Sejarah Perkembangan Bisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah Perkembangan Bisnis (http://eko-saputra-buton.blogspot.co.id/2013/04/sejarahperkembangan-bisnis.html) Pada masa dulu, kegiatan bisnis dilakukan pada tingkat keluarga, secara tertutup. Keluargakeluarga pada saat itu menanam tanaman guna memenuhi kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian sendiri, membuat rumah sendiri dengan bantuan tetangga dsb. Usaha mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum terpikirkan oleh mereka untuk membuat usaha yang bersifat komersial, dengan meminjam modal untuk produksi berskala besar. Kemudian muncul Revolusi industri yang membawa perubahan secara drastis dan sangat penting. Adanya mesin uap menimbulkan perubahan ;pada pertanian yang tadinya menggunakan bajak, dengan tenaga sapi, kerbau, sekarang diganti dengan traktor dan buldozer yang bertenaga luar biasa. Kemudian muncul pula tenaga kerja yang mulai menerima upah, dengan demikian penghasilan keluarga bertambah. Dengan bertambahnya penghasilan keluarga ini, mereka mampu membeli barang lain, yang dibuat oleh orang lain pula. Akhirnya ekonomi tumbuh pesat dan memberi peluang berkembangnya pabrik-pabrik, perdagangan besar, perdagangan eceran, dan perusahaan jasa baik perorangan ataupun persekutuan. Kegiatan bisnis juga dilakukan oleh para nabi seperti diungkapkan dalam hadis HR AlHakim: Bahwasanya Nabi Daud adalah seorang ahli pertenunan (kain dan baju besi). Nabi Adam seorang petani, nabi Nuh seorang tukang kayu, nabi Idris seorang tukang jahit, sedangkan nabi Musa seorang pengembala. Demikian pula nabi Ibrahim adalah yang pertama kali mengurusi perkongsian sampai menjadi seorang konglomerat di zamannya (Mesir). Begitu pula nabi Muhammad SAW sejak usia 7 tahun sudah mengembala kambing kemudian pada usia 9 tahun beliau ikut pamannya berniaga ke negeri Syam, isterinya sendiri Khadijah adalah seorang pengusaha yang sukses



Dalam QS Al-Mulk ayat 15, QS Nuh ayat 19-20



Pada zaman globalisasi, dunia yang paling transparan kita lihat bagaimana hebatnya persaingan bisnis perusahaan nasional, multinasional, perang ekonomi lewat perdagangan antar bangsa, yang saling berebut untuk menguasai pasar dunia dalam bidang barang dan jasa. Oleh karena itu kita harus mulai mengembangkan dan mencurahkan perhatian untuk membina generasi muda yang akan informasi bidang bisnis ini.



Pengertian bisnis. – Didalam ilmu perekonomian, bisnis merupakan termasuk organisasi penjual untuk menjual barang atau menawarkan jasa kepada para konsumen atau kegiatan berbisnis lainnya, yang berupaya memperoleh laba. Secara sejarah kata-kata bisnis diambil dari bahasa Inggris yang disebut business, dengan kata dasar yang mempunyai arti “sibuk” dalam arti “sedang sibuk untuk mengerjakan pekerjaan dan kegiatan yang bisa mendatangkan keuntungan” dalam ruang lingkup komunitas, masyarakat, atau individu. Adapun sejarah bisnis secara garis besarnya meliputi beberapa hal berikut ini: (http://perkuliahan2016.blogspot.com/2016/03/sejarah-dan-perkembangan-bisnis.html) a.



Era Industri Era



indusutri



dengan



pionirnya



Henry



Ford



pemilik



dari



Ford



industrimendapatkan penghasilan sebesar 10 triliun pertamanya dalam kurun waktu karir kerja selama 25 tahun. Di masa ini barang siapa yang tidak bekerja maka dia tidak akan mendapatkan penghasilan,namun bagi yang bekerja dengan keras dan dengan prestasi yang cukup baik dalam ruang lingkup kerjanya akan mendapatkan jaminan pensiunan dari perusahaan. Tentunya jaminan tersebut jauh dari cukup karena sudah tidak bekerja lagi. b.



