Simulasi Teknik Kursi Kosong 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SIMULASI TEKNIK KURSI KOSONG 2



NAMA Wali Kelas KO Wali kelas KO KI KO KI KO KI KO



KI KO KI KO KI



DIALOG Tok..tok..tok.. Selamat pagi (mengetuk pintu dan mengucapkan salam kepada konselor) Selamat pagi, silahkan masuk (menghampiri wali kelas dan klien). Iya ibu ada yang bisa dibantu? Intan ini sedang ada permasalahan dengan tantenya bu, tolong dibantu untuk menyelesaikannya ya bu! Baik bu akan saya bantu. Silahkan intan duduk ditempat yang kamu suka. Iya bu terimakasih, disini saja bu (sambil memilih salah satu tempat duduk yang menurutnya paling nyaman) Intan apa kabarnya hari ini? Kabar baik bu… Syukurlah kalau kabarnya baik-baik saja. Intan kesini datang menemui ibu, apa ada yang mau dibicarakan? Iya bu, terus terang saja sebenarnya ada sesuatu yang mau saya bicarakan dengan ibu, itulah saya datang kemari menemui ibu. Bicaralah intan, ibu akan siap mendengarkan cerita kamu. Intan tidak perlu merasa takut untuk menceritakan segala masalah yang intan alami sekarang ini. Karena di dalam proses konseling sebagai seorang konselor memiliki beberapa asas. Salah satunya adalah asas kerahasiaan, jadi apapun yang akan kita biacarakan nantinya itu bersifat rahasia. Hanya Tuhan, Ibu dan Intan yang tahu. …….(mengangguk sebentar) Jadi begini bu, saya ada masalah dengan tante saya. Hmmm… Sebenarnya saya masuk kesekolah ini bukan karena keinginan saya bu… Bukan keinginan kamu? Iya bu, itu sungguh bukan keinginan saya untuk masuk disekolah ini. Sebenarnya awalnya saya mau masuk di SMK, karena saya ingin mengambil perkantoran bu. Saya lebih suka dengan jurusan perkantoran ini karena memiliki banyak praktek, bagaimana selayaknya orang-orang dikantor bekerja. Sedangkan kalau di SMA kebanyakan belajar materi sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Dan saya rasa bahwa



TEKNIK



Opening



Acceptance



Restatement



KO KI



KO



KI



KO



KI



KO



KI KO KI



KO



saya lebih mampu di jurusan perkantoran bu. (Mengangguk-angguk) Tetapi tante saya menyuruh untuk masuk di sekolah ini bu, katanya SMA lebih bagus daripada SMK. Kalau SMK tidak ada waktu saya dirumah untuk bekerja dan belajar karena kebanyakan paraktek di luar. Jadi jurusan yang saat ini saya ambil disekolah yaitu IPA tidak sesuai dengan minat saya bu. Kalau memang menurut Intan bahwa itu tidak sesuai dengan minat dan kemampuan yang kamu miliki. Mengapa kamu tetap menuruti permintaan tante kamu untuk masuk ke sekolah ini? Saya tidak berani menolak permintaan tante saya bu. Karena di sini saya tinggal dengan tante saya dan tante sayalah yang membiayai uang sekolah saya bu. Saya takut ketika saya nekad untuk masuk di SMK, nanti tante saya marah dan tidak mau membiayai sekolah saya bu. Karena tante saya itu, orangnya keras juga. Maunya apa yang dikatakannya itu di ikuti. Sedangkan mau mengharapkan orang tua di kampung saja, keadaan ekonomi tidak mencukupi. Dari cerita kamu tadi, rasanya sekarang ini kamu jengkel dengan diri kamu sendiri. Karena tidak bisa memberanikan diri untuk masuk di SMK. Iya bu, bagaimana saya tidak jengkel kalau saya harus menuntut ilmu di sebuah sekolah yang jurusannya saya tidak minati. Otomatis nantinya saya akan lebih cepat bosan dalam belajar di sekolah tersebut. Jika ibu mengalami hal yang sama dengan Intan. Pasti ibu juga merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan saat ini. Lalu, apa yang Intan bisa lakukan selanjutnya! Dengan itulah saya datang kemari untuk meminta bantuan sama ibu. Saya ingin berubah bu… Berubah? Saya ingin sekali bisa mengatakan tidak pada tante saya, saya ingin betul-betul mengembangkan minat yang saya inginkan bu. Tetapi saya tidak mau membuat tante saya marah. Jangan sampai nanti tambah mempengaruhi sekolah saya bu. Jadi dapat dikatakan bahwa sebenarnya kamu tidak mau menuruti kemauan tante kamu, kamu ingin mengembangkan minat yang kamu inginkan atau yang kamu impikan. Tetapi disisi lain kamu tidak berani mengatakan penolakan kamu yang sebenarnya terhadap tante kamu.



