Sejarah Perkembangan Tes DAP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah Perkembangan Tes DAP   Tes DAP (Draw A Person) atau juga sering disebut DAM (Draw A Man) merupakan salah satu bentuk alat tes Psikologi yang sering kita jumpai di saat proses assessment psikologi. Tes DAP atau DAM termasuk tes individual. Pada tahun 1926, Goodenough mengembangkan Draw-AMan (DAM) Test untuk memprediksi kemampuan kognitif anak yang direfleksikan dari kualitas hasil gambarnya. Asumsinya: akurasi dan detail gambar yang dihasilkan menunjukkan tingkat kematangan intelektual anak. DAM test ini digunakan untuk anak usia 3 – 10 tahun. Pada tahun 1948, Buck mengembangkan House-Tree-Person (HTP) Test, gambar rumah dan pohon yang memiliki kedekatan dengan kehidupan seseorang yang juga termasuk tes proyeksi. Tahun 1949, Machover mengembangkan Draw-A-Person (DAP) Test, sebagai teknik untuk mengukur kepribadian. Machover mengembangkan sejumlah hipotesis berdasarkan obeservasi klinis dan penilaian intuitif. Misal, ukuran gambar berkaitan dengan tingkat self-esteem, penempatan gambar dalam kertas merefleksikan suasana hati dan orientasi sosial seseorang. Selanjutnya tahun 1951, Hulse mengembangkan Draw-A-Family (DAF) Test, DAP secara luas kemudian dikembangkan oleh Hammer (1958), Headler (1985), Urban (1963), Koppitz (1968, 1984). Tahun 1963, Harris membuat revisi DAM Test dengan menambahkan dua form baru (anak bukan hanya diminta untuk menggambar seorang laki-laki, tetapi juga seorang wanita, dan gambar dirinya sendiri, sistem skoring yang lebih detail, dan standarisasi yang lebih luas. Seorang tokoh tes psikologi, Levy mengemukakan beberapa kemungkinan dalam penggunaan Tes DAM (Draw A Man) atau tes DAP (Draw A Person), diantaranya sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Gambar orang tersebut merupakan proyeksi dari self concept  Proyeksi dari sikap individu terhadap lingkungan Proyeks dari ideal self image-nya DAM sebagai suatu hasil pengamatan individu terhadap lingkungan Sebagai ekspresi dari pola-pola kebiasaan (habit pattern) Ekspresi dari keadaan emosinya (emotional tone)  Sebagai sikap subjek terhadap tester dan situasi tes tersebut Sebagai ekspresi dari sikap individu terhadap kehidupan/masyarakat pada umumnya Ekspresi sadar dan ketidaksadarannya.



Reliablitas dan Validitas Tes DAP Reliabilitas test-retest DAP berdasarkan skoring kuantitatif dengan menggunakan panduan DAP yang dibuat oleh Harris (1963) didapatkan reliabilitas isi yang sedang (Median r = 0.74). Sedangkan reliabilitas interrater jauh lebih baik, yaitu median 0.90 untuk gambar laki-laki dan 0.94 untuk gambar wanita. Dasar-Dasar Klinis



Tubuh sebagai alat ekspresi diri Proses menggambar yang dilakukan individu melibatkan identifikasi melalui proyeksi dan introproyeksi yang masuk ke dalam. Tubuh (the self) merupakan titik referensi yang paling intim dalam kegiatan apapun sehingga gambar orang yang melibatkan proyeksi bayangan tubuh merupakan suatu alat alamiah untuk menyatakan kebutuhan-kebutuhan tubuh dan konflikkonflik seseorang Suasana hati figur Berdasarkan pengalaman Machover, “ekspresi” figur yang digambar mencerminkan “feeling tones”. Penyajian Tes DAP Prinsip DAP dalam penyajiannya adalah bersifat individual. DAP merupakan battery test dengan tes proyeksi yang lainnya (misal BAUM, Wartegg, dsb). a. Administrasi Tes DAP o Material Tes    



1. Kertas HVS folio  Pensil HP Meja yang permukaannya rata Penerangan yang cukup



o Waktu 



Dalam psikologi klinis tidak dibatasi (± 20 menit)



o Instruksi     



Tulis identitas diri Anda di sisi kanan atas. (nama, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan).  Silahkan saudara menggambar orang. Yang tidak boleh dilakukan tester: memberikan jawaban yang bisa memancing ketegangan, mengarahkan atau jawaban yang bersifat normatif dan evaluatif. Jika ada subjek yang mengatakan: “Saya tidak bisa menggambar”. Jawaban tester: “Gambarlah semampu anda” Jika muncul kembali komentar: “Saya tidak bisa menggambar dengan baik”. Jawaban tester: “Tidak apa-apa, bukan baik dan jelek yang dilihat dari gambar tersebut”



o Selesai menggambar, testee diminta menuliskan:



   



Berapa usianya & apa jenis kelaminnya  Apa yang sedang ia lakukan Apa cita-cita / keinginan yang terpendam dari orang tersebut Uraikan kelebihan-kelebihan & kelemahan-kelemahan pribadi orang tersebut



b. Observasi dalam Tes DAP o Orientative behavior 



Cara menggambar/fokus terhadap tugas.



o Verbal behavior 



Misal: doodling/gumaman



o Motor behavior 



Gesture, ekspresi wajah



Interpretasi Tes DAP Ada 3 prinsip dasar:   



Gerak : Secara umum mewakili vitalitas  Ruang : Bagaimana subjek di lingkungan sosialnya Bentuk : Pengekspresian dirinya/sesuatu yang ditampilkan ke luar



1. Gerak (Tekanan, Arah coretan) 2. Ruang (Atas, Bawah, Tengah, Kiri, Kanan) 3. Bentuk Jenis Kelamin:   



87 % : Menggambar jenis kelaminnya sendiri  Beberapa individu yang menggambar terbalik. Indikasi: mengalami kebingungan dalam identifikasi sexual dan adanya kedekatan dengan figur yang digambar. Cirinya: akan muncul pertanyaan, ”Boleh tidak menggambar kedua-duanya laki-laki karena saya tidak bisa menggambar perempuan?” atau “Ini seorang penari/pesenam yang ototnya besar (tidak jelas laki2 atau perempuan).



Tingkat ekspresif: 



Mencerminkan sesuatu yang hidup (gambarnya hidup).



