5 0 38 MB
2014 BUKU PETUNJUK SERVICE
LNS125
2PH-F8197-B0
BAS00000
LNS125 BUKU PETUNJUK SERVICE ©2014 oleh Yamaha Indonesia Motor Mfg. Edisi pertama, Desember 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang Segala penggandaan dan penggunaan tanpa seizin dari Service Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing adalah pelanggaran keras.
BAS20070
PENDAHULUAN Buku petunjuk service ini, dibuat dan diedarkan oleh Technical Publication-Service division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, yang diharapkan dapat digunakan oleh bengkel-bengkel dan Mekanik resmi Yamaha. Kami menyadari bahwa tidak mungkin untuk menjelaskan seluruh ilmu mekanik dalam satu buku ini saja. Oleh karena itu, siapa pun yang menggunakan buku ini untuk melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan Yamaha harus terlebih dahulu menguasai dasardasar ilmu mesin dan teknik perawatan jenis kendaraan ini. Tanpa pengetahuan ini, usaha perbaikan model ini akan kurang baik dan tidak sempurna. Model ini telah dirancang dan diproduksi agar kinerja dan emisinya sesuai dengan spesifikasi. Diperlukan servis dan alat yang tepat untuk menjamin kendaraan beroperasi sesuai dengan yang dirancang. Jika ada pertanyaan apapun terkait suatu tatacara servis, Anda wajib menghubungi dealer Yamaha untuk mengetahui perubahan informasi servis yang berlaku bagi model ini. Kebijakan ini diberlakukan agar pelanggan mendapatkan kepuasan maksimal dari kendaraan ini, dan agar sejalan dengan tujuan pemerintah terkait masalah kualitas lingkungan. Yamaha Motor Indonesia, terus menerus berusaha meningkatkan kualitas produksinya. Untuk itu, jika ada perubahan yang mendasar dalam spesifikasi dan prosedur pengerjaan, akan kami sampaikan ke seluruh jaringan dealer resmi Yamaha dan akan ada di buku petunjuk edisi berikutnya jika memungkinkan. SARAN _
●
●
Buku Panduan Servis ini berisi informasi seputar perawatan berkala pada sistem kendali emisi. Mohon baca materi ini secara teliti. Desain dan spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
BAS20081
INFORMASI PENTING DALAM BUKU PETUNJUK Keterangan penting dan khusus dalam buku petunjuk ini di tandai dengan catatan-catatan sbb. Ini adalah simbol untuk utamakan keselamatan. Simbol ini digunakan agar Anda selalu siaga terhadap risiko terjadinya cedera serius. Patuhi dengan sungguh-sungguh simbol peringatan ini untuk menghindari adanya kecelakaan serius atau kematian. PERINGATAN
PERINGATAN menunjukkan situasi berbahaya yang jika tidak dihindari dapat mengakibatkan kematian atau cedera serius.
PERHATIAN menunjukkan tindakan pencegahan khusus yang harus PEMBERITAHUAN dilakukan untuk menghindari kerusakan kendaraan atau properti lainnya. SARAN
CATATAN memberikan informasi memperjelas suatu prosedur.
penting
untuk
memudahkan
atau
BASF0001
CARA MENGGUNAKAN BUKU PETUNJUK SUSUNAN BUKU PETUNJUK Buku ini terdiri dari beberapa bab utama yang di dalamnya terdapat beberapa judul. (lihat “Simbol”) Judul pertama 1: Bab yang disertai simbol terletak di sudut kanan atas pada setiap halaman. Judul kedua 2: Judul ini adalah judul bagian Bab hanya terletak pada halaman pertama dari tiaptiap bagian, judul ini terletak di sudut kiri atas halaman. (Untuk bab “Pemeriksaan dan penyetelan berkala”, yang muncul adalah judul ke-3.) Judul ketiga 3: Judul ini adalah sub bagian yang disertai prosedur penanganan.
FORMAT BUKU Semua prosedur dalam buku ini dikemas dalam rangkaian tahap demi tahap. Informasi yang dihimpun di dalamnya dimaksudkan untuk memberi petunjuk yang mudah dicerna oleh para mekanik, antara lain tentang cara membongkar, memperbaiki, dan pemeriksaan. Satu rangkaian prosedur penting 4 diletakkan di antara garis segitiga “▲” atau “▼” dan setiap prosedur diawali dengan huruf sesuai abjad.
INFORMASI PENTING ● ●
●
Spesifikasi data dan special tool, diinformasikan dalam frame dengan simbol alat 5. Angka di dalam lingkaran 6 menunjukkan nama komponen dan penjelasan yang melengkapi gambar 7, ada kalanya kita gunakan huruf di dalam segi empat/box 8. Untuk menjelaskan tindakan lebih lanjut kita gunakan tanda panah. Sebagai contoh, jika di luar spesifikasi 9.
1
SIMBOL
2
GEN INFO
Simbol berikut ini tidak berhubungan dengan setiap kendaraan. Simbol 1 sampai 8 menggambarkan isi dari setiap BAB.
SPEC
3
4
CHK ADJ
1 Informasi Umum. 2 Spesifikasi 3 Pemeriksaan berkala dan penyetelan 4 Mesin 5 Fuel Injection 6Rangka/Chassis 7 Sistim kelistrikan/Electrical 8 Mengatasi masalah/Troubleshooting
ENG
5
6
FI
CHAS
7
8 –
ELEC
Simbol 9 sampai F menggambarkan sbb:
TRBL SHTG
+
9
0
A
B
9 Perbaikan dengan mesin terpasang. ; Menambah cairan A Pelumasan B Alat khusus/Special tool C Torsi pengencangan D Batas keausan, kelonggaran E Putaran mesin F Data kelistrikan
Simbol G sampai N pada diagram gambar menunjukkan tipe pelumas dan bagian yang perlu dilumasi. C
D
T.
G Oli mesin H Oli gear I Oli tipe Molybdenum-disulfide J Minyak rem K Gemuk bearing roda L Gemuk Lithium-soap-based M Gemuk Molybdenum-disulfide N Gemuk silikon
R.
E
F
H
I
G
E L
J
M B
P
BF
M N
O M
LS
S
Q LT
Simbol O sampai P pada diagram gambar menjelaskan sebagai berikut.
