Sejarah Anime Dan Perkembangannya Di Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah Anime dan Perkembangannya di Indonesia. Anime apa sih yang pertama kali kalian tonton dan membuat kalian tertarik dengan anime ? Apakah naruto, atau one piece ? Anime merupakan animasi asal Jepang yang digambar dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Kata anime merupakan singkatan dari animation dalam bahasa Inggris, yang merujuk pada semua jenis animasi dan diucapkan sebagai 'anime-shon'. Tezuka ozamu merupakan pencetus serial anime tv pertama di jepang dengan serial anime pertama yang disiarkan di tv adalah tetsuwan atomu atau yang lebih familiar di sebut astro boy. Siaran ini disiarkan pertama kali pada 1 januari 1963. Anime bermula dari gambar gerak berkualitas sederhana kemudian menjadi animasi berkulitas tinggi seperti sekarang ini tentu saja mengalami banyak perkembangan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, anime awalnya hanya akan dipasarkan di Jepang saja. Beberapa karakter dan ceritaa dari anime mengacu pada budaya yang ada di Jepang. Karena semakin banyak peminat, anime merambah ke berbagai negara termasuk di Indonesia kebanyakan anak – anak remaja usia 12 – 18 tahun sudah menjadi seorang otaku. Terdapat banyak anak – anak, muda mudi yang sangat gemar dengan anime. Walaupun anime dikemas dalam bentuk kartun, namun anime tidak hanya di tujukan untuk anak – anak. Beberapa tema anime bahkan di tujukan khusus orang dewasa dan tidak dapat di akses oleh anak – anak dan remaja di bawah umur misalnya untuk anime genre Ecchi, dan Gore karena memperlihatkan adegan – adegan yang sadis. Sejarah Anime Anime pertama kali dibuat pada tahun 1907 dengan durasi gambar bergerak selama 3 detik yang menampilkan sosok anak laki – laki yang memegang topi dan mengangkat topi sebagai tanda hormat. “Katsudo Shashin” berarti “Gambar Bergerak”. Anime singkat berdurasi tiga detik ini dibuat tahun 1907, namun strip filmnya baru ditemukan kembali pada tahun 2005. Di dalamnya terdapat rentetan gambar anak laki-laki yang menulis “活動写真”, melepas topi, dan memberi hormat. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=-0e4EPEChgM



Film ini adalah serial kartun strip seluloid 50 bingkai yang berlangsung 3 detik dan diputar pada 16 bingkai per detik. Tidak seperti animasi tradisional pada umumnya, frame ini tidak dibuat dengan mengambil gambar satu per satu, tetapi menggunakan template untuk menggambarkannya secara langsung di film. Proses ini dilakukan dengan



kappa-ban, perangkat yang dirancang untuk tayangan slide cahaya ajaib stensil. Gambar berwarna merah dan hitam pada film 35mm dengan ujung film terpasang ke alas untuk penayangan berulang. Pada bulan Desember 2004, Natsuki Matsumoto, seorang ahli potret di Universitas Seni Osaka, dihubungi oleh seorang pedagang barang bekas di Kyoto yang menemukan film dan proyektor dari sebuah keluarga di Kyoto. Matsumoto datang untuk mengambilnya pada bulan Januari, dan barang-barang yang dikumpulkan termasuk tiga proyektor, sebelas film 35mm dan tiga belas buah kaca lampu ajaib. Pada tanggal 31 Juli 2005, Matsumoto menemukan bahwa film Katsudo Shashin berada dalam kondisi yang buruk. Matsumoto dan sejarawan animasi Nobuyuki Tsugata memperkirakan bahwa film tersebut kemungkinan dibuat antara tahun 1907 dan 1911, berdasarkan bukti seperti tanggal produksi pada proyektor yang disusun bersamanya. Pada saat itu, bioskop adalah tempat hiburan yang langka di Jepang. Ini menunjukkan bahwa film diproduksi dan dijual kepada orang kaya dengan proyektor pribadi milik mereka.