Skripsi Ayu Andira9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI IGD RSUD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH



SKRIPSI



AYU ANDIRA 201601007



PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIDYA NUSANTARAPALU 2020



PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul HUBUNGAN KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI IGD RSUD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAHadalah benar karya saya denga arahan dari pembimbing dan belum di ajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftra pustaka dibagian akhir skripsi in. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta skripsi saya kepada STIKes Widya Nusantara Palu.



Palu,



September 2020



AYU ANDIRA NIM. 201601007



ABSTRAK AYU ANDIRA. Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh AFRINA JANUARISTA dan SUKRANG. Isntalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unit lingkungan kerja, yang cenderung memiliki stresstinggi, hal ini dimungkinkan karena di IGD di hadapkan pada pasien dengan kondisi jiwa terancam, sehingga perawat dituntut dalam memberikan tindakan dengan cepat dan tepat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan pendekatan croos sectional. Populasi penelitina in semua perawat yang bertugas di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel pada penelitian berjumlah 24 orang dengan teknik pengambilan sampel total populasi. Hasil uji chi-squarediperoleh nilai fisher exact: 0,262 (p value≥0,05), maka HO di terima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Saran bagi perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah lebih intensif dan perawat tidak melakukan pekerjaan yang bukan profesinya, selain itu juga diperlukan penambahan jumlah perawat untuk mengurangi beban kerja yang berlebih sehingga tidak memicu timbulnya stres pada perawat karena masalah ini juga berdampak pada ketidakkepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Kata kunci: Kondisi Kerja, Stress Kerja Perawat



ABSTRACT AYU ANDIRA. Correlation Of Work Condition And Stress Of Nurses In Emergency Unit Of Madani General Hospital , Central Sulawesi Province. Guided By AFRINA JANUARISTA and SUKRANG. Emergency Unit is one of department in Hospital work place that have high stressor and nurses should calmly, fast and correct treat toward threatening patient condition. The aims of research to obtain correlation of work condition and stress of nurses in emergency unit of Madani General Hospital, Central Sulawesi Province. This is quantitative research with croos sectional approached. Population of research is all staffs nurses in Emergency Unit of Madani General Hospital, Central Sulawesi Province. Total sampling is 24 respondents that taken by total population technique. Result of chi-square test found that fisher exact : 0,262 (p value≥0,05), so H0 received and Ha rejected that means have no correlation of work condition and stress of nurses in emergency unit of Madani General Hospital , Central Sulawesi Province. Suggestion for staffs nurses in Emergency Unit Of Madani Hospital should more intensive and not do the own responsible work, need proportion staffs in reducing the work overload as a stressor that affected to unsatisfy patient and realtives toward emergency unit services of Madani General Hospital, Central Sulawesi Province. Keyword : work condition, nurses work stress.



HUBUNGAN KONDISI KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT D IGD RSUD MADANI PROVINSI SULAWSI TENGAH



SKRIPSI Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu



AYU ANDIRA 201601007



PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANWIDYA NUSANTARAPALU 2020



LEMBAR PENGESAHAN



HUBUNGAN KONDIS KERJA KERJA DENGAN STRESS KERJA PERAWAT DI IGD RSUD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH



SKRIPSI PENELITIAN AYU ANDIRA 201601007 Skripsi ini Telah Di Ujikan Tanggal, 22 September 2020



Afrina Januarista S.Kep., Ns., M.Sc NIK.20130901030 (..................................) Sukrang, S.Kep., Ns., M.Kep NIK. 20100902014



(..................................)



Mengetahui, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesahatan Widya Nusantara Palu



DR. Tigor H Situmorang, MH., M.Kes NIK. 20080901001



vi



PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi tepat pada waktunya dengan judul “Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah” Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita jadikan teladan dalam aktifitas seharian kita. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dan arahan dari berbagai pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Safruddin dan Ibunda Hj. Sitti yang telah melahirkan, mengasuh, membesarkan, mendidik dan memberikan doa restu serta dukungan moral maupun materil kepada penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : Kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT berkenan membalasnya dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. 1. DR. Pesta Corry Sihotang, Dipl. Mw., S.KM., M.Kes, Selaku Ketua Yayasan STIKes Widya Nusantara Palu 2. DR. Tigor Situmorang, M.H.,M.Kes., Selaku Ketua STIKes Widya Nusantara Palu 3. dr. Nirwansyah Parampasi, Sp.PA selaku direktur RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah 4. Hasnidar, S.Kep., Ns., M.Kep.Selaku Ketua Program Studi NersSTIKes Widya Nusantara Palu. 5. Afrina Januarista, S.Kep., Ns., M.Sc selaku Pembimbing I yang setiap saat meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Skripsi ini. 6. Sukrang, S.kep., Ns., M.kep selaku Pembimbing II yang setiap saat meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.



vii



7. Surianto, S.Kep., Ns., M.P.H.Selaku Penguji utama yang telah bersedia meluangkan waktunya menguji dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Skripsi 8. Terimakasih kepada semua resonden yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan penelitian yang peneliti telah laksanakan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir. 9. Bapak / Ibu Dosen dan seluruh staf STIKes Widya Nusantara Palu yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis mengikuti pendidikan. 10. Teristimewa teman-teman angkatan 2016 terutama Nurul Rahma Danni Salam dan khususnya sahabat saya Seril dan Nindia dan yang telah memberikan support serta semangat dalam penyusunan skripsi ini, yang sudah banyak membantu saya dalam penyusunan skripsi. Kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT berkenan membalasnya dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.



Palu, September 2020



Penulis



viii



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL............................................................................................ PERNYATAAN......................................................................................................... ABSTRAK ABSTRACK HALAMAN JUDUL SKRIPSI........................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................vi PRAKATA vii DAFTAR ISI....................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .................. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... x BAB I



BAB II



PENDAHULUAN A. LatarBelakang.......................................................................... B. RumusanMasalah..................................................................... C. TujuanPenelitian...................................................................... D. ManfaatPenelitian....................................................................



1 4 4 4



TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori...........................................................................



5



B. Kerangka Konsep..................................................................... 18 C. Hipotesis.................................................................................. 18 BAB III



BAB IV



METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian...................................................................... B. Tempatdanwaktupenelitian...................................................... C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................... D. Variabel Penelitian................................................................... E. Definisi Operasional................................................................ F. Instrumen Penelitian................................................................ G. Teknik pengumpulan data........................................................ H. Analisis Data............................................................................ I. Alur Penelitian.........................................................................



19 19 19 20 20 22 23 23 25



HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum lokasi Penelitian......................................... 26 B. Hasil Penelitian........................................................................ 26 C. Pembahasan............................................................................. 30



ix



BAB V



SIMPULAN & SARAN A. Simpulan.................................................................................. 36 B. Saran........................................................................................ 36



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



x



DAFTAR TABEL



Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkanUmurdi di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.................................................................. 26 Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan Pendidikan di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.................................................................. 27 Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan Jenis Kelamin di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.................................................................. ....................................................................................................q227 Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan Lama masa kerja di UGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah..................................................... 28 Tabel 4.5 Distribusi Kondisi Kerja di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah................................................................................................ 28 Tabel 4.6 Distribusi Stres Kerja di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah................................................................................................ 28 Tabel 4.7 Hubungan Kondisi kerja dan stress kerja perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah..................................................... 29



xi



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1 Kerangka Konsep ..............................................................................19 Gambar 3.1 Alur Penelitian....................................................................................25



xii



DAFTAR LAMPIRAN



1. Jadwal kegiatan penelitian 2. Surat Permohonan Pengambilan Data 3. Surat Izin Pengambilan Data 4. Surat Permohonan Izin Pelaksanaan Penelitian 5. Lembar Permohonan Menjadi Responden 6. Lembar Kuesioner 7. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 8. Surat Izin Pelaksanaan Penelitian 9. Dokumentasi Penelitian 10. Riwayat Hidup Peneliti 11. Lembar Bimbingan Proposal/Skripsi



xiii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unit lingkungan kerja, yang memiliki kecenderungan stress tinggi, hal ini dimungkinkan karena perawat ruangan gawat darurat dihadapkan pada pasien dengan kondisi jiwa yang terancam, sehingga membutuhkan perhatian, pengetahuan dan keterampilan khusus untuk dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat.1Keperawatan sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan profesional dan berorientasi pada paradigma sehat sesuai dengan paradigma keperawatan yang dimiliki, salah satunya yaitu pembangunan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan penduduk yang sehat.1 Faktor yang mempengaruhi shiftkerja perawat merupakan kondisi pasien yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan langsung pada pasien melebihi dari kemampuan seseorang, keinginan untuk berprestasi kerja, tuntutan pekerjaan tinggi serta dokumentasi asuhan keperawatan.2 Cara kesehatan kerja adalah keseimbangan dalam kapasitas, beban, serta keadaan tempat kerja sehingga merasa nyaman saat melakukan pekerjaan.3 Kapasitas, beban serta lingkungan kerja adalah bagian pentinguntuk kesehatan kerja. Kapasitas kerja misalnya status kesehatan kerja serta gizi kerja memiliki fisik yang sehat dan ugarsangat perlu agarsemua yang bekerja melakukan tugasnya dengan optimal.Beban kerja diluar kemampuan



fisik



maupun



keterampilan



seseorang



bias



menyebabkanseseorang menjadi sakit atau tidak prima dalam bekerja. Gangguan kesehatan dapat disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.3