K
New
O Berikan cairan pengunci (LOCTITE®) P Ganti komponen dengan yang baru
BASF0003
DAFTAR ISI INFORMASI UMUM SPESIFIKASI PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN BERKALA MESIN SISTEM FUEL INJECTION CHASSIS
GEN INFO
1
SPEC
2
CHK ADJ
3
ENG
4
FI
5
CHAS
6
–
SISTEM KELISTRIKAN MENGATASI MASALAH
+
ELEC
7
TRBL SHTG
8
GEN INFO
BAB 1 INFORMASI UMUM IDENTIFIKASI KENDARAAN ......................................................................... 1-1 PETA FITUR.............................................................................................. 1-1 NOMOR IDENTIFIKASI KENDARAAN ..................................................... 1-2 NOMOR SERI MESIN ............................................................................... 1-2 FITUR .............................................................................................................. 1-3 GAMBARAN TENTANG SISTEM FI ......................................................... 1-3 SISTEM FUEL INJECTION ....................................................................... 1-4 INFORMASI PENTING .................................................................................... 1-5 PERSIAPAN UNTUK MELEPAS DAN MEMBONGKAR........................... 1-5 PENGGANTIAN SUKU CADANG ............................................................. 1-5 GASKET, SEAL OLI, DAN O-RING .......................................................... 1-5 LOCK WASHERS/PLATES DAN COTTER PINS ..................................... 1-6 BEARINGS DAN SEAL OLI ...................................................................... 1-6 CIRCLIPS .................................................................................................. 1-6 KOMPONEN KARET................................................................................. 1-6 INFORMASI SERVIS DASAR ......................................................................... 1-7 SISTIM KELISTRIKAN .............................................................................. 1-7 ALAT KHUSUS/SPECIAL TOOL ..................................................................1-12
GEN
IDENTIFIKASI KENDARAAN INFO BAS20120
INFORMASI UMUM IDENTIFIKASI KENDARAAN PETA FITUR Satuan: mm
135 (jarak ke tanah) 1,260 (jarak sumbu roda) 1,870 (panjang keseluruhan)
750 (tinggi tempat duduk)
1,035 (tinggi keseluruhan)
685 (lebar keseluruhan)
1-1
GEN
IDENTIFIKASI KENDARAAN INFO BAS00017
NOMOR IDENTIFIKASI KENDARAAN Nomor identifikasi kendaraan 1 tercetak di bagian rangka/frame. NOMOR IDENTIFIKASI KENDARAAN MH3SE 88XXXXXXXXXX
1
NOMOR SERI MESIN Nomor seri mesin 1 tercetak di bagian yang menonjol di bagian kiri belakang mesin. NOMOR SERI MESIN E3K3E-XXXXXXX
1
1-2
GEN
FITUR INFO BAS00019
FITUR GAMBARAN TENTANG SISTEM FI Fungsi utama sistem penyuplai bahan bakar adalah menyuplai bahan bakar ke ruang pembakaran dengan perbandingan yang optimal antara udara dan bahan bakar, sesuai dengan kondisi pengoperasian mesin dan suhu lingkungan. Pada sistem karburator konvensional, perbandingan campuran udara dan bahan bakar yang disuplai ke ruang pembakaran dihasilkan oleh volume udara pemasukan dan bahan bakar yang diukur oleh jet yang digunakan. Meskipun volume udara yang masuk sama, kebutuhan volume bahan bakar bervariasi bergantung pada kondisi pengoperasian mesin, seperti akselerasi, deselerasi, atau pengoperasian dengan beban berat. Karburator yang mengukur bahan bakar melalui pemakaian jet telah tersedia bersama beragam alat tambahan, sehingga diperoleh perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal untuk mengakomodasi perubahan kondisi pengoperasian mesin. Seiring semakin besarnya tuntutan terhadap kemampuan mesin dan gas buang yang lebih bersih, diperlukan perangkat yang mampu mengendalikan perbandingan udara dan bahan bakar secara lebih presisi. Untuk menjawab tuntutan tersebut, model ini menggunakan sistem Fuel Injection (FI) yang dikendalikan secara elektronik, sebagai pengganti bagi sistem karburator konvensional. Sistem FI mampu menghasilkan perbandingan udara dan bahan bakar yang optimal sepanjang waktu, dengan memanfaatkan mikroprosesor yang mengatur volume injeksi bahan bakar sesuai kondisi pengoperasian mesin yang terdeteksi dideteksi oleh beragam sensor. Penggunaan sistem FI menghasilkan suplai bahan bakar yang sangat teliti, meningkatkan respons mesin, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi gas buang.
8
76
54 3 2
1
C B A :9 0 Busi A Engine temperatur sensor B Crankshaft position sensor C Saringan udara/Air filter
1 Lampu indikator peringatan mesin 2 Coil pengapian/Ignition coil 3 Battery 4 Fuel injector 5 Throttle position sensor 6 Pompa bahan bakar 7 Tanki bensin 8 ECU (engine control unit) 9 O2sensor
1-3
GEN
FITUR INFO SISTEM FUEL INJECTION Pompa bahan bakar menyuplai bahan bakar ke fuel injector melalui filter bahan bakar. Regulator tekanan menjaga tekanan bahan bakar yang diberikan ke fuel injector agar tetap konstan di angka 324 kPa (3,24 kgf/cm2, 46,1 psi). Ketika ECU memberi sinyal ke fuel injector, jalur bahan bakar akan terbuka, sehingga bahan bakar diinjeksikan ke intake manifold hanya selama jalur tersebut dalam kondisi terbuka. Oleh karena itu, semakin lama fuel injector diberi sinyal (durasi injeksi), semakin banyak bahan bakar yang disuplai. Sebaliknya, semakin singkat fuel injector diberi sinyal (durasi injeksi), semakin sedikit bahan bakar yang disuplai. Durasi dan timing penginjeksian dikendalikan oleh ECU. Sinyal-sinyal yang diperoleh dari throttle position sensor, crankshaft position sensor, O2 sensor dan engine temperature sensor digunakan oleh ECU (engine control unit) untuk menentukan durasi injeksi. Timing injeksi ditentukan berdasarkan sinyal dari crankshaft position sensor. Hasilnya, volume bahan bakar yang diperlukan mesin bisa disuplai setiap saat sesuai dengan kondisi pengendaraan.
4
5 6
10
9
11
8
Ilustrasi hanya sebagai bahan acuan. 1 Pompa bahan bakar 2 Fuel injector 3 Coil pengapian/Ignition coil 4 (QJLQHWHPSHUDWXUHVHQVRU 5 O2sensor 6 Catalytic Converter 7 CrankshaftSRVLWLRQVHQVRU 8 ECU (engine control unit) 9 Throttle body
0 Rumah saringan udara A Throttle position sensor È Sistem bahan bakar É Sistim Air Ê Sistem kendali
1-4
GEN
INFORMASI PENTING INFO BAS00020
INFORMASI PENTING PERSIAPAN UNTUK MELEPAS DAN MEMBONGKAR. 1. Sebelum melepas bersihkan kotoran menempel.
dan dan
membongkar, debu yang
2. Pergunakan peralatan yang tepat dan bersih seperti yang disarankan. Lihat bagian “ALAT KHUSUS/SPESIAL TOOL”. 3. Pada saat membongkar, perhatikan sukucadang yang kerjanya saling berpasangan. Misalnya gear, piston dan cylinder, jika salah satu harus diganti, gantilah satu set. Jangan mengganti hanya salah satu dari komponen unit. 4. Selama membongkar mesin, bersihkan semua suku cadang dan tempatkan sesuai urutan pembongkaran. Hal ini akan mempercepat pada saat pemasangan kembali. 5. Jauhkan semua komponen dari api.
BAS00021
PENGGANTIAN SUKU CADANG Gunakan selalu suku cadang Yamaha untuk semua penggantian. Gunakan oli dan gemuk yang disarankan oleh Yamaha. Merek lain mungkin memiliki fungsi dan tampilan yang hampir sama, tetapi kualitasnya jauh berbeda.
BAS00022
GASKET, SEAL OLI, DAN O-RING 1. Ganti semua gasket, perapat dan O-ring saat membongkar mesin. Semua permukaan gasket, bibir seal oli, dan O-ring harus dibersihkan. 2. Lumasi permukaan singgung suku cadang dan bearing saat melepas. dan lumasi gemuk pada perapat oli.
1-5
GEN
INFORMASI PENTING INFO BAS00023
LOCK WASHERS/PLATES DAN COTTER PINS Setelah dibongkar, ganti lock washers/plates 1 dan cotter pins. Setelah Baut dikencangkan sesuai spesifikasi, bengkokkan lock washer, pada sisi yang rata dibagian baut/mur.
1
BAS00024
BEARINGS DAN SEAL OLI
1
Pemasangan bearing dan oli seal, tanda huruf dan angka harus menghadap keluar. (harustampak pada pandangan) Saat pemasangan seal oli, lapisi bibir seal oli dengan gemuk lithium-soap tipis. Lumasi bearing ketika pemasangan, jika tepat. 1Seal Oli SARAN
Jangan memutar bearing dengan udara bertekanan tinggi. hal ini dapat merusakkan permukaan bearing. 1 Bearing
BAS00025
CIRCLIPS Sebelum perakitan kembali, periksa semua circlip dan ganti bila rusak atau bengkok. Ganti klip pin piston setelah dibuka. (clip pin piston hanya dapat digunakan sekali) Saat pemasangan circlip 1, pastikan bagian permukaan circlip yang tajam 2 ditempatkan pada posisi berlawanan arah tekanan 3.
1 3
2 4
4 As/Shaft BAS00025
KOMPONEN KARET Periksa komponen karet barang kali telah rusak. Sebagian komponen karet peka terhadap bensin, oli mudah terbakar, gemuk, dsb. Jangan biarkan ada benda yang menyentuh komponen tersebut selain benda yang sudah ditentukan.
1-6
GEN
INFORMASI SERVIS DASAR INFO INFORMASI SERVIS DASAR
BAS30402
SISTIM KELISTRIKAN Penanganan komponen listrik BCA16600
PEMBERITAHUAN
Jangan mencabut kabel battery ketika mesin beroperasi; komponen listrik bisa rusak. BCA16751
PEMBERITAHUAN
Ketika mencabut kabel battery dari battery, jangan lupa mencabut kabel negatifnya terlebih dahulu, baru diikuti kabel positif. Jika kabel positif dicabut lebih dahulu dan alat atau benda sejenisnya menyentuh kendaraan, akan timbul percikan api yang sangat berbahaya. SARAN
Jika kabel battery sulit dilepas akibat karat pada terminal battery, bersihkan karat tersebut dengan air panas.
