Sejarah Stetoskop [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sejarah stetoskop Jika mendengar kata dokter, apa asosiasi yang akan muncul? Stetoskop? Ya, stetoskop yang seringkali tampak menggantung di leher dokter mungkin adalah salah satu hal yang pertama kali muncul di benak kita. Stetoskop dipakai oleh dokter dan paramedis untuk mendengarkan suara organ dalam tubuh yang dalam dunia medis juga disebut auskultasi. Fakta yang terungkap, stetoskop telah ada sejak abad ke-19. Sebelum stetoskop ada, jika ingin memeriksa paru, jantung, atau organ dalam lain, seorang dokter harus menempelkan daun telinganya langsung ke kulit tubuh pasien (lihat gambar 1 dan gambar 2). Praktik mendengarkan organ dalam tubuh secara langsung (dalam Bahasa Inggris disebut immediate auscultation) ini berlangsung sejak zaman Hippocrates.(1) Hal ini berlangsung turun temurun dalam waktu yang cukup lama bahkan hingga abad ke-20.(2)



Gambar 1 Ilustrasi auskultasi langsung (2)



Gambar 2 Ilustrasi auskultasi tanpa stetoskop (2) Banyak masalah terkait hal kepatutan muncul pada praktik auskultasi langsung ini. Jika pasien berjenis kelamin sama dengan dokter, mungkin tidak ada masalah, walaupun tentu pasien akan merasa risih. Kalau pasien dan dokter memiliki gender yang berbeda, misal sang dokter adalah seorang pria tua dan sang pasien adalah seorang wanita muda dan cantik, dalam sebuah situasi ketika sang dokter ingin memeriksa paru-paru dan jantung pasien, sekalipun dilakukan dengan profesional dan berlandaskan kode etik, sang pasien akan merasa sangat tidak nyaman. Masalah akan menjadi jauh lebih pelik jika adat dan keyakinan religius yang dianut masyarakat setempat melarang interaksi langsung antara pria dan wanita. Pada 1816, Rene Theophile Hyacinthe Laennec, seorang dokter Perancis yang bekerja di Necker-Enfants Malades Hospital Paris, mulai menerapkan auskultasi secara tidak langsung (mediate auscultation) ketika melakukan pemeriksaan pada seorang wanita muda supaya tidak merasa risih. Sang dokter memeriksa jantung sang wanita dengan sebuah alat khusus berupa kertas yang digulung, dengan satu ujung ditempatkan di area sekitar jantung pasien dan ujung yang lain ditempelkan di telinga sang dokter. Setelah merasakan bahwa auskultasi secara tidak langsung dapat mendengarkan bunyi jantung secara lebih jelas, Laennec menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk menyempurnakan alat yang kemudian disebut stetoskop (dari Bahasa Yunani stethos = dada dan skopein = mengeksplorasi) dan menerbitkan sebuah buku dalam Bahasa Perancis yang berjudul De l’auscultation médiate ou



Traité du Diagnostic des Maladies des Poumon et du Coeur (Bahasa Indonesia: Tentang Auskultasi Langsung atau Risalah pada Diagnosis Penyakit-penyakit Paru dan Jantung). Bentuk stetoskop karya Laennec masih sederhana, berbentuk tabung dan terbuat dari kombinasi kayu dan kuningan.(3,4)⁠



Gambar 3 Stetoskop Laennec yang dibuat sekitar tahun 1820 (5) Stetoskop Laennec mencetuskan babak baru perkembangan auskultasi tidak langsung dan penyempurnaan stetoskop. Pada Juni 1840, Golding Bird, seorang dokter Inggris, mendesain dan menggunakan stetoskop yang memiliki tabung fleksibel dan satu bagian telinga (earpiece) sehingga auskultasi dapat dilakukan dengan posisi yang lebih fleksibel.(6) Kemudian, seorang dokter dari Irlandia bernama Arthur Leared mengenalkan stetoskop binaural (yang memiliki dua earpiece sehingga dapat didengarkan dengan kedua telinga) pertama yang terbuat dari getah perca pada Great Exhibition di London tahun 1851. Desain stetoskop binaural ini disempurnakan oleh George Philip Hammann pada tahun 1852.(7) Rappaport, Sprague dan Groom mendesain sebuah stetoskop binaural yang lebih modern pada dekade 1940an yang menjadi standar baru yang terdiri atas kombinasi dua sisi bagian dada (chestpiece), satu sisi digunakan untuk sistem respirasi dan sisi yang lain untuk sistem kardiovaskuler.(1,4)