1



2



United State Of Amerika pada tahun 2015, stres yang berhubungan dengan pekerjaan menghabiskan dana sebesar $ 200-300 milyar/tahun angka kerjadian stress kerja 60%-90% terjadi pada masalah medis dan California workers competition compensation institute melaporkan kejadian stress kerja meningkat 70% dari tahun 1979 dan mempunyai resiko, 7 kali terjadi cidera dibandingkan yang tidak mengalami stress.4Saat ini stres kerja merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh profesi dalam pekerja di Negara maju maupun berkembang berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) sekitar 450 juta orang didunia mengalami gaangguan mental atau stres berat. WHO memprediksi stres kerja akan menjadi ancaman utama kesehatan maanusia menjelang tahun 2020.5 Situasi kerja baik secara fisik maupun social seseorang yaitu bagaimana interaksi didalam tempat kerja dapat mempengaruhi timbulnya stressor yang nantinya akan mempengaruhi stress kerja seseorang.Sedangkan Konsisi kerja mencakup mental misalnya jadwal kerja yang shift dengan kata lain bergiliran, kesempurnaan seseorang dalam bekerja (mempersiapkan mental dan rohani pasien dan keluarga terutama yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan kritis), pekerjaan yang memerlukan keterampilan khusus contohnya merawat pasien, tanggung jawab untuk kesembuhan dan menjaga interaksi yang baikkepada pasien. Kondisi kerja yang terbagi atau mendadak tidaknya suatu tugas, kesulitan tugas,ketercukupan waktu penyelesaian, teman kerja yang bisa membantu dan kelelahan menyelesaikan tugas.6 Umumnya ketika seseorang mendapatkan pekerjaan atau bekerja diluar dari kemampuan serta keterampilan yang dimiliki maka akan memicu terjadinya stres dalam bekerja. Kondisi yang dialami seseorang yang mana membuat orang tersebut mengalami gangguan baik fisik,mental dan psikologis disebut stress.7 Dampak buruk dari peningkatankondisi kerja yaituperawat memiliki emosi yang mana dapat merugikan pasien.Beban kerja yang tidak sesuai kapasitas ini dapat mengganggu kinerjadi dari perawat yang akan memberikan pelayanan. Ketika perawat mengetahui jumlah pekerjaan yang



3



akan dilakukan tidak sebanding dengan kapasitas perawat yang ada. Situasi yang seperti inilah yang memancing adanya stress kerja pada perawat, tentunya pasien akan mengharapkan perawatan yang prima harus mereka dapatkan.7Persatuan



Perawat



Nasional



Indonesia



(PPNI) mengatakan



sebanyak 50,9% perawat Indonesia merasakan stress saat bekerja, sering merasa pusing, lelah, kurang ramah, kurang istirahat akibat kondisi kerja serta penghasilan yang tidak memadai.8 Penelitian Mega Lumingkewas (2015) “Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stres Kerja PerawatDirungan Intasalasi Gawat Darurat MedikRSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado“ Hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat nyata antara Kondisi KerjaDengan Stres Kerja Perawat (p=0.001). Berdasarkan hasil penelitian, maka Kesimpulan bahwaKondisi Kerja berada pada kategori nyaman sebanyak 22 (71%) responden, dan Stres Kerja yangsebagian besar termasuk dalam kategori Ringan yaitu 25 (80.6 %) responden, maka dari itu sebaiknyakondisi kerja disesuaikan dengan jadwal dan waktu luang yang cukup agar tidak terjadi stres dalampekerjaan. Berdasarkan survei awal di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah, didapatkan data jumlah perawat yang bertugas di IGD Pada bulan Juni tahun 2020 berjumlah 24orang. Adapun hasil wawancara pada perawat, pada kondisi kerja perawat pada kegiatan dalam melakukan perawatan pada pasien masih merasa kurang nyaman jika pasien menolak untuk dilakukan tindakan keperawatan seperti menangani pasien anak-anak yang meronta atau menangis pada saat pemasangan infuse,kenyamanandalam bekerjadan interaksi ke sesama pekerja perawat. Sedangkan stres perawat dipicu pada perasaan perawat saat menerima atau merawat pasien, ketika menghadapi banyak pekerjaan, perasaan lelah pada saat bekerja, kehilangan konsentrasi dalam melaksanakaan pekerjaan, merasa tertekan, mudah marah, mengalami gangguan tidur serta kurang semangat dalam bekerja. Berdasarkan penjelasan diatas sehingga penulis tertarik memilih judul “Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah”.



4



B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini, yaituBagaimanaHubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Dianalisisnya Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. 2. Tujuan Khusus a.



TeridentifikasinyaKondisi perawat Kerja di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah



b.



TeridentifikasinyaStress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah



c.



DianalisisnyaHubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah



D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Instansi Bagi Rumah Sakit Madani Palu dapat bermanfaat sebagai informasi jadwal kondisikerja dengan stress kerja perawat yang dialami di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah 2. Manfaat bagi Pendidikan Manfaat pendidikan keperawatan khususnya Ilmu Keperawatan STIKes Widya Nusantara.Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan dalam



bidang



ilmu



keperawatan



khususnya



yang



berhubungandengan Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah 3. Manfaat bagi Peneliti Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan informasiuntuk penelitian Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.



5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan tentang KondisiKerja a. Pengertian Kondisi kerja perawat yaitu kondisi dimana perawat memiliki otonomi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan professional perawatan dan keshatan lainnya yang terlibat dalam memberikan perawatan pasien.9 Situasi kerja dalam hal ini diantaranya lingkungan fisik social dimana juga termasuk interaksi antara teman sejawat, bos dan karyawan serta orang-orang yang ada dilingkungan tersebuit. situasii lingkungan fisik mencakup suhu dirasakan sangat panas, sangat dingin, membuat sesak, pencahayaan yang kurang dan sebagainya. Rasa yang kurang nyaman saat bekrja juga dapat dirasakan ketika tempat bekerja memiliki



suhu



yang



sangat



panas



ataupun



terlalu



dingin,



ketidaknyaman juga dirasakan saat kita merasa tempat kerja sangat berisik yang dpaat menganggu focus serta emsi yang membuat pekerjaan yang dilakukan kurang sesuai harapan karena merasa terganggu dengan lingkungan sekitar..9 b. Efek kondisi kerja yang dapat dirasakan tenaga kerja, yaitu : 1) Efek fisiologis Efek fisiologis memiliki pengaruh terhadap : a) Kapasitas tidur yang kurang memenuhi. Keefektifan ketika tidur siang sangat kurang dibandingkan dengan ketika tidur pada malam hari b) Kualitas



kerja



mengalami



penurunan



disebabkan



oleh



munculnya kelehan serta rasa c) Anoreksia serta tterjadi gangguan pada system pencernaan.9 5



6



2) Efek Psikososial Efek besar yang dapat muncul dari masalah psikososial yaituterganggunya kehidupan sehari-hari misalnya dalam keluarga, istirahat atau jam kosong yang terkuras, yang membuat sulit untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Demikian pula adanya pandangan disuatud aerah yang tidak membenarkan pekerja wanita bekerja pada malam hari, mengakibatkan tersisih dari masyarakat.9 3) Efek kinerja Kpaasitas kerja yang mengalami penurunak karena adanya tekanan atau stress psikologis yang dirasakan. Hal ini dapat mempengaruhi menurunnya kemapuan serta mental pekerja sehingga kapasitas dirinya menurun9 4) Efek terhadap kesehatan Efek shift kerja mengakibatkanmunculnya masalah pada sistem pencernaanseperti dyspepsia atau ulcus ventriculi yang dapat menjadi parah ketika usia 40-45 tahun. Sistem shift bisa memunculkan gangguan pada kadar gula darah menjadi tidak seimbang pada insulin orang yang mengalami diabetes.9 5) Efek terhadap keselamatan kerja Survei pengaruh terhadap shift kerja terhadap kesehatan dan keelamatan kerja yang dilakukan smith et.al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan 0,69% per tenaga kerja. Tidak semua penelitian menyebutkan bahwa kenaikan tingkat kecelakaan industri terjadi pada shift malam. Terhadap suatu kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shiftpagi dan lebih banyak terjadi pada shift malam.9 c. Pengukuran Kondisi kerja



