14 0 154 KB
TUGAS KELOMPOK “SKENARIO SHG DAN SG” Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kronis
Oleh : Risa Agustina
(185070200111015)
Atma Taufika Dewi
(185070200111017)
Essa Bagus Kurniawan
(185070200111023)
Berta Putri Anggetasari
(185070201111007)
Dinda Iqlima Musayadah
(185070201111015)
Anggun Septiani
(185070207111007)
Niwa Sayyidatina Ertiariza (185070207111009) PSIK 2018 REGULER 1 PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2020
PERTEMUAN KETIGA SHG Tujuan : Peserta mampu berbagai informasi seputar penyakit mereka dan mendapatkan pemecahan masalah bersama-sama. Setting : Fasilitator (perawat) duduk bersama peserta dengan setting setengah lingkaran dan ruangan nyaman dan tenang. Alat : Flipchart, buku kerja, bolpoin No 1.
Tahapan Langkah 1 : Orientasi
Kegiatan 1. Mengucapkan Salam
Keterangan contoh atau ucapan “Assalamualaikum, selamat pagi ibu, bapak”
2. Berdoa sebelum “baik ibu, bapak, sebelum kegiatan memulai
sharing atau diskusi kita dimulai,
kegiatan
agar acara hari ini berjalan lancar seperti kemarin ada baiknya kita berdoa
terlebih
dahulu.
Berdoa
menurut agama dan kepercayaan masing-masing dimulai” 3. Menanyakan
“bagaimana kabar bapak dan ibu
perasaan peserta hari ini? semoga selalu sehat ya pak, hari
ini
dan bu. Nah sesuai kesepakatan kita di
evaluasi rencana pertemuan kedua minggu lalu, kita tindak
lanjut akan melakukan 5 langkah SHG lagi
pertemuan
untuk mendiskusikan keluh kesah
sebelumnya
yang
bapak
ibu
alami
ya..
Sebelumnya apakah bapak dan ibu disini ada yang keberatan atau mempunyai kegiatan lain hari ini?” 4. Menjelaskan tujuan
“ baik bapak ibu semuanya. Hari ini kita akan melakukan praktek 5
pertemuan
dan langkas SHG lagi seperti pertemuan
kontrak waktu
sebelumnya. Dan kira-kira akan menghabiskan waktu 120 menit. Kemudian sama seperti pertemuan sebelumnya, bapak dan ibu boleh berbicara mengenai masalah dan apa yang sedang ibu dan bapak rasakan tentang penyakit sirosis hati.” “Sebelumnya kita tentukan ketua diskusi kita pada hari ini dulu yaa, silahkan
dari
bapak
ibu
yang
bersedia untuk memimpin diskusi pada hari ini boleh mempersilahkan diri.. Untuk ketuanya boleh bergantiganti yaa bapak ibu, karena kita semua yang ada di sini sama-sama belajar dan berbagi.” “Baik terimakasih, Pak Tono hari ini minta tolong dipimpin diskusinya yaa. Untuk peraturannya masih sama seperti pertemuan sebelumnya. Silahkan Pak Tono dimulai” 2.
