Sistem Informasi Manajemen Dalam Manajemen Operasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah seperangkat prosedur gabungan yang mengumpulkan dan menghasilkan data yang andal, relevan, dan terorganisir dengan baik yang mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi. Singkatnya, ini adalah sekelompok proses di mana data diperoleh, dianalisa, dan ditampilkan dengan cara yang berguna untuk tujuan pengambilan keputusan. Sistem ini adalah alat yang sangat berguna untuk tujuan meninjau dan mengendalikan operasi perusahaan. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengatur semua data yang dikumpulkan dari setiap tingkat perusahaan, meringkasnya, dan menyajikannya dengan cara yang memfasilitasi dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas perusahaan. Sistem ini biasanya berbasis komputer termasuk lembar excel sederhana atau platform yang lebih kompleks. Informasi yang dikumpulkan dan dianaliasa dalam sistem biasanya berasal dari sumber internal dan eksternal



A.Konsep Dasar dan Peran Strategis Sistem Informasi Manajemen Dalam Proses Produksi Konsep-konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen a.Konsep Informasi Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu. b.Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka. c.Konsep Sistem Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi. d.Konsep Organisasi dan Manajemen Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian. e.Konsep Pengambilan Keputusan Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi. f.Konsep Nilai Informasi Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan, misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem. Oleh karena itu, sitem informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi yang didapat merupakan bahan masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.



Peran Strategis Sistem Informasi Manajemen Dalam Proses Produksi



Informasi adalah sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk kelangsungan perkembangannya.Sehingga jika sebuah perusahaan kekurangan informasi atau bahkan informasi itu terlalu banyak maka dapat mengakibatkan perusahaannya akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan yang strategis akan sangat terganggu dan pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dalam lingkungan pesaingnya.Pada sebuah perusahaan juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan yang bisa menunjang bisnisnya, misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah setiap harinya, daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan pembelian atas perkiraan yang harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan mengolah data-data yang diperlukan, dalam hal ini komputer akan memudahkan manusia dalam bekerja untuk mengolah data. Namun, dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih mempermudah pengolahan tersebut, tentunya dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi pengambil keputusan. Dilihat dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum yang dikenal oleh orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis (organisasi), maka menurut O'Brein (2009) dapat disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional perusahaan ada tiga, antara lain : 1. Menunjang kegiatan bisnis operasional 2. Menunjang manajemen dalam mengambil keputusan 3. Menunjang keungulan srtategi kompetitif organisasi/perusahaan 1.Menunjang Kegiatan Bisnis Operasional Peranan SIM untuk menunjang kegiatan bisnis operasional dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses lagi , antara lain : a)Transaction Processing System (TPS) Dalam proses TPS ini berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik. TPS ini digunakan untuk mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Dan pada proses TPS ini akan menghasilkan beberapainformasi produk untuk penggunakan internal dan eksternal, contoh : 1.Pembuatan pernyataan konsumen 2.Cek gaji karyawan 3. Kuintasi penjualan 4. Order pembelian 5. Formulir pajak 6. Rekening keuangan b)Process Control System (PCS) Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control system (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh



komputer. Sebagai contoh kilang minyak petroleum dan asslemby lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini. c)Office Automation System (OAS) Tugas dari proses OAS adalah : 1.Mengumpulkan data dan informasi 2.Memproses data dan informasi 3.Mengirim data dan informasi Data dan informasi tersebut akan berproses dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contohnya : 1.Word processing dari Office Automation (OA) 2.Surat Elektronik 3.Teleconferencing 2.Menunjang Manajemen Dalam Mengambil Keputusan Dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akan dilakukan oleh pihak top manajemen. Ada beberapa tipe dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, antara lain : 1) Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting system (sistem pelaporan informasi) Contoh : Pembiayaan tahunan, laporan keuangan bulanan atau tahunan 2) Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan) Contoh : opsi bantuan di kuis ones to be a milionuer “audience” 3) Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information system (sistem informasi eksekutif) Contoh : Keputusan membuka cabang perusahaan atau pendirian prodi baru di universitas 4)Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert system (sistem pakar) dan knowledge-based information system (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya) Contoh : Penerapan kuisioner di perusahaan untuk mendukung keputusan rencana atau bahkan perbaikan system di perusahaan 5)Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing System Contoh : pengambilan data dari database oleh end user untuk patokan pengambilan keputusan. 6)Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information System Contoh : pembuatan laporan keuangan dengan memanfaatkan software aplikasi. 7) Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information System



