Sistem Manajemen Lingkungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PENINJAUAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA LAPORAN KERJA PRAKTIK PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) PT BASF CARE CHEMICALS INDONESIA



Disusun Oleh : Kelompok 5 Kelas B Mustika Vina Izdihar



21080117130046



Fauziyah Rahmawati



21080117130048



Ilham Putra Pamungkas



21080117130066



DEPATERMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2019



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iv BAB I.......................................................................................................................................... 1 1.1



Latar belakang.............................................................................................................. 1



1.2



Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2



1.3



Tujuan .......................................................................................................................... 2



BAB II ........................................................................................................................................ 3 2.1



Gambaran Umum ......................................................................................................... 3



2.1.1.



Profil Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia ...................................... 3



2.1.2.



Lokasi Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia .................................... 3



2.1.3.



Struktur Organisasi Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia ................ 4



2.1.4.



Kebijakan Lingkungan PT BASF Care Chemicals Indonesia .............................. 4



2.1.5.



Sarana dan Prasarana PT BASF Care Chemicals Indonesia ................................ 5



2.2



Diagram Alir Produksi dan Deskripsi .......................................................................... 5



2.2.1



Produksi SLS ........................................................................................................ 6



2.2.2



Produksi SLES ...................................................................................................... 7



2.3



Diagram Sumber Limbah dan Pengelolaan Limbah .................................................. 10



2.3.1.



Pengelolaan Limbah Padat ................................................................................. 10



2.3.2.



Pengelolaan Limbah Cair ................................................................................... 10



2.3.3.



Pengelolaan Emisi Udara.................................................................................... 13



2.3.4.



Pengelolaan Limbah B3 ..................................................................................... 13



BAB 3 ....................................................................................................................................... 16 PENUTUP ................................................................................................................................ 16 3.1



Kesimpulan ................................................................................................................ 16



3.2



Saran .......................................................................................................................... 16



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia ................. 4 Gambar 2. 2 Proses Produksi SLS .............................................................................................. 7 Gambar 2. 3 Proses Produksi SLES (Tex. N7-) ......................................................................... 9 Gambar 2. 4 Proses Pengolahan Limbah Cair .......................................................................... 11 Gambar 2. 5 Pewadahan Limbah B3 menggunakan (a) Jumbo Bag (b) Drum ........................ 14 Gambar 2. 6 Pengangkutan Internal Menggunakan Forklift .................................................... 15 Gambar 2. 7 TPS Limbah B3 PT BASF Care Chemicals Indonesia ........................................ 15



iii



DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Penggunaan Lahan PT BASF Care Chemicals Indonesia ......................................... 3 Tabel 2. 2 Kapasitas Produksi PT BASF Care Chemicals Indonesia ......................................... 6 Tabel 2. 3 Karakteristik Limbah B3 di PT BASF Care Chemicals Indonesia ......................... 14



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar belakang Lingkungan hidup sudah sewajarnya menjadi fokus perhatian kita dalam memutuskan



suatu tindakan, baik yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan pekerjaan. Lingkungan hidup perlu dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber kehidupan dan peningkatan kualitas hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya. Sebagaimana diketahui setiap kegiatan manusia, terutama dalam kegiatan industri dan pembangunan, senantiasa memanfaatkan sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam pun harus memperhitungkan daya dukungnya. Jika tidak, maka generasi yang akan datang akan terganggu kebutuhan dan kepentingannya. Terkurasnya sumber daya alam juga akan menimbulkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Yang pada gilirannya, lingkungan sebagai ruang dimana manusia hidup dan melakukan aktivitas akan terkikis dan mengancam eksistensi manusia itu sendiri.\ Prinsip perbaikan yang berkelanjutan dalam operasional di perusahaan sangatlah penting untuk diimplementasikan karena apabila prinsip tersebut tidak terpenuhi dapat mengakibatkan dampak serius terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Kebisingan, pelepasan emisi di udara, pencemaran air dan tanah akibat pembuangan limbah cair, dan eksploitasi sumber daya alam dan manusia merupakan contoh nyata dampak negatif yang terjadi yang berujung kepada penurunan kualitas hidup dan kerusakan lingkungan. Syadullah (2011) menyatakan peranan sektor industri dalam perekonomian Indonesia mungkin tidak terbantahkan lagi, tetapi di sisi lain sektor tersebut turut membawa dampak negatif berupa kerusakan lingkungan. Hal yang paling penting dalam pembangunan industri adalah bagaimana meningkatkan dampak positif dan menekan dampak negatif. Dampak positif pembangunan industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan industri sangat berpotensi merusak lingkungan. Dampak negatif pembangunan industri dapat ditekan dengan berbagai macam peraturan perundangan yang sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri memperhatikan lingkungan, perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh karena itu yang paling baik adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa fungsi lingkungan sangat penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan. 1



Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan, didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan dengan baik. ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak ketiga, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik ketentuan-ketentuan di dalam standard ISO 14001. PT BASF Care Chemicals Indonesia merupakan perusahaan di bawah BASF Indonesia yang bergerak di bidang industri (produksi) dan distribusi bahan kimia yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.



PT BASF Care Chemicals Indonesia berusaha dalam memelihara sistem



pengelolaan lingkungan sesuai standart ISO 14001 dalam segala kegiatan operasionalnya. Komitmen terhadap lingkungan diwujudkan melalui peningkatan kinerja lingkungan dengan penerapan sistem manajemen lingkungann ISO 14001 dengan baik. Komitmen ini dibuktikan dengan perolehan sertifikat SML ISO 14001: 2004 yang dapat memberi jaminan, bahwa PT BASF Care Chemicals Indonesia telah melaksanakan dan menerapkan sistem manajemen lingkungan. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dalam dapat merumuskan



masalah 1. Bagaimanakah gambaran umum PT BASF Care Chemicals Indonesia? 2. Bagaimana penerapan produksi dalam Sistem Manajemen Lingkungan di PT BASF Care Chemicals Indonesia? 3. Bagaimana Pengolahan limbah dalam Sistem Manajemen Lingkungan PT BASF Care Chemicals Indonesia? 1.3



Tujuan



1.



Mengetahui bagaimana gambaran umum PT BASF Care Chemicals Indonesia.



2.



Mengetahui bagaimana penerapan produksi dalam Sistem Manajemen Lingkungan di PT BASF Care Chemicals Indonesia.



3.



Mengetahui bagaimana pengolahan limbah dalam Sistem Manajemen Lingkungan di PT BASF Care Chemicals Indonesia. 2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Gambaran Umum



2.1.1. Profil Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia PT BASF Care Chemicals Indonesia merupakan perusahaan di bawah BASF Indonesia yang bergerak di bidang industri (produksi) dan distribusi bahan kimia dasar dengan status penanaman modal asing (PMA) dari Jerman. PT BASF Care Chemicals Indonesia telah mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan ISO 14001 : 2004. Pelayanan teknis yang dilakukan untuk perawatan kimia ( care chemicals) dan polyurethans. Kegiatan utama yang dilakukan memproduksi bahan kimia dasar dengan produk utama berupa Sodium Lauryl Sulfates (SLS) dan Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES) yang berperan sebagai penurun teganagn permukaan pada industri pembuatan shampoo, sabun, pasta gigi, dan lain-lain 2.1.2. Lokasi Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia PT BASF Care Chemicas Indonesia berlokasi di Jalan raya Jakarta-Bogor KM 31,2, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Provinsi jawa Barat. Batas-batas lokasi : Sebelah Utara



: Kompleks TNI-AU Cisalak



Sebelah Selatan



: PT. Zona Aneka Kimia



Sebelah Timur



: Pemukiman penduduk



Sebelah Barat



: Jalan raya jakarta-Bogor



PT BASF Care Chemicas Indonesia memiliki lahan seluas 42.107 m2 dengan lahan tertutup sebesar 25.462,2 m2 dan Ruang Terbuka Hijau sebesar 16.842,8 m2 Tabel 2. 1 Penggunaan Lahan PT BASF Care Chemicals Indonesia Peruntukan Lahan



Luas (m2)



Persentase (%)



A.



Lahan Tertutup Bangunan



1.



Bangunan



16.001,4



38,00



2.



