Skenario Role Play [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKENARIO ROLE PLAY : PROSES KONSELING PADA MAHASISWA DENGAN MASALAH AKADEMIK DIMASA PANDEMI COVID 19



Dosen Pembimbing: Nur Setiawati Dewi,S.Kp.,M.Kep.,Kom,PhD



Kelompok 2 Kelas B21:



1. Fitri Musalamah NIM : 22020121183232 2. Sherlynce Natonis NIM : 22020121183233 3. Yufenty Christin Harsel NIM : 22020121183234



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN FAKUTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021



STUDI KASUS : Sinta adalah seorang mahasiswi semester 7, akhir-akhir ini ia sering merasa kewalahan dengan tugas kuliah yang banyak, akibat kuliah yang dilakukan daring dan itu membuat dia terbebani. Tidak seperti mahasiswa lainnya yang semestinya sudah focus mencicil bahan untuk tugas akhir, namun ia masih disibukkan dengan nilai dari mata kuliah yang kurang mencukupi bahkan ada beberapa yang tidak lulus dan membuat dia merasa malu skaligus cemas dia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.Sekarang ini ia merasa menyesali kebiasaannya yang sering menunda-nunda pekerjaan adalah salah satu factor penyebab dari permasalahannya sekarang. Saat ini ia merasa bingung dan tidak memiliki semangat, ia terus dirundung oleh penyesalan- penyesalannya pada masa lalu, dan ia berpikir bahwa lebih baik tidak meneruskan lagi kuliahnya. Padahal ia memiliki harapan bahwa setelah lulus nanti ia akan bisa bekerja dan dapat membahagiakan orang tuanya, namun apa daya apa yang menimpanya sekarang membuat ambisi nya itu menjadi hilang.Oleh karena itu iapun berinisiatif untuk menemui konselor bersama temannya.



SKENARIO :



Proses Konseling : Tahap I Teman



: Selamat Pagi Bu, saya Sherly bu,,saya kesini mau mengantarkan teman saya Sinta, dia sekarang sedang ada masalah dan ingin konseling dengan ibu



Konselor



: Selamat Pagi,, mari nak,,silahkan masuk… (Menyambut dengan senyuman ,berjabat tangan, tatapan lurus pada konseli lalu dengan ramah menyilahkan duduk



Klien



: Terimakasih bu,,,



Teman



: oh iya bu, untuk selanjutnya ibu dan sinta saya tinggal dulu, saya permisi dulu bu,,,



Konselor



: Baiklah nak,, Halo sinta,,Perkenalkan saya bu Fitri,, Apa kabar Sinta?( bertanya dengan dengan hangat dan nada suara yang lembut.)



Klien



: Alhamduliah baik bu,,



Konselor



: Wah, Ibu senang sekali berjumpa dengan mu. Tampaknya seperti ada sesuatu Yang penting, sehingga kamu menemui Ibu (refleksi perasaan)



Klien



: Iya bu, sebelumnya saya mohon maaf bu, apakah ibu memiliki waktu luang Pada hari ini ?



Konselor



: Kebetulan hari ini Ibu Tidak punya banyak kegiatan atau pun janji dengan orang lain, untuk 1 - 2jam kedepan kita bisa berbincnag-bincang. Bagaimana nak Sinta?Apakah kamu ingin menyampaikan sesuatu pada Ibu sekarang?



Klien



: (mencoba memulai pembicaraan)Sejujurnya saat ini saya sedang mempunyai Masalah yang cukup mengganggu pikiran saya bu….



Konselor



: Kamu menyampaikan bahwa sedang menghadapai masalah yang cukup Mengganggu pikiranmu, jika kamu tidak keberatan, cobalah untuk Menceritakan permasalahan itu pada ibu nak



Klien



: Sejujurnya saya bingung bu..(sambil menunduk dan terdiam sejenak),saya bingung harus mulai menceritakan permasalahan ini dari mana, karena permasalahan ini sudah berlangsung selama beberapa hari bu.



Konselor



: Masalah tersebut sudah berlangsung selama beberapa hari, Pasti Kamu Merasa sangat tidak nyaman bukan?



Klien



: Iya bu, Ibu benar, memang itu yang saya rasakan hingga saat ini (dengan ekpresi sangat sedih)



Konselor



: Ibu bisa mengerti bagaimana perasaanmu nak, Oleh sebab itu, cobalah kamu Ceritakan pada ibu, apa yang menjadi persoalan.



Klien



: Jadi begini bu (sambil merasa agak ragu untuk bercerita) Saya merasa Kesulitan dalam belajar bu, akhir-akhir ini saya sangat sulit berkonsentrasi Saat belajar, bahkan minggu lalu nilai mata kuliah saya jelek bu…



Konselor



: Lalu bagaimana?



