Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Laboratorium-3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABORATORIUM”



Kelompok 2 Tingkat 3 TLM



TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2020



“SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABORATORIUM”



Karya Tulis Ilmiah Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Manajemen Laboratorium Program Diploma III Teknologi Laboratorium Medis



Disusun Oleh : Tingkat 3 1. Alifya Anidya Nina 2. Ayu Wulansari 3. Bella Silvia 4. Endah Handayani 5. Erlin Cahya Ningrum 6. Ermala 7. Opi Khopipah



TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2020



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Makalah dengan judul



“SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABORATORIUM”



Disusun oleh : Kelompok 2 Tingkat 3 TLM Telah diperiksa dan disetujui



Pembimbing I



Pembimbing II



Diana Rianawati, ST, M.Kes



Bagus M. Ihsan, M.Kes NUP. 063241092010519



NIP. 196710051988031003



Mengetahui, Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten



Nining Kurniati, S.Pd, M.Kes NIP.195909191980032002



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH Makalah ini telah diujikan pada Sidang Karya Tulis Ilmiah



Program Pendidikan Diploma III Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten Tanggal :



“SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABORATORIUM”



Disusun oleh : Kelompok 2 Tingkat 3 TLM Penguji : Tanda Tangan Ketua Penguji



Anggota Penguji I



Anggota Penguji II



: H. Ahmad Arief, SKM, M.Kes NIP. 196710051988031003 (



)



(



)



(



)



: Bagus Muhammad Ihsan, M.Kes NUP. 063241092010519



: Cecep Dani Sucipto, SKM, M.Sc NIP. 197308061998031002



Judul



: SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABORATORIUM



Nama



: Kelompok 2 Tingkat 3 TLM



ABSTRAK Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan cara dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut seefisien dan seefektif mungkin. Manajemen laboratorium adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan di laboratorium, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. dalam manajemen laboratorium terkandung pengelolaan terhadap laboratorium sebagai tempat praktikum yang secara rinci terdiri dari alat dan bahan kimia sarana prasarana laboratorium, dan proses pelaksanaan praktikum. fungsi manajemen adalah sebagai rangkaian kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang lain (Sudjana, 2000:19)Sejalan dengan perkembangan jaman, maka para pakar mengemukakan berbagai fungsi manajemen. Menurut Terry (dalam Salirawati, 2012:6), Fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling yang disingkat POAC. Perencanaan (Planning) merupakan salah satu bagian yang sangat penting, karena perencanaan yang matang akan lebih memungkinkan tercapainya tujuan yang diharapkan Kata Kunci



: Perencanaan, Manajemen Laboratorium.



Title



: PLANNING AND CONTROL SYSTEM LABORATORY



Name : Group 2- 3 TLM



ABSTRACT



Planning is the process of determining the goals or objectives to be achieved and determining the means and resources needed to achieve these goals as efficiently and effectively as possible. Laboratory management is the special ability and skills to carry out an activity in the laboratory, either with other people or through other people in achieving certain goals. Laboratory management contains the management of the laboratory as a practicum, which in detail consists of chemical equipment and laboratory infrastructure, and the process of practicum implementation. management function is a series of reasonable activities that have been determined and have an interdependent relationship with one another (Sudjana, 2000: 19) In line with the times, experts suggest various management functions. According to Terry (in Salirawati, 2012: 6), the management function is Planning, Organizing, Actuating, and Controlling, abbreviated as POAC. Planning is a very important part, because careful planning will make it more possible to achieve the expected goals Keywords: Planning, Laboratory Management.



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia -Nya sehingga penyusunan Makalah ”Sistem Perencanaan dan Pengendalian Laboratorium” dapat selesai tepat pada waktunya.  Penyusunan Makalah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan Tugas Mata kuliah Manajemen Laboratorium Program Studi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Banten. Dalam penyusunan Makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu , penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dan Saudara/I : 1. Bapak Dr. H. Khayan, SKM, M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten. 2. Ibu Nining Kurniati, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, yang mendukung dalam pelaksanaan pembuatan karya tulis ilmiah. 3. Orang tua dan keluarga yang saya cintai atas segala dukungan, do’a serta rasa pengertian yang senantiasa tercurahkan sehingga makalah dapat selesai pada waktunya. 4. Para sahabat dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat serta motivasi demi terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang dapat membawa perbaikan kedepannya. Semoga segala pemikiran yang tertuang dalam Karya Tulis Ilmiah ini bisa memberikan manfaat bagi siapapun yang menggunakannya. Tangerang, 10 Mei 2020                                                                                               Penulis i



DAFTAR ISI



LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A.



