11 0 310 KB
SAYYIDUL ISTIGHFAR (PENGHULU ISTIGHFAR)
نَّو َأنََّّع ْب ُد َّك َّ ِ اللَّه ََُّّمَّ َأنْتََّّر ِ َّّبَّلََّّالََّّا ََّّلَّ َأنْتََّّخل ْقت ِ ِ َّش َِّ ّ ََّّ َأ ُعوَُّذَّبِكََّّ ِم َّْن،و َأنََّّعلََّّعهْ ِدكََّّوو ْع ِدكََّّماَّا ْس تط ْع ُت َّ ِ ْلَّو َأبُوَُّءَّلََّّبِذن ب ََّّ تَّ َأبُوَُّءَّلََّّ ِب ِن ْعم ِتكََّّع َُّ ماَّصن ْع َّفا ْغ ِف َّْرَّ ِ َّلَّفان ََُّّهَّلََّّي ْغ ِف َُّرَّ ُّاذلن ُوبََّّا َّلََّّ َأنْت ِ ِ “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku [menjalani hidupku] di atas janji-Mu dan [aku menepati] perjanjian-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung dengan-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku. Maka, ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosadosaku selain Engkau.”
“Barangsiapa membacanya di waktu siang dalam keadaan meyakini maknanya, kemudian ia meninggal pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk penduduk surga. Dan barangsiapa membacanya di waktu malam dalam keadaan meyakini maknanya, kemudian ia meninggal sebelum masuk waktu subuh, maka ia termasuk penduduk surga.” (HR Bukhari dari sahabat Syaddad ibnu Aus r.a.)