Langkah Kerja
2 :
a. Memahami
“Terimakasih mbak perawat. Baik
masalah
langsung saja kita mulai ya bapak ibu, sekarang kita akan memulai mencari atau mendaftar masalah apa saja yang bapak/ibu temui kembali. Silakan jika ada yang mempunyai
keluhan
bisa
diceritakan”
(Pak
Toni
mempersilakan
anggota
untuk
mengeluarkan pendapat). (Bu Ani mengangkat tangan) “baik bu Ani silakan bercerita tentang masalah yang dialami” “terimakasih pak Toni. Jadi, saya itu sudah menderita sirosis hati selama 1 tahun. Nah, minggu kemarin setelah saya periksa ke rumah sakit tiba-tiba dada saya rasanya sakit pak, buk, mbak perawat. Itu karena apa ya?” “baik bu Ani terimakasih sudah menyampaikan
tentang
masalah
yang ibu alami. Apakah bapak dan ibu yang lain juga mengalami hal yang sama seperti yang bu Ani alami?” (Bu Tejo, Pak Bani, Bu Siti, Bu Endah, Bu Sri, Bu Nana, Pak Sukur mengalami hal yang sama seperti yang Bu Ani alami) “Saya juga mengalami hal yang sama seperti Bu Ani” “Saya juga bapak ibu, dada saya sering terasa sakit” “saya juga. Padahal 3 hari yang lalu baru periksa ke rumah sakit” “betul bu. Saya malah baru kemarin periksa ke rumah sakit, tapi nyeri b. Cara menyelesaikan masalah
dada saya tidak hilang”
“baik bapak, ibu, berarti rata-rata di kelompok ini mengalami hal serupa dengan Bu Ani. Kemudian ketika
sakit
dada
itu
muncul
biasanya untuk meredakan sakitnya bapak dan ibu melakukan apa?” (bu Tejo menjawab) “kalo saya ini ya
bapak
ibu,
saya
biasanya
langsung istirahat. Langsung tidur biar pas bangun tidur itu rasa sakitnya bisa reda” (Pak Bani menjawab) “kalo saya, saya biarin saja sakitnya. Saya tahan karena saya tidak tahu harus apa” (Pak Sukur menjawab) “ Kalo saya, saya tinggal istirahat tapi bukan tidur seperti bu tejo. Tapi saya nonton TV” (Bu Siti menjawab) “ kalau saya pas lagi sakit dada pakai aromaterapi” (Bu Sri menjawab) “ kalau saya c. Memilih
cara biasanya melakukan pijit kaki”
pemecahan
(Bu Endah menjawab sama seperti
masalah
Bu Tejo, Bu Nana menjawab sama seperti pak Bani) “wah bagus sekali ibu dan bapak di kelompok ini ternyata banyak sekali cara untuk mengurangi sakit dada yaa” (Pak Toni bertanya) “ nah karena
banyak sekali cara dari bapak dan ibu untuk meredakan sakit dada, sekarang
saya
ingin
bertanya
apakah dengan cara yang bapak dan ibu lakukan ada perubahan pada sakit dadanya? Misalnya sakitnya dadanya lebih tidak terasa jika menggunakan cara tersebut” (Pak Sukur menjawab) “ kalau saya alhamdulillah ada perubahan bapak ibu. Jadi ketika saya menonton TV itu rasa sakit dada saya jadi tidak terlalu terasa” “wahh terimakasih atas jawabannya Pak Sukur” (Bu Endah menjawab) “ kalo saya biasa saja bapak ibu. Tetap tidak ada perubahan” “tidak apa-apa bu Endah, bu Endah sudah bagus sekali menyampaikan pendapatnya” (Bu Siti menjawab) “ alhamdulillah bapak
ibu,
perubahan. menggunakan
kalau Jadi
saya ketika
aromaterapi,
ada saya saya
jadi rileks dan ga merasa sakit dada yang sangat” (Bu Sri menjawab) “ saya juga d. Melakukan tindakan
alhamdulillah ketika dipijit lebih
untuk enak dan sakit dadanya tidak sakit
penyelesaian
banget”
masalah
“wahh bagus sekali info dari Bu Siti
dan Bu Sri “baik bapak dan ibu. Tadi Bu Sri menyampaikan kalau pijit itu bisa mengurangi rasa sakit. Sekarang mari
kita
coba
mempraktekan
bagaimana cara pijitnya” “untuk langkah pijit kaki, caranya yaitu pertama, posisi duduk, boleh duduk di sofa atau kursi. Setelah itu letakkan bola golf atau bola tenis di e. Pencegahan kekambuhan
bawah kaki. Kemudian gulingkan bola ke depan dan kebelakang hingga menemukan titik yang dirasa sensitif. Setelah ketemu, injak bola di posisi titik tersebut dan tahan 3-5 menit” “Tadi kita sudah lakukan bagaimana cara memijat pada kaki, bagaimana bapak ibu apa yang dirasakan?” “Oke baik, sekarang kita akan membahas
bagaimana
cara
mencegah rasa sakit di dada, apakah dari bapak ibu ada yang memiliki pendapat? anggota f. Memberikan pujian
(Mempersilahkan untuk
mengeluarkan
pendapat) (Perawat sekali
ibu
menambahkan) bapak
yang
tepat sudah
berpendapat, selain apa yang sudah disampaikan
tadi,
juga
untuk
mencegah rasa sakit itu timbul baiknya terapi seperti yang sudah kita
lakukan
tadi
juga
dapat
dilakukan dirumah.” “Luar biasa sekali bapak ibu yang sudah aktif dalam kegiatan ini dan juga ada yang sudah menyampaikan beberapa pendapatnya. Saya senang dan bangga karena bapak dan ibu 3.