Era Teknologi



Era Teknologi, masa-masa di mana teknologi menjadi tolak ukur penghasilan yang tak terbatas karena semakin bagus mutu dari suatu tekhnologi maka yang menciptakan akan menciptakan suatu passive income yang tak terbatas dari hasil karya yang diciptakan dan menghasilkan royalti. Di masa ini yang menjadi pionir adalah Bill Gates pemilik Microsoft dengan penghasilan 10 triliun pertama setelah 12 tahun. Tentunya dengan menciptakan sebuah teknonogi komputer yang saat ini terus berkembang dan akan terus menciptakan royalti terus menerus bagi Bill Gates. c.



Era Infromasi Era Informasi yang di awali pada awal tahun 1990-an dan terus berkembang pesat sampai saat ini dan diyakini akan terus berkembang dari tahun ke tahun selanjutnya. Kecepatan dunia informasi akan memegang penuh dalam perkembangan dunia bisnis dimasa mendatang mulai dari industri kecil sampai industri besar,rumahan hingga pabrik, toko, sekolah, organisasi, marketing dan masih banyak lagi akan membutuhkan kecepatan dalam penyampaian bisnisnya. Dalam hal ini bisa dikatakan melalui jaringan internet/website yang akan selalu siap bersedia bekerja untuk Anda 24 jam non-stop tanpa upah akan bekerja untuk Anda. Saat ini yang menjadi pionir di masa ini adalah Jeff Besos pemilik dari amazon.com (Toko Online terbesar dunia) dengan penghasilan 10 triliun pertama dalam kurun waktu 3 tahun perjalanan karir. Bisnis Indonesia adalah surat kabar harian dengan segmentasi pemberitaan bisnis dan ekonomi berbahasa Indonesia yang diterbitkan di Jakarta, Indonesia, sejak 14 Desember 1985. Bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT Jurnalindo Aksara Grafika (PT JAG) yang merupakan kongsi bisnis empat pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono (Sahid Group), Ciputra (Ciputra Group), Anthony Salim (Salim Group), dan Eric Samola. Pemimpin Redaksi saat ini adalah Arief Budisusilo yang menggantikan Ahmad Djauhar sejak 2009, dengan Wakil Pemred Y. Bayu Widagdo, yang menggantikan Linda Tangdialla sejak 2012. Setelah



tidak bertugas sebagai Pemred, Ahmad Djauhar menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum dengan tetap sebagai Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia, sedangkan Linda Tangdialla kini memimpin portal berita Kabar24.com selaku pemimpin redaksi. Kabar24.com merupakan unit baru dalam kelompok media Bisnis Indonesia. Awalnya, koran Bisnis Indonesia berkantor di bekas bengkel reparasi mesin jahit Singer di Jalan Kramat V/8, Jakarta Pusat. Koran yang fokus pada berita bisnis, ekonomi, dan umum ini meroket berkat booming yang melanda lantai Bursa Efek Jakarta pada tahun 1987 dan akibat maraknya industri perbankan sebagai hasil penerapan kebijakan Paket Oktober (Pakto) 1988. Pertumbuhan yang baik tersebut membuat koran ini mampu membangun gedung sendiri dan kantor pun pindah ke Wisma Bisnis Indonesia (WBI) di Jalan Letjen S. Parman Kav. 12A Slipi, Jakarta Barat, pada akhir 1990. Namun kemacetan luar biasa di lokasi tersebut dan perhitungan bisnis pada masa depan membuat koran ini kembali pindah ke wilayah Segitiga Emas Sudirman. Mulai 1 Januari 2005 kegiatan operasional Bisnis Indonesia berpusat di Wisma Bisnis Indonesia (WBI) lantai 5-8, Jalan KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Saat ini, Bisnis Indonesia memiliki kantor perwakilan di sejumlah kota di Indonesia yakni di Medan, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. Sebagai lembaga pemberitaan, Bisnis Indonesia juga menjadi pemasok tetap beberapa lembaga pemberitaan internasional seperti NewsNet Asia (yang menerjemahkan berita Bisnis ke dalam bahasa Jepang, Factiva (usaha patungan Dow Jones dan Reuters), dan ISI Emerging Markets (dari kelompok usaha Euromoney Institutional Investor Group Co.), Xinhua (kantor berita China), dan Bloomberg (kantor berita berbasis di New York, AS).



