Shorinji Kempo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SHORINJI KEMPO MOTIVASI DAN PENCARIAN SEBUAH ARTI KEKUATAN SEJATI



Disusun untuk mememenuhi syarat mencapai tingkatan I-DAN dalam Gashuku Nasional



Oleh : Muhammad Fadli Rozamuri NIK. 12.3.12.03.02.012 I-KYU



DUMAI



2018



Sekilas mengenai nama Shorinji Kempo Nama Shorinji Kempo timbul dari kenyataan bahwa suhu Kaiso, Tai Zong Wen, biarawan Kuil Shaolin, menyalurkan warisan Giwamon ken kepada Kaiso di Kuil Shaolin. Kaiso ingin melanjutkan nama Shorinji dan kaitan-kaitannya dengan suhu penemu Zen Boddhidharma serta menghormati pembentukan kembali latihan teknik bela diri sebagai gyo.



Sejak zaman dahulu di Cina dan Jepang, seni bela diri yang mekar di Kuil Shaolin Songshan di Propinsi Hainan Cina telah dikenal sebagai seni bela diri Shaolin (shorin bujutsu), diantara gaya-gaya tanpa senjata ini dikenal sebagai Pukulan Shaolin (shorin ken) atau Seni Pukulan Shaolin (shorin Kenjutsu). Sebaliknya, ”Shorinji Kempo” merupakan versi bela diri baru sejak pasca perang Jepang. Ia dibentuk oleh Kaiso berdasarkan teknik-teknik yang ia pelajari pada masa mudanya, kemudian disusun kembali sesuai dengan masa sekarang dan dikembangkan dengan unsur-unsur ciptaannya sendiri.



Apakah arti kekuatan sejati itu? Bagi setiap manusia, merupakan keniscayaan membutuhkan sebuah kekuatan. Baik dalam rangka menjalin hubungan dengan manusia lain maupun dalam hal membuktikan suatu eksistensi diri dalam lingkungan sosial. Hubungan baik dengan diri sendiri merupakan hal yang sangat penting.1 Sehingga setiap manusia dapat menghargai dan menghormati diri sendiri. Dalam proses menghargai dan menghormati diri sendiri itu pula dibutuhkan sebuah kekuatan.



Ketika kita ingin mengulas dan bicara mengenai kekuatan sejati, maka hal ini tidak merujuk kepada kekuatan dalam rangka mengalahkan lawan melainkan adalah kekuatan yang kita temukan dalam diri kita masing-masing. Kekuatan



1



Tokuhon, Hal. 1



sejati ditemukan pada diri pribadi, dapat diandalkan dan kekuatan keberanian untuk menjalani hidup (Gambar 1).2



Gambar 1: Arti kekuatan sejati (Tokuhon hal.1) Dengan menerapkan Shorinji Kempo, kita dapat menerapkan dan menemukan apa itu kekuatan sejati. Ketika kita menerapkan teknik Shorinji Kempo di mana ada unsur mengalahkan lawan dengan bertujuan untuk meraih kemenangan dan keunggulan maka itu bukanlah suatu kekuatan yang sejati. Sebaliknya, apabila saat menerapkan teknik Shorinji Kempo kira memperkuat tubuh dan jiwa melalui pelatihan dalam berbagai teknik, kemudian memperoleh kepercayaan diri tanpa menjadi sombong sehingga diikuti dengan tumbuhnya keberanian dan kekuatan bertindak, yang nantinya akan menjadi pribadi yang dapat diandalkan, maka itulah yang disebut dengan kekuatan sejati.



Maka dengan berlatih dan menerapkan teknik Shorinji Kempo dengan baik dan benar, akan menemukan bagaimana kekuatan sejati itu mendukung diri untuk



2



Ibid.



menjadi pribadi yang berjiwa bushido dan menjadi seorang yang dapat diandalkan. Motivasi dan Ketetapan ditemukannya Shorinji Kempo3 Pada tahun 1945, dalam keadaan perang di daerah timur laut Cina, Kaiso menyaksikan realita politik Internasional yang keras di mana kepentingankepentingan negara dan ras mengambil tempat utama, dan hanya yang kuat yang benar.