Langkah 3 : Terminasi
hebat dan semangat sekali.” a. Express felling “Baik bapak ibu, setelah mengikuti dan
evaluasi kegiatan hari ini, saya ingin tahu
pemahaman
apa
yang
bapak
ibu
rasakan
peserta
khususnya setelah mengikuti sharing dan diskusi tadi, apakah ada yang ingin disampaikan?(atau lainnya)”
b. Rencana tindak “Nah bapak ibu, Sesuai dengan lanjut
kesepakatan kita, untuk kegiatan
pertemuan
selanjutnya kita akan berdiskusi terkait penyakit hipertensi” “Untuk Pertemuan selanjutnya dari
c. Kontrak
diskusi
kita
hari
ini
akan
pertemuan
dilaksanakan pada hari Minggu
berikutnya
tanggal 22 Agustus, jam 1 siang bertempat di mushola ini lagi ya bapak ibu” “nah bapak ibu, sebelum kita akhiri
d. Doa
agenda diskusi kita hari ini, ada baiknya kita akhiri dengan berdo’a
sesuai dengan kepercayaan masingmasing.
Berdoa
mulai.
Berdo’a
dapat dicukupkan.” “bapak ibu, sekian pertemuan kita hari e. Mengucapkan salam
ini.
Terimakasih
atas
partisipasinya. Mohon maaf apabila selama diskusi terdapat kesalahan. Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.”
Pertemuan Kedua SG Sirosis Hepatis Tujuan : Peserta melakukan 5 langkah SG Setting : Fasilitator (perawat) duduk bersama peserta dengan setting setengah lingkaran dan ruangan nyaman dan tenang Skript Nurse
: “Assalamualaikum, Selamat Pagi Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua”.
Peserta
: “Waalaikumsalam, Selamat Pagi suster.”
Nurse
: “Bagaimana kabarnya hari ini Bapak/Ibu ?”
Peserta
: ”Alhamdulilah baik sus.”
Nurse
: “Baik, Alhamdulillah kalau begitu. Sebelum acara ini kita mulai, agar menjamin kelancaran kegiatan kita hari ini maka marilah kita membaca doa terlebih dahulu, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing dipersilakan.”
Nurse
: “Baik, sesuai dengan kesepakatan kemarin kita pada pertemuan sebelumnya, kita akan membicarakan mengenai masalah nutrisi yang dibutuhkan atau yang harus dikonsumsi oleh Bapak/ibu yang
berbahagia,
untuk
topic
kali
ini
kira-kira
akan
menghabiskan waktu 90 menit. Apakah Bapak/Ibu setuju ?”. Peserta
:” Iya sus, setuju.”
Nurse
:”Bapak /Ibu yang berbahagia, sekarang adalah waktunya kita membicarakan mengenai masalah Nutrisi yang diperlukan bagi pasien dengan Sirosis Hepatis. Mengenai diet pada pasien Sirosis Hepatris ini memang harus diperhatikan karena pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Untuk itu mari kita bicarakan masalah
ini satu persatu, yang pertama adalah pengetahuan mengenai nutrsi atau makanan yang boleh dikonsmsi dan yang kedua adalah jenis-jenis diet untuk penyakit Sirosis Hepatis.” Nurse
:“ Sebelumnya saya ingin bertanya terlebih dahulu, apakah Bapak/Ibu disini ada yang sudah mengetahui nutrisi/ diet seperti apa yang dibutuhkan oleh pasien Sirosis Hepatis?”