7



Waktu kerja produktif optimum perawat adalah berkisar dari 80% waktu kerja, digunakan untuk menilai apakah kondisi kerja perawat nyaman dan tidak nyaman.Kegiatan pribadi perawat adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan perawat, seperti sholat, makan, minum, kebersihan diri, duduk di nurse station, ganti pakaian, dan ke toilet, dengan lokasi 15% dari total waktu kerja setiap shift. Kegiatan lain perawat dan tidak produktif adalah kegiatan yang tidak terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai perawat, merupakan kegiatan pribadi, misalnya : nonton TV, baca koran, mengobrol, telepon, urusan pribadi, pergi ke luar ruangan, pergi untuk keperluan pribadi, atau keluarga, datang terlambat dan pulang lebih awal dari jadwal. Data Departemen Kesehatan, bahwa terdapat 63,6% melaksanakan tugas administratif.9 2. Tinjauan tentang Stress Kerja a. Pengertian Stres Stress adalah sinyal yang dikirimkan otak ke tubuh manusia ketika dirasakan melebihi kapasitas yang dimiliki seseorang. Pemicu timbulnya stress adalah ketika seseorang mengalami kapasitas kerja yang besar diluar kemampuan yang dimilikinya, sehingga tubuh mengirimkan sinyal bahwa tidak mampu dengan tuntutan pekerjaan tersebut, maka pekerja akan merasakan stress saat melakukan pekerjaan itu.9 Stres terjadi di semua pekerjaan termasuk dalam bidang pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, dimana salah satu tenaga kesehatan utama yang berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah perawat. Dikatakan utama karena perawat umumnya memiliki jumlah terbesar byaitu tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit, sekitar 50-60%. Dengan tugas dan peran perawat yang tidak terpisahkan dalam pelayanan kesehatan berkaitan dengan tenaga kesehatan dan pasien umumnya, profesi perawat rentan terhadap stres.9



8



Beberapa factor yang dapat memicu timbulnya strees antara lain, konflik, ketidakpastian, tekanan dari tugas dan hubungan dengan pihak menejemen. Sehinggga,stress yang dirasakan saat bekerja merupan respon dari tubuh terhadap kelebihan kapasitas baik fisik maupun mental dan social seseorang. Dari pada itu, beberapa factor dari stress kerja yaitu tekanan yang dirasakan sehingga dapat membuat pekerja mengalami penurunan substansi dari kemampuan dirinya. Adapun Stres kerja dianggap sebagai pemicu adanya motivasi pekerjadisinyalir sebagai stres yang positif (eustres).Sebaliknya, “stressor” membuatrusaknya kuantitaspekerja dapat disebut sebagai stres negative(distress).9 Stress kerja bias disebut sebagai suatu situasi yang berasala dari individu bias sebagai komunikasi dengan lingkungan sekitar atau situasi yang bias mengancam serta memberi stimulus pada fisik, psikososial seseorang.9 b. Sumber Stress Stress dapat dipicu dengan adanya stimulus yang menyebabkan toimbulnya



stress



yang



biasa



dikatakan



sebagai



stress.Stressormerupakankondisi atau stimulus yang dapat memicu terjadinya stres.Secara umum, stressor dapat dibagi menjadi tiga, yaitu stressor fisik, sosial dan psikologis.9 1) Stressor Fisik Bentuk dari stressor fisik adalah suhu (panas dan dingin), suara bising, polusi udara, keracunan obat-obatan (bahan kimiawi). 2) Stressor Sosial a) Stressor sosial, ekonomi dan politik, misalnya tingkat inflasi yang tinggi, tidak ada pekerjaan, pajak yang tinggi,perubahan teknologi yang cepat, kejahatan. b) Keluarga, misalnya peran seks, iri, cemburu, kematian anggota keluarga, masalah keuangan, perbedaan gaya hidup dengan pasangan atau anggota keluarga yang lain.



9



c) Jabatan dan karir, misalnya kompetisi dengan teman, hubungan yang kurang baik dengan atasan atau sejawat, pelatihan, aturan kerja. d) Hubungan interpersonal dan lingkungan, misalnya harapan sosial yang terlalu tinggi, pelayanan yang buruk, hubungan sosial yang buruk.9 3) Stressor Psikologi a) Frustasi Frustasi adalah tidak tercapainya keinginan atau tujuan karena ada hambatan. b) Ketidakpastian Apabila seseorang sering berada dalam keraguan dan merasa tidak pasti mengenai masa depan atau pekerjaannya. Atau merasa selalu bingung dan tertekan, rasa bersalah, perasaan khawatir dan inferior.9 c. Gejala Stres Manifestasi timbulnya stress dapat ditandai dengan cara yaitu: 1) Gejala fisik Berbagai macam masalah fisik yang timbul karena stress antara lainsakit yang dirasakan pada dada, diare berhari-hari, nyeri kepala, mual, jantung berdebar, lelah, kesulitan tidur, dan lain sebagainya9 2) Gejala psikis Berbagai macam masalahpsikis yang dapat dilihatyaitu cepat marah, kesulitan dalam mengingat, sulituntuk fokus, tidak mampu menyelesaikan tugas, perilaku impulsive, reaksi berlebihan terhadap hal sepele, daya kemampuan berkurang, tidak mampu santaipada saat yang tepat, tidak tahan terhadap suara atau gangguan lain, dan emosi tidak terkendali. 9



d. Tahap Stres



10



manifestasiyang dirasakan individu seringkali sulit untuk dikenali karena proses stress yang berjalan lambat untuk dirasakan bila mana stress dirasakan dapat menimbulkan masalah pada aktivitas sehari-harisaat dirumah, ataupun saat berada di tempat kerja maupun dalam lingkungan social lainnya. Pada penelitiannya membuat beberapatahap stress sebagai berikut.9 1) Stres tahap I Tahapan ini adalah tahap stres sangat ringan, serta dapat disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: a) Meningkatnya semnagat dalam bekerja, berlebihan (over acting). b) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasa. c) Memiliki kepercayaan yang berlebih saat bekerja dari biasanya tetapi tanpa sadar menghabiskan banyak energi disertai rasa gugup yang berlebihan pula. d) Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis. 2) Stres tahap II Dalam



tahapan



ini



dampak



stres



yang



semula



“menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mengalami



penurunan,



serta



munculmasalah-masalah



yang



disebabkan olehkehabisan energy yang disimpan sehingga tidak mencukupi kebutuhan dalam sehari disebabkan oleh waktu yang kurang untuk istirahat.9 Istrahat dalam hal ini yaitu pemenuhan tidur yang sesuai dengan kebutuhan energy sepanjang hari yang mengalami penurunan.Masalah-masalah yang kini dirasakan seseorang yang berada pada stress tahap II adalah sebagai berikut:



11



a) Kelelahan yang dirasakan saat bangun dari tidur di pagi hari, yang mana harusnya kesegrana yang dirasakan. b) Keletihan yang dirasakan saat selesai makan siang. c) Merasa lebih cepat lelah saat sore hari tiba. d) Selalu mengeluhkan masalah pada perul dan lambung. e) Meningkatnya



cardiac



outputtidak



seperti



sebelumnya



(berdebar-debar). f) Otot-otot punggung dan tekuk terasa tegang. g) Tidak bisa santai.9 3) Stres tahap III Ketika individu melakukan pekerjaan diluar kapasitasnya dengan tidak menghiraukan keluhan yang dirasakanseperti yang sudah dijelaskan pada stres tahap II tersebut di atas, sehingga menunjukkan lebih jelasnya gangguan yang timbul, yaitu : a) Masalah pada lambung serta usus yang terlihat nyata; contohnya keluhan maag (gastritis), buang air besar tidak teratur (diare). b) Merasakan ketegangan otot yang makin kuat. c) Merasa tidak nyaman serta emosional yang berlebih. d) Pola tidur terganggu (insomnia). e) Fungsi tubuh tmengalami gangguan.9 4) Stres tahap IV Terkadang seorang ketika melukakan check up ke dokter sehubungan keluhan yang dirasakan stres tahap III di atas, sering dikatan dari dokter tidak ditemukan adanya gangguan atau kelainan pada tubuhnyaketika hal ini didapati dan terus memaksakan diri untuk bekerja tanpa memperhatikan waktu istirahat, manifestasi stress tahap IV akan muncul: a) Merasa kesulitan untukberaktifitas sepanjang hari. b) Merasa cepat bosan dengan pekerjaan yang biasa dilakukan. c) Mengalami penurunan respon terhadap situasi(adequate). d) Ketidakmampuandalam melakukan aktifitas sehari-hari.