Latar Belakang.............................................................................................1



B.



Rumusan Masalah........................................................................................2



C.



Tujuan Penelitian.........................................................................................2



D.



Manfaat Penelitian.......................................................................................2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3 A.



Tinjauan Pustaka..........................................................................................3



B.



Kerangka Pemikiran.....................................................................................3



C.



Kerangka Konsep.........................................................................................3



D.



Hipotesis.......................................................................................................3



E.



Definisi Operasional.....................................................................................3



BAB III PEMBAHASAN........................................................................................5 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................19 A.



Kesimpulan................................................................................................19



B.



Saran...........................................................................................................19



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar.1 1 Sistem Perencanaan Laboratorium.........................................................4 Gambar.1 2 Sistem Pengendalian Laboratorium.......................................................4



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen laboratorium adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan di laboratorium, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. dalam manajemen laboratorium terkandung pengelolaan terhadap laboratorium sebagai tempat praktikum yang secara rinci terdiri dari alat dan bahan kimia sarana prasarana laboratorium, dan proses pelaksanaan praktikum. fungsi manajemen adalah sebagai rangkaian kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang lain (Sudjana, 2000:19) Sejalan



dengan



perkembangan



jaman,



maka



mengemukakan berbagai fungsi manajemen. Menurut



para



pakar



Terry (dalam



Salirawati, 2012:6), Fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling yang disingkat POAC. Perencanaan (Planning) merupakan salah satu bagian yang sangat penting, karena perencanaan yang matang akan lebih memungkinkan tercapainya tujuan yang diharapkan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan cara dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan sebagai proses menganalisis situasi, menetapkan tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang dan menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut. Berteman dan Zeithami (dalam Salirawati, 2012:7) mengungkapkan bahwa dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang satu sama lain saling berhubungan. Ketiga kegiatan tersebut yaitu perumusan tujuan yang ingin dicapai, pemilihan program untuk mencapai tujuan dan identifikasi pengerahan sumber daya



3



2



yang tersedia. Perencanaan dapat pula dianggap suatu seri dari langkah-langkah atau tahapan yang dapat diikuti secara sistematis. A. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “Sistem Perencanaan dan Pengendalian Laboratorium” B. TUJUAN PENELITIAN 1.



Tujuan Umum Untuk mengetahui apa itu sistem perencanaan laboratorium, unsurunsur pada perencanaan laboratorium dan sistem pengendalian laboratorium



2.



Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui sistem perencanaan laboratorium b. Untuk mengetahui pengendalian di laboratorium c. Untuk mengetahui unsur-unsur perencanaan di laboratorium



C. MANFAAT PENELITIAN Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Manfaat untuk institusi pendidikan Manfaat untuk institusi pendidikan yang diharapkan dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah pengelolaan laboratorium yang lebih optimal, kegiatan praktikum di laboratorium lebih teratur dan tertib, perencanaan pengendalian laboratorium dapat lebih tepat. Serta institusi dapat mendukung



pengembangan



potensi



mahasiswa



dalam



sistem



laboratorium. 2. Manfaat untuk mahasiswa Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang sistem perencanaan dan pengendalian laboratorium serta unsur-unsur perencanaan yang ada di Laboratorium.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.



Tinjauan Pustaka Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative. Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencakan konsep dari suatu laboratorium itu sendiri. Pengendalian manajemen merupakan proses untuk memotivasi dan memberi semangat anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Anthony,Dearden,Bedford yang diterjemahkan oleh Agus Maulana (1985:11)



B.



Kerangka Pemikiran Tidak ada



C.



Kerangka Konsep Tidak ada



D.



Hipotesis Tidak ada



E.