Prinsip Bentuk: 1.  Bila gambar kabur/samar/memudar indikasi aktualisasi dorongan yang kabur dan tidak jelas, kurang berani menampakkan diri, ragu-ragu, kurang bergairah dan merasa tidak cocok dengan lingkungan.  2. Bila gambar berupa sketsa indikasi cemas, takut, merasa tidak nyaman. 3. Garis dasar yang berupa sketsa dan garis putus indikasi perasaan terisolir dari lingkungannya. Prinsip Shading:  



3 Dimensi : Kreatif  Dimensi : Dipenuhi oleh perasaan dan emosi serta fantasi yang bersifat emosional/khayalan



Hal lain yang perlu diperhatikan dalam interpretasi tes DAP: Kesan Awal    



Apakah yang digambar tua atau muda  Sedih atau gembira Kuat atau Lemah Agresif atau pasif



Area-area penting dalam interpretasi tes DAP 1. Kepala   



Tempat penghayatan mengenai diri atau ego.  Menemukan gambaran tentang bgm seseorang menggambarkan interaksinya dengan orang lain/lingkungan menurut konsepnya. Bagian-bagian dari kepala: (Mata, Telinga, Mulut, Hidung, Dagu dan Rambut)



2. Lengan, tangan, bahu dan dada     



Ukuran, bentuk, kekuatan, kemampuan meraih, derajat agresi dan tanda-tanda konflik lainnya.  Kesan-kesan yang muncul saat subjek mengamati area ini: Apakah subjek menarik diri dari lingkungan Berusaha meraih lingkungan Merasa aman atau terancam atau lemah



3. Torso (badan) / trunk of the body



       



Area ini mewakili betul bagaimana seseorang ingin tampil dan hal-hal apa saja yang ia tekankan dalam upayanya menampilkan diri di lingkungan.  Jika gambar figur telanjang dan bagian-bagian seksual ditonjolkan: subjek menyatakan pemberontakan terhadap masyarakat (figur ortu) atau dengan sadar menyadari konflik seksual. Hal-hal lain dari pakaian: Dasi à sering dikaitkan dengan keterikatan/hambatan Kancing à kebutuhan akan perhatian/rasa aman Perhiasan à kurang percaya diri. Jika berupa anting-anting yang besar indikasi: menarik perhatian. Saku yang ditempatkan di dada indikasi infantil/dependen. Ikat pinggang à sering dikaitkan dengan kedisiplinan atau kekakuan/tekanan



4. Tungkai / paha dan kaki    



Merupakan area yang banyak dikaitkan dengan kemandirian, arah, gerakan dan keseimbangan.  Pada pria kaki menggambarkan maskulinitas. Ex : Gambar kaki yang terlalu panjang menunjukkan keinginan yang kuat untuk mandiri. Jika digambar pertama (mendapat perhatian lebih) indikasi orang yang tidak berani mengekspresikan diri.



5. Activity / Passivity Gambar Pasif :    



Kurang energi sehingga terlihat tidak energetik  Dependent Kurang kompeten Merasa dirinya kecil



Gambar Pasif:    



Kurang energi sehingga terlihat tidak energetik  Dependent Kurang kompeten Merasa dirinya kecil



6. Kelengkapan Apakah ada bagian-bagian yang tidak digambar :   



 Setiap bagian yang hilang/rusak dapat mengartikan “subjek memiliki permasalahan yang berhubungan dengan bagian yang rusak/hilang tersebut.  Biasanya menggambarkan konflik dalam diri. Adanya shading atau penghapusan harus dieksplor lebih lanjut



I.    BAUM KESAN / DETAIL A. Kesan Umum



1. Ukuran



2.  Lokasi



DESKRIPSI Mantap



INDIKASI



Kepribadian yang mantap, intelektual, perasaan dan aktualisasi motivasi yang jelas. Sempurna dan cepat Aktualisasi dorongan, yang sangat baik dan cepat. Kabur, samar Aktualisasi dorongan yang kabur, tidak jelas. memudar Kurang berani tampil dan menampakkan potensi diri, cemas dan ragu-ragu, takut, tidak aman, tidak mantap, kendali diri yang kaku didasari atas rasa tertekan dan tidak mantap. Kendali diri yang kaku didasari atas rasa tertekan dan tidak mampu, depresi dan kurang bergairah, merasa tidak cocok, skizofrenik widrawal. Sketsa/skets Perasaan cemas, takut, tidak pasti dan tidak merasa aman. Menggunakan pola Perasan terisolir atau garis dasar (skema) dengan garis terputus dan ditekan. Besar dan dominan Paranoid Sedang Normal Kecil Secara hipotesisi subyek merasa kecil sehingga kurang berani, represi, inferior, rasa tidak mantap, kurang bersemangat menghadapi tugas, persoaalan, tantangan. Merasa kesempitan, penarikan diri suka menonjolkan ilmunya, kecemasan, ketergantungan emosional, rasa tidak aman dan merasa dibatasi. Ego yang terdesak. Cenderung ke kiri Ke arah aku (ego), dipengaruhi oleh masa lampau, introvert, subjektif, terlalu menghubungkan segala sesuatu ke dalam dirinya, senang menimbang dirinya, sukar dipengaruhi, senang menyembunyikan problem. Cenderung ke kanan Ekstovert, Orientasi ke arah  masa datang, Lebih terbuka, Lebih objektif, Lebih mudah dipengaruhi dunia luar. Cenderung ke bawah Mudah di dominasi oleh drive nya (ketidak sadarannya) Cenderung ke atas Penuh dengan dunia ide, imajinatif, intelektual,