Jalan Parkir



5.249,75



12,46



Jumlah



21.250,89



50,46



B



Ruang Terbuka Hijau



1.



Area Tanaman dan Resapan



20.856,11



49,54



Jumlah



20.856,11



49,54



42.107



100



Total Sumber: PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016



3



2.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia Managing Director



Crop Crop Protection Protection (AP)



Performance Performance Materials (PM)



Textile Textile Chemicals Chemicals (EVX) (EVX)



Coatings Coatings (EC) (EC)



Disperion Disperion & & Pigment (ED) Pigment (ED)



Performance Performance Chemicals Chemicals (EV) (EV)



BCCI BCCI // Cimanggis Cimanggis Site Site



Legal



Paper Paper Chemical Chemical (EP) (EP)



Nutrion Nutrion & & Health Health (EN) (EN)



Cengkareng Cengkareng Site Site



Corps. Affair



Care Care Chemicals Chemicals (EM) (EM)



Monomers Monomers (CM) (CM)



Cikarang Cikarang Site Site



Intermediates Intermediates Catalys, Catalys, Petrochemicals Petrochemicals (CI, (CI, CC, CC, CP) CP)



Merak Merak Site Site



Finance



Special Project



HR, Adm & GA



MDP



EHS & Site Manajement



Construction Construction Chemicals Chemicals (EB) (EB)



Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Perusahaan PT BASF Care Chemicals Indonesia Sumber: PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016 2.1.4. Kebijakan Lingkungan PT BASF Care Chemicals Indonesia Manajemen BASF di Indonesia Berkomitmen atas kinerja menguntungkan yang berkelanjutan dengan menyediakan produk dengan mutu yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan serta harapan pelanggan sebagai bentuk program Responsible Care. Komitmen PT BASF Care Chemicals Indonesia mencangkup : -



Kepatuhan terhadap segala aturan BASF perundangna dan peraturan yang berlaku terkait perlindungan lingkungan, kesehatan, keselamatan kerja, dan keamanan



-



Meningkatkan kesadaran karyawan atas mutu, perlindungan lingkungan, kesehatan kesalamatan kerja, dan keamanan



4



-



Bertindak dengan penuh tanggung jawab dalam meminimalkan dampak buruk dari produksi, penyimpanan, pendistribusian, pengangkutan, dan keselamatan prduk bagi manusia dan lingkungan.



-



Mendukung pelanggan dalam menjalankan proses dengan aman dan ramah lingkungan dengan menyediakan informasi keselamatan produk



-



Berkonsentrasi pada nihil kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan mengeliminasai risiko yang signifikan, menjamin proses dan lingkungan kerja yang aman



-



Menekankan pada operasi pabrik yang aman dan mencegah kebakaran, ledakan tumpahan kimia, dan bahaya lainnya terhadap karyawan, operasional danlingkungan sekitar dengan cara mengidentifikasi area ungtuk meningkatkan kinerja keselamatan dan rancangan proses sampai pada operasi berkelanjutan dan pemeliharaan rutin.



-



Menekankan pada pencegahan pencemaran, peghematan energi, dan sumber daya alam dalam segala aktivitas, produk dan tahapan operasi



-



Mengupayakan adanya dialog terbuka, kesiapan tanggap darurat dengan karyawan dan masyarakat sekitar



-



Bertindak dengan tata cara yang bertangung jawab untuk mencegah kerugian terhadap perusahaan dengan menjaga keamanan properti, informasi dan reputasi perusahaan, melindungi karyawan terhadap segala jenis risiko keamanan dan memenuhi peraturan nasional dan internasional.



2.1.5. Sarana dan Prasarana PT BASF Care Chemicals Indonesia Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT BASF Care Chemicals Indonesia meliputi kantor, masjid, kantin, pos satpam, instalasi pengolahan air limbah (WWTP), laboratorium, tempat penyimpanan sementara limbah B3, klinik, ruang produksi, ruangan pembangkit (generator), warehouse, bengkel dan lainnya, sarana tersebut berguna dlam menjalankan aktivitas perusahaan termasuk dalam kegiatan produksi. 2.2



Diagram Alir Produksi dan Deskripsi Produk yang dihasilkan oleh PT BASF Care Chemicals Indonesia berupa bahan kimia



dasar yang berupa SLS dan SLES. Jumlah produk yang dihasilkan tergantung dari jumlah permintaan dari perusahaan yang akan menerima produk. Berikut merupakan kapasitas produksi yang dihasilkan setiap tahun.