Definisi Operasional Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan cara dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan sebagai proses menganalisis situasi, menetapkan tujuan



3



4 yang akan dicapai di masa yang akan datang dan menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut. Sistem Pengendalian Manajemen. Menurut Mulyadi (2001 : 183), struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hierarki wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan bagian tertentu kepada manajemen yang lebih bawah, agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang manfaat.



BAB III PEMBAHASAN A. SISTEM PERENCANAAN LABORATORIUM Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan



untuk



mencapai



tujuan



yang



telah



ditentukan



secara



efektif



dan



efisien.Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencakan konsep dari suatu laboratorium itu sendiri. Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang akan dilakukan dimasa mendatang, kapan, dimana, bagaimana dan siapa yang akan melakukan. Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalahmasalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyuun langkahlangkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Manfaat Sebuah Perencanaan : 1. Tujuan yang ingin dicapai organisasi dan cara pencapaiaan nya 2. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhka 3. Jenis dan jumlah staff yang diinginkan, dan uraian tugas nya 4. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan 5. Bentuk dan standar pengawasan yang dilakukan Keuntungan Dari Perencanaan : 1. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam efektifitas organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat dilakukan secara teratur 2. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produktif 3. Pernecanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan yang telah dicapai karena dalam perencanaan ditetapkan berbagai standar 5



6 4. Perencanaan memberikan sesuatu landasan pokok fungsi management lainnya, terutama untuk fungsi pengawasan. Kelemahan dari perencanaan 1. Perencanaan mempunyai keterbatasan pengukuran informasi dan fakta-fakta di masa yang akan datang dengan tepat 2. perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pemimpin dan staff karena harus menunggu dan melihat hasil yang akan dicapai 3. perencanaan menghambat timbulnya inisiatif 4. perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana 5. perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh oleh staff batasan perencanaan Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternatif tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan organisasi Langkah-langkah Perencanaan 1.



Analisis situasi Langkah pertama proses penyusunan perencanaan langkah ini dilakukan dengan analisis data laporan yang dimiliki oleh organisasi atau kajian laporan lembaga lain yang datanya dibutuhkan observasi dan wawancara



2.



Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya kesengajaan yang dapat diamati antara situasi atau kondisi yang terjadi dengan situasi atau kondisi yang diharapkan atau kesengajaan yang dapat diukur antara hasil yang mampu dicapai dengan tujuan atau target yang diinginkan



3.



Menentukan tujuan program setelah prioritas masalah kesehatan ditetapkan manajer program menetapkan tujuan program semakin jelas rumusan masalah kesehatan masyarakat dengan menggunakan kriteria di atas akan semakin mudah menyusun tujuan program



4.



Mengkaji hambatan dan kelemahan program



7 mengkaji kembali hambatan dan kelemahan program yang pernah dilaksanakan Tujuannya adalah untuk mencegah dan mewaspadai timbulnya hambatan berupa selain mengkaji hambatan yang pernah dialami juga dibahas prediksi kendala dan hambatan yang mungkin akan terjadi di lapangan pada saat program dilaksanakan Setelah semua hambatan dianalisis kemudian ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut : a. susun daftar semua hambatan b. pilih hambatan dan kendala yang dapat dihilangkan mana yang dianggap sebagai Tantangan untuk dimodifikasi atau dikurangi dan mana yang sama sekali tidak dapat dihilangkan c. kaji kembali tujuan operasional kegiatan yang sudah disusun tetapi tetap waspada terhadap hambatan dan kendala di lapangan Menyusun rencana kerja operasional format sebuah RKO lengkap terdiri dari : 1. Alasan utama disusun (Mengapa organisasi ini dilaksanakan) 2. Tujuan (apa yang ingin dicapai) 3. Kegiatan program (Bagaimana cara mengerjakannya) 4. Pelaksanaan dan sasarannya (siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatan program) 5. Sumber daya pendukung 6. Tempat (di mana kegiatan akan dilaksanakan) 7. Waktu pelaksanaan (Kapan kegiatan akan dikerjakan)