3.  Kualitas garis



4. Penyelesaian   B. Bagian-bagian 1. Mahkota



kesadaran yang over indi-vidual. Cenderung di tengah Mudah mengadaptasi pada hal-hal yang (centrum) riil/nyata, Adanya kesadaran individuil, cenderung kearah yang lebih objektif, Sphere dari ego yang empiris, banyak mendasarkan dari yang empiris Tekanan sangat kuat Enerjik, gangguan organis, kepribadian anti dalam. sosial, ketegangan yang ekstrim, asertif dan ambisius. Membatasi tindakan yang menimbulkan stress. Kemungkinan paranoid, psikopat atau metal defisiensi. Tekanan kuat, berat Dorongan kemauan vitalitas dan energi yang kuat tendensi agresif dan sadis. Sikap tegas. Tekanan lemah ringan Dorongan, kemauan, vitaliats dan energi yang lemah. Konstan Kondisi katatonik (dalam setting scizoprenia). Kemungkinan retarded Tekanan variatif Sifat agresif, pribadi yang fleksibel, kemampuan adaptasi yang baik, dorongan tidak konsisiten, cemas, impulsif, mudah fsustasi, emisi tak stabil, histeris. Immature dalam emosi, juga tidak stabil, pemurung, perasaan tegang, rasa tidak aman.  Kualitas garis Lancar Aktualisasi dorongan lancar tanpa hambatan Fluktuatif Tidak tegas, berubah-ubah tidak stabil. Bergetar Kurang dapat mempertahankan Bergerigi dengan Bermusuhan sudut diberi tekanan Berulang-ulang Perasaan yang mudah berubah, aktualisasi diganti potensui yang mengikuti perasaan. Putus-putus (sketsa) Perasan terisolir, anxiety, tidak aman. Garis samar Khawatir akan neurotik, katatonik, scizofrenia, scizoprenia menghindar, dan scizoprenia kronis. Garis tegas Ambisius pada dorongan. Relatif sistematis Keteraturan dalam berpikir, kontak dengan realitas baik. Tidak sistematis Gangguan proses berpikir, tidak sistematis. Awal mula muncul psikopat. Seperti dengan daun Berbakat dkoratif, tajam dalam pengamatan, nyata butuh pengakuan, suka dipuja dan pergaulan lincah Mahkota yang tertutup Banyak fantasi, Kurang konstruktif, Mempunyai interest yang kurang diferensiasi



Mempunyai sikap yang naif (asli), Takut menghadapi realita dan kurang produktif. Berombak tapi tidak Jiwanya hidup, Mudah bergaul, Lemah lembut. seperti awan Mahkota yang Mudah nervous, Mudah terganggu, digambar bergetar perasaannya, Mudah ragu-ragu dan mudah takut Dahan terselubungi Tertutup, Kurang jujur, Takut bergaul crown Batang tampak Tertutup, kurang jujur, takut bergaul dalam mahkota (tetapi tidak jelas) Batang tampak Tendensi ragu-ragu didalam menghadapi terpisah didalam realita, Mudah mengingat perasaan orang lain, mahkota dengan Takut menyakiti hati orang lain, Cenderung disertai mahkota yang diplomatis, Kurang memperhatikan maksudnya terpisah-pisah yang sebetulnya Mahkota seperti daun Sifat curiga, Berhati-hati sekali, tertutup pisang (tetapi bukan daun pisang) Mahkota seperti kipas Regresi, Mudah bertindak kasar (hantam kromo), Kurang pengalaman, Suka kebutuhan yang mengenakkan, Cenderung malas, Konsentrasi kurang, Kurang tenang Kurang pengalaman, Kurang ajar. Unter-unter menjadi Narsisme (perhatian terhadap dirinya sendiri kecil besar), Mudah bosan (mudah pindah-pindah) tapi aktivitas keluar tidak ada Mahkota yang ruwet Kegelisahan, Motorik, Suka bicara, Ringan seperti lokan/krul hati, Mempunyai sikap yang menyenangkan, gembira, Banyak humor, tapi daya tahan lemah. Bila terlalu ruwet Jiwa bergolak, Tidak aturan, Tak mempunyai sekali kemauan, Pikiran kacau, Kurang sistematis, Tidak stabil, Konsentrasi juga kurang, Tidak senang bergantung, Intelegensi tinggi / psikopat, retardasi. Bergantung Tak ada kemauan, Kurang agresif, Tak dapat memutuskan sendiri, Sukar menghilangkan perasaan sedih, Depresi sukar diatasi Mahkota seperti nyala Kurang dapat membedakan, Kelemahan api terbuka intelek, mungkin embisil, debil dan, sebagainya, Sering lupa inti persoalan, Mudah melamun, Mudah dibelokkan perhatiannya, Kontrol diri yang kurang Seperti nyala api yang suka menggertak, suka berlagak, suka main tertutup dan lebih sandiwara, tendensi pikiran suka mengembara.



ruwet Seperti asap dan ruwet dengan dahan berbelok Yang dibentuk dengan shading



suka menggertak, suka main berlagak, pikiran mengembara.



sandiwara,



tendensi pandai membentangkan sesuatu, perasaan mudah dipengaruhi, suka melamun, gejala pasif / lemah – kurang enerjik, mudah nervous, kadang-kadang depresif tanpa alasan, suka warna. Digambar dengan tipe depresif, banyak problem pada emosi, shading yang hitam suasana hati tidak hidup, mudah dipengaruhi. dan ruwet Seperti cemara dengan tendensi tidak ada kemauan, kurang agresif, samping bagian kurang mampu mengambil keputusan, mudah bawah tergantung diliputi sedih, tendensi depresif. Berat ke kanan Keinginan untuk merasakan sensasi, berkuasa, menyombongkan diri, modis, trendi.ekstrofert Mahkota yang berat Introvert, pendiam tapi perasaannya dalam, ke kiri cenderung menolak dunia luar, egosentris mudah tertekan/ depresif. Seimbang antara kiri Narsisme, ada keseimbangan dalam jiwanya, dan kanan tapi kurang luas, over estimate terhadap dirinya sendiri. Crown yang digambar ketidakpastian dalam suasana hati, dengan titik-titik dan ketidakpastian di dalam vitalitasnya, juga, cara bentuk  yang tidak kerjanya (bukan bekerjanya), mudah cemas. tetap Crown yang beringgit- lebih mengutamakan penampilan diri inggit (seperti tangan) (performance), penyesuaian agak sukar, selalu memperhatikan tata cara pergaulan Yang didalamnya pribadi yang tertutup tapi cenderung oposisi diberi tanda silang dan sukar di dalam menyesuaikan diri Centripetal (banyak tendensi konsentrasi baik, cepat dalam lingkaran didalamnya) mengambil keputusan, mempunyai satu tujuan yang pasti, keadaan diri yang tertutup tabah dan ulet, sukar kontak atau cenderung menolak, sukar dipengaruhi, kemampuan berdiri sendiri Centrifugal Agresif, ada usaha kuat atau besar dorongannya untuk bekerja, kurang ada penyaluran dengan baik sehingga kurang  mempunyai tujuan, cenderung inisiatif banyak tapi tidak tetap di dalam bekerja (beda dengan no. 19 ) Crownnya saja tanpa mudah menonjolkan diri, narsisme, banyak batang aktivitas yang kedalam, introvert. Crown hanya cenderung regresi, dan dangkal, kurang cerdas, digambar garis-garis tingkah lakunya seperti anak dalam masa trote,