Peserta A
:”Saya masih belum tahu sus”.
Peserta B
:” Saya juga sus”.
Nurse
:” Jadi masih banyak ya yang belum mengetahui mengenai hal ini. Baik, karena banyak yang belum tahu, kita akan membahas topic ini dahulu ya bapak/ibu. Untuk itu kita harus menetapkan tujuan dulu agar bisa mencapai hasil yang baik. Jadi kita akan belajar mengenai Nutrisi dan diet untuk Sirosis Hepatis, setelah pulang dari pertemuan ini, kami harapkan bapak/ibu dapat mempraktekkan manajemen nutrsis ini di rumah, nanti kita akan laporkan hasilnya di setiap pertemuan, tujuannya adalah untuk memberikan makanan cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Apakah bapak/ibu bersedia?”.
Peserta
:”Baik Sus”.
Nurse
:” Baik bapak/ibu, mari kita dengarkan dulu penjelasan mengenai manajemen nutrisi/ diet pada Sirosis Hepatis.”
Nurse
:” Baik, sebagaimana yang sudah kita ketahui, tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah untuk memberikan makanan yang cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Untuk syaratnya seperti apa? Syaratnya adalah yang pertama kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan dengan keadaan penderita. Kedua, diet diberikan secara bertahap, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi penderita. Ketiga, cukup vitamin dan mineral. Yang keempat, rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan
garam/air. Yang kelima, makanan mudah dicerna dan tidak merangsang. Keenam, bahan makanan yang mengandung gas dihindari. Ketuju, bila berat badan berlebihan harus diturunkan secara bertahap sesuai kebutuhan penderita. Serta bahan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol dihindari, seperti ayam dengan kulit, kuning telur, jeroan, udang dan lainlain. Selain makanan diatas, diet garam rendah I (DGR I), diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau hipertensi
berat.
Pada
pengolahan
makanannya
tidak
menambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya”. Nurse
:” Baik, sekian materi yang dapat kita sampaikan. Apakah ada kesulitan tentang materi ini ?”.
Peserta C
: “ Saya izin bertanya sus, tadi kan salah satu makanan yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung gas ya sus. Makanan yang mengandung gas itu contohnya apa saja ya sus?”.
Nurse
:”Baik, tadi ibu C bertanya mengenai sumber makanan yang mengandung gas, apakah dari bapak/ibu ada yang ingin membantu menjawab?”
Peserta E
:”Saya izin menjawab sus.”
Nurse
:”Baik silahkan Bapak E untuk menjawab pertanyaan dari ibu C.”
Peserta E
:”Beberapa
jenis
makanan
berserat
tinggi
yang
bisa
menimbulkan gas antara lain brokoli, bawang, kol, kubis, kembang kol, lobak, sawi, seledri, ubi, kacang-kacangan, mangga, apel, pir, jeruk, dan semangka.” Nurse
:” Nah…bagus sekali Bapak E, apa yang sudah disampaikan Bapak E sudah benar, menambahkan juga bahwa sumber makanan yang mengandung gas adalah Makanan berserat tinggi 1. Kandungan serat tinggi Umumnya terdapat pada buah-buahan, kacang, dan sayuran. Beberapa
jenis
makanan
berserat
tinggi
yang
bisa