5



Tabel 2. 2 Kapasitas Produksi PT BASF Care Chemicals Indonesia Tahun / Kapasitas



2013



2014



2015



2016



Senyatanya



40.336 MT



51.911 MT



39.551 MT



44.111 MT



Terpasang



80.000 MT



99.240 MT



99.240 MT



99.240 MT



Sumber: PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016 Kegiatan operasional PT BASF Care Chemicals Indonesia adalah produksi bahan dasar kimia yang akan didistribusi ke perusahaan-perusahaan yang akan dibuat sabun dan kosmetik. Proses produksi yang dihasilkan oleh PT BASF Care Chemicals Indonesia dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu: 1.



Produk SLS



2.



Produk SLES



2.2.1 Produksi SLS Produk SLS yang diproduksi PT BASF Care Chemicals Indonesia terbentuk padatan. Produk SLS dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu Texapon OCN dan Texapon OCP yang masing-masing berfungsi sebagai pemecah tegangan permukaan pada bahan kimia. Proses produksi SLS dapat diuraikan menjadi beberapa tahapan proses yaitu : 



Sulfasi (Sulfation) Tahap pertama adalah pembuatan SO3 dari sulfur. Sulfur cair akan dipanaskan dan



dikonversi menjadi SO3 dingin dan direaksikan dengan Raw Material pada reactor SLS. Reaksi yang dihasilkan merupaan asam yang akan dicampur dengan bahan kimia lain pada proses selanjutnya. 



Netralisasi Asam dari proses sulfasi selanjutnya dicampur ke dalam tangka Netralisasi SLS dengan



bahan kimia seperti Hidrogen Peroksida, Air, dan NaOH. Hasil netralisasi berupa produk padat yang akan dilakukan pengecekan QC. 



Pengecekan QC Dilakukan pengecekan QC sebelum produk jadi siap untuk dikemas agar sesuai dengan



standar perusahaan dan memenuhi kualitas produk yang telah ditentukan perusahaan. Pengecekan berupa pengecekan skala laboratorium. 



Pengemasan Pengemasan dilakukan dengan menggunakan mesin pengemas sehingga produk tidak



terkontaminasi bahan lain. Produk padat dikemas dengan menggunakan paper sack yang selanjutnya akan disimpan dalam Warehouse untuk dilakukan pendistribusian. 6



Sulfur Converter SO3



Raw Material



Sulfasi



Reaktor SLS



H2O2 Netralization Tank



NaOH



Netralisasi



Water Pengecekan QC



Solid SLS Sample Test QC Check



WWTP/ Third Party



Package



Pengemasa n



Gambar 2. 2 Proses Produksi SLS Sumber : PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016 2.2.2 Produksi SLES Produk SLES yang dihasilkan oleh PT BASF Care Chemicals Indonesia berbentuk liquid. Produk SLES yang dihasilkan berupa Texapon N7-dengan fungsi yang sama untuk memecah tegangan permukaan bahan kimia. Proses produksi SLES dapat diuraikan menjadi beberapa tahapan proses yaitu : 



Sulfasi Tahap pertama adalah pembuatan SO3 dari sulfur. Sulfur cair akan dipanaskan dan



dikonversi menjadi SO3 dingin dan direaksikan dengan Raw Material pada reactor SLS. Reaksi yang dihasilkan merupakan asap yang akan dicampur dengan bahan kimia lain pada proses selanjutnya. 7







Netralisasi Asam dari proses sulfasi selanjutnya dicampur ke dalam tangka Netralisasi SLS dengan



bahan kimia seperti Hidrogen Peroksida, Air, dan NaOH. Hasil netralisasi berupa produk pasta (liquid). 



Pengecekan QC Dilakukan pengecekan QC sebelum produk jadi siap untuk dikemas agar sesuai dengan



standar perusahaan dan memenuhi kualitas produk yang telah ditentukan perusahaan. Pengecekan berupa pengecekan skala laboratorium. 