2. Dahan



tidak ada ketenangan, tidak ada tujuan yang pasti, menentang, mudah keras kepala, agresif. Crown yang keriting vitalitas yang cukup, dorongan yang cukup, cepat menyesuaikan diri, cenderung suka humor tetapi kadang kurang realistik, lebih mengutamakan hal-hal yang lahiriah, sering menonjolkan diri, mudah untuk improvisasi Seperti benang ruwet ada keinginan untuk berproduksi banyak, dalam orintasi kurang baik, sehingga mudah menimbulkan kesalahpahaman dalam penyesuaian, konsentrasi lemah. Crown yang tersebar cukup dapat memisahkan antara rasio dan emosi, takut akan realitas masa yang akan datang, kurang prinsip, pendirian mudah berubah (bunglon), selalu menyembunyikan sesuatu, kurang dapat bertindak agresif pada saat tertentu Vlekkon / bagianperasaan rendah karena mengalami sesuatu yg bagian yang kosong menyebabkan tujuannya tidak tercapai Gepeng merasa dirinya tertekan dari luar, menurut rasa diri tidak bebas. perkembangan tertekan, merasa diri dirugikan Arah streep (garis tendensi sebagai pengikut, sugestibel lurus) ke kanan suka bekerja, pandai menyesuaikan diri rasa sosial yang baik Arah streep (garis Introvert, Meditasi, Kurang ikatan lurus) ke kiri Mudah tersinggung Streep seperti tertiup Merasa dikejar waktu, Tak punya pegangan angin ke kanan Tidak ada / terlupakan Kelemahan dan tidak mendapatkan kesenangan melalui hubungan interpersonal, tidak puas bergaul & bergabung dengan orang lain. Dahan seperti pipa Tendensi adanya keinginan yang masih ingin yang tidak tertutup dicapai, Ada keinginan berprestasi dan kerja sebanyak mungkin, Kurang dapat menentukan sikap, Tidak ada kepastian dalam menghadapi lingkungan Dahan terbuka Menjalankan banyak kegiatan tetapi tidak tersebar menentu, Tidak tetap cara kerjanya, Mudah terpengaruh Dahan yang tersebar Tidak mempunyai ketetapan diri dalam bekerja atau berpikir, Mudah dipengaruhi, Impulsif, Oposisi, Mudah konflik diri. Dahan tersebar Skizophrenia bertentangan Dahan tersebar sekali Suka oposisi, Ekplosif, Mudah terkena konflik



dan tak teratur Dahan yang makin Mempunyaikemampuan mengsikronisasikan mengecil masa lalu dan masa yang akan datang, Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya Digambar sampai Sangat peka, Daya reaksi tinggi, Indera halus yang terkecil Harmonis dan kecil Ringan hati, ‘Nrimo’, Kurang dinamis Tidak teratur dan kecil Reaktif, Gelisah, Mudah dikacau. Susunan sembarang Mudah lupa, Tidak suka berpikir, Sifat (kacau) dan kecil kekanak-kanakan, Suka melamun, Tidak dapat mengendalikan diri, Sifat malu. Bersambung– Debil, Rajin tapi tidak efektif, Tidak dapat, sambung seperti menyesuaikan diri, E ilepsi ( lengket ) pohom kaktus Dahan yang makin Ekstrovet, Kasar, Vital, Prestasi kuantitatif membesar (melebar) Kemauan besar, Ingin memegang peranan Ingin mengalami sensasi lurus sekali dan Kelihatannya menurut tapi kepala batu, Kurang sejajar penyesuaian diri, Tidak terbuka, Jiwa yang kaku, Jalan pikiran terang dan jelas Dahan yang tersebar Sulit menyesuaikan diri, Selalu menuruti dalam mahkota keinginan sendiri tapi kurang punya tujuan Dasar pikirannya yang dangkal Dahan yang dekoratif Sistematis, Tradisional, konservatif, disiplin dan simetris dan sikap yang kaku, mau menangnya sendiri dan kepala batu, cenderung lebih praktis daripada teoritis ( bakat teknis ) kemampuan konstruktif Dahan yang terputus – tidak mempunyai kestabilan, sifat ragu – ragu, putus / bergerigi / kurang baik daya abstraksinya dalam tidak jelas konsentrasi / berpikirnya, hambatan kontak sosial Dahan yang berkelok cenderung diplomtis – kelok mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan disiplin diri yang kuat mudah tegang dan konflik diri dengan lingkungan yang dianggap sebagai            musuh konflik dirinya ingin disalurkan dengan dorongannya Dahan yang gelisah merupakan garis – mudah berubah dari sedih ke ketawaa garis dalam crown dan akar gantung menunjukan sifat dependent ada akar gantungnya tidak ada variasi kurang dapat menyatakan diri regresi



dahan yang dipotong



dahan yang bersilangan



dahan yang mengarah ke bawah



dahan yang ke bawah yang diimbangi dengan batang yang besar dahan yang ke bawah yang diimbangi dengan batang yang kecil arah ke atas 3. Batang



ke kanan atas Digambar  Licin Digambar Kasar Bentuk T



retardasi debil tak self standing dalam keputusan hambatan perasaan ( remming ) karena adanya traumatis masa lalu kurang percaya pada diri sendiri cenderung regresi adanya konflik ingin berkuasa merasa dirinya di rugikan merasa tidak mengerti tidak berterus terang menarik diri simbol pubertas nasib yang kurang enak sering membuat masalah dengan lingkungan selalu ada konflik antara perasaan dengan pikiran  / ambivalensi kontrol diri yang kuat mudah menyesuaikan diri tapi menimbulkan problem ingin menonjolkan diri tapi self kritik kurang, juga kalau dikritik orang lain tidak terima jalan pikirannya tak terang introvet dorongan yang lemah tak punya daya tahan keinginan tapi tak dapat dilaksakan depresif dan biasanya terdapat pada orang yang frustrasi sifat yang ekspansif dorongan yang kuat untuk menyalurkan keinginannya ekstrim untuk abnormal, adanya waham kebesaran keinginan terlalu banyak tak disertai dengan kemampuan rajin dan tak kenal batas vital aktif religius Sensitif tetapi tidak mudah menimbulkan masalah. Sensitif, Setiap rangsang diterima mudah menimbulkan problem. Misal: mudah marah Merupakan bentuk awal pada anak-anak,



