Skenario Diskusi Refleksi Kasus [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rif
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKENARIO ROLEPLAY DISKUSI REFLEKSI KASUS Pemeran : Kepala Ruangan Ketua TIM Penyaji Bidan Fasilitator



KASUS Ny.H G1P0 UK 10 minggu dengan Hiperemesis dan Ibu masih mengeluh merasa lemas dan masih merasa mual. TD : 120/70 mmhg, N : 83x/m , S : 36,80C RR : 22x/m Bidan mengutarakan keaadan klien dan meminta persetujuan untuk diadakan diskusi refleksi kasus kepada ketua TIM Bidan



: Assalamualaikum wr.wb, Selamat Pagi Ibu



Ketua TIM



: Walaikumsalam wr.wb, selamat pagi..



Bidan



: Ibu, pasien kamar ruang maternal Jasmine yang bernaman Ny. H, Pasien sudah 4 hari dirawat dan pasien masih mengeluhkan lemas dan mual. Pasien belum menunjukan adanya peningkatan yang berarti. Jadi saya bermaksud untuk melakukan diskusi refleksi kasus terhadap Ny. H Apakah ibu setuju?



Ketua TIM



: Ya saya setuju. Bagaimana persiapannya dan kapan akan dilakukan



Bidan



: Saya sudah menyiapkan tim yang bisa melakukan diskusi refleksi kasus. Sesua dengan jadwal yang ada. Diskusi refleksi dilakukan besok jam 08.00 pagi bu



Ketua TIM



: Baiklah silahkan dilanjutkan, saya tunggu informasi selanjutnya



Bidan



: baik bu, saya permisi dulu



Diskusi refleksi kasus dilakukan di ruang bidan pukul 08.00 wib dan dihadiri seluruh anggota TIM 1 (In Nurse Station)



Fasilitator



: Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi ! Selamat datang di diskusi refleksi kasus yang sudah rutin kita adakan setiap bulannya. Sebelum kita mulai kita serahkan kepada ibu kepala ruangan untuk membuka kegiatan pada hari ini.



Kepala ruangan



: Assalamualaikum wr.wb, selamat pagi ! Saya ucapkan terima kasih, sebelum kita mulai kegiatan hari ini mari kita mulai dengan bacaan basmallah. Untuk selanjutnya saya kembalikan kepada fasilitator.



Fasilitator



: Hari ini kita akan melakukan refleksi kasus tang telah kita sepakati sebelumnya yaitu tentang hiperemesis gravidarum. Sebelumnya kita sepakati terlebih dahulu waktu diskusi kita hari ini. Bagaimana jika diskusi kita laksanakan selama 60 menit?



Peserta



: Setuju...



Fasilitator



: Baiklah seperti biasa, diharapkan semua peserta dapat mengikuti diskusi dengan baik dan mengikuti perjalanan diskusi dengan aktif. Untuk diskusi hari ini, materi akan disajikan oleh penyaji selama 15 menit, dilanjutkan diskusi selama 30 menit. Kepada penyaji dipersilahkan untuk menyiapakan materinya.



Penyaji



: Assalamualaikum wr.wb. Pada diskusi kali ini, kita akan membahas tentang hiperemesis gravidarum tingkat Ny. H dengan diagnosa kebidanan hiperemesis gravidarum tingkat 1, jadi klien kita sudah dirawat selama 4 hari di RS X diruang maternal Jasmine sejak tanggal 01 September 2021/ jam 15.00 WIB, pasien mengeluh muntah 8 kali/sehari sebelum masuk rumah sakit. Setelah masuk rumah sakit 3 hari, pasien tetap mengeluh lemas dan masih mual, pasien terpasang infus ditangan kanan. hasil TTV TD : 120/70 mmhg, N : 83x/m , S : 36,80C RR : 22x/m Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang muncul secara berlebihan selama hamil. Mual dan muntah (morning sickness) pada kehamilan trimester awal sebenarnya normal. Namun pada hiperemesis gravidarum, mual dan muntah dapat terjadi sepanjang hari dan berisiko menimbulkan dehidrasi. Untuk diagnosa kebidanan yang diambil adalah hiperemesis gravidarum tingkat 1 dan nutris yang kurang dari kebutuhan tubuh. Dari diagnosa tersebut telah dilakukan beberapa intervensi yang telah dilakukan kepada Ny. H adalah sebagai berikut : 1. Observasi TTV untuk mengetahui keadaan umum pasien



2. Diberikan Cairan RL dan D5% 3. Diberikan terapi Primperan dan neurobion 4. Observasi pengeluaran urine yang meliputi frekuensi dan jumlahnya 5. Memberikan nutrisi yang tidak merangsang mual dan muntah 6. Menyajikan makanan dengan sedikit tapi sering untuk menghindari mual dan muntah 7. Anjurkan menjaga kebersihan mulut untuk menghilangkan rasa tidak enak pada mulut sehingga meningkatkan nafsu makan 8. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapin mengatasi mual dan muntah Dari apa yang telah dilakukan sesuai intervensi yang ada, tetapi pasien masih menunjukan keadaan yang merasa mual Fasilitator



: Baik, langsung saja, jika ada yang ingin disampaikan dari teman-teman, silahkan untuk menyampaikan satu persatu.



Ketua TIM



: Bagaimana mual muntah pada pasien tersebut? Apakah mual muntah bertambah atau sudah mulai berkurang? Pasien dengan mual dan muntah berlebih yang tidak kunjung berkurang kita harus waspada dan berhati- hati. Masalah yang timbul dai hal tersebut apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan keadaan umum melemah pada Ny. H



Bidan



: Ya, itu benar. Setelah memberikan terapi cairan RL dan D5% serta terapi primperan dengan vitamin neurobion muntah pada ibu sudah berkurang dan keadaan umum ibu sudah berangsur membaik



Ketua TIM



: Oke, bisa dilanjutkan ke masalah lain?



Bidan



: Permasalahan pada pasien mual masih dirasakan serta nafsu makan belum kembali sehingga menyebabkan ibu tidak mau makan. Kita meminta kepada suami untuk selalu memberikan makanan sedikit tapi sering kepada pasien yang masih sulit makan. Apakah perlu menanyakan makanan kesukaanya apa?



Ketua TIM



: Benar, ditanyakan saja makanan kesukaannya apa saja. Petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter antara lain : 1. 2. 3. 4.



Makanan yang cukup (cairan, kalori, vitamin, protein) Tidak mengandung yang berbau menyengat Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas Tidak harus dengan nasi



Bidan



: Untuk makanan yang dianjurkan itu bagaimana?



Ketua TIM



: tidak harus dengan nasi bisa diganti dengan mengkonsumsi biskuit dan umbiumbian yang direbus buah pisang atau pepaya dan minumannya teh atau susu. Diperbolehkan untuk konsumsi perment mint atau jahe.



Bidan



: Baik bu



Fasilitator



: Baik ada lagi yang ingin disampaikan?



Peserta



: Cukup



Penyaji



: Alhamdulillah, diskusi refleksi kasus hari ini telah berakhir, dapat saya simpulkan bahwa pasien dengan hiperemesis gravidarum ini harus dilakukan pemantauan nutrisi dan terkait diet makananannya adalah makan sedikit tapi sering. Saya akhiri diskusi hari ini, Wassalamualaikum wr. wb. Selamat Siang!