Lead Khusus



Reflektion



Sharing and experience



Restatement



KI



KO



KI KO KI



KO KI KO



KI KO



KI KO



Iya benar bu, coba ibu pikirkan saya selalu menuruti kemauan tante saya, tanpa memperhatikan keinginan saya sendiri. Sedangkan yang akan menjalaninya nanti kan saya sendiri bu. Saya juga memiliki keinginan. Baiklah, jadi menurut kamu bahwa tante kamu senantiasa Clarification memaksakan keinginannya untuk dituruti atau dilakukan, tidak peduli dengan apa yang kamu inginkan. Dan sampai saat ini kamu tidak berani menolak apa kemauan tante kamu. Karena melihat kehidupan sehari-hari tante kamu orangnya sangat keras dan apa yang di inginkannya harus dilakukan. Iya bu. Apakah sebelumnya kamu pernah menolak keinginan tante Lead Khusus kamu? Ibu saya selalu mengatakan bahwa tidak usah membanta, ikuti saja kemauan tante kamu. Karena kalau kamu nekad bisa jadi nanti kamu tidak bisa melanjutkan sekolah lagi, yang akhirnya membuat saya tidak bisa menolak bu. Saya hanya terpaksa mengikuti kemauan tante saya bu... Lalu, kamu setuju dengan apa yang dikatakan ibumu? Sebenarnya saya tidak setuju, tapi mau bagaimana lagi. Saya tidak berani untuk tetap membantah bu… Tetapi kalau kamu tidak akan berani untuk mencoba. Maka kamu akan terus-menerus seperti ini. Selalu mengikuti kemauan tante kamu dan hal ini membuat kamu tidak memiliki kesempatan untuk mandiri. Lalu, saya harus bagaimana bu… Jadi begini, kita akan coba permainan dialog (kursi kosong). Karena disini ibu melihat bahwa saat ini kamu merasakan dua hal yang saling bertentangan yaitu pikiran untuk ingin mengatakan tidak pada kemauan tante kamu dan memiliki pemikiran takut untuk melawan tante kamu. Pada hal sebenarnya kamu ingin. Apakah benar demikian? Iya bu ( menganggukkan kepala sejenak) Nak, yang ingin kamu lakukan sekarang adalah katakan apa yang sebenarnya ada di pikiran kamu saat ini sehubungan dengan pertentangan tersebut. Anggap saja bahwa pikiran kamu yang menyuruh untuk melawan adalah posisi under dog kamu, sedangkan pikiran yang menyuruh kamu mengikuti kemauan tante kamu adalah posisi top dog kamu. Disini kita akan tahu pikiran mana yang akan kamu menangkan dan dari sini pula