kurang cerdas, cenderung dikendalikan/pada, segi naluri (sangat instingtif), sehingga vitalitas kuat, jadi banyak dikendalikan oleh segi naluri Bentuknya adanya hambatan dalam afeksi membengkak adanya need yang tak dapat disalurkan/tersalurkan mempunyai dorongan yang kuat tetapi tak disertai adanya kemampuan Bentuknya keroak adanya guilty feeling yang besar, sehingga ada kecenderungan rasa minder / rasa rendah diri pernah mengalami trauma Bentuknya seperti konkrit dalam menghadapi sesuatu kerucut cenderung statis gejala retardasi ada kemungkinan lambat dalam belajar lebih praktis tapi sangat teoritis (motorik agak kasar) Batang menerobos primitif, rigid kroon vitalitas kuat tetapi kurang godiferen sangat instinktif lebih bersifat praktis ada gejala retardasi remming untuk mengembangkan bakat kurang mampu untuk mengobyektifir sesuatu yang primitif Batang menonjol trauma atau kesukaran yang dirasakan benarbenar biasanya sesudah sakit atau kecelakaan berat  (dirasakan subyektif) Batang berkelok- levendig, hidup, lincah kelok dinamis mudah menyesuaikan diri, juga mudah terpengaruh diplomatis Batang digambar sensible, sensitive, ikut merasakan suka dan scribling (garis muter- duka muter) tidak mengetahui batas antara aku dan dia (kehilangan pribadi sendiri Batang berbelokberpegang teguh pada prinsip,sering menentang belok hatinya sendiri, mempunyai sifat malu-malu, kemauan yang tegang, Pathologis: Obsesi neurosa, tertekan, tegang, tertutup, tak dapat menyesuaikan diri, rasa takut yang besar, regresi Terbuka ujungnya Serba ingin tahu, tidak terang tujuannya, tidak dapat memutuskan sesuatu, tidak mau mengikat



diri, daya cipta kurang, mudah marah. sampai umur 13 tahun : normal, 13 th : ke arah debil daya kombinasi kurang, tak logis, tak ada pertimbangan kurang abstraksi, ganti-ganti pekerjaan, tanda nervous jiwa belum dewasa, tidak terbuka Diganjal/ada bentuk perlindungan, ragu-ragu, kebutuhan penolongnya untuk dipimpin, tidak dapat berdiri sendiri, tak percaya pada dirinya sendiri, keadaan jasmani yang lemah Digambar tiga bakat baik, mempunyai idea yang baik, originil dimensi percaya pada diri sendiri, kurang diplomatis Konturnya terputurBatang yang terputus-putus putus Batangnya ada Batang yang disertai flek/noda hitam yang tebal noda/flek hitam yang tebal Batang yang Traumatis , tendensi menarik diri dari terkelupas kulitnya lingkungan dan cepat cemas. atau berlubang Shadow di kanan kemampuan kontak baik penyesuaian diri baik Shadow di kiri mudah melamun, cenderung introvert, ingin mengeluarkan perasaan Shadow Dimential -     intelligentif Shadow Penebalan timbunan efek, sifat malu, tegang, remming, verstoping (tertutup),verdringin (terdesak Condong ke kiri tidak secara terang-terangan tertekan menekan perasaannya sendiri terikat pada masa lalu keras kepala kadang-kadang malas sikap defensif Condong ke kanan ekstrovet penyesuaian baik sugestible mudah dipermainkan suka menolong Permukaan batang Impulsif, cepat nervous dan tidak sabar, mudah terputus-putus tersentuh perasaannya, nervous namun tidak mendalam. Kecenderungan ekstrovert. Sikapnya tidak pasti, sulit diperkirakan mudah berubah-ubah, tidak stabil perasannya. Ditumpuk-tumpuk



4. Stem basis



Seimbang Melebar ke kiri



melebar ke kanan



Stem basis nampak seimbang dan akar tampak di atas tanah serta grongsong 5. Akar



Tidak digambar Digambar (pada orang dewasa)



Akar  tunggal Akar  double Akar digambar kelihatan Akar nampak dan lebih dalam ke tanah Akar di gambar tidak penuh ( tidak gathuk )



Sombong. Kesukaran dalam berpikir dan berkonsentrasi. Hambatan dalam perkembangannya, kesukaran dalam belajar, pelan tapi pasti remming untuk menghadapi sesuatu terikat pada hal yang lampau lambat dalam kleverto : tak dapat melepaskan dari sesuatu yang dikerjakan perasaan segan atau takut terhadap kekuasaan mudah merasa tidak percaya hambatan di dalam kerja sama, kepala batu, ragu-ragu.otoritas. praktis daripada teoritis kurang pandangan yang luas kurang pengertian terhadap globalitas tergesa – gesa ingin segera berbuat ( impulsive / id ) Normal Belum tercapainya tingkat kedewasaan yang baik Sedang mencari pegangan Ada kelemahan dalam dirinya terutama kemauannya Terikat pada hal – hal yang konservatif / tradisioanal Banyak dikendalikan oleh hal – hal yang a sadar Atatis Sukar melepaskan diri dari problem yang dihadapi Kadang – kadang double life ( mendua ) Menuruti hawa nafsu debilitas (primitif) dalam arti luts principlenya bukan berdasarkan intelegensi, serta ada kecendrungan abnormal. Normal sifat yang primitif ( freud ) banyak dipengaruhi ketidaksadaran terikat pada insting terikat pada tradisi ( childish ) intelegensi rendah sukar bergerak ( kurang kreatif ) konservatif hambatan perkembangannya terutama belajar dan kesulitan lain yang menghambat



6. Lain-lain



Akar yang lebar pada stem basisnya sebelah kiri (stem basis : yang menghubungkan akar dgn batang ) Akar nampak / muncul di atas tanah yang di gambar oleh orang dewasa Akar yang muncul dan berbelit – belit Akar yang tergantung sseperti buah (ekstrim lagi kalau ditambaah akar gantung dari daunnya yang turun) Proporsi dengan titik berat pada puncak



perkembangannya memanifestasikan bakat  yang ada hambatan perkembangan ( seperti di atas ) kurang reaktif terhadap rangsang terikat pada masa lampau terikat pada ibu sifat primitif ( freud : das es ), impulsive, statis hidup dalam mendua (belum ada pegangan) ada konflik yang belum terselesaikan dependensi yang besar