B. SISTEM PENGENDALIAN LABORATORIUM Pengendalian manajemen merupakan proses untuk memotivasi dan memberi semangat anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Anthony,Dearden,Bedford yang diterjemahkan oleh Agus Maulana (1985:11) a. Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen. Pengendalian manajemen meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha guna mencapai tujuan organisasi, maupun tindakan untuk mengoreksi unjuk kerja yang tidak



8 efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen yang berbeda diperlukan untuk situasi yang berbeda. Menurut Anthony, Dearden, dan Bedford (Agus Maulana, 1992 : 15) Sistem Pengendalian Manajemen mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Sistem pengendalian manajemen difokuskan pada program dan pusat–pusat tanggung jawab. 2. Informasi yang diproses pada sistem pengendalian manajemen terdiri dari 2 (dua) macam : a. Data terencana dalam bentuk program, anggaran, dan standar. b. Data aktual mengenai apa yang telah atau yang sedang terjadi, baik di dalam maupun diluar organisasi. 3. Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem organisasi total dalam arti bahwa sistem ini mencakup semua aspek dari operasi organisasi. Fungsinya adalah membantu manajemen menjaga keseimbangan semua bagian operasi dan mengoperasikan organisasi sebagai suatu kesatuan yang terkoordinasi. 4. Sistem pengendalian manajemen biasanya berkaitan erat dengan struktur keuangan, dimana sumber daya dan kegiatan–kegiatan organisasi dinyatakan dalam satuan uang atau moneter. 5. Aspek–aspek perencanaan dari sistem pengendalian manajemen cenderung mengikuti pola dan jadwal tertentu. 6. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang terpadu dan terkoordinir dimana data yang terkumpul untuk berbagai kegunaan dipadukan untuk saling dibandingkan setiap saat pada unit organis. b. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen. Struktur organisasi merupakan salah satu syarat dalam penerapan Sistem Pengendalian Manajemen. Menurut Mulyadi (2001 : 183), struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hierarki wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan bagian tertentu kepada manajemen yang lebih bawah, agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang manfaat. Untuk mencapai suatu tujuan organisasi, struktur organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga wewenang, tanggung jawab dan peran pimpinan jelas.



9



Tanggung jawab timbul akibat adanya pendelegasian wewenang dari suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Pendelegasian wewenang ini menuntut manajer yang lebih rendah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan



wewenang



kepada



manajer



atasnya.



Untuk



dapat



dimintai



pertanggungjawaban, manajemen tingkat lebih rendah harus mengetahui dengan jelas wewenang apa yang didelegasikan kepadanya oleh atasannya. c. Proses Sistem Pengendalian Manajemen. Proses sistem pengendalian manajemen meliputi tahap–tahap : a. Pemrograman. Pemograman adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan organisasi serta perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk masingmasing program dll ( Anthony, Dearden, Bedford ; 1993 : 5) b. Penganggaran. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, perusahaan-perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar dengan jenis kegiatan dan volume kegiatan yang meningkat. Keadaan itu menjadikan proses perencanaan dan pengendaliannya menjadi tidak sederhana.



Untuk



membantu



manajemen



dalam



mengelola



perusahaan



maka



digunakanlah anggaran sebagai sistem perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan. c. Pelaksanaan Setelah menyusun anggaran, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan dan pengukuran. Dalam tahap ini anggaran dilaksanakan oleh manajer pusat pertanggung jawaban, dan akuntansi bertanggung jawab mencatat masukan yang sesungguhnya diperoleh oleh pusat pertanggungjawaban. Data yang mdikelompokkan menurut program digunakan sebagai dasar pemograman yang akan datang, sedangkan data yang dikelompokkan menurut pusat pertanggung jawaban digunakan untuk mengukur prestasi kerja manajer pusat tanggung jawab.



