotasikan dengan angka kebaikan dan seharusnya di tujukan untuk memberi kebaikan dan manfaat kepada orang lain,serta tidak mungkin seseorang menjerumuskan orang lain melalui media nasehat atau merupakan hal yang mustahil,kecuali orang yang sengaja menjerumuskan orang lain ke dalam bahaya karena telah mengikuti nafsu setan yang selalu mengajaknya pada jalan maksiat dan menyesatkan. 4. Taqwallah 4.1. pengertian taqwa Taqwa menurut istilah berasal dari kata waqa yaqi wiqayatan yang artinya berlindung atau menjaga diri dari sesuatu yang berbahaya,taqwa juga berarti takut.sedangkan menurut syara’ dalam kitab syarah Riyadus Shalihin (1/290),Syaikh Utsaimin berkata,’’taqwa di ambil dari kata wiqayah ,yaitu upaya seseorang



melakukan sesuatu yang dapat melindungi dirinya dari azab Allah SWT ,dan yang dapat menjaga diri seseorang dari azab Allah SWT ialah (dengan) melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-larangannya. Taqwa adalah salah satu perintah Allah yang banyak di sebutkan dalam AlQuran dan Al- hadist mengingat hal tersebut merupakan salah satu kunci untuk mencapai rahmat Allah guna menggapai kebahagiaan. 1.2.



Pentingnya taqwa kepada Allah SWT 1. Taqwa adalah kunci keberuntungan di dunia dan di akhirat . 2. Taqwa mengundang limpahan berkah dan rahmat Allah SWT. 3. Taqwa adalah kunci mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah SWT. 4. Taqwa adalah solusi. 5. Orang paling mulia adalah orang yang bertaqwa.



5. Ridhollah Ridho adalah tentramnya qalbu kepada dzat Yang Maha Pengatur dan membiarkan pilihan kepadanya di sertai kepasrahan tidak ada yang lebih berat bagi nafsu kecuali harus ridho terhadap ketentuan Allah,karena ridho terhadap ketentuannya biasanya berbeda dengan kerelaan darinya. Demikian pula ridho adalah norma atau kondisi jiwa terpuji yang merupakan efek tertinggi dari cinta.sebelum mencapai ridho manusia biasanya melalui rindu dan mesra.dengan ridho karena cinta yang mendalam,manusia bersifat menerima apapun yang di lakukan oleh kekasihnya-tuhan. 6. Ikhlas Lillahi Ta’ala Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily, dia berkata cahaya dari cahaya Allah dia titipkan dalam hati hambanya yang beriman sehingga memutuskannya dan selainnya,itulah keikhlasan yang tidak dapat di tengok oleh malaikat lantas menulisnya oleh syetan,lalu merusaknya maupun oleh nafsu ,lantas memiringkannya. Ikhlas berarti membersihkan sesuatu hingga menjadi bersih, seseorang melakukan perbuatan semata-mata berharap ridho Allah.



2.3 Dasar-dasar Satlogi Santri 2.3.1 Sopan santun dalam satlogi santri di dasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang artinya: Sesungguhnya ilmu itu (dapat di peroleh) dengan cara mempelajarinya, rasa santun dapat di miliki dengan cara membiasakan diri menyantuni orang lain.carilah ilmudengan cara yang baik dan santun (HR.Al Tabrani, yang bersumber dari Abi alDarda). 2.3.2 Ajeg (Istiqomah) dalam satlogi santri di dasarkan pada ayat Al-Qur’an yang artinya: ‘’Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘’Tuhan kamiialah Allah’’,kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (Istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘’Janganlah kamu merasa takut dan jaganlah kamu merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah di janjikan Allah kepadamu.’’(QS.41:30). 2.3.3 Nasehat dalam satlogi santri di dasarkan pada sabda Rasullulah SAW yang artinya: Agama itu adalah nasehat,kami (para sahabat) bertanya:untuk siapa kita memberi nasehat?



Nabi



menjawab,untuk



Allah,untuk



kitabnya,untuk



Rasulnya,untuk



ppemimpin umat islam dan untuk seluruh umat islam (HR.Muslim). 2.3.4 Taqwallah dalam satlogi santri di dasarkan pada ayat Al-Qur’an:yang artinya: ‘’Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepadanya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam’’.(QS; AlImron: 133). 2.3.5 Ridhollah dalam satlogi santri di ddasarkan pada ayat Al-Qur’an:yang artinya: ‘’Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho kepedanya yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepadanya tuhannya (QS. Al-Bayyinah:8). 2.3.6 Ikhlas Lillahi Ta’ala dalam satlogi santri didasarkan dalam firman Allah SWT yang artinya: ‘’Aku akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hambamu yang mukhlis di antara mereka (QS.Shad:82) .



BAB 3 PENUTUP



3.1 Kesimpulan Satlogi santri adalah nilai-nilai filosofis pesantren Zainul Hasan Genggong yang di rumuskan oleh pengasuh pesantren yang ke-tiga yaitu Almarhum Al-arif Billah KH. Hasan Saifurridzal pada tgl 15 muharram 1410 H/17 agustus 1989 M, dengan tujuan agar para santri dan alumni selain mengusai ilmu pengetahuan, juga agar memiliki identitas santri yang mampu mengamaliahkan ilmu pengetahuan dan pengetahuan amaliah dalam kehidupan sehari-hari sehingga para santri dan alumni mampu menjadi teladan dan panutan umat dengan memberikan yang terbaik dalam kehidupan bermasyarakat. satlogi santri adalah nilai-nilai filosofis pesantren Zainul Hasan Genggong yang di rumuskan oleh pengasuh pe Satlogi santri adalah nilai-nilai filosofis pesantren Zainul Hasan contoh berprilaku yang terpuji,dengan pembahasan pendidikan karakter yaitu di mulai dari pemahaman,selanjutnya di latih dan di biasakan



hinnga



terbentuknya



karakter



yang



terpuji



serta



menemukan



keberhasilannya dengan beridentitas satlogi santri. Sopan santun, Ajeg(Istiqomah), Nasehat, Taqwallah, Ridhollah, Ikhlas Lillahita’ala. 3.2 Saran Sebagai penutup dari makalah ini, tak luput pula kami ucapkan ribuan terima kasih pada semua rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah  ini. Di samping itu, masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan,  tetapi  kami semua telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembutan makalah yang amat sederhana ini. Maka, dari pada itu . kami semua sangat berharap kepada semua rekan-rekan untuk memberi kritik atau sarannya, sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa menjadi yang lebih baik.



DAFTAR PUSTAKA



Aziz, Abdul. 2001. Filsafat Pesantren Genggong. Probolinggo : STAI Zainul Hasan Genggong