Sejarah perkembangan bisnis memanglah tidak pernah bisa diprediksi, oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus selalu memiliki kesiapan untuk menjadi pengganti dari mereka yang telah berusaha keras sebelumnya.



Pengertian Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang berkaitan dengan produsen dan konsumen, manajemen, dan sistem-sistem yang akan dipakai, kegiatan yang ada dalam suatu perusahaan juga menjadi bagian dari bisnis. Kegiatan antara konsumen dan produsen merupakan kegiatan yang terjadi dalam suatu bisnis. Ketika terjadinya transaksi diantara kedua pihak tersebut, hal yang terjadi tersebut adalah kegiatan dari bisnis itu sendiri. Dalam pengertian luas seperti yang dijabarkan oleh M. Manulang dalam bukunya, bisnis merupakan suatu istilah untuk menjelaskan segala aktivitas berbagai industri dari yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sedangkan secara sederhana, bisnis berarti suatu sistem yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Karena ia merupakan suatu sistem dalam masyarakat, maka ada hubungan timbal balik antara bisnis dan unsur-unsur lain di masyarakat. Aktivitas-aktivitas Bisnis Aktivitas yang ada dalam bisnis memanglah sangat luas dan akan sangat sulit jika dijabarkan secara rinci, karenanya akan kami sebutkan hanya beberapanya saja antara lain ativitas bisnis tersebut meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. a.



Produksi



Pada dasarnya produksi adalah bagaimana untuk memenuhi setiap kebutuhan lapisan masyarakat yang dalam dunia bisnis biasa disebut sebagai konsumen. Produksi sendiri dapat dibedakan atas produksi primer, sekunder, dan tersier. Produksi primer berarti aktivitas bisnis menarik sumber daya alam yang ada dilingkungan. Adapun produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah yang



diproses atau diolah menjadi barang jadi. Sedangkan produksi tersier lebih mengacu pada jasa-jasa yang ada pada keduanya. Yang diproduksi pada umumnya berupa jasa. b.



Distribusi Distribusi memiliki artian memindahkan tempat barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Hasil dari produsi merupakan barang keluaran yang akan disampaikan kepada masyarakat sebagai kebutuhannya. Distribusi terlaksana karena adanya penyedia jasa. Sistem distribusi yang baik memberikan kontribusi kepada pemakai dalam memperluas pasar, ini berarti dapat mengurangi kebutuhan persediaan yang besar baik bahan mentah atau pun barang jadi.



c.



Konsumsi Konsumsi adalah banyaknya kebutuhan yang dimiliki atau diperlukan oleh konsumen dalam suatu barang atau jasa. Konsumsi biasanya dilihat dari kebutuhan yang dimiliki oleh konsumen tersebut, maka akan dapat diketahui pengeluaran diperlukan. Seseorang mempunyai tanggung jawab keuangan seperti membayar pajak penghasilan dan menempatkan sejumlah tertentu dana persediaan untuk rekening lain-lain. Bisa ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan seseorang terkadang lebih besar dari apa yang terjadi sebelumnya.