12



e) Pola tidur yang terganggu ditambah lagi munculnya mimpi yang kurang menyenangkan. f) Kesulitan untuk mengingat dan berkonsentrasi. g) Muncul rasa cemas serta takut yang tidak diketahui pemicunya.9 5) Stress tahap V Ketika hal ini tidak ditanggulangi, individuakan jatuh pada stres tahap V dengan gejala-gejala sebagai berikut: a) Merasakan kelelahan yang parah. b) Ketidakmampuan dalam mengerjakan tugas sehari-hari yang terbilang mudah untuk diselesaikan. c) Masalah pada system gastrointestinal yang semakin parah. d) Muncul rasa cemas serta takut yang berlebihan bahlan dapat memicu terjadinya panik9 6) Stres tahap VI Stress pada tahap ini adalah puncak stress yang dirasakan, karena dapat membuat individu merasakan panikatau disebut denganpanic attacserta rasa takut akan kematian.sering dijumpai seseorang yang selalu merasakan stress dilarikan keruang perawatan ICCU dan UGD,walaupun yang nantinya tetap akan dikeluarkan sebab tidak ditemukan kelainan pada tubuh. Wujud stres terhadap tahap ini antara lain: a) Denyut jantung semakin berdebar kencang. b) Kesulitan bernafas atau mengalami sesak. c) Seluruh badan terasa gemetar serta keringat yang mengucur deras secara berlebihan. d) Merasakan lemat saat melakukan hal yang ringan sekalipun. e) Tidak sadarkan diri.9 e. Tingkat dan Bentuk Stres Stress bukanlah hal yang jarang dijumpai, namun sudah menjadi hal yang lumrah dikalngan orang-orang, belum ada seorangpun yang tidak mengalami stress, bahkan stress sudah



13



dianggap hal yang umum selagi tidak larut dan berkepanjangan. Stress dalam hal ini dibagi dalam tiga tingkatan antara lain: 1) Stres Ringan Stress ringan merupakan stressorbiasa dirasakan individu disebabkan oleh tidur yang berlebihan, macet lalu lintas, sertaatasan yang memberika masukan pada pekerjaannya. Kondisi seperti ini biasanya hanya berlangsung singkat.Stressor ringan jarang memunculka gejala.Ciri-cirinya, peningkatan semangat untuk melakukan pekerjaan atau sesuatu, penglihatan fokus, mengalami



peningkatan



energitetapi



cadangan



energinya



mengalami penurunan, dan lain sebagainya.Stres ringan dapat berupa hal positif yang memotivase karena meningkatkan produktifitas seseorang.9 2) Stres Sedang Pada kondisi stress ini berlangsung lebih lama hingga beberapa hari.Stress ini dapat muncul ketika terjadi konflik antar sesame karyawan, atau tidak baiknya hubungan dan komunikasi dilingkungan kerja. Ciri-cirinya antara lain nyeri yang dirasakan pada bagian perut perut, mules, ketegangan otot, , gangguan tidur, badan terasa ringan.9 3) Stres Berat Stres berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan, seperti perselisihan perkawinan secara terus menerus, kesulitan financial yang berlangsung lama karena tidak ada perbaikan, berpisah dengan keluarga, berpindah tempat tinggal, mempunyai penyakit kronis daan termasuk perubahan fisik, psikologi, social pada usia lanjut. Makin sering dan makin lama situasi stres, makin tinggi resiko kesehatan yang ditimbulkan.Stres yang berkepanjangan dapatmempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan tugas perkembangan. Ciri-cirinya yaitu keterbatasan dalam berkegiatan,



14



komunikasi dan hubungan social terganggu, pola tidur yang tidak teratur, memiliki pikiran yang negatif, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan takut yang berlebin, dan lain sebagainya9 Istilah stressyang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari umumnya mengacu pada perasaan atau reaksi negatif terhadap suatu peristiwa. Sebenarnya stres bukan hanya sesuatu hal yang “buruk” karena hal yang “baik” pun, istilah yang dapat membedakan tipe stres, yaitu : a) Distress merupakan stres yang berbahaya dan merusak keseimbangan fisik, psikis atau social individu. b) Eustress merupakan stres yang menguntungkan dan konstruktif bagi kesejahteraan individu.9 Anthonovsky menambahkan bahwa stress juga dapat bersifat nertral yaitu tidak memberikan efek buruk maupun baik. Ini terjadi bila intensitas atau durasi stressor sangat kecil atau kemampuan adaptasi individu sangat baik sehingga stressordapat dikendalikan.9 f. Dampak Stres Dampak stres dibedakan menjadi 3 kategori, yakni; dampak fisiologi, dampak psikologi, dan dampak perilaku.9 1) Efek Fisiologi Hal yang sering dijumpai pada orang yang mengalami stress yaitu: mudah masuk angin, mudah pening, kejang otot (kram), berat badan naik atau menurun, menderita penyakit yang lebih serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi.9 Klasifikasi dampak fisiologis antara lain: a) Muncul masalah pada system organtubuh tertentu (1) Kelemahan



otot:



otot



mengalami



ketegangan



kelemahan. (2) Tekanan darah naik: kerusakan jantung dan arteri. (3) Sistem pencernaan: magh, diare. b) Gangguan pada sistem reproduksi



dan



15



(1) Menstruasi tidak lancer atau tidak mengalami menstruasi. (2) Sel telur tidak berkembang dengan baik, impoten pada pria, kurang produksi semen pada pria. (3) Kehilangan gairah seks. c) Gangguan lainnya, misalnya nyeri kepala, tegang otot, rasa bosan.9 2) Dampak Psikologi a) Lelah, mudah marah, bosan. b) keletihan, bosan melakukan hala-hal yang cenderung ringan c) produktiftas



menurun,



maka



seseorang



menjadi



tidak



kompeten.10 3) Dampak Perilaku a) Ketika prestasi mengalami penurun sehingga membuat perilaku seseorang kurang disenangi di lingkungan sosialnya. b) Tingkat stress yang berat membuat seseorang mengalami penurunan ketrampilan yang membuat kapasitas dirinya menjadi menurun serta susah dalam menentukan keputusan dan kebijakan. c) Stres tinggimembuat seseorang jadi malas untuk mengikuti suatu kegiatan.11 g. Pengukuran Stres Kerja Perawat Pengukuran stres kerja perawat sesuai dengan pembagian stres sebagai berikut : 1) Stres Ringandiberikan penilaian hasil skor 1-15 2) Stres Sedang diberikan penilaian hasil skor 16-40 3) Stres Berat diberikan penilaian hasil skor 41-60. 12 h. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres atau stres kerja perawat Stress kerja perawat dapat terjadi apabila perawat dalam bertugas mendapatkan beban kerja



yang melebihi kemampuannya sehingga



perawat tersebut tidak mampu memenuhi atau menyelesaikan tugasnya, maka perawat tersebut dikatakan mengalami stres kerja.



16



Manifestasi dari stres kerja perawat antara lain akibat karakterisasi pasien, pengkajian terhadap pasien, dan aspek lingkungan kerja yang mengganggu merupakan langkah awal dalam menangani masalahmasalah yang datang mengenai tingkat kepadatan ruangan emergency, efisiensi



pelaksanaan



tugas,



serta



adanya



tuntutan



untuk



menyelamatkan pasien.13 Seseorang yang mengalami stress yang berada pada level kapasitasnya secara penuh maka akan mengalami kemajuan dalam hal kualitasnya saat bekerja ketika mendapati stress yang berat kemudian nantinya, akan membuat kapasitas kerjanya mengalani penurunan, yang disebabkan oleh terganggunya pekerjaan karena stress yang berat dan pekerja tersebut tidak mampu mengontrol stresnya. Akibat yang paling ekstrim dalah kinerja menjadi menjadi nol, karyawan mengalami gangguan, menjadi sakit, dan tidak kuat lagi untuk bekerja, menjadi putus asa, keluar atau menolak bekerja.14 Perawat yang mengalami stress pada saat bekerja akan berakibat pada pelayanan yang diberikannya kepada pasien. Dalam pelayanan jumlah perawat adalah yang terbanyak yang memberikan pelayanan secara menyuluh serta aktif sepnjang hari. Sehingga perawat memiliki andil yang besar dalam dunia kerja serta memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan di RS.15 Saat memberikan pelayanan petugas kesehatan menerima stressoryaitu : 1) Menghadapi pasien yang : menderita, kritis, lumpuh, atau meninggal 2) Menjaga sikap baik kepada siapapun. 3) Berkomunikasi dengan psien dan keluarganyasecara langsung 4) Jadwal kerja yang lama dan dalam shift 5) Melakukan pelayanan yang membuat trauma 6) Menghadapi kemajuan teknologi 7) Memiliki tanggung jawab terhadap pasien



17



8) Risiko yang sangat besar akibat dari keputusan yang salah 9) Risiko penularan penyakit akibat pekerjaan 10) Harapan dan tuntutan masyarakat 11) Risiko kekerasan fisik 12) Pengembangan karir yang tidak dapat diramalkan16



18



B. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Variabel Independen



Variabel Dependen



Kondisi Kerja Perawat 1. Pekerjaaan merawat pasien 2. Kenyamanan perawat dalam bekerja 3. berinteraksi ke sesama perawat 4. Sulit bekerja dengan tim kesehatan lain, 5. Tidak mempunyai cukup waktu.



