Skenario Table Top Dengan Kasus Bencana Banjir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Table Top Skenario Bencana Banjir : konsep Pre Hospital Dan Penanganan bencana banjir di kecamatan Pujon Kabupaten malang



a.



Tema



: bencana Banjir



b.



Jumlah Korban



: 190 orang (yang terkena dampak ) Jumlah korban fisik 15 dengan pembagian label merah 1. Label Merah



: 20 orang ( 17 orang mengalami luka-



luka : 5 anak-anak, 8 dewasa, 4 orang lansia, dan 3 ibu hamil mengalami perdarahan 2. Label Kuning



: 50 orang ( luka pada bagian kepala,



ekstremitas, dan fraktur 3. Label hijau



:



90



orang



(



anak-anak



histeris



kehilangan orang tua, lansia yang mengalami luka lecet, ibu menyusui) 4. Label Hitam c.



Sektor yang terlibat



:



: 30 Orang



Polisi dan dandim, polres, dinas social, dinas kesehatan,



PMI, dinas pekerjaan umum, TNi, Tim SAR, petugas ambulans, BPBD KOTA BATU/KAB MALANG? Ngantang -Pujon..Coban wisata juga bermapak ke ekonomi pariwasat, askses jalan putus sampai kurang lebih d.



Ilustrasi Kasus : Pada tanggal 21 desember 2016, pukul 04.00 WIB telah terjadi banjir besar di kecamatan Pujon Kabupaten Malang, wilayahnya dikelilingi oleh perbukitan dan gunung , berbatasan dengan; Sebelah Utara dengan kabupaten Mojokerto, Sebelah Selatan dengan kabupaten Blitar, Sebelah Barat dengan Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dan sebelah Timur dengan Kota Batu dengan karakteristik hujan lebat selama 5 hari mengakibatkan banjir dan longsor, tinggi banjir mencapai 2 meter. Dampak yang ditimbulkan yakni sebagian besar rumah penduduk tenggelam, kerusakan bangunan akibat



longsor,



beberapa pohon dan tanaman ikut terseret arus serta merusak



persawahan, beberapa penduduk dinyatakan hilang terbawa arus serta beberapa korban jiwa tertimbun reruntuhan longsoran. Di pinggir sebelah timur wilayah Pujon terdapat permukiman padat penduduk yang dihuni lebih dari 400 orang, sedangkan lebih ke arah timur lagi dengan jarak sekitar 500 meter terdapat komplek perumahan penduduk dan lingkungan sekolah yang penghuninya sekitar



2000 orang dan



400 meter sebelah utaranya terdapat pasar



tradisional yang ketika dini hari selalu dipadati para pembeli-penjual yang mulai sibuk mempersiapkan dagangan mereka. Masyarakat di kompleks perumahan pada umumnya telah lebih dulu mengungsi disekitar rumah masing-masing dengan mendirikan tenda seadanya disebelah utara atau pergi ke tempat kerabat mereka yang aman dari banjir, sedangkan sebagian masyarakat lainnya



mengikuti petugas evakuasi ke tempat



pengungsian yang telah disiapkan, sebagian lainnya tetap menunggu rumah masingmasing karena tidak mau meninggalkan rumah mereka, namun petugas masih membujuk mereka agar bersedia mengungsi. Berdasarkan hasil pendataan awal, telah diperoleh informasi ada 



30 rumah rusak berat







7 rumah tertimbun longsor







Beberapa jalan tertutup longsor tanah







Korban jiwa : -



30 orang meninggal akibat longsor dan hanyut banjir diantaranya 4 orang balita, 6 orang remaja, 7 orang lansia wanita dan laki-laki, 8 orang wanita, 5 orang laki-laki.



-



3 ibu hamil yang mengalami perdarahan hebat, ada 17 orang diantaranya 5 anak-anak, 8 dewasa, 4 orang lansia yang mengalami luka-luka berat akibat tertimpa bangunan, terseret arus air, dan juga tertimbun tanah longsong.



-



50 orang mengalami luka ringan pada bagian kepala, ekstremitas, dan fraktur.



-



90 orang ( anak-anak histeris kehilangan orang tua, lansia yang mengalami luka lecet, ibu menyusui).







Ada 15 orang yang hilang terseret arus bajir







Ada 8 orang tertimbun tanah longsor.



Scene 1 :



Pada tanggal 20 desember 2016, pukul 11.00 WIB BPBD telah mengumumkan status waspada akibat hujan yang berlangsung terus menerus di wilayah Pujon dan sekitarnya. Kepala desa/ lurah menerima informasi dan perintah dari BPBD untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan banjir dan menunjuk lurah/ kades menjadi komandan penanggulangan bencana diwilayahnya. Posko komando telah didirikan dan tenda-tenda serta sarana lain yang dibutuhkan untuk pengungsian.



Ketua BPBD



: selamat siang pak, kami dari BPBD ingin menyampaikan informasi bahwa wilayah Pujom dan sekitarnya status waspada banjir. Kami



menghimbau kepada bapak untuk memimpin persiapan peralatan pendukung penanggulangan bencana. Kepala desa / lurah



: terima kasih pak atas informasinya. Saya akan menyampaikan kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri ketempat pengungsian.



Scene 2: Pada pukul 21.00 WIB, curah hujan di seluruh daerah Pujon dan sekitarnya sejak sore hari masih sangat lebat. Terjadi banjir di beberapa wilayah akibat tidak mampu menahan tingginya curah hujan serta menghanyutkan puluhan rumah penduduk. (percakapan antara petugas pintu air, ketua BPBD).



Petugas pintu air



: lapor pak, ketinggian air di pintu air sudah mencapai 500 cm.