Pengemasan Pengemasan produk pasta (liquid) juga dilakuka menggunakan mesin dengan kemasan



berupa drum maupun storage tank. Drum akan disimpan dalam Warehouse yang selanjutnya akan didistribusikan.



8



Sulfur Converter SO3



Raw Material



Sulfasi



Reaktor SLES



H2O2 Netralization Tank



NaOH



Netralisasi



Water Pengecekan QC



Solid SLES Sample Test QC Check



WWTP/ Third Party



Package



Pengemasan



Gambar 2. 3 Proses Produksi SLES (Tex. N7-) Sumber : PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016



9



2.3



Diagram Sumber Limbah dan Pengelolaan Limbah



2.3.1. Pengelolaan Limbah Padat Limbah padat PT BASF Care Chemicals Indonesia berasal dari kegiatan penyimpanan bahan, kantor, dan sampah taman. Limbah padat yang dihasilkan sebagian besar berupa limbah B3 (packaging bahan kimia). sisanya merupoakan limbah padat domestik dari aktivitas kantor, taman, dan aktivitas lainnya. Pada seluruh bagian perusahaan telah disediakan dua jenis tong sampah , tong sampah limbah B3 dan tong sampah limbah non B3 disimpan di TPS nonContaminated Waste, sementara sampah terkontaminasi B3 dikemas kemudian disimpan dan dikelola oleh pihak ketiga berizin PT PPLI. 2.3.2. Pengelolaan Limbah Cair Limbah cair yang dihasilkan oleh PT BASF Care Chemicals Indonesia berasal dari kegiatan domestik. Limbah cair yang dihasilkan harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan sehingga memenuhi baku mutu peraturan terkait. Kegiatan proses produksi menghasilkan air limbah surfactant yang diolah dengan menggunakan pengolahan biologis menggunakan bakteri Nitrocomonas dan Nitrobacter. Sedangkan limbah cair domestik berasal dari kegiatan kamar mandi, kantin, dan aktivitas lainnya dilakukan penampungan terpisah dengan limbah proses produksi. PT BASF Care Chemicals Indonesia memiliki WWT (Waste Water Treatment) dengan unit, yaitu limbah surfant diolah dengan bak ekualisasi , bak aerasi, bio-settling, sand filter, dan mixing point sementara limbah non-surfant diolah dengan bak ekualisasi, PCT Unit, PCT Settling dan filter press. Berikut merupakan diagram proses pengolahan limbah cair di WWT PT. BASF Care Chemicals Indonesia.



10



Dari Cooling Tower dan Boiler setelah netralisasi + Scrubber



Ammonia Stripper Cleaning TTD Waste Surfactant Waste



Bak Ekualisasi Surfactant 150m3



Bak Aerasi I 535 m3



Bio-Settling I



SO3 Waste Cleaning TTD2 Waste Bak Aerasi II 154 m3



Cleaning TTD2 Waste



Bak Ekualisasi non-Surfactant 40 m3



Bio-Settling II Sand Filter



Mixing Point



Effluent



PCT Settling



PCT Unit



Bak Ekualisasi Surfactant Disposal pihak ketiga



PCT Settling Sludge



Gambar 2. 4 Proses Pengolahan Limbah Cair Sumber : PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016 11



Instalasi Pengolahan Air Limbah (Waste Water Treatment Plant) pada PT BASF Care Chemicals Indonesia terdiri dari : 1.



Bak ekualisasi surfactant Berfungsi untuk meratakan kualitas air limbah yang berasal dari proses produksi yang akan diolah pada proses selanjutnya dengan pengadukan supaya tidak terjadi fluktuasi dan menjaga kontinuitas proses pengolahan limbah.



2.



Bak aerasi 1 Berfungsi untuk mengolah air limbah secara biologis dengan menggunakan bakteri aerob. Suplai oksigen untuk metabolisme bakteri dilakukan dengan memnerikan udara ke dalam bak melalui aerator. Udara dari aerator dikontrol melalui aerator. Udara dari aerator dikntrol melalui controller agar tetap terjaga keseimbangan oksigen yang di butuhkan dalam pengolahan biologis.



3.