Stres Kerja



Ket : : Variabel independen : Variabel dependen Gambar 2.1 Kerangka Konsep C. Hipotesis Ada Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di IGDRSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.



19



BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalampenelitian ini yaitukuantitatif.Kuantitaif adalah metode dalam penelitian ilmiah dimana secara tersusun serta berdasarkan kejadian yang memiliki hubungan satu sama lain. Desain penelitian analitik dengan desain penelitian yang digunakan yaitu mencari, menjelaskan suatu hubungan antar variabel dengan pendekatan Cross Sectional.17Cross Sectional Design yaitu dimana dalam pengukuran dan pengamatan dilakukan pada saat yang bersamaan. Desain cross sectional digunakan agar dapat mengetahui apakah ada Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja Perawat di IGD Rumah Sakit Madani Palu. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitianini telah dilakukan di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengahmerupakan salah satu unit lingkungan kerja yang memiliki kecenderungan stress tinggi. 2. Waktu Penelitian Waktupenelitian ini telah dilakukan pada tanggal 19 s.d 29 Agustus tahun 2020. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi



adalah



keseluruhan



objek



penelitian



yang akan



diteliti.17Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengahberjumlah 24orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.17Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu



19



20



semua perawat yang bertugas di IGDRSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel



pada



penelitian



ini



diambil



dengan



metode



total



sampling,yang manasampel diambil dari seluruh jumlah populasidi IGDRSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. 3. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria yang dijadikan karakteristik umum subyek penelitian pada populasi, sehingga subyek dapat diikutkan dalam penelitian, yaitu:Perawat yang bertugas di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah D. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya.18 1. Variabel Independen Variabel independen atau disebut juga variabel bebas, yaitu keberadaan dari karakteristik tertentu dari subjek penelitian yang membawa perubahan terhadap variabel lainnya.18Variabel independen (variabel bebas) adalah Kondisi Kerja Perawat. 2. Variabel dependen Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dapat berubah akibat pengaruh variabel independen.18Variabel dependen (variabel terikat) adalah Stress Kerja di IGDRSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. E. Definisi Operasional Dari uraian konseptual di atas penulis akan menjelaskan beberapa konsep dasar yang akan digunakan dalam penulisan ini antara lain : 1. Kondisi Kerja



: Suatu kegiatan atau aktivitas pekerjaantentang



kenyamanan



perawat dalam perawat



dalam



21



bekerja, seperti bunyi peralatan yang ada IGD dan peralatan yang sudah usang, pembagian shift kerja yang belum sesuai, penerangan di ruang kerja, sukar ketika berhadapan dengan anggota keluarga pasien, merasa cemas ketika terjadi perburukan pada pasien yang mendadak, merasa terlalu panas atau dingin pada malam hari disebabkan oleh ruangan tempat kerja perawat yang terbuka, sulit berinteraksi ke sesama perawat di igd, sulit bekerja dengan tim kesehatan lain,terganggu terhadap adanya ekresi pasien di IGD, merasa terganggu terhadap dering telp yang bunyi tiba-tiba. Alat Ukur



: Kuesioner



Cara Ukur



: Pengisian Kuesioner



Skala



: Ordinal



Hasil Ukur



: a. Nyaman jika nilai skor >42mean b. Kurang nyaman jika nilai skor 4 tahun Jumlah



Frekuensi (f) 7 17 24



Persentase (%) 29,2 70,8 100



Sumber: Data primer 2020 2. Analisis Univariat a. Kondisi Kerja Distribusi Kondisi kerja perawat di Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Distribusi Kondisi kerja perawat di Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Kondisi kerja Kurang Nyaman Nyaman Jumlah



Frekuensi (f) 16 8 24



Persentase % 66,7 33,3 100



Sumber: Data primer 2020 Berdasarkan tabel 4.5 dari 24 responden, sebagian besar responden dengan kondisi kerja kurang nyaman sebanyak 16 responden (66,7%) dan nyaman hanya 8 responden (33,3%). b. Stres Kerja Distribusi Stress Kerja perawat di Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Distribusi Stress Kerja perawat di Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Stres Kerja Ringan Sedang Jumlah



Frekuensi (f) 4 20 24



Persentase (%) 16,7 83,3 100



29



Sumber: Data primer 2020 Berdasarkan tabel 4.6 dari 24 responden, sebagian besar responden dengan stress kerja sedang sebanyak 20 responden (83,3%) dan stress kerja ringan berjumlah 4 responden (16,7%). 3. Analisis Bivariat Menganalisis Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 4.7 Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah Kondisi Kerja Kurang nyaman Nyaman Jumlah



Stres Kerja Ringan Sedang n % n % 4 16,7 12 75,0 0 0 8 33,3 4 16,7 20 83,3



n 16 8 24



P.value 0,262



Sumber: Data Primer 2020 Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 16 responden yang kondisi kerjanya kurang nyaman, ada 4 responden yang stress kerjanya ringan dengan persentasi ( 16,7% ), sedangkan 12 responden mengalami stress kerja sedang dengan persentasi ( 75,0% ).Sedangkan dari 8 responden yang kondisi kerjanya nyaman, dan tidak ada yang mengalami stress kerja ringan sedangkan ada 8 responden yang mengalami stress kerja sedang dengan presentasi ( 33,3% ). Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai Fisher Exact : 0,262 (p value> 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah.



30



C. Pembahasan Hasil pengololaan data yang di lakukan dari hasil penilitian tentang Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. 1. Kondisi Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Palu Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan kondisi kerja kurang nyaman sebanyak 16 responden (66,7%) dan nyaman hanya 8 responden (33,3%). Menurut asumsi peneliti, sebagian besar responden mempunyai lama masa kerja rata-rata >4 tahun dapat mempengaruhi kondisi kerja perawat, dimana Lama masa kerja dapat mempengaruhi mekanisme koping individu stress yang dimilikinya, dimana semakin lama masa kerja seseorang



makasemakin



banyak



kemampuan,



keterampilan,



dan



pengalaman kerja yang didapat dilapangan sehingga lebih merasa nyaman dengan lingkungan pekerjaanya karena sudah terbiasa beradaptasi sehingga lebih memungkinkan seseorang tidak lagi merasa terbebani dengan akan pekerjaan yang membuatnya terhindar dari stress. Menurut Ferdiansah 2012 lama kerja atau masa kerja merupakan proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan seseorang tentang metode suatu pekerjaan sehingga dengan lama masa kerja dapat meningkatkan teknik dan dapat mengurangi tingkat stresspada karywan. Hal lain menurut penelitisebagian besar responden dengan kondisi kerja kurang nyaman, hal ini terjadi karena di tinjau dari hasil penelitian sebagian besar responden merasa penerangan diruang kerja perawat kurang, sehingga dalam memberikan tindakan agak sulit jadi harus di tambah penerangan bantuan agar dalam bekerja ada rasa aman dan tercipta lingkungan yang nyaman. Penelitiaan ini sejalalan dengan penelitian Mega lumingkewas 2015 dimana merupakan situasi kerja yang didalamnya terdapat lingkungan baik secara fisik serta social, seperti hubungan dan komunikasiantar karyawan maupun dengan atasan. Strees yang terjadi karena kondisi



