SK Ischialgia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STATUS KLINIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PROGRAM PROFESI FISIOTERAPI



Nama



: Nur Vita Apriliani



NIM



: J130185117



Tempat Praktik



: RSUD Sragen LAPORAN KASUS ischialgia



A. SUBYEKTIF (S) a. IdentitasPasien 1.



Nama



: Ny S



2.



Umur



: 63 tahun



3.



Jenis Kelamin



: Perempuan



4.



Alamat



: Ngrombo, Rt 15/04 Plupuh



5.



Pekerjaan



: IRT



b. Anamnesis Pasien datang secara pribadi ke RSUD Sragen, dengan keluhan nyeri pada punggung bawah dan kesemutan sepanjang kaki kiri. Sejak 3 bulan yang lalu, pasien mulai merasakan kram pada pinggang dan mengalami cedera saat ikut bekerja bakti pada 2 minggu yang lalu. Nyerinya akan



terasa bertambah ketika membungkuk, berjongkok ke



berdiri maupun sebaliknya sedangkan berkurang ketika pasien istirahat. Selama ini pasien belum ada riwayat pemeriksaan medis dan tidak mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri.



B. OBYEKTIF (O) 1. Vital Sign: a. Tekanan darah



: 120/80 mmHg



b. Heart Rate (HR)



: 75 x/menit



c. Respiratory Rate (RR) : 20 x/menit d. Tinggi badan



: 165 cm



e. Berat badan



: 62 kg



2. Quick Test a. Gerakan fleksi lumbal: terasa nyeri (+) b. Gerakan fleksi ke ekstensi: tidak terasa nyeri (-) c. Gerakan ekstensi lumbal: terasa sangat nyeri (++) 3. Analisa Anatomi a. Inspeksi 1) Statis a) Posterior: -



Shoulder tampak asimetris, lebih tinggi sinistra



-



Pelvic tampak asimetris, lebih tinggi dextra



-



Tampak skoliosis pada lumbal



b) Anterior: -



Shoulder tampak asimetris lebih tinggi sinistra



-



Pelvis tampak asimetris, lebih tinggi dextra



c) Lateral -



Cervical tampak forward head posture



-



Tampak lordosis pada lumbal



2) Dinamis a) Ekspresi wajah: menahan sakit saat berjalan dan duduk ke berdiri b) Pola berjalan normal namun sedikit membungkuk b. Palpasi -



Nyeri tekan pada area lumbal



-



Suhu lokal normal



-



Tidak terdapat oedem



c. Perkusi: tidak dilakukan karena tidak berkaitan dengan pemeriksaan d. Auskultasi: tidak dilakukan karena tidak berkaitan dengan pemeriksaan e. Fungsi Lainnya a. Pasien bisa melakukan gerakan ekstensi lumbal namun terdapat nyeri di akhir gerakan b. Pasien dapat melakukan gerakan fleksi lumbal terasa nyeri di akhir gerakan 4. Anatomi Biomekanik Pasien kesulitan melakukan gerakan membungkuk, berdiri ke jongkok maupun jongkok ke berdiri 5. Provokasi/Pengukuran a. Tes Khusus Test



Dextra



Sinistra



Patrick



-



+



SLR



+



+



Bragad



+



+



neri



+



+



Contra Patrick



-



b. Pengukuran Pengukuran VAS ROM



Fleksi 2 cm



Gerakan Ekstensi 5 1,5 cm



C. ASSESSMENT 1. Ischialgia 2. Diagnosa Fisioterapi a. Impairment: 1) Keterbatasan ROM pada lumbal 2) Spasme m. Piriformis dan m. Erector Spine 3) Entrapment n. Ischiadicus b. Functional Limitation: 1) Kesulitan



dalam



melakukan



gerakan



membungkuk,



berjongkok ke berdiri maupun sebaliknya. 2) Kesulitan dalam melakukan aktivitas toileting c. Participation Restriction: 1) Tidak dapat berkendara dengan motor dalam waktu lama 2) Tidak dapat mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya 3. Pemeriksaan / Evaluasi a. ROM menggunakan meterline b. Pengukuran nyeri menggunakan VAS D. PROGRAM 1. Tujuan Fisioterapi a. Jangka Pendek: 1) Meningkatkan ROM lumbal 2) Mengembalikan fungsi fisiologis m. Piriformis dan m. Erector Spine 3) Membebaskan jepitan saraf n. Ischiadicus



b. Jangka Menengah:



1) Meningkatkan



kemampuan



aktifitas



pasien



dalam



membungkuk, berjongkok ke berdiri maupun dari berdiri ke jongkok 2) Meningkatkan



kemampuan pasien saat melakukan aktivitas



toileting c. Jangka Panjang: 1) Pasien berkendara secara mandiri tanpa keluhan nyeri 2) Pasien dapat mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya. 2. Tindakan Fisioterapi a. IR b. TENS c. Hold Relax m. Piriformis d. Core exercie 3. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat pasien pertama kali terapi, sebelum (pre) dan sesudah (post) dilanjutkan dengan pengukuran pre dan post pada terapi selanjutnya. Pengukuran



Gerakan Fleksi



Ekstensi



VAS ROM



2 cm



5 1,5 cm



VAS ROM



3 cm



3 1,5 cm



Pre test Post test



Dari hasil evaluasi dapat dinyatakan: 



Pasien mengalami penurunan nyeri nilai VAS menjadi 3







Pasien mengalami peningkatan ROM pada fleksi lumbal namun tetap pada ekstensi lumbal.







Pasien sudah mampu membungkuk, jongkok ke berdiri maupun dari berdiri ke jongkok







Pasien sudah mampu melakukan aktivitas toileting



4. Edukasi a. Pasien dianjurkan untuk menggunakan korset lumbal b. Pasien dianjurkan untuk tidur pada alas yang datar c. Diajarkan cara mengangkat barang yang benar untuk mengurangi resiko gangguan pada lumbal d. Dianjurkan melakukan Core Stability Exercise seperti Bridging dan Planck



UNDERLYING PROCESS ISCHIALGIA



Degenerasi



Activity limitation : - Sulit membungkuk & jongkok - Sulit melakukan aktivitas toileting



ISCHIAL GIA



Idiopatik



Participation: - Sulit mengendarai motor - Tidak dapat mengikuti kegiatan kerja bakti



Sendi



Otot



Spasme



Trauma



Muscle Imbalance



Gangguan Facet Joint



skoliosis



Core Stability Exc.



Nyeri



Saraf



Entrapment N. Ischiadicus



Hyper Sensitivitas Penguncian Sendi Nyeri / Kesemutan



H.R M. Piriformis



Kekakuan



ROM Terbatas



Keterangan : : Modalitas terpil H.R



: Hold Relax



H.R M. Piriformis



Sragen 24 april 2019 Pembimbing



EKO HARMASTO, SST.Ft