Sistem Proteksi Generator Pada PT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PT. INDONESIA POWER KAMOJANG POMU SUB UNIT PLTP GUNUNG SALAK



PRAKTIK KERJA LAPANGAN



Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma Tiga Program Studi Teknik Listrik di Jurusan Teknik Elektro



Oleh : SAHARANI ZAHRA NIM: 191321027



POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2021



ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PT. INDONESIA POWER KAMOJANG POMU SUB UNIT PLTP GUNUNG SALAK



Oleh: SAHARANI ZAHRA NIM: 191321027



Menyetujui Bandung,



September 2021



Ketua Program Studi



Pembimbing



Supriyanto ST.,MT NIP. 196305201988111001



Sudrajat, B.Eng.,M.Eng.Sc. NIP.



PERNYATAAN PENULIS



Dengan ini menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul “analisis sistem proteksi generator pada PT. Indonesia power kamojang pomu sub unit PLTP gunung salak” Laporan yang bebas dari unsur tindakan plagiarisme, dan sesuai dengan ketentuan tata tulis yang berlaku. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya unsur plagiarisme, maka hasil penilaian dari Praktek Kerja Lapangan ini dicabut dan bersedia menerima sanksi sesuai dengen ketentuan yang berlaku. Demikian penyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dalam keadaan sadar sepenuhnya.



Bandung, September 2021



Saharani Zahra NIM: 191321027



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan



berkah



dan



rahmat–Nya,



sehingga



kami



dapat



menyelesaikan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “analisis sistem proteksi generator pada PT. Indonesia Power Kamojang POMU SUB UNIT PLTP Gunung Salak” dapat terselesaikan tepat pada waktunya laporan ini dibuat guna memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan program studi Diploma Tiga Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung.



Dalam menyusun dan menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis telah banyak menerima bantuan berupa materi, semangat, saran, bimbingan dan doa dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaika ucapan terimakasih yang tulus dan ikhlas kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini. 2. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan nasehat berikut petuah-petuah yang menyentuh hati sehingga penulis selalu semangat menjalani hidup ini. 3. Bapak R. Wahyu Tri Hartono D.U.Tech., S.ST., M.T. selaku ketua Jurusan Teknik Elektro. 4. Bapak Supriyanto, ST.,MT. selaku ketua Program Studi D3Teknik Listrik. 5. Sudrajat, B.Eng.,M.Eng.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan motivasi dan saran yang membangun, sehingga penulis menjadi lebih percaya diri dalam menyusun laporan kerja praktek.



6. Bapak Toto Tohir, ST.,MT. selaku wali kelas 3A yang selalu memberikan nasehat dan motivasi kepada penulis supaya terus belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan. 7. Pak Randy Okta Guntara pembimbing lapangan yang telah memberikan ilmu dan masukan pada saat kegiatan praktek kerja lapangan dan penyusunan laporan ini. 8. Rekan PKL penulis yang telah berbagi ilmu dan memberikan semangat selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. Semoga semua kebaikan Bapak, Ibu,dan rekan yang telah membantu penulis dalam penulisan laporan ini mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya. Aamiin. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.



Bandung, September 2021



Penulis



DAFTAR ISI



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR TABEL



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini semua aktivitas manusia telah banyak bergantung dan dimudahkan dengan teknologi atau peralatan modern seperti dalam bentuk barang-barang elektronik. Sebagian besar penggunaan barang-barang tersebut akan bekerja atau hidup jika menggunakan sumber energi atau daya listrik. Salah satu sumber energi yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia tersebut adalah penggunaan listrik. Melalui listrik semua barang elektronik yang ada dapat digunakan semaksimal mungkin dan sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan semua pekerjaan manusia. Listrik sebagai sumber energi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi aktivitas maupun kehidupan masyarakat, karena telah menjadi kebutuhan sehari-hari yang sangat mendasar bagi masyarakat. Negara berperan untuk memberikan akses pemenuhan kebutuhan tersebut. Negara Republik Indonesia sendiri sebagai salah satu negara yang padat penduduknya akan banyak membutuhkan listrik agar keberlangsungan aktivitas masyarakat dan sektor lainnya dapat terus berjalan dengan baik oleh karenanya Indonesia sendiri memiliki salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang kelistrikkan dan secara khusus berfungsi untuk mengelola kebutuhan lsitrik seluruh Indonesia. Oleh karena itu, penulis melakukan studi PT. Indonesia Power Kamojang POMU Sub Unit PLTP Gunung Salak dengan judul “ANALISIS SISTEM PROTEKSI GENERATOR PADA PT.