Mencurahkan pada fantasi, bayangan, cita-cita, ambisi ekspansif, idealisme, tendensi ke arah geestelijkheid, titik berat pada keinginan, ingin berkuasa, zelf-bewusizijn, angkuh, sombong, mudah antusias, fanatis, merasa penting, gila hormat, kurang nyata, tidak mendalam. Menitik beratkan pada Sangat intuitif Stem (panjang sekali) Hidupnya terutama didasarkan pada a sadar Tertarik pada hal-hal yang nyata Perasaan atau emosinya mudah bergerak, sensitif, sensualitis, kurang kesadaran. Negatifnya: remming in de ontwikkeling ( belum masak, ada hambatan dalam perkembangan), infantil Dominan Daun Superego yang berkuasa, Intelektual Ide-ide, Fantasi, Norma-norma dsb Dominan Batang Realita, Prinsip Mengakuai yang nyata (didominir) Dominan akar Id, Drive yang berkuasa Pohon, sarang, dan Berani bergaul telur burung suka mengkritik/mengajak Humor yang menyakitkan Agresif yang sinis Pohon dan buah Wajar pada anak-anak, sedang pada dewasa: Tajam dalam pengamatan Sombong Mudah mendemonstrasikan sesuatu kemampuannya atau mempertahankan



Bayangan/Shading



kedaulatan. Impulsif dalam keputusannya Sering membesrkan realita Regresi kearah pubertas Ingin lekas mencapai tujuan Kurang riil dalam menghadapi masalah Butuh sanjungan Suka melanggar peraturan Sering membesar-besarkan kenyataan Bila buah tersebut seperti buah Nangka (misalnya) disamping itu digambar buah jenis lain yang bentuknya beda, ini adalah sifat ekstrim dan punya indikasi : Regresi/kekanak-kanakan Belum dewasa Tidak dapat menerima realita Pohon, Adanya traumatis Buah/Daun/Bunga Kehilangan sesuatu yang berguguran Sifat putus asa dan depresif Biasanya perasaan mudah tersinggung Kurang tabah Kurang tekun/sensibel Melepaskan suatu tujuan Buah yang tidak Debil karuan tempatnya Agresif Pohon yang dikelilingi Kurang percaya pada diri sendiri Rumput Rasa tergantung Kurang diakui lingkungan Gambar pohon Orang yang kaku dalam perasaan Banyak dan simetris Emosi tidak stabil Ada gangguan intelek Sukar mengambil keputusan Keinginan agas tidak diperhatikan oleh lingkungan atau orang lain Pohon dan matahari Individu butuh bantuan atau penerangan karena keraguan dalam dirinya. Pohon yang tinggi Intelegensi baik tapi kurang evektif Banyak Shading Ragu-ragu dan pikiran ruwet Kroon dengan batasan Menutup diri yang jelas Kurang menyesuaikan diri dengan dunia sekitar Daun yang jatuh Putus asa Melepaskan sesuatu Trauma di Stem Kejadian yang menggoncang Rumput Rasa dependent yang tidak diakui Tiga dimensi Rasional, fantasi (khayalan). Intelektual (berisikan ide-ide kreatif).



Dua dimensi Terarah arsirnya Tidak terarah arsirnya



Penghapusan



Banyk arsirnya, kotor. Coretan diluar gambar Sedikit/ada Sesekali Sangat banyak



Dipenuhi perasaan dan emosi berupa fantasi emosional (khayalan). Perasaan yang peka, agresi yang ditekan. Ada hambatan dalam diri, cemas dan stress, kinginan beraktifitas yang mujncul tak terkendali, tendensi pikotik, minay pada nak erotik. Agresi ekstravert Kecemasan, gelisah kecenderunga neurotis pada konflik. Regresi . Ketidak mampuan memutuskan sesuatu, ketidak puasan diri.



  BAUM Test



BAUM Test A.    Kesan umum



Deskripsi           Mantab



Indikasi           Kepribadian yang mantab.           Intelektual.



1.      Ukuran gambar



2.      Lokasi



          Perasaan dan aktualisasi motivasi yang jelas.           Besar dengan proporsi          Adanya keinginan untuk normal mendomonasi.



          Cenderung kekiri



          Adanya keinginan exhibitionism.           Kecenderungan impulsif yang berhub, dengan kepuasan.           Cenderung berorientasi pada masa lampau.           Senang menimbang diri.



3.      Kualitas garis



          Sukar dipengaruhi.           Arah garis tidak terarah          Adanya keinginan untuk (banyak garis yang tidak aktifitas / berbuat. berfungsi           Kurang dapat mengendalikan diri.           Merasa tidak aman dan tidak mampu (corretannya tipis).



4.      Penyelesaian



          Mungkin adanya hambatan.           Lebih dominan pada          Ego lebih dominan. batang           Prinsip realita.           Mengakui yang Nampak nyata.           Ada hambatan dalam perkembangan (infantile).



5.      Bagian



          Mahkota



          Batang



          Dahan



          Berombak seperti awan           Cenderung mennutup diri.           Memiliki suasana hati yang hidup.           Lemah.           Mudah bergaul.



          Digambar dengan kasar           Sensitive.           Setiap rangsang yang diterima mudah menimbulkan problem. Ex. Mudah marah.           Serba ingin tahu.           Terbuka ujungnya           Tidak terang tujuannya.           Tidak dapat memutuskan sesuatu.           Tidak mau mengikat diri.           Daya cipta kurang.           Mudah marah.           Dahan yang dipotong           Hambatan perasaan (remming).           Kurang percaya diri.           Cenderung regresi.           Adanya konflik           Ingin berkuasa.           Merasa dirinya dirugikan.           Merasa tidak mengerti.           Tidak berterus terang.           Dahan seperti pipa yang          Tendensi adanya keinginan yang masih ingin dicapai. tidak tertutup           Ada keinginan berprestasi dan kerja sebanyak mungkin.           Kurang dapat menentukan sikap.           Tidak ada kepastian dalam menghadapi lingkungan.



          Akar



          Akar tampak / muncul diatas tananh



          stembasis



          melebar kekiri



          Sifat primitive.           Impulsive.           Statis.           Hidup dalam ambiguitas / mendua dan tidak ada pegangan.           Hambatan .           perkembangan.



          cabang



          cabang yang arahnya bertentangan



          Kurang kreatif terhadap rangsang.           Terikat pada ibu.           Sulit untuk melepaskan diri dari sesuatu yang sedang dikerjakannya.           Oposisi.           Tidak konsekuen.           Kurang dapat menyesuaikan diri.           Tidak jujur.           Kurang self control.