Klien



: Saya benar-benar merasa bingung, terkadang saya juga malu kepada temanteman sekelas saya bu



Konselor



: Jika boleh ibu tahu, apa yang menyebabkan timbulnya perasaan seperti itu dan malu terhadap teman-temanmu?



Klien



: Saya malu karena keadaan saya bu, terkadang saya merasa kecewa dan cemas terhadap diri saya sendiri bu, hari ini saya mendapatkan nilai yang jelek sedangkan teman-teman saya mendapatkan nilai bagus



Konselor



: Lalu Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi itu?



Klien



: Saya lebih banyak di kelas bu, saya merasa minder dengan teman-teman saya Yang prestasinya sangat bagus, terkadang saya juga sering melamun sendiri Bu…



Konselor



: Ibu sangat memahami bagaimana perasaanmu nak, tetapi apakah dengan Kamu menjauh dari teman-teman dan hanya terdiam di dalam kelas Menjadikan perasaanmu merasa lebih baik?



Klien



: Tentu saja tidak bu…, saya merasa cemas dan takut bu jika saya tidak dapat meyelesaikan kuliah saya tepat tepat waktu bu…, dan itu membuat saya berpikir untuk berhenti kuliah saja



Konselor



: Baiklah nak,,, apakah yang kamu maksudkan bahwa kamu merasa malu dan cemas terhadap keadaanmu sekarang?



Klien



: Iya bu dan itu sangat mengganggu aktivitas saya.



Konselor



: dan masalah yang mana yang paling mengganggu pikiranmu nak?



Klien



: Semuanya bu, karena kedua permasalahan ini benar-benar Membuat saya merasa terbebani bu ,Keadaan ini sungguh membuat saya takut akan masa depan saya bu, saya Takut jika tidak dapat berhasil dalam kuliah bu,,,,



Tahap II ( Pertengahan Konseling )



Konselor



: Baiklah nak, saya dapat memahami pikiranmu. Setelah mendengar ungkapanmu, saya menjadi mengerti mengapa kamu merasa malu dan cemas, dan saya ikut prihatin dengan apa yang kamu rasakan sekarang.



Klien



: Apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi permasalahan ini?(menatap konselor kemudian menunduk lagi)



Konselor



: Begini dek Sinta, menurut dek Sinta bagaimana mengatasi masalah ini?( sambil menyentuh tangan klien dan menatap klien)



Klien



: Saya harus bisa menghilangkan rasa malu saya bu dan bisa mengatasi kecemasan saya supaya saya dapat bersemangat lagi untuk kuliah.Saya menyadari bahwa ini semua terjadi karena kesalahan saya sendiri yang suka menunda-nunda dan pada akhirnya menyusahkan diri sendiri.



Konselor



: Kamu mempunyai niat yang bagus nak,



lalu apakah kamu sudah



memilih cara untuk mengatasi rasa cemas dan malu yang kamu rasakan?



Klien



: Saya tidak ingin orang tua saya kecewa bu,jadi saya ingin mencoba menyelesaikan tugas-tugas saya yang tertunda satu demi satu dan berusaha berkosentrasi dengan kuliah saya agar saya bisa mendapatkan nilai yang bagus dan tidak merasa malu lagi



Konselor



: Pilihan kamu sangat tepat nak, ini menunjukan bahwa kamu punya niat besar untuk berubah dan mengatasi masalahmu sendiri.Apa kamu ingin mencoba alternatif lain untuk mengatasi kecemasan dan rasa malumu?



Klien



: Saya akan lebih mendekatkan diri lagi kepada Tuhan bu,



Konselor



: Ibu sangat mengapresiasi pilihan kamu nak,,



Tahap III ( Akhir Konseling )



Konselor



: Menurut Sinta, kesimpulan dari perbincangan ini yang dapat sinta ambil?



Klien



: Kesimpulannya bahwa saya tidak ingin menunda-nunda mengerjakan tugas –tugas saya bu dan harus fokus kuliah lagi demi masa depan saya dan saya mau orang tua saya bangga pada saya



Konselor



: Bagus Sinta, ibu yakin kamu pasti bisa fokus untuk belajar kembali.Semoga perbincangan kita bermanfaat untuk nak sinta dan nak sinta bisa bersemangat lagi



Klien



: Terimakasih sebelumnya bu, ibu sudah membantu saya memecahkan masalah saya



Konselor



: Sama-sama Sinta,,, Sekarang bagaimana perasaanmu nak setelah menyampaikan semua Permasalahanmu pada Ibu?



Klien



: Saya sudah merasa lega bu, dengan saya bercerita kepada Ibu, beban saya Menjadi berkurang, saya sudah merasa lebih tenang bu. Saya mohon Pamit bu,,



Konselor



:Baiklah Sinta,,, jika kamu ingin bercerita,silakan datang kembali menemui ibu,,



Klien



: Permisi bu,,,selamat siang



Konselor



: Selamat siang sinta,,(berjabat tangan sambil tersenyum ramah)