31



dalam pekerjaan dikarenakan beban kerja yang melebihi kapasitas dari karyawan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Sariputra 2017, dalam penelitian ini tidak di temukan adanya hububngan dengan kondisi kerja dengan stress kerja perawat di intalasi gawat darurat triage resusitasi dan non trauma RSU Prof.R.D Kandou. Sesuai hasil statistic sperman rho didapatkan nilai ( p)= 0,0533dan ( r ) = 0,093 dengan nilai α = 0,005 yang artinya Ha ditolak dan Ho diterima, atau tidak ada hubungan antara beban kerja dengan stress kerja perawat di instalasi gawat darurat RSU Prof Dr.R.D Kandou. Peneliti mengasumsikan bahwa beban kerja tidak berhubungan dengan stress kerja perawat di instalasi gawat darurat RSU Prof Dr.R.D Kandou di pengaruhi oleh lama masa kerja. Sedangkan Kondisi kerja yang bersifat mental dapat berupa bekerja dengan shift atau bergiliran, kompleksitas pekerjaan (mempersiapkan mental dan rohani pasien dan keluarga terutama yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan kritis), bekerja dengan keterampilan khusus dalam merawat pasien, tanggung jawab terhadap kesembuhan serta harus menjalin komunikasi dengan pasien. Kondisi kerja yang terbagi atau mendadak tidaknya suatu tugas, kesulitan tugas,ketercukupan waktu penyelesaian, teman kerja yang bisa membantu dan kelelahan menyelesaikan tugas. 2. Stres Kerja Perawat di IGD RSUD Madani Palu Berdasarkan hasil analisis univariat sebagian besar responden dengan stress kerja sedang sebanyak 20 responden (83,3%) dan stress kerja ringan berjumlah 4 responden (16,7%). Menurut asumsi peneliti sebagian besar responden dengan stress kerja sedang. Hal ini tuntutan tugas yang tidak sesuai dengan kapasitas perawat yang bekerja di IGD mengakibatkan sebagian besar perawat mengalami stress kerja serta kelelahan dalam bekerja , namun perawat mampu mengontrol stress kerjanya dikarenakan sebagian besar perawat mempunyai mekanisme koping individu yang baik, contohnya perawat



32



tidak mudah merasa tersinggung, dan dapat dengan tenang menghadapi situasi darurat karena sudah beradapatsi pada lingkungan kerja mereka. Hal ini sesuai dengan teori Hidayat 2015bahwa stress terjadi di semua pekerjaan termasuk dalam bidang pelayanan kesehatan yang dimana perawat berperan utama dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dikatakan utama karena perawat umumnya memiliki jumlah terbesar dari tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit, sekitar 50-60%, dengan tugas dan peran perawat yang tidak terpisahkan dalam pelayanan kesehatan berkaitan dengan tenaga kesehatan dan pasien umumnya, profesi perawat rentan terhadap stres. Stress kerja dapat disebabkan empat factor yaitu konflik, ketidakpastian, tekanan dari tugas serta hubungan dengan pihak menejemen. Jadi, stress kerja merupakan umpan balik atas dirikaryawan secara fisiologis maupun psikologis terhadapa keinginan atau permintaan organisasi. Kemudian, stress kerja juga merupakan faktor-faktor yang dapat memberi tekanan terhadap produktivitas dan lingkungan kerja serta dapat mengganggu individu tersebut.9 Sejalan dengan penelitian Kasmarin 2012 stress akibat kerja didefinisikan sebnagai respon emosional dan fisik yang bersifat mengganggu atau merugikan yang terjadi pada saat tuntunan tugas tidak sesuai dengan kapasitas, sumber daya, atau keinganan pekerja. Sedangkan responden yang mengalami stress kerja ringan sebanyak 8 responden, hal ini dikarenakan walaupu kondisi kerja di igd tergolong sibuk dan berat namun perawat dapat beradaptasi dengan stress kerjanya dengan bersitirahat disela-sela kesibukannya, bercanda dengan sesama perawat maupun dengan tim kesehatan lainnyasehingga perawat dapat mengatasi stressnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo 2002 dalam Haryanti 2013 tidak jarang pekerja merasakan strees saat bekerja, baik itu atasan ataupun hanya karyawan biasa. Situasi pada saat bekerja ketika kurang kondusif akan mempengaruhi kenyamanan saat bekerjayang akan menimbulkan stress. Stress dilingkungannya kerja memang tidak dapat



33



dihindarkan, yang dapat dilakukan adalah bagaimana mengolola, mengatasi atau mencegah terjadinya stress tersebut, sehingga tidak mengganggu pekerjaan. 3. Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan hasil analisis bivariat pada table 4.7 menunjukkan bahwa dari 16 responden yang kondisi kerjanya kurang nyaman, ada 4 responden yang stress kerjanya ringan dengan presentasi ( 16,7% ). Sedangkan 12 responden mengalami stress kerja sedang dengan presentasi ( 75,0% ). Sedangkan dari 8 responden dengan kondisi kerjanya nyaman dan tidak ada yang mengalami stress kerja ringan seda ngkan ada 8 responden yang mengalami stress kerja sedang dengan presntasi ( 33,3% ). Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai Fisher Exact : 0,262 (p value>0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Asumsi peneliti bahwa tidak ada Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini dikarenakan pada kondis kerja yang kurang nyaman dengan stress sedang dikarenakan ada kondisi lingkungan kerja perawat yang kurang nyaman yang mempengaruhi terjadinya stress sedang dimana penerangan yang kurang di ruang perawat sehingga terjadi ketidak nyamanan dalam bekerja dan mebutuhkan penerangan bantuan saat memberikan pelayanan pada pasien. Sedangkan kondisi kerja kurang nyaman dengan stress kerja ringan ini dikarenakan walaupun perawat harus memberikan tindakan dengan cepat dan tepat dengan kondisi lingkungan kurang nyaman dimana kondisi lingkungan yang kurang penerangan tetapi perawat masih dapat mengatasinya karena mereka saling membantu antar sesama perawat maupun tenaga kesehatan lainnya,



34



sehingga perawat mengalami kondisi kurang nyaman namun mengalami stress kerja ringan. Kondisi kerja nyaman dengan stress sedang dikarenakan walaupun responden dengan kondisi kerja nyaman namun ada sebagian perawat yang masih merasa kelelahan saat memberkan pelayanan pada pasien serta beberapa perawat juga memiliki masa kerja yag terbilang baru ( 1-2 tahun ) sehingga perawat belum terlalu dapat mnegontrol mekanisme koping stressnya dimana dalam bekerja di igd harus dituntut memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat pada pasien. Jadi kondisi kerja dan stress kerja tidak berhubungan karena dipengaruhi oleh lama masa kerja perawat yang sebagian besar perawat yang bertugas di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah memiliki masa kerja yang cukup lama sehingga disini perawat memiliki banyak pengalaman, pengetahuan yang banyak dan skil yang bagus dan juga dapat beradaptasi pada lingkungan kerjanya dan dapat mengontrol mekanisme koping stressnya. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Anjar (2017) dengan judul Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD Rumah Sakit Undata, dengan hasil penelitian nilai p value =. 0,593 (p > 0,05) tidak ada Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD Rumah Sakit Undata. Peneliti mengasumsikan beban kerja tidak berhubungan dikarenakan walaupun jumlah tenaga perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien di ruang igd namun tidak mempengaruhi stress kerja responden karena responden dapat mengaturr jadwal istrirahat di sela-sela jam kerja yang sibuk sehingga responden dapat bekerja dengan maksimal.20 Menurut Haryanti 2013 menyatakan bila banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fiisk maupun keahlian dan waktu tang tersedia maka akan menjadi sumber stress. Pelayanan keperawatan diruang igd sangat kompleks, dimana membutuhkan kemampuan secara teknis dan pengetahuan yang lebih. Beban pekerjaan yang begitu banyak



35



pemenuhan kebutuhan, penanganan masalah pada akhirnya sangat menguras energi baik fisik maupun kemampuan kognitif.21



36



BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar responden dengan kondisi kerja kurang nyaman 2. Sebagian besar responden dengan stress kerja sedang 3. Tidak terdapat Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. B. Saran 1. Bagi Instansi di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah Saran bagi perawat di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah lebih intensif dan perawat tidak melakukan pekerjaan yang bukan profesinya, selain itu juga diperlukan penambahan jumlah perawat untuk mengurangi beban kerja yang berlebih sehingga tidak memicu timbulnya stres



pada



perawat



karena



masalah



ini



juga



berdampak



pada



ketidakkepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan di IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. 2. Bagi Pendidikan STIKes Widya Nusantara Saran bagi STIKes Widya Nusantaraagar dapat melengkapi bahan bacaan atau buku di Perpustakaan STIKes Widya Nusantara tentang ada Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat agar dapat menambah literature-literatur yang terbaru. 3. Bagi peneliti selanjutnya Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan pengembangkan metode yang lebih aplikatif seperti dengan metode asuhan keperawatan, ketergantungan pasien dan masa kerja terkait stres kerja perawat karena masalah ini bisa berdampak pada kesembuhan pasien. 36