Kesimpulan ASPEK KOGNITIF Subyek memiliki kapasitas intelektual yang bagus, mempunyai fantasi dan imajinasi bagus, menitik beratkan pada realita, memiliki vitalitas kuat, mendasarkan pada rasionalimajinatif. Memiliki keinginan kuat untuk sukses dan berhasil, bernabisi-cenderung ambisius. ASPEK EMOSI Subjek memiliki kecenderungan introvet. Sensitif, kurang terbuka, takut menyakiti orang lain, diplomatis Subjek memiliki kecenderungan kekanak-kanakan, mudah tersinggung, agresif verbal dan memiliki kecenderungan konflik neurotis. Merasa ada kekurangan sehingga merasa inferior, mengimbanginya dengan suka menonjolkan diri, cenderung narsis.



ASPEK SOSIAL Memiliki kontak sosial bagus. Mudah bergaul, adaptif terhadap lingkungan.Senang mengeluarkan humor namun juga suka mengkritik. KESIMPULAN BAUM Subyek memiliki keteraturan dalam berpikir, kontak dengan realitas baik, mudah mengadaptasi pada hal-hal yang riil/nyata. Adanya kesadaran individuil, cenderung ke arah yang lebih objektif, Sphere dari ego yang lebih empiris, banyak mendasarkan dari yang empiris. Subjek memiliki vitalitas yang tinggi, berambisi tinggi terutama masalah prestasi. Subyek dipenuhi dengan dunia ide, imajinatif, intelektual, kesadaran yang over individual. Subyek juga lebih didominasi oleh superego yang berkuasa, intelektual, ide-ide, fantasi, norma-norma.



Subyek kemungkinan mengalami peristiwa tidak menyenangkan pada saat kecil. Cenderung agresif dan suka menonjolkan diri. Emosi kadang naik turun, peka terhadap kritik, sensitif. Merasa inferior sehingga berusaha menunjukkan keberhasilannya sehingga cenderung narsis. Subjek merupakan pribadi yang mudah bergaul, kontak social bagus dan suka humor. Namun kadang-kadang agrsif verbal yang dikeluarkan terutama bila tersinggung.



2.      DAP Test



DAP Test A.    Kesan umum 1.      Ukuran gambar



Deskripsi           Sedang



Indikasi           Normal



2.      Lokasi



          Cenderung bawah kekiri           Kedalam, masa lalu.           Depresif.



3.      Kualitas garis



          Tekanan yang berubah-          Tidak stabil. ubah           Impulsive.           Mudah frustasi.           Histeris / sklotimik.           Tidak lengkap           Tendensi hambatan hubungan (tanpa bulu mata) sosial, neortis.



4.      Bagian kepala



5.      Rambut



6.      Mata



          Perhatian berlebihan,          Erotis pada individu yang menekankan rambut bersangkutan.           Infantile.           Kemunduran dorongan sex.           Kebutuhan akan seksualitas.           Narcistis.           Tendensi homoseksual.           Mata berbentuk bulatan           Tidak masak, egosentris.           Regresi.



7.      Alis. 8.      Mulut



          Tebal           Terbuka



          Tidak terhambat, wajar.           Cenderung oral erotis.           Cenderung dependensi.



9.      Hidung. 10.  Telinga



          Digambar           Normal.           Telinga kabur / tidak jelas          Kesadaran pribadi goncang.           Ragu-ragu.



11.  Leher



          Leher tertutup dengan          Melakukan krah baju (kaos) intelektual terhadfap



control impuls-



13.  Lengan



impuls / dorongan=dorongannya.           Proporsi dan bentuk bahu          Lancar, fleksibel. bagus.           Seimbang dan merasa mampu.           Lengan dengan garis tebal          Perasaan menghukum.



14.  Tangan dan jari



          Tangan disertai senjata



12.  Bahu



15.  Pakaian 16.  Ikat pinggang 17.  Kaki



          Sebagai penutupan terhadap kelemahan atau keraguan terhadap dirinya.           Disertai kuku           Agresif dalam bentuk motorik.           Digambar           Sebagai hal yang netral / biasa.           Digambar           Adanya control diri.           Yang digambar ditekuk /          Kurang yakin pada dibengkokkan kemampuan melakukan sesuatu.



Kesimpulan : ASPEK KOGNITIF Subyek memiliki kapasitas intelektual bagus dan berambisi dalam meraih prestasi. Subjek memiliki imajinasi yang cukup baik namun memiliki hambatan dalam penyampaian. Subjek memiliki struktur komunikasi yang berbeda. ASPEK EMOSI Subjek memiliki kecenderungan introvet. Sangat sensitif terhadap kritik, cenderung agresif terutama verbal. Kurang percaya diri namun memiliki vitalitas yang bagus. Cenderung melawan aturan, menyukai hal-hal yang santai, non formal.Subjek menekan masa lalunya dan agak depresif ASPEK SOSIAL Subjek merupakan orang yang mudah bergaul, mudah beradaptasi. Namun subjek memiliki kecemasaan yang signifikan, cenderung waspada dan mudah tersulut emosinya. Menyimpan agresifitas terutama verbalisasi. Tidak patuh aturan dan cenderung melawan. KESIMPULAN DAP Subjek adalah pribadi yang maskulin, ia mampu menghayati peran dirinya yang sesuai dengan usia subjek. Subjek juga memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya. Subjek juga mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan tertentu, kekuatan untuk mengatasi hambatan, tekanan dan mengurangi ketegangan. Subjek memiliki kapasitas intelektual yang cukup bagus dengan imajinasi yang baik. Secara emosional, subyek mengalami kecemasan, gelisah, kecenderungan konflik yang direpress. Subjek tampak waspada akan sesuatu dan cenderung menyimpan agresifitas. Subjek sebenarnya labil terutama dalam hal-hal yang menyangkut konsep kejantanan, di kompensasikan dengan perilaku yang merujuk pada konsep kejantan menurut subjek. Subjek sangat sensitive terhadap kritik yang diterimanya Dari aspek sosial, subyek termasuk orang yang memiliki tendensi agresif verbal. Memiliki humor yang tinggi namun kadang berupa sinisme, mudah bergaul namun juga



mempunyai kewaspadaan tinggi sebagai cerminan rasa tidak aman. Berusaha menunbjukkan presatasi agar diakui terutama konsep diri sebagai laki-laki.