BCA16760
PEMBERITAHUAN
Pastikan Anda menyambungkan kabel battery ke terminal-terminal battery yang benar. Sambungan yang terbalik-balik dapat merusak komponen listrik.
BCA16771
PEMBERITAHUAN
Ketika menghubungkan kabel battery ke battery, jangan lupa menghubungkan kabel positifnya terlebih dahulu, baru diikuti kabel negatif. Jika kabel negatif dihubungkan lebih dahulu dan alat atau benda sejenisnya menyentuh kendaraan sementara kabel positif masih terhubung, akan timbul percikan api yang sangat berbahaya.
1-7
GEN
INFORMASI SERVIS DASAR INFO BCA16610
PEMBERITAHUAN
Putar kunci kontak ke posisi “OFF” sebelum mencabut atau menghubungkan komponen listrik.
BCA16620
PEMBERITAHUAN
Tangani komponen listrik dengan hati-hati, dan jangan terkena guncangan keras.
BCA16630
PEMBERITAHUAN
Komponen listrik sangat peka dan bisa rusak oleh listrik statis. Oleh karena itu, jangan pernah menyentuh terminal dan pastikan titik-titik hubungnya selalu dalam keadaan bersih. SARAN
Saat mereset ECU dengan memutar kunci kontak ke posisi “OFF”, tunggu sekitar 5 detik baru kemudian putar kunci kontak ke posisi “ON”.
Memeriksa sistem kelistrikan SARAN
Sebelum memeriksa sistem kelistrikan, pastikan voltase battery setidak-tidaknya 12 V.
1-8
GEN
INFORMASI SERVIS DASAR INFO BCA14371
PEMBERITAHUAN
a
Jangan memasukkan ujung tester, pada terminal coupler. Masukkan ujung tester dari belakang coupler “a”, dan hati-hati jangan sampai membuat kabel longgar atau rusak.
BCA16640
PEMBERITAHUAN
Untuk coupler tahan air, jangan masukkan ujung tester ke coupler langsung. Pada saat melakukan pemeriksaan dengan coupler tahan air, gunakan test harness sesuai spesifikasi atau test harness yang dijual bebas dan sesuai.
Pemeriksaan sambungan Periksa kabel, coupler, dan konektor barang kali terdapat kotoran, karat, air, dll. 1. Lepaskan: • Kabel • Coupler • Konektor BCA16780
PEMBERITAHUAN
• Pada saat mencabut coupler, lepaskan kunci coupler, tahan kedua bagian coupler dengan aman, lalu cabut coupler. • Ada banyak sekali jenis kunci coupler; karena itu, periksalah jenis kunci coupler sebelum mencabut coupler.
BCA16790
PEMBERITAHUAN
Pada saat mencabut konektor, jangan tarik kabelnya. Tahan kedua bagian konektor dengan aman, baru cabut konektor.
1-9
GEN
INFORMASI SERVIS DASAR INFO 2. Periksa: • Kabel • Coupler • Konektor Uap air → Keringkan dengan peniup udara. Karat/kotor → Sambung dan cabut beberapa kali.
3. Sambung: • Kabel • Coupler • Konektor SARAN
• Ketika menghubungkan coupler atau konektor, tekan kedua bagian coupler atau konektor secara bersamaan sampai tersambung dengan kokoh. • Pastikan semua sambungan sempurna.
4. Periksa: • Ada hubungan (pergunakan pocket tester) Pocket tester 90890-03112 Analog pocket tester YU-03112-C SARAN
• Jika tidak terhubung, bersihkan terminal. • Saat memeriksa kabel bodi, lakukan langkah (1) sampai (3). • Gunakan tester seperti terlihat pada gambar disamping.
1-10
GEN
INFORMASI SERVIS DASAR INFO 5. Periksa: • Tahanan Pocket tester 90890-03112 Analog pocket tester YU-03112-C SARAN
Nilai tahanan yang ditunjukkan diperoleh pada suhu pengukuran standar yakni 20 °C (68 °F). Jika suhu pengukuran bukan 20 °C (68 °F), akan ditunjukkan kondisi pengukuran tertentu. Tahanan engine temperature sensor 5.40-6.60 kΩ pada suhu 0 °C (32 °F) 290-390 Ω pada suhu 80 °C (176 °F)
1-11
GEN
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL INFO BAS00027
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL Alat-alat khusus berikut ini diperlukan untuk penyetelan dan perakitan secara akurat dan sempurna. Gunakan alat khusus tersebut karena akan mencegah kerusakan akibat kesalahan penggunaan alat atau pun kesalahan teknik. Alat khusus, nomor suku cadang, atau kedua-duanya bisa berbeda di masing-masing negara. Pada saat melakukan pemesanan, rujuklah daftar di bawah ini agar terhindar dari kesalahan. No Alat
Nama alat dan fungsinya Slide hammer bolt
90843-08E11 Alat ini digunakan untuk melepas dan memasang rocker arm shaft. Rotor holding tool 90843-08H08
Alat ini digunakan untuk memegang rotor AC magneto saat melepas atau memasang mur rotor AC magneto. Ring nut wrench
90890-01268
Alat ini digunakan untuk mengendorkan dan mengencangkan mur kemudi. Tappet adjusting tool
90890-01311 Alat ini digunakan untuk menyetel kelonggaran celah klep. T-handle 1 Shock absorber rod mounting 2 90843-110A6 90890-01294
Alat ini digunakan untuk menahan holder damper rod saat melepas dan memasang holder damper rod. Locknut wrench
90890-01348
Alat ini digunakan untuk melonggarkan dan mengencangkan locknut pada puli sekunder. Flywheel puller
90843-08H02 Alat ini digunakan untuk melepas Magnet/Rotor.
1-12
Gambar Ilustrasi
GEN
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL INFO No Alat
90890-01184 90890-01186
Nama alat dan fungsinya Fork seal driver weight 1 Fork seal driver attachment 2 Alat ini digunakan untuk memasang seal oli. Oil seal guide
90890-01384 Alat ini digunakan untuk memasang seal oli. Kunci steering 90890-01403
Alat ini digunakan untuk mengendorkan dan mengencangkan mur kemudi. Sheave holder
90890-01701 Alat ini digunakan untuk menahan pulli secondary. Thickness gauge 90843-110C2 Alat ini digunakan untuk mengukur celah klep. Compression gauge 90843-08E14 Alat ini digunakan untuk memeriksa dan mengukur kompresi mesin. Digital tachometer 90843-08H10 Alat ini digunakan untuk mendeteksi rpm mesin. Timing light 90843-08H09 Alat ini digunakan untuk memeriksa saat pengapian/ignition timing. Pocket tester 90843-08H07 Alat ini digunakan untuk memeriksa sistim kelistrikan.
1-13
Gambar Ilustrasi
GEN
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL INFO No Alat
Nama alat dan fungsinya Valve lapper
90843-08E08 Alat ini digunakan untuk valve lapping.
90890-04019 90890-04108
Valve spring compressor Valve spring compressor attachment (ø19 mm) Alat ini digunakan untuk melepas, dan memasang klep dan per klep. Valve guide remover (ø5 mm)
90890-04097 Alat ini diperlukan untuk melepas dan memasang penuntun klep/valve guide. Valve guide installer (ø5 mm) 90890-04098 Alat ini diperlukan untuk memasang penuntun klep/valve guide. Valve guide reamer (ø5 mm) 90890-04099
Alat ini digunakan untuk membersihkan dan me-reamer penuntun klep/valve guide. Ignition checker
90890-06754 Alat ini digunakan untuk memeriksa komponen sistem pengapian. Yamaha bond No. 1215 (Three bond No. 1215®) 90890-85505 Sealant (bond) ini digunakan untuk perapat sambungan crankcase. Digital circuit tester 90890-03174 Alat ini digunakan untuk memeriksa sistem kelistrikan. FI diagnostic tool 90890-03182 Alat ini digunakan untuk memeriksa diagnostik.