37



DAFTAR PUSTAKA 1. Chompikul, Jirapom. Job Stres Among Nurses in public hospital in Ratchaburi Province, Thailand. of public Healt and development vol.9 No. 1 Januari-April 2015. 2. Makhbul. Z.M.N.L. Stres di tempat kerja : isu global.ebangi. of social sciences and humanities 8 (1), pp. 41-59. 2017. 3. Mega Lumingkewas. Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stres Kerja PerawatDirungan Intasalasi Gawat Darurat MedikRSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado.2015. 4. Dinda Noviandini. Perbedaan Tingkat Stres Kerja Antara Shift Pagi, Siang dan Malam pada Perawat di Ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUD. Dr. Moewardi Surakarta [Skripsi] Muhammadiyah Surakarta. 2015. 5. World Health Organization [WHO]. 2011, Tingkat Stress Perawat, [internet] diakses pada tanggal 28 Maret 2020. 6. Mega Lumingkewas.Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stres Kerja PerawatDirungan Intasalasi Gawat Darurat MedikRSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 3 Agustus 2015 7. Nursalam. Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta : Salemba Medika. 2017. 8. Persatuan Perawat Nasional Indonesia [PPNI]. Perawat Indonesia yang bekerja mengalami stres kerja. 2017. 9. Hidayat. A. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2015. 10. Nursalam. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 3.Jakarta : Salemba Medika, 2015. 11. Nursalam. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta : Salemba Medika. 2015. 12. Priyoto.Konsep Manajemen Stres. Yogyakarta: Nuha Medika. 2016. 13. Putra Bangun. Analisis faktor-faktor penyebab stres kerja pada perawat pelaksana rumah sakit Tugu Ibu Cimanggis.[Skripsi]. 2015.



38



14. Rifiani dan Sulihandari. Ilmu Keperawatan. Jakarta :Rineka Cipta, 2015. 15. Wijono.S. Psikologi Industri dan organisasi. Jakarta: Kencana. 2015. 16. Notoatmodjo. S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta :Rineka Cipta, 2012. 17. Notoatmodjo. S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta. 2014. 18. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta. 2015. 19. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian.Bandung : Penerbit Alfabeta. 2017. 20. Haryanti. Hubungan antara beban kerja dengan stress kerja perawat di instalasi gawat darurat RSUD kabupaten semarang. Jurnal manajemen keperawatan [internet].2013. 21. Setiawan A K. Hubungan beban kerja dengan stress kerja pada perawat di IGD Rumah Sakit Undata [Skripsi] Stikes Widya Nusantara Palu. 2017.



JADWAL PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



Kegiatan Pengajuan judul ACC judul penelitian ACC judul pembimbing Studi pendahuluan Pengambilan data awal Penyusunan proposal dan bimbingan KKN ACC proposal Seminar proposal Penelitian Penyusunan skripsi dan bimbingan ACC Skirpsi Seminar Hasil/Skripsi



Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4



PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : PERAWAT Di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu



Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : AYU ANDIRA NIM



: 201601007 Adalah mahasiswi Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu, akan



melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stress Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu” Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stress Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu Penelitian ini tidak merugikan siapapun, Peneliti menjamin kerahasiaan hasil pengukuran dan identitas saudara. Partisipasi dalam penelitian ini bersifat bebas, saudara bebas menentukan untuk ikut atau tidak tanpa adanya pemaksaan atau sanksi apapun. Untuk itu saya memohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jika saudara bersedia menjadi peserta dalam penelitian ini, silahkan saudara menandatangani lembar persetujuan sebagai pernyataan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian. Atas perhatian dan kesediaannya menjadi responden saya ucapkan terima kasih. Peneliti AYU ANDIRA



HUBUNGAN KONDISI KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI IGD RUMAH SAKIT MADANI PALU No. Resp………………... (Diisi peneliti) A. Identitas Umum 1. Inisial



:



2. Umur



:



3. Pendidikan



:



4. Lama Masa kerja : 5. Status



:



B. Stres Kerja Beri Tanda Cheklist () pada kolom yang tersedia sesuai dengan jawaban responden dengan keterangan sebagai berikut : 1. Jika anda tidak pernah merasakan berarti anda memilih TP 2. Jika anda kadang-kadang atau sesekali merasakan berarti anda memilih KD 3. Jika anda sering (lebih dari tiga kaali dalam sebulan terakhir) merasakannya berarti anda memilih SR 4. Jika anda selalu merasakannya atau hamper setiap saat berarti anda memilih SL



No



Hal yang dinilai



1



Perasaan saya berdebar saat menerima atau merawat pasien gawat darurat Saya merasa otot leher, bahu atau punggung kaku saat/setelah bekerja. Saya merasa perut mulas, tegang dan kembung saat merawat pasien di instalasi gawat darurat. Ketika saya menghadapi banyak pekerjaan yang harus diselesaikan membuat saya merasa sakit kepala/pusing Tangan saya suka berkeringat pada saat/setelah merawat pasien dengan kondisi gawat darurat Saya mengalami perasaan lelah dan tak berdaya setelah menjalani tugas dengan kondisi pasien yang gawat darurat Saya merasa kehilangan konsentrasi ketika



2 3 4 5 6 7



TP



KD



SR



SL



8 9 10 11 12 13 14 15



mendengar banyak perbedaan instruksi dokter dalam melaksanakan pekerjaan. Saya merasa tertekan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Saya mudah marah atau cepat tersinggung dalam masalah pekerjaan. Saya merasa tegang jika menghadapi pasien dalam kondisi gawat darurat Saya mengalami gangguan tidur. Saya sering absen/tidak masuk kerja (absen karena sakit). Saya merasa tidak semangat (malas bekerja) ketika banyak pasien dengan kondisi sulit di igd Merasa kesulitan untuk memberikan ide yang inovatif dan kreatif mengenai masalah pekerjaan Saya selalu menyalahkan diri sendiri bila tidak dapat merawat pasien.



C. Kondisi Kerja Perawat Beri Tanda Cheklist () pada kolom yang tersedia sesuai dengan jawaban responden dengan keterangan sebagai berikut 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Tidak tahu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju No



Pernyataan



1



Saya merasa terganggu dengan bunyi peralatan yang ada di instalasi gawat darurat. Saya merasa pembagian shift kerja belum sesuai Saya merasa tidak ada sirkulasi udara yang sehat di instalasi gawat darurat. Saya merasa penerangan diruang kerja perawat kurang Saya merasa sulit menghadapi keluarga pasien dengan kecemasan yang meningkat Saya terganggu dengan kondisi pasien yang memburuk secara tiba-tiba Saya sulit bekerja sama dengan sesama perawat di instalasi gawat darurat. Saya sulit bekerja sama antar perawat degan tim kesehatan yang lain Saya merasa panas di instalasi gawat darurat.



2 3 4 5 6 7 8 9



1



2



3



4



5



10 11 12 13 14 15



Saya merasa terganggu terhadap adanya ekskresi saluran cerna, genetalia, darah, mucosa, urine, feces, dan bekas muntahan di instalasi gawat darurat. Saya merasa terganggu terhadap peralatan yang telah usang di instalasi gawat darurat. Saya merasa terlalu dingin pada malam hari karena ruangan perawat yang terbuka Saya merasa terganggu terhadap dering telepon yang bunyi tiba-tiba Merasa tidak cocok dengan pekerjaan saya Merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan



SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN



Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama



:



Umur / Tgl Lahir



:



Jenis Kelamin



:



Pendidikan



:



Alamat



:



Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya setuju untuk menjadi responden dari penelitian yang berjudul Hubungan Kondisi Kerja dengan Stress Kerja pada Perawat di Ruangan IGD RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah, yang dilaksanakan oleh : Nama Peneliti



: Ayu Andira



Nim



: 201601007



Status



: Mahasiswa S1 Keperawatan Program Smtudi Ilmu Keperawatan Skeolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya



Nusantara Palu



Responden



Palu,…………….2020 Peneliti



_______________



Ayu Andira



DOKUMENTASI



RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pasangkayu pada tanggal 27 SEPTEMBER 1997 dari ayah Sapruddin dan ibu Hj. Sitti. Penulis adalah putri kelima dari enam bersaudara. Tahun 2004 masuk SD INPRES AKO Kab.Pasangkayu, Pada Tahun 2010 penulis masuk SMPN 1 PASANGKAYU Kab. Pasagngkayu, Tahun 2013 penulis melanjutkan sekolah SMK KARYA BANGSA PASANGK AYU dan lulus pada tahun 2016 dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk STIKes Widya Nusantara Palu melalui jalur Undangan Seleksi Masuk STIKes Widya Nusantara Palu dan diterima di Program Studi Ilmu Keperawatan.



