Self Love From The Islamic Perspective [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Self Love from the Islamic Perspective Oleh: Novie Ocktaviane Mufti, S.Psi



Tak Kenal Maka Tak Cinta Sudah lama sekali kita hidup bersama diri kita sendiri di sepanjang kehidupan kita. Sudahkah kita benar-benar mengenalnya dan mencintai diri kita dengan sebaik-baik cinta?



01



@novieocktavia



Siapakah diri kita yang sebenarnya?



02



Forget about the status we have, the numbers of followers we have, or the spotlight that lightening ourselves. Let's look deeper and discover ourselves!



@novieocktavia



Sebab kita adalah hamba Allah. Kita adalah hamba Allah yang hidupnya bertujuan untuk beribadah kepada Allah dan membawa misi hidup sebagai seorang khalifah yang menjadi wakil Allah di muka bumi.



03



Sebab kita diciptakan oleh Allah maka hidup kita semestinya tunduk dan patuh pada apa yang menjadi aturan Allah. Tidak ada lagi dalam benak kita untuk menjalani hidup seenaknya sebab kita punya misi untuk menjalankan tugas kehambaan dengan profesional. @novieocktavia



Insecure? Sebagai seorang hamba, kita tidak selayaknya merasa insecure atau minder. Mengapa? 1. Kita diciptakan sebagai mahkluk mulia. 2. Kita telah diciptakan dengan sebaikbaik penciptaan. @novieocktavia



04



“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”



05



(QS. At-Tin : 4)



@novieocktavia



Sebaik-baik Mencinta Mencintai dengan sebaik-baik cinta berarti bahwa kita berupaya untuk memperlakukan diri sendiri dengan baik, yaitu dengan mencintai diri sendiri, memaafkan diri sendiri dan memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang.



06



@novieocktavia



Self-Love?



07



Self-love berarti mengapresiasi diri sendiri dan menghargai diri sebagai seseorang yang berharga untuk dicintai dan dihormati. Dari definisi ini, kita memahami bahwa self-love tidak hanya identik dengan kelebihan atau kebaikan diri kita, tapi seluruh yang ada di dalam diri kita, termasuk juga menerima dan memaafkan masa lalu.



@novieocktavia



TIDAK SEBATAS DUNIA



AKTIVITAS YANG HAQ



Self-love berarti peduli pada kehidupan diri di akhirat.



Tetap berada pada koridor yang diridhai-Nya.



TETAP TERHUBUNG DENGAN ALLAH



SADAR DIRI



Jiwa yang tetap terus terkoneksi dengan Allah.



Tetap sadar bahwa sejatinya kita adalah hamba Allah.



Bagaimana Islam Memandang Self-Love?



08



@novieocktavia



@novieocktavia



"Yaa Bilal, Arihna Bi Shalaaah ..." Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.



09



Mengapa Perlu Self-Love? 1.



2.



3.



Terdorong untuk merasa lebih bahagia, optimis, dan juga percaya diri.



Lebih bijaksana karena memilih positif dalam memandang segala sesuatu.



Lebih termotivasi untuk belajar, mengeksplorasi dan melakukan sesuatu yang baik.



4.



5.



6.



Less-judgment.



Mindset positif.



Less-stress, less-anxiety.



@novieocktavia



10



@novieocktavia



Mengeja Cinta Menjadi Kata Kerja Terima - maafkan - hargai - cintai.



11



Mengapa sulit?



12



1. Belum mengenal dan menerima seutuhnya diri. 2. Banyak meragukan diri sendiri. 3. Terlalu membanding-bandingkan diri sengan orang lain. 4. Faktor eksternal seperti apa kata orang yang sayangnya kita percayai dan yakini sebagai sebuah kebenaran. 5. Merasa bersalah karena sesuatu, lalu kita belum bisa menerimanya. 6. Belum bisa menerima dan memaafkan masa lalu. @novieocktavia



Berdamailah. Orang yang berdamai dan selesai dengan dirinya sendiri akan lebih mudah berkontribusi untuk orang lain sebab apa yang dipikirkannya tak lagi berkutat pada urusan-urusan diri.



@novieocktavia



13



"Aku bertanya-tanya tentang apa sebenarnya yang belum selesai antara aku dengan diriku sendiri, sementara aku telah menerima diriku, memaafkan masa lalu, berdamai dengan keadaan, dan telah kuselesaikan segala perencanaan. Tapi nyatanya, ada satu yang belum pernah akan selesai, yaitu bagaimana aku memperbaiki sikap terhadap-Nya, dan ini perlu terus kulakukan sampai jatah usiaku selesai."



(@novieocktavia)



Thank you! Novie Ocktaviane Mufti, S.Psi