1-14
Gambar Ilustrasi
GEN
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL INFO No Alat
Nama alat dan fungsinya Piston pin puller set
90890-01304 Alat ini digunakan untuk melepas pin piston. Pressure gauge 90890-03153 Alat ini diperlukan untuk mengukurtekanan bahan bakar. Crankcase separating tool 90890-01135 Alat ini digunakan untuk melepas Crank shaft/poros engkol. Crankshaft installer pot 90890-01274 Alat ini digunakan untuk memasang crankshaft/poros engkol. Crankshaft installer bolt 90890-01275 Alat ini digunakan untuk memasang crankshaft/poros engkol. Adapter (M12) 90890-01278 Alat ini digunakan untuk memasang crankshaft/poros engkol. Crankshaft installer spacer 90890-04156 Alat ini digunakan untuk memasang crankshaft/poros engkol. Spring clutch removal 90843-11099 Alat ini digunakan untuk merakit dan membongkar puli sekunder. Cam chain sprocket holder 90843-110A0 Alat ini digunakan untuk melepas atau memasang sprocket camshaft.
1-15
Gambar Ilustrasi
GEN
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL INFO No Alat
Nama alat dan fungsinya Oil cap removal
90843-110A1 Alat ini digunakan untuk melepas atau memasang tutup oli. Bearing puller attachment (ø32 mm) 90843-110A3 Alat ini digunakan untuk menyambung alat pemisah crankcase. YAMAHA DIAGNOSTIC TOOL 90890-03231
Alat ini digunakan untuk memeriksasistem fuel injection (mode diagnostic). Fuel pressure adapter (ø6.3 mm)
90890-03227 Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan bahan bakar.
1-16
Gambar Ilustrasi
GEN
ALAT KHUSUS/SPE&IAL TOOL INFO
SPEC
BAB 2 SPESIFIKASI SPESIFIKASI UMUM....................................................................................... 2-1 SPESIFIKASI MESIN ...................................................................................... 2-2 SPESIFIKASI RANGKA .................................................................................. 2-9 SPESIFIKASI KELISTRIKAN........................................................................2-12 TABEL KONVERSI ....................................................................................... 2-14 SPESIFIKASI PENGENCANGAN SECARA UMUM ....................................2-14 TORSI PENGENCANGAN ............................................................................ 2-15 TORSI PENGENCANGAN MESIN..........................................................2-15 TORSI PENGENCANGAN RANGKA ...................................................... 2-17 BAGIAN YANG DILUMASI DAN JENIS PELUMAS ....................................2-19 BAGIAN MESIN YANG DILUMASI DAN TIPE PELUMAS......................2-19 BAGIAN YANG DILUMASI PADA CHASSIS DAN TIPE PELUMAS ......2-20 LUBRICATION DIAGRAMS.......................................................................... 2-21 JALUR KABEL..............................................................................................2-23
SPESIFIKASI UMUM SPEC
SPESIFIKASI SPESIFIKASI UMUM Model Kode Model Dimensi Panjang Lebar Tinggi Tinggi tempat duduk Jarak sumbu roda Jarak terendah ketanah Kemampuan berbelok Berat Basah (dengan oli dan tangki penuh) Beban Maksimum* * Beban dihitung dari berat total bawaan, pengendara, pembonceng, dan aksesoris
LNS125 2PH1 (cast wheel) 2PH2 (MDULMDUL) 1870 mm (73.6 in) 685 mm (26.97 in) 1035 mm (40.75 in) 750 mm (29.53 in) 1260 mm (49.6 in) 135 mm (5.32 in) 1875 mm (73.82 in) 2PH1 92 kg (203 lb) 2PH2 94 kg (207 lb) 153 kg (33 7 lb)
2-1
SPESIFIKASI MESIN SPEC SPESIFIKASI MESIN Bagian
Standar
Batas
Mesin Tipe Mesin Volume mesin Susunan silinder Diameter x langkah Perbandingan kompresi Tekanan kompresi standar (di atas permukaan laut) Sistem starter
Pendingin udara 4-langkah, SOHC 125 cm3 Silinder tunggal condong depan 52.4 × 57.9 mm (2.06 × 2.28 in) 9.5:1 1100 kPa (11.0 kgf/cm2, 156.5 psi) pada 510 r/min Electric starter dan kickstarter
-------------------
Bahan bakar Bahan bakar yang disarankan Kapasitas tangki bahan bakar
Bensin tanpa timbal 42 L (092 Imp gal, 1 11 US gal)
-------
3HOXPDVDQEDVDK YAMALUBE SAE 10W-40 atau 20W-40 API service tipe SG atau lebih tinggi JASO standard MB
-------
0.8 L (0.70 lmp qt, 0.85 US qt) 0.84 L (0.74 lmp qt, 0.89 US qt)
-------
YAMALUBE SAE 10W-30 type SE motor oil 0.10 L (0.09 lmp qt, 0.11 US qt) 011 L (010 lmp qt, 012 US qt)
----
Oli mesin Sistem pelumasan Oli yang disarankan
Kapasitas oli mesin Ganti oli berkala Kapasitas total Oli transmisi final Oli yang disarankan Ganti oli berkala Jumlah Pompa oli Tipe saringan oli Tipe pompa oli Kelonggaran ujung rotor dalam ke ujung rotor luar Kelonggaran rotor luar ke rumah pompa oli Kelonggaran rumah pompa oli ke rotor dalam dan rotor luar Ketebalan rotor Busi Tipe/Produsen Celah busi
Sentrifugal Trochoid 0.150 mm (0.00059 in) 0.13–0.18 mm 0.06–0.11 mm (0.0024–0.0043 in) 9.95–10.06 mm (0.392–0.396 in) CR6HSA/NGK 0.6–0.7 mm (0.023–0.0271 in)
2-2
----
------------0.23 mm (0.0091 in) 0.25 mm (0.0098 in) 0.18 mm (0.0071 in) ----------
SPESIFIKASI MESIN SPEC Bagian Cylinder head Kebengkokan maksimum “
Standar ”
Camshaft Sistem penggerak Ukuran dimensi camshaft masuk
----
0.05 mm (0.0020 in)
Rantai penggerak (sisi kiri)
Masuk “A”
32.213~32.313 mm (1.268~1.272 in)
Masuk “B”
27.950~28.050 mm (1.1004~1.1043 in)
Buang “A”
32.111~32.211 mm (1.2642~1.2681 in)
Buang “B”
27.950~28.050 mm (1.1004~1.1043 in)
Kebengkokan Max. camshaft
Batas
----
Rantai timing Model/jumlah mata rantai
DID SCR-0404 SV/90
Rocker arm/as rocker arm Diameter dalam rocker arm
9.985–10.000 mm (0.3931–0.3937 in)
Diameter luar as rocker arm
9.966–9.976 mm (0.3924–0.3928 in)
Kelonggaran lubang Rocker-arm dan As Rocker arm.
0.009–0.034 mm (0.0004–0.0013 in)
2-3
----
32.113 mm (1.2643 in) 27.850 mm (1.0965 in) 32.011 mm (1.2603 in) 27.850 mm (1.0965 in) 0.030 mm (0.0012 in)
---10.015 mm (0.394 in) 9.935 mm (0.391 in) 0.08 mm (0.0031 in)
SPESIFIKASI MESIN SPEC Bagian
Standar
Klep, dudukan klep, penuntun klep/ valve guide Kelonggaran klep (dingin) MASUK 0.06–0.10 mm±LQ BUANG 0.18–0.22 mm (0.0071–0.0087 in) Dimensi batang klep
Diameter kepala “A” diameter kepala “B” lebar permukaan “C” lebar dudukan
“D” ketebalan kepala Diameter luar batang
Diameter dalam guide
Kelonggaran Guide
Kebengkokan batang klep
Lebar permukaan
25.9–26.1 mm±LQ 20.9–21.1 mm (0.8228–0.8307 in) 1.626–2.916 mm (0.0640–0.1148 in) 1.414–2.702 mm (0.0557–0.1064 in) 0.9–1.2 mm ±LQ
BUANG
0.9–1.2 mm ±LQ
MASUK BUANG MASUK
0.7 mm (0.0276 in) 0.7 mm (0.0276 in) 4.975–4.990 mm (0.1958–0.1964 in)
BUANG
4.960–4.975 mm (0.1953–0.1959 in)
MASUK
5.000–5.012 mm (0.1969–0.1973 in)
BUANG
5.000–5.012 mm (0.1969–0.1973 in)
MASUK
0.010–0.037 mm (0.0003–0.0014 in)
BUANG
0.025–0.052 mm (0.0009–0.0020 in)
2-4
-------
Permukaan dudukan Ketebalan kepala
MASUK BUANG MASUK BUANG MASUK
----
Batas
------------1.6 mm (0.0630 in) 1.6 mm (0.0630 in) ------4.945 mm (0.1947 in) 4.930 mm (0.19341 in) 5.050 mm (0.1988 in) 5.050 mm (0.1988 in) 0.080 mm (0.0031 in) 0.11 mm (0.0043 in) 0.010 mm (0.0004 in)
SPESIFIKASI MESIN SPEC Bagian Per klep Panjang bebas per
Standar
Masuk/Buang 3375 mm 1328 in)
Panjang terpasang (klep menutup) Masuk/Buang 26.80 mm (1.05 in) Tenaga tekan per (terpasang) Masuk/Buang 132.2–152.2 N (13.5–15.5 kgf, 29.8–34.2 lb) Kebengkokan per
Masuk/Buang ---Arah lilitan (dari atas) Masuk Buang Silinder Titik pengukuran “H” Diameter Ketirusan maks.