Bio-Settling 1 Berfungsi sebagai pengendapan dari proses biologis yang dihasilkan oleh bak Bak Aerasi I. Endapan dan bakteri yang terbawa akan di salurkan kembali ke bak aerasi I



4.



Bak Aerasi II Berfungsi untuk melakukan pengolahan secara biologis. Dengan menggunakan bakteri aerob sehingga dapat memenuhi baku mutu air limbah dan aman untuk dibuang ke badan air.



5.



Bio-Settling II Berfungsi sebagai pengendapan dari proses biologis yang dihasilkan Bak Aerasi II. Endapan dan bakteri yang terbawa akan di salurkan kembali ke Bak Aerasi II



6.



Sand Filter Befungsi untuk menyaring air limbah dan bio-settling II, media pasir silika. Saat proses fiultrasi, air mengalir dari bagian atas ke bagian bawah tangki yang selanjutnya ke mixing point.



7.



Mixing Point Berfungsi sebagai titik pengecekkan sampel ( sampling point) terhadap effluent IPAL. Air dari cooling tower dan boiler akan dialirkan ke mixing point setelah dilakukan netralisasi



8.



Bak Flokulasi Non-Surfactant Berfungsi untuk mengumpulkan dan meratakan kualitas air limbah domestik (tidak mengandung surfactant) yang akan diolah pada proses selanjutnya 12



9.



PCT Unit Berfungsi sebgai visualisasi air limbah dari bak ekualiasasi mom-surfactant agar dapat diendapkan dengan flocculant.



10.



PCT Settling Berfungsi sebagi proses pengendapan padatan yang ada didalam air limbah. Air limbah akan terpisah dengan padatannya, selanjutnya air akan disalurkan ke Bak Ekualisasi Surfactant sementara padatan akan di pompa ke dalam filter press.



11.



Filter Press Berfungsi untuk mengurangi kandungan kadar air dalam sludge yang dihasilkan oleh Instansi Pengolahan Air limbah. Sludge yang sudah hilang kadar airnya akan di letakkan dalam jumbo bag untuk diserahkan kepada pihak ketiga sebagai limbah B3.



2.3.3. Pengelolaan Emisi Udara Gas buang yang menimbulkan sumber emisi pada area PT BASF Care Chemicals Indonesia dikelola dengan baik. Sumber emisi yang dihasilkan berasal dari generator set, boiler gas, dan scrubber. Untuk generator set hanya digunakan saat terjadi pemadaman listrik, sehingga tidak selalu menghasilkan gas buang. Boiler gas dan scrubber digunakan untuk menunjang proses produksi. 2.3.4. Pengelolaan Limbah B3 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan jenis limbah yang harus ditangani dengan tepat dan benar karena dapat membahayakan lingkungan bila terkontaminasi langsung limbah B3 tersebut. Sumber limbah B3 dari PT BASF Care Chemicals Indonesia yaitu hasil proses produksi dan luar proses produksi. Masa penyimpanan limbah yaitu 90 hari. a.



Sumber Timbulan Limbah B3 Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi PT BASF Care Chemicals



Indonesia merupakan sumber limbah cair B3. Sementara kegiatan di luar proses produksi merupakan sumber limbah padat B3. Berikut adalah jenis limbah yang dihasilkan PT BASF Care Chemicals Indonesia.



13



Tabel 2. 3 Karakteristik Limbah B3 di PT BASF Care Chemicals Indonesia No. Jenis



Sumber



Sifat



1



Sludge WWT



IPAL



Beracun



2



Sludge Ex. Pit



Produksi



Beracun



3



Contaminated Packaging



Produksi



Beracun



4



Lampu TL Bekas



Engineering



Beracun



5



Sulfonic Acid



Produksi



Korosif



6



Production Waste (Product out of Spec)



Produksi



Beracun



7



Sulfur



Produksi



Beracun



8



Limbah Laboratorium



9



Used Oil



Korosif Engineering



Beracun



Sumber: PT BASF Care Chemicals Indonesia, 2016 b.



Pewadahan Limbah B3 Pewadahan limbah B3 dilakukan setelah melakukan proses pemilihan limbah B3.