INDONESIA POWER KAMOJANG POMU SUB UNIT PLTP GUNUNG SALAK”.



1.2 Tujuan Tujuan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan antara lain: 1. Memberikan



kesempatan



kepada



mahasiswa



untuk



memperdalam ilmu pengetahuan di luar perkuliahan. 2. Menerapkan teori yang telah didapat diperkuliahan dengan kondisi dilapangan. 3. Mampu menganalisis sistem proteksi generator pada PT. Indonesia Power Kamojang POMU SUB UNIT PLTP Gunung Salak.



1.3 Ruang Lingkup Dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis akan membahas analisis sistem proteksi generator pada PT. Indonesia Power Kamojang POMU SUB UNIT PLTP Gunung Salak.



BAB II DESKRIPSI TEMPAT PKL SEKILAS TENTANG INDUSTRI / PERUSAHAAN



2.1 Sejarah Perusahan / Instansi Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. Langkah ke arah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta 1, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 37 Tahun 1992 tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta. Kemudian pada akhir 1993, Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar kebijakan (sasaran & kebijakan pengembangan sub sektor ketenagalistrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan. Sebagai penerapan tahap awal, pada 1994 PLN diubah statusnya dari Perum menjadi Persero. Setahun kemudian, tepatnya pada 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk dua anak perusahaan, yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali 1, atau lebh dikenal dengan nama PLN PJB 1. Anak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait. Pada 3 Oktober 200, bertepatan dengan ulang tahunnya



yang kelima, manajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nmana PLN PJB 1 menjadi PT Indonesia Power. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Walaupun sebagian perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan 1990-an, PT Indonesia Power mewarisi berbagai aset berupa pembangkit dan faslitas-fasilitas pendukungnya. Pembangkit-pembangkt tersebut memanfaatan teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam energi primer seperti air, batubara, panas bumi dan sebagainya.



Namun



demikian,



dari



pembangkit-pembangkit



tersebut terdapat pula beberapa pembangkit paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi. Dari sini dapat dipandang bahwa secara sejarah pada dasarnya usia PT Indonesia Power sama dengan keberadaan listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangit yang dimiliki oleh Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh 8 unit Bisnis Pembangkitan : Priok, Suralaya, Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara keseluruhan, Indonesia Power memiliki daya mampu sebesar 7.322 MW. Ini merupakan daya mampu terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pembangkitan di Indonesia. Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT Indonesia Power menjalankan bisnis pembangkit tenaga lstrik sebagai bisnis utama di Jawa dan Bali. Pada tahun 2004, PT Indonesia Power telah



memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51% dari produksi sistem Jawa-Bali. Kamojang Power Generation and O&M Services Unit mengelola 7 unit Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi yang berkapasitas sebesar 375 MW. Kamojang POMU mengelola 3 Sub Unit yaitu PLTP Kamojang (3 Unit) di Kabupaten Bandung, PLTP Darajat (1 Unit) di Kabupaten Garut dan PLTP Gunung Salak (3 Unit) di Kabupaten Sukabumi. Panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan. Selain UPJP Kamojang mengelola pembangkit yang dimiliki Indonesia Power, Perusahaan juga mengelola jasa O&M milik PLN yaitu PLTP Ulumbu dengan kapasitas terpasang 4 x 2,5 MW.