Out-of-round maks.
32.10 mm (1.264 in) ----
----
2.5°/1.5 mm (2.5°/0.06 in)
Searah putaran jarum jam Searah putaran jarum jam
-------
40.0 mm (1.57 in) 52.400~52.423 mm (2.063~2.0639 in) ----
------0.05 mm (0.0020 in)
----
0.05 mm (0.0020 in) 0.05 mm (0.0020 in)
---Batas kebengkokan Piston Kelonggaran piston ke silinder
Batas
0.016~0.030 mm (0.0006~0.0012 in)
----
Diameter “D”
52.377~52.400 mm (2.0621~2.0630 in)
----
Tinggi “H” Diameter pin piston (dalam piston) Diameter
5.0 mm (0.1969 in)
----
Offset Arah Offset
13.002~13.013 mm (0.5118~0.5123 in) 0.25 mm (0.010 in) Intake side
2-5
13.043 mm (0.5135 in) -------
SPESIFIKASI MESIN SPEC Bagian Pin piston Diameter luar Kelonggaran pin piston ke lubang pin piston
Standar 12996~13000 mm (05116~05118 in) 0.002–0.017 mm (0.0001–0.0007 in)
Batas 12.976 mm (0.5109 in) 0.068 mm (0.0027 in)
Ring piston Top ring
Tipe ring Dimensi (B × T) Celah (terpasang)
Barrel 0.8 × 1.9 mm (0.031 × 0.075 in) 0.07–0.17 mm (0.0028–0.0067 in)
Celah ring dengan alur
0.030–0.065 mm (0.0012–0.0026 in)
------0.37 mm (0.0146 in) 0.12 mm (0.0047 in)
Ring kedua
Tipe ring Dimensi (B × T) Celah (terpasang)
Taper 0.8 × 2.0 mm (0.031 × 0.079 in) 0.15~0.30 mm (0.0059±0.0118 in)
Celah ring dengan alur
0.020–0.055 mm
------0.57 mm (0.0224 in) 0.12 mm (0.0047 in)
Ring oli
Dimensi (B × T) Celah (terpasang)
1.5 × 2.0 mm (0.059 × 0.079 in) 0.20–0.70 mm
2-6
-------
SPESIFIKASI MESIN SPEC Bagian
Standar
Batas
Crankshaft
Lebar Crank “A” Batas kebengkokan “C”
43.95–44.00 mm (1.7303–1.7323 in) ----
Big end side clearance “D” Big end radial clearance “E”
0.150~0.450 mm (0.00591±0.01771 in) 0.003~0.014 mm (0.00011±0.00055 in)
Tipe kopling
Kering, Centrifugal automatic
Kopling centrifugal Automatic Ketebalan kampas kopling
4.0 mm (0.16 in)
Panjang bebas per kampas kopling Diameter dalam rumah kopling
31.8 mm (1.252 in) 125 mm (4.92 in)
Panjang bebas per kompresi
91.0 mm (3.5827 in)
Diameter luar pemberat
19.9–20.1 mm (0.7874±0.7413 in)
Pemberat puli primer/jumlah Kopling - in revolution Kopling - stall revolution
12.0 g/6 unit 2500-2900 r/min 4700-5300 r/min
V-belt Lebar V-belt
21.2 mm (0.83 in)
Transmisi Tipe transmisi Perbandingan reduksi Primary Final drive Perbandingan reduksi Secondary Single speed automatic
V-belt automatic 1 Gear 10.156 (56/16 × 39/12) 2.294–0.804:1
Kickstarter Tipe Kickstarter Tipe ratchet Tenaga gesek pinion gear kickstarter 1.0±3.5 N (0.10±0.35 kgf, 0.22±0.77 lb) Saringan udara Elemen saringan udara
Oil coated paper element
2-7
---0.05 mm (0.002 in) ---------2.0 mm (0.09 in) ---125.5 mm (4.94 in) 81.9 mm (3.22 in) 19.5 mm (0.7677 in) ---------19.9 mm (0.78 in) ----------------------
----
SPESIFIKASI MESIN SPEC Bagian
Standar
Batas
Fuel injector Model/jumlah
2PH 00/1
----
Throttle body Model (produsen × jumlah) ID mark
SE AC24-29 × 1 (MIKUNI) 2PH1 00
-------
Kondisi langsam Kecepatan putaran langsam mesin Gerak bebas kabel throttle
1500-1700 r/min 3.0–7.0 mm (0.12–0.28 in)
-------
Temperatur mesin
80–90 derajat C
Tekanan saluran bahan bakar ketika 300-390 kPa (3.0-3.9 kgf/cm, 42.7-55.5 psi) langsam
2-8
SPESIFIKASI MESIN SPEC SPESIFIKASI RANGKA Bagian Frame Tipe frame Sudut caster Trail Roda depan Tipe roda Pelek Ukuran Bahan Pergerakan roda Keolengan roda Maks. keolengan roda ke atas
Maks. keolengan roda ke samping
Roda belakang Tipe roda Pelek Ukuran Bahan Pergerakan roda Keolengan roda Maks. keolengan roda ke atas
Maks. keolengan roda ke samping
Ban depan Tipe ban Ukuran Produsen/model Tekanan angin ban (kondisi dingin) Minimum kedalaman alur ban.
Standar
Batas
Underbone 26.50° 100 mm (3.95 in)
----------
2PH1 : Cast wheel 2PH2 : Pelek jari-jari
----
14 × 1.40 2PH1 : Aluminium 2PH2 : Baja 90 mm (3.54 in)
---------2PH1 : 1.0 mm (0.04 in) 2PH2 : 2.0 mm (0.08 in) 2PH1 : 1.0 mm (0.04 in) 2PH2 : 2.0 mm (0.08 in)
----
----
2PH1 : Cast wheel 2PH2 : Pelek jari-jari
----
14 × 1.60 2PH1 : Aluminium 2PH2 : Baja 80 mm (3.15 in)
---------2PH1 : 1.0 mm (0.04 in) 2PH2 : 2.0 mm (0.08 in) 2PH1 : 1.0 mm (0.04 in) 2PH2 : 2.0 mm (0.08 in)
----
----
Dengan ban dalam 70/90-14M/C 34P IRC/NF59 200 kPa (2.00 kgf/cm2, 28 psi) ----
2-9
------------1.0 mm (0.04 in)
SPESIFIKASI RANGKA SPEC Bagian Ban belakang Tipe ban Ukuran Produsen/model Tekanan angin ban (kondisi dingin) Minimum kedalaman alur ban. Rem depan Tipe Rem Pengoperasian Gerak bebas tuas rem (ujung tuas) Cakram rem Diameter × ketebalan Ketebalan min.
Standar Dengan ban dalam 80/90 – 14M/C 40P IRC/NR76 225 kPa (2.25 kgf/cm2, 32 psi) ----
Cakram tunggal/Single disc brake Pengoperasian tangan kanan 11.0-17.0 mm (0.43±0.67 in) 190 × 3.5 mm (7.48 × 0.14 in) ----
Defleksi maks.
