Sejarah Sosiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Keisa Dwinta Mailova Kelas : X Ipa 1



Latar Belakang dan Cikal Bakal Terjadinya Ilmu Sosiologi Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Dalam bahasa latin, socius berarti teman, sedangkan dalam bahasa yunani, logos berarti perkataan, pembicaraan, atau ilmu. Dengan demikian, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pemikiran sosiologis berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap sebagai krisis sosial, maka mulailah orang berpikir tentang sosiologis. Pemikiran terhadap konsep masyarakat yang lambat laun melahirkan ilmu yang dinamakan sosiologi. Adapun beberapa faktor pendorongnya adalah karena semakin meningkatnya perhatian terhadap masyarakat, serta adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa. Sejarah Sosiologi Kelahiran sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memberikan alasan tersendiri bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kelahiran sosiologi tak terlepas dari tokoh-tokoh fisafat, seperti Aristoteles dan Plato. Sebelum sosiologi lahir sebagai ilmu pengetahuan para teori sosiologi dan tokohnya telah mendesain bagimana ilmu pengetahuan mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat untuk bisa hidup bahagia, kebahagian itulah menjadi latar belakang sejarah sosiologi di lahirkan. Adapun untuk istilah ilmu sosiologi pertama kali telah diperkenalkan oleh Auguste Comte yang sampai saat ini dikenal dengan Bapak Sosiologi Dunia. Aguste Comte memberikan peryataan bahwanya objek kajian sosiologi adalah manusia atau masyarakat yang dipandang kedua hal tersebut saling bekaitan secara keseluruhan. Jauh sebelum Auguste Comte memberikan pandangan tentang Ilmu ini, di dalam perkembangan yang ada di dunia Arab (Islam), Kajian masyarakat telah diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun pada Tahun 1332 sampai tahun 1406. Dalam buku Muqaddimah karya Ibnu Khaldun, terdapat pemikiran sosiologis lebih terperinci dan sangat maju sehingga ia sering juga disebut sebagai peletak batu pertama dalam sejarah kajian ilmu sosiologi sebagai ilmu. Sosiologi di Amerika dan Eropa Menurut Berger dan Berger, sosiologi berkembang ketika masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai hal yang memang sudah seharusnya



demikian, benar, nyata, menghadapi apa yang oleh Berger dan Berger sebut sebagai threats to taken-for-granted world (ancaman terhadap tatanan sosial), yaitu ketika hal yang selama ini menjadi pegangan manusia mengalami proses krisis, maka orang mulai melakukan renungan sosiologi Ritzer dalam buku Pengantar Sosiologi oleh Kamanto menyebutkan bahwa Kekuatan Sosial juga mendorong pertumbuhan sosiologi diantaranya revolusi politik, revolusi industri dan munculnya kapitalisme, munculnya sosialisme, urbanisasi, perubahan keagamaan, dan pertumbuhan ilmu. Munculnya Ilmu Sosiologi diawali dengan perkembangan masyarakat di Eropa pada abad ke-18. Proses jangka panjang lah yang menjadi tonggak awal sejarah sosiologi yaitu ditandai dengan adanya tumbuhnya kapitalisme, perubahan sosial politik, perkembangan kegerejaan, individualisme yang meningkat, terbitnya ilmu pengetahuan modern, tumbuhnya kepercayaan kepada diri sendiri. Selain itu dua revolusi, revolusi Inggris dan Perancis, juga memengaruhi perkembangan sosiologi Pada revolusi industri di Inggris, dalam karya sosiologi pertamanya The Positive Phylosophy, Auguste Comte melihat fenomena gap antara yang kaya dan yang miskin karena ketidakmerataan perkembangan ekonomi dan kesejahetraan di daerah pusat industri dan. Maka terjadilah ketidakteraturan tatanan sosial yang ada di masyarakat sehingga beberapa orang mulai berfikir bagaimana caranya dampak industrialisasi tersebut dapat memperkecil tingkat kemiskinan dan mengarahkan perkembangan masyarakat ke arah yang kebih baik. Selain itu revolusi Perancis juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosiologi di Eropa. Sistem kekuasaan Teokrasi yang berkembang di Perancis dengan kediktatoran raja membuat rakyat sengsara karena kesewang-wenangan sehingga muncullah revolusi Perancis yang mengusahakan kesejahteraan masyarakat. Maka sosiologi di Eropa lebih mengarah kepada penyelesaian masalah-masalah sosial (social problems solving). Sejak saat itu sosiologi berkembang pesat di Eropa Berbeda dengan di Eropa, sosiologi di Amerika lebih ke arah teorisasi dan metodologis karena berkembang melalui pendidikan di universitas-universitas. Pelembagaan Chicago School pada tahun 1982 merupakan tonggak perkembangan sosiologi yang melahirkan banyak ilmuan sosiologi yang berpengaruh (Laeyendecker, 1983: 351). Laeyendecker juga menuliskan, bahwa perkembangan sosiologi di Amerika dipengaruhi oleh faktor perubahan jangkapendek yaitu sifat manusia dna tata sosial, behaviorisme sosial, penelitian empiris yang dilakukan oleh ilmuan sosiologi, termasuk di Universitas Chicago, serta timbulnya fungsionalisme yang terdorong dari pemikiran Talcott Parsons dalam karyanya The Structure of Social Action (1937). Kemudian dalam perkembangannya, fungsionalisme memperoleh landasan kelembagaan yang kokoh di