Contoh : Membuat strategi pengembangan produk dan jasa



3.Menunjang Keunggulan Strategi Kompetitif Perusahaan Dalam sebuah persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk memberikan keunggulan perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan memperhatikan faktor biaya, mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah yang akan menjadi pusat untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Dan dengan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis, maka akan membawa perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan membangun strategi kompetitif , antara lain : 1.Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama 2.Ancaman dari perusahaan baru 3. Ancaman dari produk pengganti 4.Kekuatan tawar-menawar dari konsumen 5.Kekuatan tawar-menawar dari pemasok



Ada juga beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis, antara lain : 1.Cost leadership (keunggulan biaya) : menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah Contoh : menurunkan harga jual produk atau jasa agar lebih menarik banya konsumen. 2.Product differentiation (perbedaan produk) : mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing Contoh : dapat dilihat dari tempat penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang dijual di supermarket atau mall akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan jam tangan yang dijual di pasar atau di emperan (kaki lima). 3.Innvation (menemukan cara baru untuk menjalankan usaha):yang termasuk dalam pengembangan ini adalah pengembangan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing Contoh : pengembangan produk mie instant yang berbeda dengan perusahaan mie instant yang lainnya, misalnya Indofood yang memproduksi mie goring cabe ijo, yang belum pernah dikeluarkan oleh mie instan lainnya.



B.Lingkungan dan Keputusan Bisnis Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat dengan kondisi ekonomi, industri dan kepentingan dalamanggota masyarakat yang lainnya. Oleh karena lingkungan itulah, keputusan bisnis banyak dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial, budaya dan politik) yang berbeda. Pada dasarnya bisnis terkait dengan lingkungan internal sebagai sumber daya yang mempengaruhi aktivitas bisnis secara langsung. Bisnis juga dipengaruhi oleh lingkungan eksternal yang terdiri dari pihak-pihak pemegang kepentingan utama perusahaan (stakeholders) dan lingkungan umum yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas bisnis atau mempengaruhi kinerja perusahaan.



Mengetahui komponen apa saja dari lingkungan dan memahami bagaimana lingkungan mempengaruhi perusahaan merupakan hal yang penting bagi manajer perusahaan. Lingkungan yang mengandung unsur ketidakpastian mempengaruhi perusahaan melalui berbagai aspek yang terkait dengan aktivitas perusahaan dan lingkungan eksternalnya. Misalkan, saja kondisi bencana alam dahsyat, seperti Tsunami di Aceh yang datang secara tiba-tiba, merubah semua perencanaan yang telah dibuat perusahaan yang ada disana, bahkan perubahan perencanaan pembangunan indonesia secara global. Oleh karena itu, sangat penting bagi manajer perusahaan untuk mengetahui komponen-komponen dalam lingkungan yang akan mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. 1. Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas berikut ini. a. Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia). b. Manajemen (keahlian/pengelola). c. Pemegang saham (stakeholders). d. Modal dan peralatan fisik (dana,mesin,gedung). e. Informasi. 2. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini. a. Lingkungan khusus Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing dan kreditor. Konsumen. Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi output atau barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan juga lembaga pemerintahan maupun organisasi nonprofit lainnya. Pemasok. Perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan eliputi penyediaan bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja. Pesaing. Perrsaingan, meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial serta ubstitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli. Biasanya setiap perusahaan mempunyaai satu atau lebih pesaing. Perusahaan perlu lebih memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk dan jasa yang lebih baik dari pesaing. Kreditor. Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan tertentu yang mempengaruhi kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun individu yang memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank akan menganalisi secara seksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu perusahaan karena bank sangat berkepentingan dalam hal pencegahan terjadinya kredit macet atau ketidakmampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diberikan.



b. Lingkungan umum Lingkungan umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempegaruhi organisasi. Perubahan lingkungan umum biasanya tidak mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan khusu, namun demikian manajer haru memperhatikan ketika merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivita organisasi bisnis. Kondisi ekonomi. Tinkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan uku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajem dalam aktivitas bisnis. Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi politik dan hukum. Terdapat kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusig untuk mengembangkan aktivita organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia. Kondisi sosial budaya. Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Kondisi demografi. Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya. Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk. Globalisasi. Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.