KI KO KI KO



KI KO KI



KO KI



KO



KI



KO



kita akan mengambil tindakan ke depan. Bagaimana? Apakah sudah mengerti! Iya bu, saya mengerti Baiklah siapkan diri kamu benar-benar sebelum kita memulainya. Apakah kamu sudah siap? Iya bu, saya sudah siap Silahkan posisikan tubuh kamu senyaman mungkin, kemudian tarik napas pelan-pelan dari hidung dan keluarkan melalui mulut ( lakukan berkali-kali sampai kamu benar-benar merasa tenang). Coba bayangkan apa yang sebenarnya kamu inginkan saat ini sehubungan dengan keinginan tante kamu Saya ingin mengatakan tidak sama tante saya, tetapi saya rasa tidak mungkin Kata siapa tidak mungkin? Mana mungkin saya berani melawan tante saya, apalagi orang tua saya selalu mengingatkan agar jangan melawan. Dengan saya mengikuti apa yang tante saya inginkan berarti saya berbakti kepada orang tua saya. Karena orang tua saya selalu mengatakan bahwa jangan pernah melawan, lebih baik diam daripada melawan. Saya pikir itu benar (Top dog) Iya memang benar. Tetapi apakah dengan menuruti semua keinginan tante kamu dikatakan berbakti Iya mungkin tidak apa-apa kalau saya melawan sekali saja untuk memberitahukan kepada mereka tentang keinginan saya yang sebenarnya (Under dog) Tetapi kalau saya melawan atau tidak menuruti keinginan tante saya maka bisa jadi sekolah saya terganggu nantinya. Mungkin saja tante saya tidak mau membiayai sekolah saya lagi (Top dog) Ah! Kalau seandainya tidak dibiayai kan saya bisa mengurus beasiswa atau berusaha untuk mandiri mencari biaya sekolah saya sendiri. Masa saya terus-menerus merasa takut. Saya harus melakukan sebuah perubahan. Jangan sampai tante saya terus-menerus seperti ini. Kalau begini terus kapan saya bisa maju (under dog) Cukup dulu untuk sementara Nak Nova. Dari sini kita bisa tahu bahwa sebenarnya kamu percaya pada diri kamu, dan kamu mengatakan bahwa kamu bisa. Dan dapat di ambil kesimpulan bahwa kamu harus benar-benar bisa melawan kemauan tante



Kursi Kosong



KI KO



KI



KO KI



KO



KI KO KI



KO



kamu kan? Betul bu, tetapi saya tidak tahu bagaimana saya harus mengungkapkan ini semua Di sini kita akan melakukan teknik empthy chair atau teknik Kursi Kosong kursi kosong yang kedua. Silakan persiapkan diri kamu, posisikan badan kamu senyaman mungkin, tarik napas pelanpelan melalui hidung dan keluarkan secara perlahan melalui mulut (lakukan berulang-ulang sampai benar-benar merasa rileks. Bayangkan di kursi ini ada bapak kamu. Dan kamu akan mengatakan yang sebenarnya kepada tante kamu. Coba diceritakan kembali, apa yang kamu bisa bayangkan Tante, Intan minta maaf sebelumnya. Sebenarnya saya tidak mau menolak apa yang tante inginkan dari saya, tetapi saya juga tidak bisa memaksakan diri untuk di SMA, saya lebih senang jika saya di SMK karena disana saya bisa langsung mempraktekkan, bukan hanya mempelajari materi saja. Percuma juga saya masuk disekolah tersebut jika saya tidak memiliki minat, saya hanya akan menghabiskan uang tante saja untuk biaya sekolah saya Coba bayangkan bagaimana tanggapan tante kamu setelah kamu mengatakan yang sejujurnya. Iya tidak apa-apa,kenapa kamu tidak mengatakannya ketika tante mendaftarkan kamu di SMA bahwa kamu lebih senang di SMK. Jika itu yang memang betul-betul kamu mau, silahkan kamu bisa pindah sekolah. Tante juga sadar bahwa seharusnya tante jangan terlalu mengikuti kemauan tante sendiri. Dan yang menjalaninya adalah kamu sendiri, kamu yang akan merasakan suka dukanya. Setelah kita melakukan teknik ini, dimana kamu akan menyampaikan hal ini atau memberikan penjelasan kepada tante kamu? Nanti saya akan mencobanya bu, setelah saya sampai di rumah Setelah proses koseling yang kita lakukan sejauh ini, bagaimana perasaan kamu Saya sudah merasa lega, nyaman, tenang, dan bahkan saya memiliki keberanian untuk memberikan penjelasan kepada tante saya nanti. Iya baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat bermanfaat. Lain kali jika kamu ada waktu dan ada yang mau diceritakan sama ibu atau mau melakukan konseling. Silahkan saja datang



KI KO



menemui ibu di ruangan ini. Iya bu, terimakasih atas bantuannya sangat bermanfaat. Saya mau pamit dulu bu. Selamat pagi bu Baiklah Intan, selamat pagi (sambil berjabat tangan dan tersenyum)



Penutup