universitas-universitas Amerika dan melahirkan banyak tokoh sosiologi sehingga perkembangan sosiologi di Amerika semakin pesat. Perkembangan sosiologi di Eropa dan Amerika mempunyai beberapa perbedaan mengenai faktor dan sifatnya. Di Eropa, perkembangan sosiologi dipelopori oleh dua faktor besar yaitu revolusi industri Inggris dan revolusi politik Perancis yang mencoba menyelesaikan berbagai masalah sosial. Sedangkan di Amerika, perkembangan sosiologi disebabkan oleh karena munculnya lembaga-lembaga pendidikan, seperti universitas-universitas, yang melahirkan banyak ilmuan sosiologi sehingga membuatnya berkembang pesat. Sosiologi di Indonesia Sebelum terjadinya gejolak pada Perang Dunia II perkembangan ilmu sosiologi yang ada dalam kajian keilmuan hanya dianggap sebatas pembantu bagi keperluan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, khususnya kejadian ini berlaku di Indonesia. Akan tetapi setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sosiologi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Perkembangan ini menjadi cikal bakal adanya sejarah Ilmu Sosiologi sebagai Ilmu pengetahuan di Indonesia. Untuk pelaksanaan materi penyampaian Ilmu Sosiologi, pertama kali dilakukan sistem perkuliahan Sosiologi, yang diberikan oleh Soenario Kolopaking pada Tahun 1948. Perkuliahan sosiologi pertama kali di Indonesia ini lakukan di dalam di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta, yang pada saat ini Akedemi Politik berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM (Univeritas Gajah Madah). Maka tak khalal jurusan sosiologi pertama dan tertua di Indonesia adalah Jurusan Sosiologi di UGM. Sejarah Akhir Perkembangan Sosiologi Sejarah akhir perkembangan Ilmu Sosiologi sebagai Ilmu pengetahuan adalah munculnya paradigam bahwa pembangunan yang ada di dalam perkembangan suatu negara, bukan hanya di ukur dalam pembangunan infrastruktur, atau pembangunan SDA, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah pembangunan dalam SDM (Sumber Daya Manusia). Dengan posisi tersebut, sosiologi sebagai ilmu pengetahuan pada akhirnya memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Dikutip dari https://tutinayati.wordpress.com/2013/03/14/perkembangan-sosiologi-di-eropa-dan-amerika/ http://dosensosiologi.com/sejarah-sosiologi-awal-akhir-terlengkap/