Keputusan Bisnis a.Keputusan strategis: Ini adalah keputusan jangka panjang yang mempengaruhi profitabilitas dan kelangsungan hidup dari sebuah bisnis yang terkait erat dengan tujuan bisnis. Keputusan ini berisiko. Di sini, keputusan strategis yang dibuat oleh orang-orang top dalam organisasi seperti,CEO Direksi dan Manajer Senior. Keputusan penting ini membentuk bisnis jangka panjang strategi selama sekitar 10-15 tahun. Untuk Misalnya: Meningkatkan pangsa pasar sebesar 12% selama 5 tahun ke depan.



b.Keputusan Taktis: Ini mencakup beberapa pendek menengah keputusan yang didasarkan pada keputusan strategis bisnis. Kemudian tujuan Erat terkait bisnis akan memenuhi tujuan strategis dan keputusan Taktis terus-menerus ditinjau dan diperbarui. Untuk Contoh: Menetapkan target penjualan untuk 12 bulan ke depan. c. Keputusan operasional: Jenis keputusan sehari hari rutin untuk keputusan yang dibuat oleh bisnis. Ini membantu organisasi untuk mencapai tujuan mereka dengan mudah dan terdiri dari beberapa masalah jangka pendek pemecahan praktis. Hanya pengusaha yang sukses tahu bahwa produk tersebut adalah sebagian kecil dari bisnis. Para pengusaha menang yang besar untuk menangani dan mereka benar menginvestasikan waktu mereka dalam belajar tentang pembeli, kebutuhan investor. Jadi mereka belajar dengan baik untuk menghabiskan waktu mereka secara efisien



Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Bisnis: 1.Mengidentifikasi Masalah



Hal paling penting sebelum melakukan pengambilan keputusan adalah mengidentifikasi permasalahan dalam bisnis anda yang butuh diselesaikan/ diputuskan penyelesaiannya.Jika anda salah dalam mengidentifikasi masalah, bukan tidak mungkin jika keputusan yang anda ambil nantinya tidak menjawab permasalahan yang anda miliki.Dalam pengambilan keputusan, penting sekali bagi kita untuk mengidentifikasi akar masalah (root/core problem). Bukan hanya sekedar dampak langsung dari akar masalah.Sebagai contoh, jika terdapat masalah dalam bisnis anda berupa menurunnya tingkat penjualan. Perlu diketahui bahwa menurunnya tingkat penjualan bukan merupakan akar masalah, melainkan hanya dampak langsung dari akar masalah.Setelah melalui proses identifikasi, ternyata anda menemukan bahwa menurunnya penjualan disebabkan oleh perubahan tren/selera masyarakat di Indonesia. Nah, hal inilah yang menjadi akar masalah dari usaha anda.Dari situ, anda baru bisa melaksanakan langkah pengambilan keputusan yang kedua untuk dapat segera menyelesaikan permasalahan usaha anda.Beberapa metode sistematis juga bisa anda lakukan untuk membantu anda mengidentifikasi masalah, diantaranya adalah metode tulang ikan (fishbone) dan metode akar penyebab (root cause). 2. Mengumpulkan Informasi



Setelah anda yakin bahwa anda telah menemukan akar permasalahan, anda bisa mulai mengumpulkan informasi-informasi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membantu anda dalam proses pengambilan keputusan. Perlu diketahui bahwa dalam mengumpulkan informasi, anda tidak boleh setengah-setengah. Artinya, setiap informasi yang anda kumpulkan harus bisa dielaborasi secara lebih mendalam agar anda mendapatkan informasi yang sangat detil. Hal ini dapat mencegah anda untuk mengambil keputusan yang salah dikarenakan data/informasi sebagai acuan pengambilan keputusan tidak lengkap.