2.2 Visi Misi Perusahaan Visi Menjadi



perusahaan



energi



terbaik



yang



tumbuh



berkelanjutan. Misi Menyediakan solusi energi yang andal, inovatif, ramah lingkungan dan melampaui harapan pelanggan. 2.3 Struktur Organisasi Perusahaan Indonesia Power telah melakukan restrukturisasi organisasi yang selaras serta fokus pada eksekusi ekselen dan dapat memenuhi tantangan pengembangan Perusahaan yang berkelanjutan dengan dikeluarkannya Keputusan Direksi



57/K/010/IP/2019 tentang Struktur Organisasi Indonesia Power tanggal 28 Mei 2019 sebagai berikut



2.4 Struktur Grup Perusahaan Berikut adalah struktur grup Indonesia Power yang terdiri dari 4 Anak Perusahaan, 4 Perusahaan Patungan (Joint Venture Company), Perusahaan Asosiasi, 3 Cucu Perusahaan (Afiliasi dari Anak Peruasahaan), sebagaimana tergambar dalam struktur dibawah ini :



BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK LAPANGAN Pada praktek kerja lapangan di PT. Indonesia Power Kamojang POMU SUB UNIT PLTP Gunung Salak dengan mentor bekerja pada bagian Ahli Muda Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan. Bagian ini memiliki fungsi utama untuk mengkoodinir pelaksanaan pemeliharaan unit pembangkit untuk menjamin keandalan dan unjuk kerja peralatan pembangkit sesuai standar dan target yang ditetapkan berdasarkan GCG (Group Corporate Governance) dan SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan). Uraian Praktek Kerja Lapangan Tabel 3.1 Jadwal PKL di PT. Indonesia Power Kamojang POMU SUB UNIT PLTP Gunung Salak No



Hari, Tanggal, Bulan



1



Rabu, 1 September 2021



2 3 4



Pengenalan Perusahaan & Budaya Perusahaan Kamis, 2 September 2021 Pemaparan RCFA (Root Cause Failure Analysis (Metode Analisa) & Pengenalan Mentor Jumat, 3 September 2021 Pemaparan tentang Budaya Perusahaan Senin, 13 September 2021 Presentasi mengenai bidang kerja mentor



5 6 7 8



3.1 Teori Dasar 3.1.1



Uraian Kegiatan



Pengertian Proteksi



Sistem proteksi merupakan salah satu elemen sistem kelistrikan yang paling penting dikarenakan berfungsi sebagai pengaman peralatanperalatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik seperti generator, trafo, motor, dan peralatan listrik yang lain. 3.1.1.1 Fungsi Relai Proteksi Relai proteksi berfungsi untuk melindungi, memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian listrik kerangkaian listrik yang lain. Relai proteksi bekerja untuk mengamankan operasi peralatan listrik dari kecelakaan atau kerusakan yang fatal. 3.1.1.2 Jenis Relai Proteksi



1. Over Current Relay Relai ini bekerja dengan membaca input berupa besaran arus kemudian membandingkan dengan nilai yang di set, apabila nilai arus yang terbaca melebihi nilai yang di set, Maka relai akan mengirimkan perintah trip kepemutus tenaga atau Circuit breaker setelah batas waktu yang diset. Relai ini memproteksi terhadap gangguan antar fase dan melindungi dari adanya over loading yang masuk ke dalam stator generator.



2. Over Voltage Relay Relai ini digunakan apabila terjadi kelebihan tegangan pada generator. Gangguan akan



kelebihan tegangan terjadi apabila secara tibatiba ada beban yang lepas sehingga generator akan



mengalami



over



speed.



Kelebihan



tegangan dapat juga diakibatkan karena tidak adanya



voltage



regulator



atau



alat



ini



mengalami gangguan. Kelebihan tegangan akan tersensor dan dibandingkan dengan trip point yang ada sampai maksimal 10 % tegangan input, jika tegangan tetap melebihi trip point yang ada sampai lebih dari 1,5 detik, maka relai akan bekerja dan pembangkit akan shut down. Adapun single line diagram over voltage relay dapat dilihat pada gambar