10



d. Pelaporan dan analisis. Tahap terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah pelaporan dan analisis. Dalam tahap ini data akuntansi yang sudah terkumpul menurut program dan menurut pusat pertanggung jawaban disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Dalam laporan keuangan tidak hanya disajikan informasi akuntansi saja, namun meliputi pula informasi non akuntansi. Laporan tersebut dimaksudkan untuk memberitahukan kepada para manajer mengenai apa yang sedang berlangsung dalam pusat pertanggung jawaban yang mereka pimpin dan juga untuk menjamin koordinasi kegiatan antar pusat pertanggung jawaban. Laporan atas kinerja pusat pertanggung jawaban juga digunakan sebagai dasar untuk pengendalian. Pengendalian ini berupa analisis terhadap penyimpangan dari pelaksanaan anggaran dan penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan. Atas dasar hasil analisis, manajer pusat pertanggung jawaban dapat segera merumuskan tindakan perbaikan berupa perbaikan pelaksanaan, perbaikan anggaran, perbaikan program, atau perumusan kembali strategi untuk pencapaian tujuan perusahaan. d. Perangkat-perangkat manajemen laboratorium Pengendalian Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen laboratorium yaitu : 1. Tata ruang (lab lay out) 2. Alat yang baik dan terkalibrasi 3. Lab. Infrastruktur 4. Lab. Administrasi 5. Lab. Inventory & Security 6. Lab. Safety Use 7. Lab. Organisasi 8. Budget-fasilities 9. Disiplin yang tinggi 10. Skill (Keterampilan) 11. Peraturan Dasar 12. Penanganan masalah Umum



11 13. Jenis-jenis pekerjaan. Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-layout) sampai dengan semua perangkat perangkat tersebut sebagai pusatnya (core activities) adalah Tata Ruang (Lab Lay Out). 1. Tata Ruang (Lab Lay Out) Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga lab dapat berfungsi dengan baik. Tata ruang yang sempurna, dimulai sejak perencanaan gedung pada waktu dibangun. Tata ruang yang baik harus mempunyai : a. Mempunyai pintu masuk (in) b. Mempunyai pintu keluar (out) c. Mempunyai pintu darurat (emergency-exit) d. Ruang persiapan (preparation-room) e. Ruang peralatan (Lab-room) f. Ruang penangas (fume) g. Ruang penyimpanan (storage - room) h. Ruang staff (Staff-room) i. Ruang seminar (seminar-room) j. Ruang bekerja (Activiting-room) k. Ruang gudang (storage-room) l. Lemari glass (glass-room) m. Lemari alat-alat optic (opticals-room) n. Pintu jendela diberi kawat kassa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk. o. Fan (untuk dehumidifier) p. AC-room untuk alat-alat tertentu yang memerlukan AC-system.



12 2. Alat Yang Baik Dan Terkalibrasi Pengenalan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus diketahui dengan pasti oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi : a. Siap untuk dipakai (Ready for use) b. Bersih c. Terkalibrasi d. Tidak rusak e. Beroperasi dengan baik Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation), mana tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini akan dapat dimanfaatkan oleh technician/technisi lab. a. Untuk Alat-Alat Glass (Glassware) Alat-alat glass harus dalam keadaan bersih. apalagi yang sesewaktu sering dipakai. Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya di sterilisasi sebelum dipakai. Semua alat-alat glass ini harus ada lemari khusus. b. Untuk Bahan - Bahan Kimia Untuk bahan-bahan kimia yang bersipat asam, dan alkalis sebaiknya ditempatkan pada ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan ,gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah menguap. Pada ruangan fume ada fan, agar udara/uap yang ada dapat dipompa keluar. Botol-botol bahan kimia yang berwama coklat/gelap tidak boleh kena sinar matahari, sebaiknya ditempatkan pada lemari khusus. c. Alat-Alat Mikroskop Alat-alat mikroskop dan alat-alat optik lainnya harus disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa-lensa akan berjamur. 3. Lab-Infra Struktur Lab infrastruktur meliput : a. Laboratory assessment