----
Ketebalan kampas rem-dalam
4.4 mm (0.17 in)
Ketebalan kampas rem-luar
4.4 mm (0.17 in)
Diameter dalam master cylinder Diameter dalam caliper cylinder Minyak rem yang disarankan Rem belakang Tipe Rem Pengoperasian Tipe rem tromol Gerak bebas tuas rem (ujung tuas) Diameter dalam tromol
11 mm (0.43 in) 33.34 mm (1.31 in) DOT 3 atau DOT 4
------------1.0 mm (0.04 in) ------------3.0 mm (0.12 in) 0.15 mm (0.005 in) 0.8 mm (0.031 in) 0.8 mm (0.031 in) ----------
Ketebalan sepatu rem
40 mm (0,16 in)
Panjang bebas per rem (sisi camshaft) Panjang bebas per rem (sisi pivot)
52 mm (2.05 in)
------------131 mm (5.16 in) 2.0 mm (0.08 in) ----
48 mm (1.89 in)
----
Angular bearing 47.5° 47.5°
----------
Kemudi Tipe bearing kemudi Sudut lock ke lock (kiri) Sudut lock ke lock (kanan)
Rem tromol Pengoperasian tangan kiri Leading, trailing 10–20 mm (0.39–0.79 in) 130 mm (5.12 in)
Batas
2-10
SPESIFIKASI RANGKA SPEC Bagian Suspensi depan Tipe suspensi Tipe fork depan Pergerakan fork depan Per Panjang bebas per Panjang terpasang Tekanan per (K1) Tekanan per (K2) Langkah per (K1) Langkah per (K2) Terdapat per tambahan Oli fork Oli yang disarankan Kapasitas oli (setiap fork) Ketinggian (dari bagian atas inner tube, dengan posisi inner tube terkompresi penuh, dan tanpa per fork) Diameter luar inner tube Batas kebengkokan inner tube Suspensi belakang Tipe suspensi Tipe per/shock absorber Pergerakan shock absorber belakang Per Panjang bebas per Panjang terpasang Tekanan per (K1) Tekanan per (K2) Langkah per (K1) Langkah per (K2) Terdapat per tambahan
Standar Telescopic fork Per koil/oil damper 90 mm (3.54 in) 266.5 mm (10.49 in) 259.5 mm (10.22 in) 3.60 N/mm (0.36 kgf/mm, 20.16 lb/in) 8.50 N/mm (0.85 kgf/mm, 47.61 lb/in) 0±65 mm (0±25.591 in) 65±90 mm (2.5591±3.5433 in) Tidak Yamaha suspension oil G10 62 cm3 (2.19 Imp.oz, 2.10 us.oz) 72 mm (2.8346 in)
Batas ---------261.2 mm (10.28 in) -------------------------------
26 mm (1.02 in) ----
---0.2 mm (0.008 in)
Unit swing Per koil/oil damper 78 mm (3.07 in) 249.6 mm (9.83 in)
---------244.6 mm (9.63 in) -------------------
245.6 mm (9.76 in) 28.5 N/mm (2.85 kgf/mm, 159.6 lb/in) 37.0 N/mm (3.70 kgf/mm, 207.19 lb/in) 0±50 mm (0±1.97 in) 50±78 mm (1.97±3.07 in) Tidak
2-11
SPESIFIKASI KELISTRIKAN SPEC SPESIFIKASI KELISTRIKAN Bagian
Standar
Batas
Voltase sistem
12 V
----
Sistem pengapian Tipe sistem pengapian Waktu pengapian (BTDC) Tipe pengeseran/Advancer type
TCI 10° pada 1600 r/min Elektrik (Digital)
----------
2PH0 / Yamaha Motor Electronic Indonesia 228~342 Ω (W/L - W/R)
----
2PH-0 / Yamaha Motor Electronic Indonesia 6 mm (0.24 in) 2.16–2.64 Ω 8.64-12.96 kΩ
----
Resin 3.75-6.25 kΩ
-------
AC magneto 2PH0 / Yamaha Motor Electronic Indonesia 14 V 150 W/5000 r/min 0.50±0.74 Ω /W–W
-------
Rectifier / regulator Model/produsen Voltase regulator (DC) Kapasitas rectifier (DC)
2BL-00 (CHONGQING HECHENG) 14.0–15.0 V 20 A
----------
Battery Model/produsen Voltase/kapasitas battery
GTZ4V / YTZ4V 12 V/3.0 Ah
-------
Tipe lampu depan
Incandescence
----
TCI Model magneto/produsen Tahanan crankshaft position sensor Koil pengapian Model/produsen Minimum jarak loncatan pengapian Tahanan primary coil Tahanan secondary coil Tutup busi Bahan Tahanan Sistem pengisian Tipe Model/produsen Output standar Stator coil/warna
2-12
----
----------
-------
SPESIFIKASI KELISTRIKAN SPEC Bagian
Standar
Batas
Bohlam (voltase/watt × Jumlah) Lampu depan Lampu posisi Lampu belakang / lampu rem Lampu sein depan Lampu sein belakang Lampu meter
12 V/32 W/32 W × 1 12 V/3.4 W × 2 12 V/5 W/21 W × 1 12 V/10 W × 2 12 V/10 W × 2 12 V/1.7 W × 2
-------------------
Lampu indikator dan peringatan (voltase/watt × Jumlah) Lampu indikator belok/sein Lampu indikator sorot jauh Lampu peringatan mesin bermasalah Lampu indikator eco
12 V/1.7 W × 1 12 V/1.7 W × 1 12 V/1.7 W × 1 12 V/1.7 W × 1
-------------
Constant mesh
----
Sistem electric starter Tipe sistem Motor starter Model Power output Tahanan Armature coil Panjang sikat/brush
54P1 0.36 kW 0.0279±0.0341 Ω 7.0 mm (0.27 in)
Diameter komutator
3.92±5.88 N (392±588 gf, 13.83±20.74 oz) 17.6 mm (0.69 in)
Mica undercut
1.35 mm (0.05 in)
Tenaga per
---------3.5 mm (0.14 in) ---16.6 mm (0.65 in) ----
Unit sender bahan bakar Model/produsen Tahanan unit sender-penuh Tahanan unit sender-kosong
AI-0046-001 (NIPPON SEIKI) × 1 4–10 Ω 90–100 Ω
-------
Sekring (ampere × jumlah) Sekring Sekring cadangan
15 A × 1 15 A × 1
-------
3–7 N / (L - B / L) 0.63–0.73V / (Y - B / L)
-------
54P (PANASONIC) 2.51~2.78 kΩ 0.21~0.22 kΩ
-------
Throttle position sensor 7DKDQDQ / warna Voltase output (dengan klep throttle) (longgar / warna) (QJLQHWHPSHUDWXUHVHQVRU Model (produsen) Tahanan coil
2-13
TABEL KONVERSI/ SPESIFIKASI PENGENCANGAN SECARA UMUM SPEC BAS00028
BAS00030
TABEL KONVERSI
SPESIFIKASI PENGENCANGAN SECARA UMUM
Semua data spesifikasi dalam buku panduan ini adalah dalam satuan SI dan satuan METRIK. Gunakan tabel di bawah ini untuk mengonversi satuan METRIK ke IMPERIAL. Contoh : METRIC ** mm 2 mm
× ×
Tabel di bawah ini menunjukkan pengencangan standar sesuai ulir standar ISO. Spesifikasi torsi pengencangan untuk komponen atau unit khusus dapat dilihat di setiap bab buku petunjuk ini. Untuk menghindari defleksi dari komponen yang dikencangkan dengan banyak baut, kencangkan dengan pola silang dan bertahap hingga batas torsi yang ditentukan. Kecuali dinyatakan lain, spesifikasi torsi pengencangan mengharuskan ulir dalam kondisi bersih dan kering. Komponen harus berada dalam suhu ruang.
PERKALIAN INCHI/IMPERIAL 0.03937 = ** in 0.03937 = 0.08 in
TABEL KONVERSI METRIK KE IMPERIAL Satuan metrik m·kg Torsi m·kg pengenca cm·kg ngan cm·kg
Satuan imperial
Perkalian 7.233 86.794 0.0723 0.8679
ft·lb in·lb ft·lb in·lb
Berat
kg g
2.205 0.03527
lb oz
Kecepatan
km/hr
0.6214
mph
Jarak
km m m cm mm
0.6214 3.281 1.094 0.3937 0.03937
mi ft yd in in
0.03527 0.06102 0.8799 0.2199
oz (IMP liq.) cu.in qt (IMP liq.) gal (IMP liq.)