Filosofi Bisnis (https://januardarmawan.wordpress.com/filosofi-bisnis/) Jika orang ingin berbisnis, ia sebaiknya memilih bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip hidupnya; bisnis yang sesuai dengan filosofi atau pegangan hidup orang itu. Artinya, orang perlu menjawab dua pertanyaan mendasar yang akan mewarnai semua sepak terjangnya dalam berbisnis kelak. Pertanyaan itu adalah : 1. Dengan cara apa atau bagaimana ia mau mendapatkan uang? 2. Dengan cara bagaimana ia akan menggunakan uang yang telah diperoleh tersebut? Kalau kita mengamati dari dekat cara berbisnis yang dijalankan oleh orang-orang di sekitar kita, kita akan menemukan bahwa lewat keputusan-keputusan bisnis yang mereka ambil, mereka menjawab kedua pertanyaan tersebut. Keputusan-keputusan bisnis itu umumnya melibatkan pemilik bisnis dan manajemen puncak perusahaan. Lalu para manajer, penyelia dan karyawan di organisasi terkait akan belajar menyesuaikan diri dengan aneka raga keputusan yang diambil oleh para penentu kebijakan tersebut. Dengan kata lain pemilik bisnis dan manajemen puncaklah yang perlu menjawab kedua pertanyaan tersebut secara tegas, sementara para karyawan cenderung menyesuaikan diri dengan keputusan-keputusan tersebut atau mencari pekerjaan di tempat lain. Dalam kenyataannya kita tahu ada orang bisnis yang bersedia melakukan apa saja demi memperoleh keuntungan. Mereka bresedia berkompromi dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan di sekitarnya. Dalam bentuk ekstrim dapat dikatakan bahwa ada orang bisnis yang bersedia menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan yang diinginkannya. Mereka tidak keberatan menunjukkan sikap BOB ASU, Biar Orang Buntung Asal Saya Untung. Ini kelompok pertama dan oleh sementara orang disinyalir merupakan



kelompok mayoritas di Indonesia. Berbisnis dengan cara semacam ini diyakini akan membawa kesuksesan yang relatif lebih cepat dan lebih besar keuntungannya karena tidak harus berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan mulia. Kolusi antara pengusaha dan pemegang kekuasaan sejak periode Orde Baru, atau nepotisme yang memberi ruang kepada keluarga pejabat tertentu untuk memanfaatkan jabatan demi meraih keuntungan pribadi, telah sukses menyuburkan sejumlah kelompok usaha yang dibesarkan oleh orang-orang, yang oleh sementara kalangan disebut business animal. Untuk mudahnya kelompok ini kita namakan kelompok non-etikal. Kelompok kedua adalah orang yang berbisnis dengan prinsip-prinsip tertentu yang dianggap bernilai luhur, seperti keadilan, kejujuran, kerjasama, dan sebagainya. Mereka menghayati nilai-nilai luhur tertentu dan memiliki pegangan hidup yang kokoh. Mereka tidak bersedia melakukan hal-hal tertentu yang dianggap bukan identitas mereka yang sesungguhnya.



Faktor-faktor Psikologis yang membentuk sifat negatif (https://moebarak.wordpress.com/2011/12/05/pandangan-masyarakat-tentangkewirausahaan/) Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemuduran ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok entrepreneur ini. Melalui kewirausahaan akan memunculkan banyak manfaat pada masyarakat. Menurut Alma (2008) manfaat tersebut antara lain sebagai berikut. 



Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.







Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.







Menjadi pribadi unggul yang patut diteladani, karena sebagai seorang wirausaha yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.







Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat dengan Tuhan.







Selalu menghomati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan.







Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dalam bidang pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya.







Berusaha mendidik karyawan menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi pekerjaan.







Hidup tidak berfoya-foya dan tidak boros.







Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.



Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat, sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, exspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian orang, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anakanaknya menekuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri. Apalagi bila anaknya sudah lulus perguruan tinggi. Mereka berkata: ”Untuk apa sekolah tinggi, jika hanya mau menjadi pedagang atau semacamnya?”. Landasan filosofis inilah yang menyebabkan banyak orang tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Sebagian lain memandang bahwa profesi wirausaha cukup menjanjikan di masa depan. Hal ini didorong oleh kondisi persaingan di antara pencari kerja yang semakin ketat. Lowongan pekerjaan mulai terasa sempit. Ditambah lagi dengan policy zero growth oleh pemerintah dalam bidang kepegawaian. Kelompok yang kedua ini memandang wirausahawan adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas. Banyak di antaranya yang lebih melihat profesi wirausaha sebagai individu yang mempunyai peluang besar dalam hal memberi manfaat pada orang lain. Lambannya menyikapi pentingnya kewirausahaan ini, menyebabkan kita tertinggal jauh dari negara tetangga, yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis. Mereka dapat



mengembangkan bisnis besar-besaran mulai dari industri hulu sampai ke industri hilir, meliputi usaha jasa, perbankan, perdagangan besar (grosir), perdagangan eceran besar (departement store, swalayan), eceran kecil (retail), eksportir, importir, dan berbagai bentuk usaha lainnya dalam berbagai jenis komoditi. Telah disadari bersama oleh semua pihak betapa penting peran kewirausahaan dalam mengatasi masalah pengangguran. Untuk menumbuh-kembangkan jiwa dan aktivitas kewirausahaan–sehingga lulusan PT lebih menjadi pencipta lapangan kerja dari pada pencari kerja–diperlukan suatu usaha nyata.



Tujuan Bisnis dan Manfaat Bisnis (http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-manfaat-dan-tujuan-bisnis.html) Tujuan bisnis suatu perusahaan dapat kita lihat dari berbagai macam kepentingan, baik owner, pesaing, supplier, karyawan, konsumen, masyarakat umum, maupun pemerintah.



Pada umumnya tujuan bisnis didirikan tidak hanya profit oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan bisnis didirikan meliputi : (1) Profit, (2) Pengadaan barang atau jasa, (3) Kesejahteraan bagi pemilik faktor produksi dan masyarakat, (4) Full employment, (5) Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang (waktu yang lama), (6) Kemajuan dan pertumbuhan, (7) Prestise dan prestasi.



Proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara optimal bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya. Para pemegang atau pemilik faktor-faktor produksi ini memperoleh manfaat dan nilai ekonomi secara layak.



Bertitik tolak pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara optimal harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.



Tercapainya tujuan bisnis akan bersifat langgeng (lebih bersifat jangka panjang) kalau didukung secara inclusif tercapainya tujuan para pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut. Misalnya pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal dan pihak-pihak eksternal lainnya.



Dengan demikian, etika bisnis meliputi keseluruhan proses manajemen perusahaan mengenai pengelolaan sumber daya ekonomi di mana para pemilik sumber daya ekonomi ini samasama memperoleh manfaat secara ekonomi yan layak. Di samping itu, masyarakat mendapatkan manfaat sosial yang positif dengan adanya pemberdayaan sumber daya ekonomi tersebut. Bagi para pemilik sumber daya ekonomi tentunya manfaat tersebut diukur dengan ukuran ekonomi dan sosial yang layak.



PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS (https://reycca.wordpress.com/2009/11/08/pengertian-lingkungan-bisnis/) Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor – factor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ekstern). Oleh karena itu, lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu : Lingkungan Internal Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan tersebut. Lingkungan Eksternal Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin mempengaruhi organisasi/perusahaan. A. LINGKUNGAN INTERNAL Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : -



Tenaga kerja (Man)



-



Modal (Money)



-



Material / bahan baku (Material)



-



Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)



-



Metode (Methods)



Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan. B. LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu : Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar). Faktor – faktor yang mempengaruhi : - Pemerintah - Pemegang saham (shareholders) - Kreditor - Pesaing - Publik - Perantara - Pemasok - Konsumen Lingkungan Makro,dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi : - Lingkungan ekonomi



- Lingkungan teknologi - Lingkungan politik-hukum (pemerintahan) - Lingkungan sosial kultur - Lingkungan global - Lingkungan bisnis - Teknologi dan informasi