Satuan Acara Penyuluhan Gizi Balita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) NUTRISI PADA BALITA Diajukan untuk memenuhi Tugas Program Profesi Ners



Nama



: Karina Shalsabila Sutrisno



NIM



: 4006190048



PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) GIZI PADA BALITA



Judul



: Gizi Pada Balita



Materi



: Konsep Asuhan Keperawatan Gizi Pada Balita



Sasaran



: Keluarga Balita



Hari/Tanggal



: Senin, 23 September 2019



Waktu



: 30 Menit



Tempat



: Ruang Sakura RSUD Kota Bandung



Pengajar



: Karina Shalsabila Sutrisno



A. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang Gizi Pada Balita, keluarga mampu memahami tentang gizi pada balita. B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan mampu: 1. Menjelaskan tentang pengertian gizi 2. Menjelaskan tentang klasifikasi status gizi 3. Menyebutkan jenis makanan untuk balita 4. Menjelaskan pola pemberian makanan pada balita 5. Menjelaskan tentang pengaturan makanan anak usia 1-5 tahun C. Sasaran Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan pada keluarga balita D. Materi (terlampir) 1. Pengertian nutrisi 2. Klasifikasi status gizi 3. Jenis makanan untuk balita 4. Pola pemberian makanan pada balita 5. Pengaturan makanan untuk anak usia 1-5 tahun E. Metode Ceramah dan Tanya jawab F. Media Leaflet dan Video



G. Proses Kegiatan NO 1.



Waktu 5



Menit



Kegiatan Penyuluh



Kegiatan Audiens



Pembukaan : 



Mengucapkan Salam







Menjawab salam







Menyebutkan nama







Mendengarkan







Menjelaskan tujuan Penyuluhan







Mendengarkan







Menyebutkan materi yang akan







Mendengarkan



diberikan



2.



15 menit







Kontrak waktu







Apersepsi



Pelaksanaan : 



Menyampaikan materi







Menjelaskan pengertian nutrisi



penjelasan dari







Menjelaskan klasifikasi status gizi



penyuluh







Menjelaskan jenis makanan untuk balita







Menjelaskan



pola



pemberian



makanan pada balita 



Menjelaskan pengaturan makanan untuk anak usia 1-5 tahun



Tanya jawab 



Memberikan



kesempatan



pada 



Bertanya



keluarga untuk bertanya 3.



5 menit



Evaluasi : 







Mengevaluasi dengan Memberikan pertanyaan



4.



5 menit



Menjawab pertanyaan



Penutup : 



Menutup



pertemuan



dengan 



Mendengarkan



menyimpulkan materi yang telah di bahas 



Memberikan salam penutup







Menjawab salam



H. Evaluasi 1. Jelaskan pengertian gizi ? 2. Jelaskan tentang klasifikasi status gizi? 3. Jelaskan jenis makanan untuk balita ? 4. Jelaskan pola pemberian makanan pada balita ? 5. Jelaskan pengaturan makanan untuk anak usia 1-5 tahun ?



I. Daftar Pustaka Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Lusa. 2009. Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa. Jakarta : Salemba Medika Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC



Lampiran Materi MATERI PENYULUHAN GIZI PADA BALITA



A. Pengertian Status Gizi Balita Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Menurut Arsad (2006) status gizi balita adalah keadaan kesehatan anak balita yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri.



B. Klasifikasi Status Gizi Balita Pengukuran baku antropomentri yang sekarang digunakan di Indonesia adalah WHONCHS. Menurut Harvard dalam Supariasa 2002, klasifikasi status gizi dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 1. Gizi lebih (Over weight) Gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan (Almatsier, 2005). Kelebihan berat badan pada balita terjadi karena ketidakmampuan antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit olahraga atau keduanya. Kelebihan berat badan anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan (Arisman, 2007). 2. Gizi baik (well nourished) Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2005). 3. Gizi kurang (under weight) Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat esensial (Almatsier, 2005).



4. Gizi buruk (severe PCM) Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar ratarata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita (Lusa, 2009). Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011)



C. Jenis Makanan Untuk Balita 1. Usia 9 – 12 bulan. Selain ASI, berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. 2. Usia 12 – 24 bulan Selain ASI, berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. 3. Usia 2 tahun lebih Berikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari.



D. Pola Pemberian Makanan Pada Balita 1. Usia 9 – 12 bulan. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi dan mulai diperkenalkan makanan yg kental. Usia 1 th mulai diperkenalkan dengan pola makan kebiasaan keluarga. 2. Usia 12 – 24 bulan Pada usia 1-5 tahun hal yg menggembirakan adalah bermain dan memanfaatkan momen ini untuk menyuapkan makanan. 3. Usia 2 tahun lebih Usia 2-3 tahun berikan makanan yang biasa. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah: a. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain. b. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri. c. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu. d. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar. e. Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.



E. Pengaturan Makanan Untuk Anak usia 1-5 Tahun Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 tahun hendaknya digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut : 1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak, zat lemak serta gula. 2. Berikan sumber protein hewani dan nabati 3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain yang diterima anak. 4. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.



Makanan anak usia 1 tahun belum banyak berbeda dengan makanan waktu usia kurang dari 1 tahun. Sebagaimana dijelaskan bahwa anak disapih lebih baik pada umur 2 tahun sehingga pada umumnya diatas 1 tahun ASI masih diberikan pada anak. Pada umumnya makanan masih berbentuk lemak baik nasi, sayur dan lauk pauk serta daging hendaknya dimasak sedemikian rupa sehingga anak mudah mengunyah dan mudah mencerna, anak pun mulai diajak makan bersama-sama eluarag yaitu makan pagi, siang dan malam.