Gambar 4 Stetoskop Golding Bird (kiri) dan dua stetoskop binaural pertama (tengah dan kanan) (8) Berbagai stetoskop modern telah dikembangkan dengan pelbagai perbaikan terhadap berat dan penampilan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang sama seperti yang dideskripsikan oleh Rappaport, Sprague dan Groom.(1,4) Pada awal dekade 1960an, David Littmann, seorang profesor dari Harvard Medical School, menciptakan stetoskop yang lebih ringan daripada model sebelumnya dan memperbaiki kualitas akustik stetoskop.(9) Dalam perkembangan terkini, Tarek Loubani, seorang dokter Kanada, menggagas penggunaan teknologi percetakan 3 dimensi yang mampu mencetak stetoskop dengan kualitas bagus dengan harga yang sangat murah.(10)



Gambar 5 Stetoskop modern (11) Stetoskop menjadi alat yang penting untuk melakukan auskultasi dan telah berkembang dengan pesat sejak tahun 1816. Berbagai perbaikan dan pengembangan yang melibatkan banyak ahli telah dilakukan tahap demi tahap. Stetoskop akan terus berevolusi dalam sebuah lini masa dan akan tetap menjadi salah satu simbol dunia medis hingga kelak sebuah alat baru yang lebih canggih dan mampu menggantikan fungsi stetoskop ditemukan. Kita tunggu. Referensi 1. Welsby PD, Parry G, Smith D. The stethoscope: some preliminary investigations. Postgrad Med J. 2003;79:695–8. 2. Hammerschlag KR. Identifying the patient in George W Lambert ’ s Chesham Street. Med Humanit. 2013;39:20–8.



Stetoskop



Stetoskop berasal dari bahasa Yunani yaitu stéthos yang berarti dada dan skopé yang berarti pemeriksaan. Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik yang berfungsi untuk auskultas, atau mendengarkan suara-suara internal tubuh, seperti suara jantung, paru, dan usus. Sejarah Stetoskop Sebelum stetoskop ditemukan, para dokter memeriksa dada klien dengan cara menempelkan telinganya secara langsung ke dada klien. Cara seperti ini tentu mengganggu klien. Selain itu, suara yang terdengar juga kurang jelas karena hanya menggunakan salah satu telinga. Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Waktu itu stetoskop terdiri dari tabung kayu. Tahun 1851, Arthur Binaural Leared menciptakan stetoskop dari karet dan pada tahun 1852 George Cammann menyempurnakan desain stetoskop dan mulai diproduksi untuk tujuan komersial. Rappaport dan Sprague merancang stetoskop baru di tahun 1940-an, yang merupakan cikal bakal standar ukuran stetoskop masa kini, terdiri dari dua sisi, salah satunya adalah digunakan untuk sistem pernapasan, dan yang lainnya digunakan untuk sistem kardiovaskular. Pada awal tahun 1960 Dr David Littmann, seorang profesor Harvard Medical School, menciptakan stetoskop baru yang lebih ringan dibandingkan model-model sebelumnya hingga akhir tahun 1970 ditemukan sistem diafragma yang meningkatkan hasil pendengaran. Jenis Stetoskop Ada beberapa jenis stetoskop, antara lain : Stetoskop Akustik Stetoskop Akustik ini paling umum bagi kebanyakan orang, terdiri dari diafragma, chestpiece, bel, pipa karet / plastik, earpiece. Di bagian chestpiece ini terdiri dari dua sisi yang dapat ditempatkan pada klien untuk mendengarkan suara, yaitu sebuah diafragma (bagian plastik bundar) dan bel.



Bagian Stetoskop Jika diafragma atau bel diletakkan di klien, suara tubuh menggetarkan diafragma, menciptakan gelombang tekanan akustik yang berjalan ke atas pipa menuju telinga pendengar. Bel mentransmisikan suara frekuensi rendah, sedangkan diafragma mentransmisikan suara dengan frekuensi yang lebih tinggi. Stetoskop Elektronik



Stetoskop elektronik memerlukan konversi gelombang suara akustik untuk sinyal-sinyal listrik. Tidak seperti stetoskop akustik, yang semuanya didasarkan pada metoda fisika. Stetoskop elektronik terdiri dari bagian membran biasa disebut chest piece, selang/tubing, mik kondensor, dan jack penghubung ke soundcard. Stetoskop biasa dipotong pada earpiecenya kemudian dipasang mik kondensor sebagai transducer untuk mengubah suara menjadi getaran listrik. Selanjutnya dipasang jack yang sesuai dengan soundcard.



Stetoskop Elektronik Stetoskop elektronik dapat digunakan dengan menggunakan teknologi melalui bluetooth. Kalau dilihat dari modelnya memang terlihat sama dengan stetoskop biasa. Dengan adanya bluetooth ini tentu akan memberikan kemudahan bagi pemeriksa untuk dapat menganalisa tanpa dibatasi jarak terlalu pendek dengan kliennya. Tidak hanya itu saja, stetoskop canggih ini memiliki kemampuan untuk menolak suara berisik dari luar, selain itu Anda juga dapat merekam dan mendokumentasikan irama detak jantung klien.