Sebagai contoh, pada saat penjualan usaha anda menurun karena adanya perubahan tren, anda bisa mulai mencari informasi-informasi untuk menyelesaikan masalah bisnis anda. Diantara informasi yang bisa anda cari misalnya memperdetil lagi mengapa tren dan selera masyarakat Indonesia berubah, ke arah mana perubahannya, apa yang disarankan oleh para ahli dalam menghadapi kondisi seperti ini. Selain itu, anda juga bisa berdiskusi dengan partner atau karyawan dalam bisnis anda. Diskusi untuk pengumpulan informasi baiknya dilakukan dengan cara brainstorming, dimana semua anggota diskusi bebas memberikan ide dan gagasan tanpa disanggah secara langsung oleh anggota yang lain. Dengan menggunakan brainstorming, harapannya anda akan menampung lebih banyak informasi sebagai bahan anda untuk mengambil keputusan. 3. Membuat Prediksi Untuk Masa Depan



Setelah anda berhasil mengambil informasi-informasi yang relevan untuk membantu anda mengambil keputusan, sekarang tugas anda adalah membuat prediksi untuk masa depan. Hal ini karena prediksi yang anda buat, bisa jadi membuat pengambilan keputusan yang anda buat jadi berbeda. Contohnya, jika anda memprediksi bahwa perubahan selera masyarakat yang terjadi akan berlaku selamanya/dalam jangka waktu yang panjang, maka anda bisa mulai memikirkan untuk mengubah produk usaha anda/memodifikasinya agar sesuai dengan selera masyarakat. Namun, jika anda memprediksi bahwa perubahan selera masyarakat tersebut hanya berlaku sementara/musiman, maka mungkin saja anda akan memutuskan untuk efisiensi biaya demi mempertahankan usaha di musim paceklik dan berharap kembali bangkit jika selera masyarakat sudah kembali seperti semula. 4. Mengambil Keputusan dari Beberapa Alternatif



Nah, jika anda telah melakukan ketiga langkah sebelumnya dengan baik maka anda sudah siap untuk mengambil keputusan. Sebelum mengambil keputusan, ada baiknya anda membuat list pilihan-pilihan yang akan anda ambil. Hal ini penting karena jika anda hanya punya satu pilihan, itu artinya tidak ada pilihan lain yang bisa dibandingkan dan bisa jadi pilihan yang anda putuskan bukanlah yang terbaik. Buatlah tabel keuntungan dan kerugian dari mengambil masing-masing pilihan. Lalu bandingkan dan analisis dengan seksama agar pilihan yang anda pilih nantinya benar-benar yang memiliki manfaat/keuntungan paling banyak.



5. Mengimplementasikan Keputusan, Evaluasi, dan Belajar



Banyak orang berpikir bahwa puncak dari proses pengambilan keputusan adalah lahirnya keputusan itu sendiri. Nyatanya tidak, setelah pengambilan keputusan dilakukan maka anda masih memiliki beberapa PR lagi, yang terdekat adalah implementasi keputusan anda. Ya, keputusan yang diambil tidak akan ada gunanya jika tidak diimplementasikan. Itu sebabnya, anda harus memikirkan strategi jitu agar implementasi yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Setelah implementasi keputusan dilakukan, anda harus mengevaluasinya secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh apa efektifitas dari keputusan yang telah anda ambil. Jika ternyata tidak efektif, bukan tidak mungkin anda harus memikirkan alternatif penyelesaian masalah yang lain. Setelah dievaluasi dan melakukan tindak lanjut atas evaluasi tersebut, hal terakhir yang harus anda mengerti adalah bahwa apapun hasil dari pengambilan keputusan yang anda ambil, anda akan selalu mendapatkan keuntungan darinya: pelajaran berharga. Hasil dari pengambilan keputusan yang anda ambil harus anda sematkan dalam memori anda dan dijadikan tambahan informasi untuk pengambilan keputusan bisnis di masa depan. Dengan begitu, anda akan semakin canggih dalam mengambil keputusan dan itu sangat menguntungkan bagi bisnis anda.