Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Hasil Tani Gabah Menggunakan Metode AHP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Hasil Tani Gabah Menggunakan Metode AHP



MAKALAH MATA KULIAHANAJEMEN LOGISTIK DAN RANTAI PASOK



Oleh : Aliffa Novanti 11917036



Dosen Pengampu: Dr. Heri Rahman, S.P., M.P.



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PASCA PANEN SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2021



A. Core Problem Jurnal berjudul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Hasil Tani Gabah Menggunakan Metode AHP menjelaskan tentang perusahaan PB. Hikmat Tiga Berlian yang merupakan pabrik beras terbesar di Sulawesi Selatan. PB. Hikmat Tiga Berlian melayani pembelian skala besar, kecil, dan eceran dengan harga kompetitif. Selama ini, PB. Hikmat Tiga Berlian memilih supplier bahan baku gabah secara manual dan kurang objektif, tetapi saat perusahaan menjadi lebih besar, semakin banyak supplier yang ingin menyuplai hasil panennya kepada PB. Hikmat Tiga Berlian. Metode pemilihan supplier sangat dibutuhkan, sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Tentunya, metode yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga implementasinya efektif dan efisien.



B. Problem Solution Pemilihan dan evaluasi calon supplier PB. Hikmat Tiga Berlian menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) yang merupakan metode pengolhan data secara kuantitatif. Ada tiga keuntungan dalam menggunakan metode AHP menurut Kosasi dan Yuliani (2014), dalam memilih supplier yaitu penerapannya dalam masalah empiris mengarah ke soulusi intuitif, hasilnya tidak mudah dimanipulasi, dan dalam masalah keputusan memungkinkan dalam membangun kepentingan relatif dari sejumlah kriteria. Metode AHP menggunakan bantuan struktur hierarkis dalam mempresentasikan tipe hubungan ketergantungan fungsional yang sederhana dan berurutan, sehingga pemakaiannya cenderung lebih memudahkan perusahaan sederhana seperti PB. Hikmat Tiga Berlian.



C. Article Objectives Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemilihan supplier gabah di PB. Hikmat Tiga Berlian menggunakan metode AHP.



D. Discuss Tahap pertama, PB. Hikmat Tiga Berlian membuat struktur hierarki berdasarkan kriteria yang ditenukan oleh manajer procurement, yaitu Kadar Air, Kadar Hampa, Harga, Jarak Lahan, dan Transportasi. Struktur yang terbentuk adalah sebagai berikut:



Gambar 1 Struktur hierarki AHP di PB. Hikmat Tiga Berlian.



Tahap dua, PB. Hikmat Tiga Berlian. melakukan analisis informasi yang didapatkan dari calon supplier melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan pembagian kuesioner. Analisis dilakukan untuk memberikan kode calon supplier, data kriteris, dan data subkriteria (mengandung bobot/nilai dari suatu kriteria). Hal ini digunakan untuk mempermudah penilaian dari calon supplier berdasarkan nilai dari kriteria yang telah ditentukan. Tabel 1 Datakode supplier



Tabel 2 Data kriteria



Tabel 3 Data subkriteria



Tahap tiga, perusahaan menentukan prioritas kriteria. a. Menentukan prioritas kriteria 1. Membuat matriks perbandingan berpasangan. Nilai perbandingan kriteria ini dibuat matriks berdasarkan perbandingan kepentingan kriteria sesuai baris dan kolom. Tabel 4 Matriks perbandingan berpasangan



2. Membuat matriks nilai kriteria. Nilai kriteria dihitung berdasarkan persamaan berikut: π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘  π‘˜π‘œπ‘™π‘œπ‘š π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘’ =



nilai baris dan kolom lama π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘˜π‘œπ‘™π‘œπ‘š π‘™π‘Žπ‘šπ‘Ž



Tabel 5 Matriks nilai kriteria



Kemudian dihitung prioritas, menggunakan persamaan: 𝑀𝑖 =



jumlah baris π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘Ÿπ‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› (5)



Tabel 6 Prioritas kriteria



3. Membuat matriks penjumlahan tiap baris. Nilai didapatkan dari perkalian antara prioritas dengan nilai hasil perbandingan berpasangan. Tabel 7 Matriks penjumlahan tiap baris



4. Perhitungan rasio konsistensi Nilai didapatkan dengan cara membagi jumlah matriks tiap baris dengan nilai prioritas kriteria. Selanjuutnya mencari nilai Ξ»max, CI, dna CR, dengan banyak kriteria (n) = 5. Ξ»max =



jumlah hasil π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘˜π‘Ÿπ‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› (5) (Ξ»max βˆ’ n) π‘›βˆ’1 CI CR = 𝐼𝑅



CI =



Jika nilai CR < 0,1 maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut dapat diterima. b. Menentukan prioritas subkriteria 1. Menghitung prioritas tiap subkriteria. Nilai didapatkan menggunakan langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Tabel 8 Matriks perbandingan subkriteria Kadar Air



Tabel 9 Matriks nilai subkriteria Kadar Air



c. Menghitunga hasil perankingan Nilai ini didapatkan dengan sinkronisasi antara nilai prioritas kriteria dan subkriteria masing-masing calon supplier dan membuatnya dalam matriks yang mudah dibaca. Nilai maisng-masing calon supplier kemudian dijumlahkan dan diurutkan berdasarkan nilai tertinggi. Jumlah tertinggi menunjukkan bahwa kualifikasi calon supplier paling mendekati kriteria yang diinginkan oleh perusahaan, dalam jurnal ini adalah PB. Hikmat Tiga Berlian. Tabel 10 Matriks hasil



Tabel 11 Data supplier



Tabel 12 Hasil perankingan supplier



E. Critical Review Dalam jurnal ini hanya membahas satu metode pemilihan supplier, tanpa membandingkannya dengan metode lain. Meskipun telah dijelaskan mengapa peneliti memilih metode AHP untuk memilih supplier gabah di PB. Hikmat Tiga Berlian, tetapi lebih baik untuk membandingkan hasil pemilihan menggunakan metode lain. Selain itu, tidka dijelaskan mengapa perusahaan memilih lima kriteria untuk dinilai dari supplier. Pembaca mungkin sulit untuk menentukan kriteria apa saja yang diperlukan untuk menilai calon supplier. Selanjutnya, mungkin bisa dijelaskan masing-masing kriteria dan hubungannya dengan kepentingan perusahaan seperti yang dilakukan oleh Wardhana dan Prastawa (2018).



F. Conclusion Metode AHP cocok untuk digunakan oleh perusahaan sederhana (skala kecil) yang tidak memerlukan banyak kriteria untuk dipertimbangkan. Metode AHP merupakan metode paling sederhana, sehingga memudahkan pemilihan supplier bagi perusahaan sederhana dan rintisan. Dari hasil perhitungan, supplier yang paling mendekati keriteria yang diinginkan PB. Hikmat Tiga Berlian adalah supplier Ramli, yang merupakan supplier dengan jumlah total paling tinggi.



G. Daftar Pustaka Hasan, P., Wierfi, A. D., Neno, F. E., & Kusrini, K. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Suplier Hasil Tani Gabah Menggunakan Metode AHP. SISFOTENIKA, 9(2), 180-191. Kosasi, S., & Yuliani, I. D. A. E. (2014). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sales Promotion Girl. Jurnal Eksplora Informatika, 4(1), 33-42. Wardhana, D. A. K., & Prastawa, H. (2018). Analisis Pemilihan Supplier Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus: UMKM Diana Bakery). Industrial Engineering Online Journal, 6(4).