55.997 14.2234 9/5+32
lb/in psi (lb/in2) Fahrenheit (°F)
cc (cm3) cc (cm3) Volume/ Kapasitas lt (liter) lt (liter)
Lain-lain
kg/mm kg/cm2 Centigrade (°C)
A: Ukuran baut/mur B: Diameter ulir luar
A (mur)
2-14
B (baut)
Torsi pengencangan secara umum Nm
m·kg
ft·lb
10 mm
6 mm
6
0.6
4.3
12 mm
8 mm
15
1.5
11
14 mm
10 mm
30
3.0
22
17 mm
12 mm
55
5.5
40
19 mm
14 mm
85
8.5
61
22 mm
16 mm
130
13.0
94
SPEC TORSI PENGENCANGAN TORSI PENGENCANGAN MESIN
M10 M8 M6 M6 M8 M6 M6 M7 M5 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M12 M6 M5 M30
1 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 3 3 3 1 3 2 1
Baut Baut Mur Baut Baut Baut Baut Baut
M12 M6 M8 M8 M6 M6 M6 M6
1 1 2 2 2 1 3 2
20 13 15 31 10 10 10 10
2-15
LT
— Mur Baut Baut Baut stud Baut Baut Baut Mur Baut Baut Baut Baut Sekrup Sekrup Baut Mur Baut Sekrup Busi
LT
Busi Cylinder head Penutup cylinder head Cylinder head (sisi rantai timing) Baut stud cylinder head Baut pemeriksa oli (cylinder head) Pelat timing chain guide stopper Sproket camshaft Locknut penyetel klep Dudukan rantai timing Penegang rantai timing Penahan camshaft bearing Air Shroud 2 Cover kipas Air Shroud 2 Kipas Rotor AC magneto Cover pompa oli Unit pompa oli Baut penguras oli mesin (kawat saringan oli) Baut penguras oli mesin Baut penguras oli transmisi Pipa exhaust Knalpot Manifold pemasukan Injector Rumah saringan udara Intake manifold dan throttle body
Torsi pengencangan Keterangan Nm m · kg ft · lb 1.3 13 9.4 M 22 16 2.2 11 8.0 1.1 10 7.2 1.0 15 11 1.5 7 5.1 0.7 10 7.2 LT 1.0 28 24 2.8 7 5.1 0.7 10 7.2 1.0 10 7.2 1.0 12 8.7 1.2 LT 8 5.8 0.8 1.3 0.94 0.13 1.3 0.94 0.13 8 5.8 0.8 LT 70 51 7.0 10 7.2 1.0 4 2.9 0.4 20 14 2.0
Ukuran Nama Jmlh ulir komponen
LT
Komponen yang dikencangkan
2.0 1.3 1.5 3.1 1.0 1.0 1.0 1.0
14 9.4 11 22 7.2 7.2 7.2 7.2
TORSI PENGENCANGAN SPEC
Klem joint throttle body Engkol kickstarter Penutup saringan rumah V-belt Cover casing V-belt Penutup bawah rumah V-belt Pelat kickstarter shaft Cover casing transmisi Mur puli primer Rumah kopling Carrier kopling Cover kopling starter Crankcase (kiri dan kanan) Baut stud crankcase Unit koil stator &UDQNVKDIWSRVLWLRQVHQVRU Motor starter (QJLQH temperaturHVHQVRU O2 sensor
Nama komponen
Ukura n ulir
Baut Baut Baut Baut Baut Baut Baut Mur Mur Mur Baut Baut Baut Baut Baut Baut Baut Baut
M4 M6 M6 M6 M6 M6 M6 M12 M12 M28 M6 M6 M8 M6 M6 M6 M10 M12
Jml Torsi pengencangan Keterang h an Nm m · kg ft · lb 1 1 4 8 2 4 7 1 1 1 6 10 4 3 2 2 1 1
2.5 15 10 10 10 10 10 37 37 55 10 10 13 11 11 10 17 30
1.8 11 7.2 7.2 7.2 7.2 7.2 27 27 40 7.2 7.2 9.4 8.0 8.0 7.2 12 22
0.25 1.5 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 3.7 3.7 5.5 1.0 1.0 1.3 1.1 1.1 1.0 1.7 3.0
Urutan pengencangan baut cylinder head:
1
4
2
3
6
5
2-16
Kencangkan sampai menyentuh collar
LT
Komponen yang dikencangkan
LT
TORSI PENGENCANGAN SPEC TORSI PENGENCANGAN RANGKA
M5 M6 M6 M6 M10 M8 M6 M6 M6 M6 M16 M6 M10 M10 M10 M6 M6 M5 M12 M6 M4
1 1 2 2 1 3 2 1 3 1 1 1 1 4 1 4 4 2 2 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2
M6 M6 M5
1 1 1
7 7 3.5
0.7 0.7 0.35
5.1 5.1 2.5
M5
2
4.5
0.45
3.3
Jmlh
2-17
Keterangan
LT
Braket mesin dan mur frame Braket mesin dan mur mesin Baut union selang rem Baut penahan selang rem Mur as roda depan Baut fender depan Baut kaliper rem depan Sekrup bleeding kaliper rem depan Baut cakram rem depan Baut penuntun kabel speedometer Mut kabel speedometer dan unit meter gear Mur ring bawah Ring bagian atas Baut pinch braket bawah Baut penahan damper rod fork depan Baut pompa bahan bakar Baut boks penyimpanan Baut unit pengunci tempat duduk Baut fender belakang Mur shock absorber belakang Baut shock absorber belakang Sekrup cover belakang Baut pegangan pembonceng Baut tangki bahan bakar Baut koil pengapian Mur as roda belakang Baut pinch tuas camshaft rem belakang Mur pin pivot sepatu rem belakang Mut tangkai kemudi dan braket bawah Mur kaca spion Baut pinch penahan tuas rem belakang Mur tuas rem belakang Sekrup switch handlebar (kiri) Sekrup kabel speedometer dan unit meter Baut penahan master cylinder rem depan Sekrup tutup reservoir master cylinder rem depan Baut tuas rem depan Mur tuas rem depan Baut penahan kabel throttle (sisi throttle grip) Baut penahan kabel throttle (sisi throttle body)
Torsi pengencangan Nm m · kg ft · lb 39 54 5.4 39 54 5.4 19 26 2.6 5.1 7 0.7 2.9 40 4.0 5.1 7 0.7 25 35 3.5 4.3 6 0.6 17 23 2.3 5.1 7 0.7 1.8 2.5 0.25 3.0 22 30 7.5 54 75 3.8 27 38 2.3 17 23 0.4 29 4.0 0.9 6.5 9 0.7 5.1 7 0.9 6.5 9 1.7 12 17 1.6 12 16 0.4 2.9 4.0 0.9 6.5 9 0.8 5.8 8 0.7 5.1 7 15 108 150 0.7 5.1 7 2.0 14 20 5.3 38 53 3.2 23 32 0.7 5.1 7 0.7 5.1 7 0.2 1.4 2.0 0.25 1.8 2.5 1.1 8.0 11 0.2 1.4 2
Ukuran ulir M10 M10 M10 M6 M10 M6 M10 M7 M8 M6 M12 M25 M25
LT
Lihat Tip Lihat Tip LT
Komponen yang dikencangkan
LT
Stake
TORSI PENGENCANGAN SPEC Komponen yang dikencangkan Sekrup throttle grip Baut penahan kabel rem belakang Baut kait per standar tengah Baut switch standar samping Mur standar samping Baut pijakan kaki penumpang Kait leg shield Baut footrest board Baut braket klakson Baut kunci kontak Braket kabel pengunci jok dan Baut kunci kontak Baut frame dan stay Baut rectifier/regulator Mur pengunci setelan kabel kunci jok
Ukuran ulir M5 M6 M6 M5 M8 M8 M6 M6 M6 M6 M5 M6 M6 M6
2 2 1 2 1 2 1 4 1 2 1
Torsi pengencangan Nm m · kg ft · lb 2.0 0.2 1.4 7 0.7 5.1 7 0.7 5.1 4.5 0.45 3.3 24 2.4 17 16 1.6 12 10 1.0 7.2 10 1.0 7.2 7 0.7 5.1 7 0.7 5.1 4.0 0.4 2.9
2 2 1
7 7 4.0
Jmlh
0.7 0.7 0.4
Keterangan
5.1 5.1 2.9
SARAN ● ●
Pertama, kencangkan mur ring (bawah) 30 Nm (3.0 m·kg, 22 ft·lb) dengan menggunakan torque wrench, lalu longgarkan ring seperempat putaran. Kemudian, tahan mur ring (bawah) dan kencangkan mur ring (atas) 75 Nm (7.5 m·kg, 54 ft·lb) dengan menggunakan torque wrench.