13 Lokasi Lab. Konstruksi Lab dan fasilitas lain b. General Services (Servise yang umum) 4. Lab.Administrasi a. Lab Administrasi meliputi kegiatan administrasi yang ada di laboratorium. Kegiatan itu meliputi : b. Inventarisasi peralatan lab yang ada. c. Daftar kebutuhan alat baru, atau alat tambahan (assessories), alat-alat yang rusak, dan alat-alat yang dipinjam/dikembalikan. d. Keluar masuk surat menyurat. e. Daftar pemakaian lab, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/research yang ada. f. Daftar Inventarisasi bahan-bahan kimia dan non-kimia, bahan-bahan gelas dan sebagainya. g. Daftar Inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.) 5. Lab. Inventory & Security Kegiatan Lab Inventory & security meliputi : a. Semua kegiatan inventarisasi (Inventory = inventarisasi) b. Security ( jaminan, keamana ) 6. Lab. Safety) A. Prinsip Umum 1. Tanggung jawab 2. Kerapihan 3. Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium. 4. Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka masingmasing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. 5. Pertolongan pertama (First - Aid) 6. Pakaian 7. Berlari di Lab 8. Pintu-pintu



14 9. Alat-alat 7. Lab. Inventory & Security Kegiatan Lab Inventory & security meliputi : c. Semua kegiatan inventarisasi (Inventory = inventarisasi) d. Security ( jaminan, keamana ) 8. Lab. Safety) B. Prinsip Umum 10.



Tanggung jawab



11.



Kerapihan



12.



Kebersihan masing-masing pekerja di laboratorium.



13.



Perhatian terhadap tugas masing-masing harus berada pada pekerjaan mereka



masing-masing, jangan mengganggu pekerjaan orang lain. 14.



Pertolongan pertama (First - Aid)



15.



Pakaian



16.



Berlari di Lab



17.



Pintu-pintu



18.



Alat-alat



C. Penanganan Alat-alat 1. Alat-alat kaca 2. Mematahkan pipa kaca/batangan kaca, jika hal tersebut hendak dilakukan maka pekerja harus memakai sarung tangan. 3. Mencabut pipa kaca dari gabus dan sumbat. 4. Alat-alat kaca yang bergerigi atau sumbing. 5. Pemberian label 6. Tabung tabung gas 7. Pipet 8. Aliran gas dari sumber utama 9. Melepaskan tutup kaca yang kencang (seret)



15



9. Organisasi Laboratorium Organisasi Lab adalah susunan personalia yang mengelola Lab tersebut. Organisasi tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh Kepala Laboratorium. 10. Budget-Fasilities Tersedianya dana yang memadai akan sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat beroperasi dengan baik. 11. Disiplin Yang Tinggi Disiplin yang tinggi dari laboran maupun tenaga skill yang ada, akan mendapatkan efisiensi kerja yang baik. 12. Skill (Keterampilan) Tenaga-tenaga laboran yang memiliki keterampilan (Skill) yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya. 13. Peraturan Dasar Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di Lab harus dipenuhi, antara lain : a. Jangan makan didalam laboratorium b. Jangan minum didalam laboratorium c. Dilarang merokok (No-smoking). Ini sangat berbahaya karena : 1.



Kontaminasi melalui tangan



2.



Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar



3.



Uap/gas beracun, akan terhisap melalui pernafasan d. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi e. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa, dan sebagainya. Jadi harus tetap berjalan saja.



16 f. Jangan bermain dengan alat lab yang anda belum tahu cara penggunaannya. Sebaiknya tanyakan pada orang yang tahu atau pada technician. g. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama terhadap pemakaian bahan-bahan kimia. h. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut. Semua alat pipet harus menggunakan bola karet pengisap (pipet - pump). i. Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan dan gogles, terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbaya (mis. Asam keras). j. Jangan membuat peraturan sendiri Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, 14. Penanganan Masalah Umum a. Mencampur zat-zat kimia b. Zat-zat baru atau kurang diketahui c. Membuang material-material yang berbahaya d. Tumpahan 15. Jenis Pekerjaan Berbagai pekerjaan lab (lab-activities) mis : praktek mahasiswa, penelitian (researchs), praktek thesis mahasiswa, praktek dari Program Pasca Sarjana, public services (pekerjaan dari luar), harus lebih dahulu didiskusikan dengan Kepala Laboratorium. e. Elemen - Elemen Sistem Pengendalian Manajemen Elemen - elemen sistem pengendalian manajemen menurut Anthony, Dearden, Bedford yang diterjemahkan oleh Agus Maulana (1985:11) meliputi : 1. Proses 2. Manager 3. Tujuan 4. Efisiensi dan Keefektifan 5. Kepastian



16



f. Proses Controlling 1. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian



17 2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki. 3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar. 4. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar. 5. Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya. 6. Melakukan tindakan perbaikan. 7. Meninjau dan menganalisis ulang rencana. Kembali membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan.