Ketua BPBD



: terima kasih pak, laporan diterima dan saya perintahkan untuk menaikkan status dari waspada menjadi siaga.



Petugas pintu air



: Di kelurahan Bendosari, air diperkirakan sudah menggenang setinggi 100 cm (siaga II). Dalam beberapa jam diperkirakan keadaan akan menjadi siaga I.



Scene 3 : Tanggal 21 Pukul 06.00 WIB status berada pada kondisi awas, Kepala desa/lurah : menerima laporan dan memerintahkan kepada sector untuk menurunkan tim dengan cepat. Dengan berkoordinasi dengan Polisi dan dandim, polres, dinas social, dinas kesehatan, PMI, dinas pekerjaan umum, TNi, Tim SAR, petugas ambulans, Tim rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah penanganan selanjutnya. A



: siap pak. Akan segera turunkan dengan berkoordinasi dengan Dandim, dan tim terkait.



Semua pihak terkait menuju ke lokasi A



: selamat malam pak, polres, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi banjir di wilayah Pujon, diperkirakan emnimbulkan korban jiwa, telah merusak rumah penduduk, diminta kepada bapak untuk menurunkan personil kepolisian kelokasi bencana untuk pengamanan masayrakat.



B



: laporan diterima pak, kami akan menurunkan personil kepolisian menuju ke lokasi kejadian bencana untuk pengamanan sekarang juga.



A



: selamat malam pak, kepala satpol PP , dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi banjir di wilayah Pujon, diperkirakan menimbulkan korban jiwa, telah merusak rumah penduduk, diminta kepada bapak untuk menurunkan personil kepolisian kelokasi bencana untuk pengamanan masayrakat.



C



: laporan diterima pak, kami akan menurunkan personil satpo PP menuju ke lokasi kejadian bencana untuk pengamanan sekarang juga.



A



: selamat malam ibu dinas social, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi banjir di wilayah Pujon, diperkirakan menimbulkan korban jiwa, telah merusak rumah penduduk, diminta kepada bapak untuk berkoordinasi dengan Tim Dapur Umum BPBD untuk membangun



dapur



umum



dan



tempat



pengungsian



serta



mengaktifkan tagana. D



: laporan diterima pak, kami akan segera berkoordinasi dengan Tim Dapur Umum BPBD untuk membangun dapur umum dan tempat pengungsian serta mengaktifkan tagana.



A



:



selamat malam kepala dinas kesehatan, dengan ini kami



menginformasikan bahwa telah terjadi banjir di wilayah Pujon, diperkirakan menimbulkan korban jiwa, telah merusak rumah penduduk, diminta kepada bapak untuk segera membangun pos kesehatan dan menurunkan tim dari PMI dilokasi bencana.



Komando Memerintahkan untuk membangun posko komando. Korban dari masyarakat



: tolong.. tooolongg.. tolooong



Komando segera memerintahkan kepada tim Rescue air untuk mencari korban. Tim Rescue mencari korban dan setelah ebberapa saat ditemukan korban dan melaporkan melalui radio. TR



: lapor komandan, kami telah menemukan 15 orang korban, 7 orang meninggal dan 8 orang lainnya luka-luka.



A



: laoran diterima, segera lakukan evakuasi ke posko kesehatan



TR



: siap laksanakan,



Tim Rescue mambawa korban ke posko kesehatan melalui dermaga evakuasi.



diposko PB Kantor Lurah/ kades, koordinator bencana menginstruksikan kepada sektor; semua satgas untuk membantu kegiatan di lapangan; semua bantuan harus dilaporkan ke posko dan di koordinasikan penempatan dan penyalurannya; dilakukan pendataan dan pencatatan tentang jumlah pengungsi, korban, batuan dll; dibuka information center; dan mendirikan dapur umum. Kondisi di lapangan; air semakin meninggi akibat curah hujan yang terus menerus; sebagaian warga yang masih di rumah mulai panik karena terjebak tidak dapat pergi kemana-mana; akses jalan terputus dan tertimbun longsoran. Sektor evakuasi kemudian mengirimkan alat transportasi seperti perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak. . Warga yang mengalami luka sebanyak 80 orang segera di bawa ke sektor kesehatan untuk mendapatkan perawatan.



Pukul 12.00 WIB (Status Siaga) air mulai surut dan hujan pun sudah reda. Warga belum diizinkan kembali ke rumah masing – masing. Sektor pendidikan dan petugas kesehatan bekerja sama dalam memberikan penyuluhan kepada warga mengenai dampak kesehatan yang mungkin timbul akibat banjir, dan apa yang harus dilakukan ketika kembali kerumah. Dinas PU, LSM, dan relawan mulai membersihkan jalan, membebaskan akses serta mulai menghitung berbagai kerusakan sarana dan prasarana lingkungan akibat banjir. Petugas dinas kesehatan melakukan penyemprotan desinfektan untuk menurunkan resiko terjadinya penyakit menular pasca bencana. Dinas sosial menginventarisir permasalahan sosial yang perlu dibantu. Setelah 9 hari berlalu yakni pada tanggal 30 desember 2016, kondisi wilayah banjir telah normal wargapun diizinkan kembali kerumah masing-masing dan diminta untuk selalu menjaga kebersihan diri serta keluarganya. Sektor kesehatan dan dinas kesehatan mengelenggarakan tim survey untuk mendeteksi dini penyebaran penyakit menular pasca banjir. Dinas PU, LSM, relawan beserta warga mulai membebaskan akses ke rumah-rumah penduduk. RAPI melakukan pemantauan dan koordinasi antar posko tentang kondisi terkini.