Ditengah situasi ini, Kaiso menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat dipengaruhi oleh karakter dan cara berpikir orang-orang yang memiliki pengaruh. Kaiso menyatakan realita ini sebagai ”Manusianya, manusianya, manusianya - segala sesuatu tergantung pada sifat-sifat orangnya”. Ia memperhatikan bahwa “apabila masyarakat diatur oleh orang-orang, maka kedamaian sesungguhnya hanya dapat datang dari pengembangan rasa kasih sayang,



keberanian



dan



rasa



keadilan



dalam



diri



sebanyak



mungkin orang.” Kemudian Ia memutuskan “mengumpulkan anak-anak muda dengan tujuan yang baik, untuk menerangkan sikap ini kepada mereka, dan menarik pengertian mereka kurang rasa keadilan, menanamkan kepercayaan diri, keberanian dan semangat mereka, serta mendidik orang-orang yang ingin berjuang untuk kebangkitan tanah airnya. Kembali dari Cina, Kaiso mendapatkan kacaunya Jepang karena kekalahan. Nilai moralitas dan kemanusiaan telah hilang, dan masyarakat Jepang saling bermusuhan karena ketidakadilan dan kekerasan yang dilakukan secara terbuka di mata umum.



Dalam masyarakatnya ini, mayoritas besar anak-anak muda dan dewasa tidak memiliki harapan akan masa depan dan mengisi hidup dari hari ke hari saja, seperti gembala yang kebingungan. Menanggapi hal ini, Kaiso mememerintahkan 3



Tokuhon, Hal. 7



dan menyusun teknik-teknik yang telah ia pelajari selama berada di Cina, dengan menerapkan sentuhan kreasinya sendiri untuk membuat suatu sistem teknik yang baru yang dapat dinikmati para individu untuk dipelajari. Ia mengubah rumahnya menjadi tempat latihan, dan mengajarkan teknik-teknik serta kata-kata nasehat mengenai pandangan hidupnya dan mengenai dunia. Demikianlah pengembangan individu dimulai melalui teknik-teknik bela diri. Dengan bertujuan memperbaiki individu secara fisik dan mental dan mengubah masyarakat melalui cara yang damai. Kaiso menemukan Shorinji Kempo dengan tujuan mengembangkan individu, serta mewujudkan masyarakat yang damai baik secara materi dan spiritual.



Motivasi Pribadi dalam Berlatih Shorinji Kempo Berlatih Shorinji Kempo tidak hanya membuat orang untuk menjadi kuat secara fisik dan menjadikan sebagai petarung dengan teknik yang hebat, namun dalam Shorinji Kempo kita dapat mengembangkan potensi kepemimpinan untuk menjadi pemimpin yang sejati dengan pikiran yang sehat dan rasa keadilan yang tinggi, yang memiliki rasa percaya diri, yang memiliki rasa keberanian dan semangat yang diperlukan untuk bertindak secara aktif berguna untuk masyarakat luas.



Dengan mengikuti dan mengasah diri dengan berlatih Shorinji Kempo, maka saya belajar bagaimana mengasah kemampuan teknik Shorinji Kempo itu sendiri, mengamalkannya untuk kegiatan yang positif. Di luar dari teknik, saya juga berlatih



mengenali



potensi



yang



ada



dalam



diri



sendiri



kemudian



mengembangkannya sesuai dengan peluang yang dimiliki, menentukan arah visi dan tujuan hidup sehingga menetapkan sesuatu untuk mencapai visi dan tujuan tersebut, menentukan sendiri arah hidup, selalu bertindak berdasar rasa kasih sayang, keberanian dan sikap yang adil, serta dapat hidup berdampingan dengan banyak elemen secara erat dan saling mendukung.