Siklus FGD Sea Water Pump Pada PLTU [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: M. Syaiful Fuad



JUDUL



: Siklus FGD Sea Water Pump Siklus FGD Sea Water Pump



Siklus Flue Gas Desulfurization (FGD) adalah siklus pada PLTU yang digunakan untuk mengurangi kadar sulfur dioksida dalam gas buang hasil pembakaran batubara. FGD pada PLTU terdiri dari 4 subsistem utama serta 1 subsistem pendukung, yaitu:  Limestone Handling and storage  Reagent preparation  Absorber system  Dewatering Area  Water System



Limestone Handling and Storage proses pemindahan atau pembongkaran batu kapur dari tongkang hingga Limestone Storage Silos atau penyimpanan batu kapur.



Gambar Skema alur proses limestone handling Batu kapur diangkut melalui jalur laut dengan kapal tongkang, kemudian dilakukan pembongkaran dan disimpan di limestone storage pile. Reagent preparation adalah proses pengolahan batu kapur kasar dari Limestone silo hingga menjadi limestone slurry (bubur) yang nantinya akan disimpan dalam limestone slurry storage tank.



Gambar Skema proses reagent preparation



Batu kapur bubur diproduksi di mill ball, kemudian untuk mendapatkan campuran yang pas antar batu kapur dan air bubur batu kapur dipompakan ke mill hydroclone, alat ini dapat memisahkan antara campuran batu kapur yang sesuai untuk disemprotkan ke absorber dan bubur batu kapur yang masih banyak kandungan kapur, setelah mendapapatkan campuran yang pas antara batu kapur dan air maka bubur batu kapur disimpan ke limestone slurry storage tank. sistem absorber adalah untuk menghilangkan sulfur dioksida dalam gas buang melalui proses penyerapan yang disemprotkan berlawanan arah. Penyerapan dapat dicapai bila terjadi kontak antara limestone slurry dan gas buang didalam ruang absorber. Dengan menyemprotkan limestone slurry ke gas buang, sulfur dioksida diubah menjadi hidrat kalsium sulfit dan kalsium sulfat. Reaksi yang terjadi



CaCO3 + SO2 + H2O → CaSO3. ½ H2O + CO2 CaSO4. 2H2O







CaSO3. ½ H2O + O2 + H2O →



Dewatering Area merupan proses slurry yang dikeluarkan dari absorber dalam dua tahap, dan membuatnya menjadi gypsum cake.



Gambar proses dalam dewatering system Tahap pertama mengambil slurry dari absorber dengan kandungan padatan 15 % dan memompakannya menuju hydroclone separator sehingga slurry mengandung padatan 45 % Proses kedua yaitu vacuum filter yang memproses gypsum slurry dan menjadikannya berupa 80% padatan. Gypsum slurry yang sudah berupa 80% padatan dikeluarkan ke dewatering area bunker. Sedangkan 20% air filtrat akan dialirkan menuju process water tank untuk digunakan kembali.



Water system dalam FGD terdiri dari beberapa subsistem, yaitu: Seawater atau air laut digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam sistem. Air laut digunakan dalam reagent preparation area untuk mengolah batu kapur menjadi limestone slurry dan juga digunakan dalam absorber untuk membersihkan mist eliminator. Air laut juga digunakan untuk membilas atau membersihkan reagent preparation area. Process water merupakan gabungan dari air laut dan filtrat dari sistem dewatering, digunakan untuk mengendalikan densitas dari absorber dan juga digunakan untuk membersihkan komponen-komponen lainnya. Service water adalah air laut yang telah melalui proses desalinasi atau dihilangkan kandungan garamnya. Service water pada FGD digunakan untuk beberapa keperluan yaitu oxidation air humidification, vacuum pump gland seal, tower mill reducer, lube oil system cooling, dan untuk pembersihan beberapa komponen. Air pendingin digunakan untuk pendinginan minyak recirculation pump gear box, pendinginan minyak pelumas oxidation air blower, dan pendinginan oxidation air blower bearing. Air disirkulasikan secara tertutup. Air pendingin juga digunakan untuk pendingin minyak pelumas tower mill reducer.