3.      HTP Test



HTP Test A.    KESAN UMUM 1.      Posisi



Deskripsi



Indikasi



          Orang cenderung dekat          Terikat / perlindungan / lebih dengan rumah dekat dengan pihak ibu.



2.      Proporsi



          sedang



3.      Komposisi



          Adanya kesatuan gambar          Intelektual dan kemampuan antara rumah, orang dan meencanakan sesuatu baik. pohon



4.      Penyelesaian gambar



          Gambar paling selesai



DETAIL BAGIAN 1.      Pohon



2.      Rumah



3.      Orang



          Jamak



          Kecerdasan, emosi, penyesuaian diri sedang.



pohon



yang          Pihak ayah lebih dianggap penting.           Fungsi ayah sangat kabur, tidak berharga, tidak dipercaya.



          Rumah digambar dengan          Tendensi anxiety. teliti (mendetail)           pintu tertutup           rumah bagus           Kurang ada penerimaan dari ibu.           terlihat dari atas           Subjek member penilaian yang menyenangkan terhadap           Besar dan bagus figure ibu.           Mempunyai nilai yang lebih superior dalam keluarganya.           Peranan ibu sebagai pelindung baik.           Ibu berperan dengan baik.           Melakukan aktifitas yang          Kecenderungan menyibukkan terlepas dari kegiatan umum diri diluar keluarga. rumah tangga           Kecil



          Mendekati rumah dan          Dirinya tidak / kurang pohon berperan dalam keluarga.           Merasa kurang dipercaya dan kurang berharga.           Ada kebutuhan terhadap



perhatian, saying.



kesatuan,



kasih



Kesimpulan : ASPEK KOGNITIF Subyek memiliki kapasitas intelektual yang sedang,. Penuh dengan dunia ide, abstrak imajinatif, intelektual rasional, ego yang beasar dan cukup berperan. Subjek memiliki penerimaan diri yang bagus namun cenderung melebih-lebihkan. ASPEK EMOSI Subjek memiliki kecenderungan introvet. Sensitif terhadap kritik, cenderung agresif . Merasa kurang aman, merasa lelah. Cenderung apa adanya dalam berperilaku. Merasa dikucilkan, inferior, tidak memiliki peran dan kabur konsep dirinya. ASPEK SOSIAL Subjek masih memiliki kontak realitas dan sosial yang terjaga walaupun ada kecenderungan penarikan diri terhadap pergaulan. Selalu waspada dan mencari rasa aman. Menyukai hubungan yang tidak formal, santai. Subjek berusaha menunjukkan kemampuannya terutama dalam hal fisik atau atribusi sebagai laki-laki KESIMPULAN HTP Subyek memiliki kecerdasan yang baik, memiliki dunia ide, gagasan, dan intelektual rasional. Namun subjek masih merasa kurang sehingga berusaha menunjukkan sesuatu yang lain yang membuat dirinya terlihat baik. Subyek memiliki perasaan dalam hubungan interpersonal yang hangat, accessibility secara psikologis. Tetapi ada perasaan dikucilkan oleh keluarga. Dalam keluarga, fungsi ayah mengalami hambatan dalam melakukan perannya, otoritas kurang, tertutupi oleh figur ibu. Subjek merasa kurang aman sehingga bersikap waspada. Dalam pergaulan kemungkinan subjek merasa inferior sehingga selalu waspada. Subjek berusaha menutupi sesuatu dan menonjolkan sisi lain dirinya.



KESIMPULAN UMUM



Subyek memiliki fungsi intelektual sedang, kemauannya kuat, tegas, sangat tekun, subyek memiliki cara berpikir yang teratur dan induktif. Subyek juga memiliki kemampuan dan minat kuat untuk menganalisa teori-teori yang bersifat abstrak. Subyek lebih bersifat praktis dalam mengerjakan sesuatu, sederhana dan tidak berpikir terlalu lama dalam memutuskan sesuatu. Subjek cukup luwes dan santai dalam bertindak namun mempunyau vitalitas energi yang tinggi Subyek merupakan pribadi yang maskulin, fungsi kesadarannya lebih dominan. Tetapi subyek terkadang mengadopsi perilaku dan pola feminim. Kemungkinan terjadi konflik dalam pengintegrasian kepribadian subjek, terutama dalam kontak sosialnya. Subjek merasa konsep pribadi maskulinnya tidak diterima oleh social. Subyek memiliki kepekaan yang terkadang terlalu berlebihan. Subjek kadang-kadang juga bersikap waspada karena merasa tidak aman. Sindiran atau pertanyaan orang kadang dipersepsikan berlebih, subjek cenderung sanagt sensitive terhadap kritik. Namun subjek sendiri bila mengkritik cukup tajam cenderung agresif verbal. Kemungkinan akibat persepsi yang merasa dikucilkan dan diremehkan oleh lingkkungan. DINAMIKA PSIKOLOGIS Fungsi intelektual subyek lebih dominan. Subyek adalah pribadi yang memiliki kemauan yang kuat, tekun, dan tegas dalam bersikap. Cara berpikir subyek cukup teratur, induktif dan sistematis. Cara berpikir subyek yang seperti ini akan membuat segala sesuatu yang dikerjakan atau pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik karena sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Namun subjek merasa lingkungan tidak memberikan apresiasi yang baik terhadap prestasinya. Subjek kemudian menjadi pribadi yang tangguh, ulet dan tekun dalam berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya. Hal lainnya, kemungkinan terjadi peristiwa traumatik di masa lalu yang terus membekas, setidaknya selalu teringat oleh subjek, sehingga subjek merasa diremehkan dan dikucilkan oleh lingkungan. Konsep pribadi maskulin subjek agak mengalami ke-kurang-integrasian, subjek juga menunjukkan sifat feminm dalam pergaulan. Kemungkinan subjek mengalihkan perilakunya sebagai efek dari rasa inferiornya. Subjek juga terlihat sangat memperhatikan penampilan terutama yang menunjukkan konsep maskulinitasnya. Segala hal yang terjadi membuat subjek menjadi orang yang teguh pendirian dan konsisten dalam menjalankan aturan pribadi. Subjek juga memiliki perencanaan yang cukup bagus dan penyelesaian masalah yang sistematis, walau terkadang sering menimbang dengan sudut pandang dirinya.