menimbulkan gas antara lain brokoli, bawang, kol, kubis, kembang kol, lobak, sawi, seledri, ubi, kacang-kacangan, mangga, apel, pir, jeruk, dan semangka. 2. Susu dan produk olahannya Susu dan produk olahannya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan. Hal ini karena susu, keju, krim, dan es krim mengandung laktosa, yaitu gula yang dapat meningkatkan produksi gas. Keluhan ini akan lebih parah jika dirasakan oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa. 3. Gandum utuh Selain mengandung vitamin dan mineral, gandum juga mengandung serat tinggi dan rafinosa. Serat tinggi dan rafinosa ini dapat menyebabkan terbentuknya gas berlebih di saluran cerna. Biji-bijian utuh lainnya, seperti jelai (barley), quinoa, dan flaxseed, juga dapat menyebabkan gas berlebih jika dikonsumsi terlalu banyak. 4. Minuman berkarbonasi Minuman berkarbonasi dibuat dengan cara memasukkan karbon dioksida, sehingga menghasilkan buih (soda). Minuman bersoda yang dijual di pasaran biasanya juga mengandung sorbitol dan fruktosa yang turut menimbulkan kelebihan gas di dalam perut. 5. Pemanis buatan Banyak makanan bebas gula di pasaran yang mengandung pemanis buatan, seperti sorbitol dan manitol. Hasil fermentasi
pemanis
buatan
tersebut
di
usus
akan
menghasilkan kelebihan gas yang membuat perut kembung dan terasa tidak nyaman. 6. Makanan berlemak Makanan
berlemak
dapat
memperlambat
pencernaan,
sehingga makanan lebih lama berada di saluran cerna. Proses pencernaan yang lambat ini membuat produksi gas
meningkat. Lemak tidak hanya berasal dari daging hewan, tapi juga makanan yang digoreng.” Peserta D
:” Sus saya kan terbiasa minum susu ya sus, terus bagaimana agar saya tetap bisa meminum susu dengan kondisi saya saat ini?”
Nurse
:” Ya jadi ibu D dapat meminum susu dengan rendah lemak tetapi
dengan
syarat
pencernaan
ibu
masih
bisa
mengkompensasi dengan baik.” Peserta D
:”Baik sus terimakasih.”
Nurse
:”Selanjutnya kita sepakati bersama ya bapak/ibu, untuk menjalankan materi ini yaitu tentang nutrisi yang diperbolehkan dan yang perlu dihindari dalam satu minggu ini ya bapak/ibu. Kemudian nanti bapak/ibu bisa menuliskan hasil prakteknya ataupun hambatan yang dirasakan di buku kerja.”
Peserta
:”Baik suster”.
Nurse
: “Alhamdulillah, semua sudah menyampaikan pendapatnya, saya senang sekali dan bangga dengan semangat bapak/ibu disini. Semua keren-keren dan semoga terus semangat seperti ini ya bapak/ibu”.
Peserta
:” Iya dong sus harus semangat, Semangat 45 ini ”
Nurse
:” Setelah kita mengikuti kegiatan hari ini, maka saya ingin mengetahui bagaimana perasaan bapak/ibu khususnya setelah mengikuti
kegiatan
hari
ini,
apakah
ada
yang
ingin
disampaikan?” Peserta C
:” Saya juga senang sekali sus, saya jadi tambah tahu mengenai informasi-informasi penting mengenai penyakit saya, dan kedepannya saya berkomitmen untuk menjalankan ilmu yang saya dapatkan hari ini.”
Nurse
:” Wah, mantap sekali ibu, untuk Bapak/Iu semua bisa dicontoh ini semangatnya ibu C.”
Nurse
:”Untuk kegiatan selanjutnya, maka sesuai kesepakatan yang sudah kita bicarakan, pertemuan selanjutnya kita akan
membicarakan mengenai pola olahraga fisik untuk menjaga agar berat badan tetap ideal.” Nurse
: ”Pertemuan yang selanjutnya akan dilaksanakan pada hari dan waktu yang sama dengan hari ini karena sepertinya bapak/ibu banyak yang bisa untuk hari ini, yaitu hari sabtu tanggal 12 Oktober jam 10 dan bertempat disini lagi saja ya bapak/ibu.”
Peseta
: ”Baik suster, siap”.
Nurse
: ”Sebelum kita tutup, karena tadi dimulai dengan berdoa maka kita akhiri dengan berdoa juga ya. Berdoa dipersilakan”.
Nurse
: ”Baik terima kasih kepada Bapak/Ibu semua, semoga kegiatan kita
hari
ini
dapat
Wassalamualaikum wr.wb.” Peserta
: “Waalaikumsalam wr.wb.”
bermanfaat
bagi
kita
semua.