1 Mur ring bawah 2 Ring bagian atas
2-18
BAGIAN YANG DILUMASI DAN JENIS PELUMAS SPEC BAGIAN YANG DILUMASI DAN JENIS PELUMAS BAGIAN MESIN YANG DILUMASI DAN TIPE PELUMAS Bagian yang dilumasi
Pelumas
Bearing
E
Bibir seal oli
LS
O-ring
LS
Rocker arm inner surface
M
Rocker arm shaft
M
Camshaft lobe
M
Mur cylinder head (permukaan bearing mur) dan ulir baut stud
M
Connecting rod big end thrust surface
E
Pin piston eksterior
E
Piston dan ring piston
E
Cam chain sprocket
E
Batang klep (MASUK, BUANG)
M
Seal batang klep (MASUK, BUANG)
E
Ujung batang klep (MASUK, BUANG)
M
Valve guide (MASUK, BUANG)
M
Sekrup penyetel kelonggaran klep (masuk dan buang)
M
Injector O-ring
E
As pompa oli
E
Starter clutch
E
As starter clutch idle gear
M
Per kick torsion (sisi dalam bulat semua)
LS
Drive axle
E
Unit penegang rantai timing (permukaan bearing baut pengencang dan bagian ulir)
Yamaha bond No.1215 (Three bond No1215®)
Permukaan singgung crankcase (kiri dan kanan)
Yamaha bond No.1215 (Three bond No1215®)
2-19
BAGIAN YANG DILUMASI DAN JENIS PELUMAS SPEC BAGIAN YANG DILUMASI PADA CHASSIS DAN TIPE PELUMAS Bagian yang dilumasi
Pelumas
Bearing kemudi dan seal oli
LS
Permukaan-dalam handle throttle dan kabel throttle
LS
Engsel tuas rem dan komponen yang saling bergesekan (kiri dan kanan)
LS
As pivot cam rem belakang dan permukaan cam
LS
As roda depan dan seal oli
LS
Permukaan-dalam unit gear speedometer dan seal oli
LS
Engsel standar samping, komponen yang saling bergesekan, dan permukaan luar collar
LS
Engsel poros standar tengah dan komponen yang saling bergesekan
LS
Seal piston kaliper rem
BF
Seal debu piston kaliper rem
S
Bagian karet di dalam master cylinder
BF
Baut penahan tuas rem
S
Braket kaliper (pin penahan kampas rem)
S
2-20
DIAGRAM PELUMASAN SPEC BAS20410
DIAGRAM PELUMASAN
3
2
1
1 Kawat saringan oli 2 Unit pompa oli 3 Engine temperature sensor
2-21
DIAGRAM PELUMASAN SPEC
5 5
4 4 6 3 2
1
3
6
2
1
1 2 3 4 5 6
2-22
Kawat saringan oli Unit pompa oli Crankshaft Camshaft Rocker arm/Ujung batang klep Pendingin piston
JALUR KABEL SPEC BAS00035
JALUR KABEL 1 Unit speedometer 2 Coupler unit speedometer 3 Coupler switch handle kiri 4 Kabel rem belakang 5 Kabel switch rem belakang 6 Kabel speedometer 7 Selang rem depan
8 Kabel throttle 9 Kabel switch rem depan 0 Kabel switch tangkai kemudi kanan A Kabel bodi
23 A
1
B
A
C
9
B 5
B
0
D
7
8
E
F
4
A
6
6 7 A
B
8
B 7 6
4
B-B
A 8
4
A-A
2-23
JALUR KABEL SPEC È Hubungkan kabel speedometer dengan penutupnya terpasang ke bodi unit speedometer. É Lewatkan kabel switch handlebar kiri melalui belakang handle comp. Ê Tonjolan switch handlebar kiri harus dikaitkan ke lubang penutup handlebar. Ë Lewatkan kabel bodi melalui belakang unit kabel speedometer. Ì Pasang grommet selang rem depan untuk menjalurkan guide dengan sempurna. Í Lewatkan konektor switch rem depan melalui belakang selang rem depan dan di atas kabel switch handlebar kiri, dan hubungkan di depan kanan unit speedometer.
23 A
1
B
A
C
9
B 5
B
0
D
7
8
E
F
4
A
6
6 7 A
B
8
B 7 6
4
B-B
A 8
4
A-A 2-24
JALUR KABEL SPEC 1 Kabel bodi 2 Coupler switch standar samping 3 Kabel kunci jok 4 Kabel switch utama 5 Kunci kontak 6 Rectifier / regulator 7 Relay lampu belok 8 Selang rem depan
9 Kabel speedometer 0 Klem (kabel lampu depan) A Stay 1 B Kabel lampu depan
1
A
0
1
D 5 6 B
A-A
A 9
5 A 6 4 A
3
2
1 7
8 B C
2-25
A
JALUR KABEL SPEC È Ke unit lampu depan É Kabel bodi harus dilewatkan di luar kabel throttle. Ê Kabel kunci jok harus dimasukkan ke dalam frame dari lubang frame. Ë Lubang rem depan dan kabel speedometer melewati sisi depan kabel bodi.
1
A
0
1
D 5 6 B
A-A
A 9
5 A 6 4 A
3
2
1 7
8 B C
2-26
A
JALUR KABEL SPEC 1 Selang rem depan 2 Kabel kunci jok 3 Kabel handel gas (pull side) 4 Kabel handel gas (return side) 5 Kabel rem 6 Kabel switch standar samping 7 Switch standar samping 8 Selang bahan bakar 9 Selang overflow
0 Penutup bawah A Klakson B Kabel speedometer C Kabel klakson D Kabel switch utama E Kabel bodi F Coupler switch standar samping
3
4
2D
5
E
C
A F
C
6 1
A
2
9 3
8 4
A 5
A
6
A 7 @ B
B
2-27
JALUR KABEL SPEC È Selang overflow harus dimasukkan ke dalam unit pijakan kaki kanan. É Ujung selang overflow harus dimasukkan ke penutup bawah. Ê Lewatkan kabel klakson di sisi atas kunci kontak dan kunji jok, lalu lewatkan melalui guide.
3
4
2D
5
E
C
A F
C
6 1
A
2
9 3
8 4
A 5
A
6
A 7 @ B
B
2-28
JALUR KABEL SPEC 1 Kabel kunci jok 2 Coupler kabel positif 3 Koil pengapian 4 Starter relay 5 Unit tutup busi 6 Kabel AC magneto 7 Kabel negatif 8 Coupler AC magneto 9 Kabel unit lampu belakang
0 ECU A Coupler unit lampu belakang B Unit lampu belakang C Motor starter D Kabel positif E Throttle position sensor F Injector G Selang pernapasan H Engine temperature sensor
L O J
N
7
K-K D
D
K
M
K
K
P L
D 6
Q
C 7
L-L
P D
1
6
2
7 3 4
B A
A ?
B
9 B D C
7
E
8
L
7
B 6 F
5
L
G H 5
I
2-29
B-B
JALUR KABEL SPEC È Ketika memasukkan kabel yang tegang ke dalam tutup busi, pemberian oli silikon diperbolehkan; tetapi, jumlahnya sedikit dan jangan sampai menetes. É Kabel ECU harus dilewatkan di atas kabel unit lampu belakang. Ê (Kabel positif battery dan kabel sekring) harus dimasukkan ke dalam guide. Ë Rumah sekring harus dimasukkan di antara rib boks 2, sampai mentok seperti diperlihatkan gambar.
I O2 sensor J Battery K Service tool L Konektor kabel sekring M Kabel sekring N Rumah sekring O Guide (unit boks) P Frame comp. Q Kunci klem
L O J
N
7
K-K D
D
K
M
K
K
P L
D 6
Q
C 7
L-L
P D
1
6
2
7 3 4
B A
A ?
B
9 B D C
7
E
8
L
7
B 6 F
5
L
G H 5
I
2-30
B-B
JALUR KABEL SPEC 1 Kabel kunci jok 2 Kabel bodi 3 Koil pengapian 4 Kabel negatif 5 Kabel positif 6 Kabel AC magneto 7 Fuel pump comp. 8 Kabel ECU 9 Kabel unit lampu belakang
0 Kunci jok A ECU B Selang overflow C Selang bahan bakar D Switch standar samping E Kabel switch standar samping F Kabel rem belakang
G
F
H
1
E
D
2 I J KL M
C
3
4
5
B 6 7 8 9 1
A