Pemilahan terdiri dari limbah non B3, limbah B3 (padat dan cair). Di setiap ruangan memiliki tipe pemilahan dan pewadahan yang sama berupa tong sampah berwarna oranye (B3) dan kuning (non-B3). Di samping itu, pewadahan limbah cair B3 yang berasal dari proses produksi diberi wadah drum yang terhubung dengan alat produksi sehingga tidak terjadi ceceran limbah cair B3 dalam area produksi. Sementara pewadahan untuk Sludge WWT menggunakan jumbo bag yang diletakkan di bagian bawah filter press dari IPAL.



Gambar 2. 5 Pewadahan Limbah B3 menggunakan (a) Jumbo Bag (b) Drum c.



Pengumpulan dan Pengangkutan Internal Setelah dilakukan pewadahan, limbah B3 padat dan cair akan dikumpulkan di Tempat



Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3. Pengangkutan ke dalam TPS Limbah B3 dilakukan saat limbah dalam wadah telah terisi penuh dan ditutup dengan rapat. Pengangkutan internal 14



dilakukan dengan menggunakan forklift untuk masing-masing sumber timbulan ke TPS limbah B3.



Gambar 2. 6 Pengangkutan Internal Menggunakan Forklift d.



Penyimpanan Sementara Limbah B3 Limbah B3 yang telah dikemas akan dilaporkan kepada operator untuk didata limbah B3



yangmasuk setelah itu akan diangkut dan disimpan pada TPS Limbah B3 yang terletak pada titik kordinat 06° 25’ 5” LS dan 106 ° 51’ 22” BT dan dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, sistem sirkulasi udara dan drainase yang baik guna mencegah terjadinya bencana.



Gambar 2. 7 TPS Limbah B3 PT BASF Care Chemicals Indonesia e.



Penandaan Limbah B3 Penandaan limbah padat B3 bertujuan untuk memberikan informasi kepada para petugas



yang melakukan pengelolaan limbah B3 baik pada proses pewadahan, pengumpulan pengangkutan dan penyimpanan. Informasi yang terdapat pada tanda tersebut adalah mengenai jenis dan sifat limbah. Pada PT BASF Care Chemicals Indonesia telah melakukan penandaan untuk limbah B3 cair yang disimpan dalam drum maupun ib. penandaan dilakukan dengan mencantumkan nama limbah serta karakteristiknya.



15



BAB 3 PENUTUP 3.1



Kesimpulan Dasi hasil pembahasan yang telah di sampaikan di pembahasan dapat disimpulkan :



 PT BASF Care Chemicals Indonesia merupakan perusahaan di bawah BASF Indonesia yang bergerak di bidang industri (produksi) dan distribusi bahan kimia dasar yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. PT BASF Care Chemicals Indonesia telah mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 dan ISO 14001 : 2004. sertifikat SML ISO 14001: 2004 yang dapat memberi jaminan, bahwa PT BASF Care Chemicals Indonesia telah melaksanakan dan menerapkan sistem manajemen lingkungan.  Kegiatan produksi yang dilakukan oleh oleh PT BASF Care Chemicals Indonesia berupa bahan kimia dasar yang berupa SLS dan SLES. Proses produksi tersebut masing masing terdiri dari Sulfasi (Sulfation), Netralisasi, Pengecekan QC, dan Pengemasan.  Pengelolaan Limbah pada PT BASF Care Chemicals Indonesia meliputi pengelolaan limbah padat, limbah cair, emisi udara dan limbah B3 3.2



Saran Dengan telah terverifikasinya ISO : 14001 : 2004 pada PT BASF Care Chemicals Indonesia harus dijadikan komitmen yang kuat dalam menjaga dan menerapkan sistem manajemen lingkungan, terutama pada saat proses produksi, serta selalu berupaya dalam meningkatkan sistem manajemen lingkungan seiring berjalannya waktu secara berkelanjutan agar mendapatkan kualitas yang lebih baik lagi.



16



DAFTAR PUSTAKA Munkar, Galih. 2017. Laporan Kerja Praktik Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT BASF Care Chemicals Indonesia. Universitas Diponegoro: Semarang Syadullah, M. (2011). “Menuju efisiensi energi”. Bisnis Indonesia, 21 April 2011. Jakarta.



17