C. UNSUR-UNSUR PERENCANAAN Perencanaan Mengandung 5 Unsur Penting Yaitu: 1. Unsur Tujuan Tujuan perencanaan harus jelas dirumuskan sesuai dengan hierarki nya tujuan operasional harus mengikuti kaidah penyusunan sebuah tujuan 2. Unsur Kebijakan Kebijakan dalam perencanaan harus tercermin di dalam strategi yang disusun oleh pemimpin untuk mencapai tujuan program 3. Unsur Prosedur Dalam konsep perencanaan harus jelas standar operating prosedur Setiap kegiatan standar untuk kerja harus ada karena akan menjadi pedoman kerja staff di lapangan pembagian tugas dan hubungan kerja staff akan tercermin dalam unsur perencanaan ini 4. Unsur Program Didalam perencanaan harus ditulis dengan jelas target atau standar keberhasilan program yang dipakai untuk melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan 5. Unsur Kemajuan Atau Progres Program harus disusun berdasarkan prioritas masalah dan prioritas alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan perencanaan.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perencanaan merupakan sebuah proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga dan dana yang dibutuhkan



untuk



mencapai



tujuan



yang



telah



ditentukan



secara



efektif



dan



efisien.Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencakan konsep dari suatu laboratorium itu sendiri. Unsur-Unsur Perencanaan Perencanaan Mengandung 5 Unsur Penting Yaitu: 1.



Unsur Tujuan



Tujuan perencanaan harus jelas dirumuskan sesuai dengan hierarki nya tujuan operasional harus mengikuti kaidah penyusunan sebuah tujuan 2. Unsur Kebijakan



18



19 Kebijakan dalam perencanaan harus tercermin di dalam strategi yang disusun oleh pemimpin untuk mencapai tujuan program 3. Unsur Prosedur Dalam konsep perencanaan harus jelas standar operating prosedur Setiap kegiatan standar untuk kerja harus ada karena akan menjadi pedoman kerja staff di lapangan pembagian tugas dan hubungan kerja staff akan tercermin dalam unsur perencanaan ini 4. Unsur Program Didalam perencanaan harus ditulis dengan jelas target atau standar keberhasilan program yang dipakai untuk melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan 5. Unsur Kemajuan Atau Progres Program harus disusun berdasarkan prioritas masalah dan prioritas alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan perencanaan. Pengendalian manajemen merupakan proses untuk memotivasi dan memberi semangat anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Anthony,Dearden,Bedford yang diterjemahkan oleh Agus Maulana (1985:11) B. Saran Menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih



banyak



terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.  



DAFTAR PUSTAKA



Said, Muh. 2011. Pengantar Laboratorium. Makassar: Alauddin Press Dr. Deni Darmawan, S.Pd.Msi, Kunkun Nur Fauzi. (2016). Sistem Informasi



Manajemen.



Bandung, Penerbit PT Remaja Dosdakarya. Fahmi Hakim,SKM.MPH. (2016). Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta, Penerbit Gosyen Publishing. Djas, fachri, 1998, Manajemen laboratorium. Penataran pengelolaan laboratorium fakultas kedokteran USU, medan



Djas, fachri, Syaiful Bachri Daulay,1997, Manajemen laboratorium penataran tenaga laboran dalam lingkungan fakultas pertanian USU, medan.



Djas, fachri dan jamaelly Gani, 1995 Term of Reference Staff Training Subject at west Indonesia University. WUTC university Andalas, padang.



Griffin, Paul, 1993 Laboratory Safety Manual. WUTC University Andalas, padang western University Training Centre, 1993, Lecture Notes, Universitas Andalas, Padang.



Gultom, Jamahir, Panel Sitorous dan Kurnia Brahmana, 1995, Manajemen Laboratorium. Lokakarya pelatihan Pemakain Alat-alat Laboratorium, Kerjasama USU dengan WUTC Universitas Andalas, Padang.



20