Nam a



Umu r



Kod e



Pddk n



kod e



JK



1



W



43



2



Ners



3



L



2



S



31



1



D3



1



3



A



31



1



D3



4



G



29



1



5



J



34



6



D



7



No



kod e



Jm l



Kondisi Kerja



Ket



kode



lama masa



ko



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



14



15



kerja



2



1



2



4



4



4



4



2



4



4



4



1



4



2



4



2



46



Nyaman



2



>4 thn



2



L



2



2



2



2



4



1



2



1



4



4



4



2



4



2



4



2



40



k.nyaman



1



>4 thn



2



1



L



2



1



1



3



2



2



2



1



5



2



5



4



4



1



5



2



40



k.nyaman



1



1-2 thn



1



D3



1



P



1



1



2



2



4



2



2



1



5



1



4



4



4



2



4



2



40



k.nyaman



1



>4 thn



2



1



D3



1



L



2



2



2



2



2



2



2



2



4



2



4



2



4



2



1



2



35



k.nyaman



1



>4 thn



2



38



2



D3



1



P



1



2



2



2



1



5



2



2



4



2



4



3



2



2



4



2



39



k.nyaman



1



1-2 thn



1



R



28



1



D3



1



P



1



2



3



2



4



2



3



4



5



4



4



2



4



2



4



2



47



Nyaman



2



1-2 thn



1



8



R



25



1



D3



1



P



1



2



2



2



2



2



2



2



4



2



4



2



4



2



5



2



39



k.nyaman



1



1-2 thn



1



9



D



41



2



D3



1



L



2



2



2



2



2



2



2



2



4



2



4



2



4



2



5



2



39



k.nyaman



1



>4 thn



2



10



Y



30



1



D3



1



L



2



2



2



2



4



4



2



1



5



2



4



2



4



2



5



2



43



2



> 4 thn



2



11



I



26



1



S1



2



L



2



2



1



2



4



4



3



1



4



1



4



4



2



2



5



2



41



Nyaman K.nyama n



1



1-2 thn



12



N



29



1



D3



1



P



1



2



3



2



3



2



4



4



4



4



3



2



4



2



4



2



45



Nyaman



2



1-2 thn



1



13



L



32



1



Ners



3



P



1



2



1



1



1



2



3



1



5



1



4



2



2



1



5



2



33



k.nyaman



1



>4 thn



2



14



A



27



1



D3



1



P



1



2



3



2



4



2



2



4



4



4



3



2



4



2



4



2



44



Nyaman



2



1-2 thn



1



15



H



37



2



Ners



3



L



2



1



2



2



4



4



2



1



5



1



5



4



4



1



5



2



43



Nyaman



2



> 4 thn



2



16



A



34



2



D3



1



P



1



1



2



2



4



4



2



1



5



1



5



4



4



1



5



2



43



Nyaman



2



> 4 thn



2



17



N



34



1



D3



1



P



1



2



2



2



2



2



1



2



4



2



4



4



4



2



4



2



39



k.nyaman



1



>4 thn



2



18



N



32



1



D3



1



L



1



1



1



1



1



1



1



1



5



2



4



4



5



1



5



1



34



k.nyaman



1



> 4 thn



2



19



I



37



2



Ners



2



L



2



1



1



3



4



1



1



1



5



1



5



5



4



1



5



1



39



k.nyaman



1



>4 thn



2



20



S



41



2



Ners



3



L



2



1



2



2



2



4



4



2



4



2



4



4



4



2



5



2



44



Nyaman



2



> 4 thn



2



21



M



31



1



D3



1



L



2



1



1



1



1



2



4



4



3



4



2



4



4



2



4



2



39



k.nyaman



1



> 4 thn



2



22



N



32



1



D3



1



P



1



1



1



2



2



2



2



2



4



2



4



4



4



2



4



2



38



k.nyaman



1



>4 thn



23



S



43



2



S1



2



L



2



4



3



2



2



2



2



2



4



2



2



4



4



2



4



2



41



k.nyaman



1



> 4 thn



2 2



1



24



H



36



2



D3



1



P



1



2



2



2



2



2



2



2



4



2



4



4



4



2



Ke t: Umur :



Pendidika n:



1 = 25-35 tahun



1=



D3



2 = 36-45 tahun



2=



S1 Ner s



3=



Jenis kelamin : Perempua 1= n 2=



Laki-laki



Kondisi Kerja 1 = Kurang nyaman 2 = Nyaman



Lama masa kerja 1 = >4 tahun 2 = 1-2 tahun



5



2



41



K.nyaman



1



>4 thn



2



N o



Nama



Umu r



kode



Pddk n



kode



J K



kode



1



W



43



2



Ners



3



L



2



S



31



1



D3



1



3



A



31



1



D3



4



G



29



1



5



J



34



6



D



7



Jml



Stres Kerja



Ket



kode



lama masa



kode



1



2



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



13



14



15



kerja



2



2



4



2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



2



32



Sedang



2



>4 thn



2



L



2



2



2



1



1



1



2



2



2



1



2



1



2



2



2



1



24



Sedang



2



>4 thn



2



1



L



2



2



2



2



2



2



1



2



1



1



1



1



1



2



2



2



24



Sedang



2



1-2 thn



1



D3



1



P



1



2



2



1



1



1



2



1



1



1



1



1



1



1



1



1



18



Sedang



2



>4 thn



2



1



D3



1



L



2



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



15



Ringan



1



>4 thn



2



38



2



D3



1



P



1



1



2



1



1



1



1



2



1



1



2



1



1



1



2



1



19



Sedang



2



1-2 thn



1



R



28



1



D3



1



P



1



2



2



1



1



2



2



1



2



2



2



2



1



2



2



2



26



Sedang



2



1-2 thn



1



8



R



25



1



D3



1



P



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



15



Ringan



1



1-2 thn



1



9



D



41



2



D3



1



L



2



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



15



Ringan



1



>4 thn



2



10



Y



30



1



D3



1



L



2



1



2



1



1



2



1



1



1



1



2



1



1



1



1



1



18



Sedang



2



> 4 thn



2



11



I



26



1



S1



2



L



2



2



2



2



2



1



1



1



1



1



1



2



1



1



2



2



22



Sedang



2



1-2 thn



1



12



N



29



1



D3



1



P



1



2



2



2



2



2



1



2



2



2



2



2



2



2



2



2



29



Sedang



2



1-2 thn



1



13



L



32



1



Ners



3



P



1



2



2



2



2



2



2



2



1



1



2



1



1



1



2



2



25



Sedang



2



>4 thn



2



14



A



27



1



D3



1



P



1



2



2



2



1



2



2



1



2



2



2



2



1



2



2



2



27



Sedang



2



1-2 thn



1



15



H



37



2



Ners



3



L



2



2



2



1



1



 



2



1



1



1



2



2



1



1



1



1



19



Sedang



2



> 4 thn



2



16



A



34



2



D3



1



P



1



2



2



1



1



1



2



1



1



1



2



2



1



1



1



1



20



Sedang



2



> 4 thn



2



17



N



34



1



D3



1



P



1



1



2



1



2



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



17



Sedang



2



>4 thn



2



18



N



32



1



D3



1



L



1



1



2



2



1



1



2



1



1



1



1



1



1



1



1



1



18



Sedang



2



> 4 thn



2



19



I



37



2



Ners



2



L



2



2



2



1



2



1



2



2



2



1



1



2



1



1



2



1



23



Sedang



2



>4 thn



2



20



S



41



2



Ners



3



L



2



1



2



2



2



2



1



2



1



2



1



3



1



2



2



3



27



Sedang



2



> 4 thn



2



21



M



31



1



D3



1



L



2



2



2



2



2



1



1



2



1



1



1



1



2



1



2



2



23



Sedang



2



> 4 thn



2



22



N



32



1



D3



1



P



1



1



2



1



1



1



2



1



1



1



1



1



1



1



1



1



17



Sedang



2



>4 thn



2



23



S



43



2



S1



2



L



2



2



2



1



1



1



2



2



1



2



2



1



2



2



2



1



24



Sedang



2



> 4 thn



2



24



H



36



2



D3



1



P



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



1



15



Ringan



1



>4 thn



2



Ke t: Umur :



Pendidika n:



1 = 25-35 tahun



1=



D3



2 = 36-45 tahun



2=



S1 Ner s



3=



Jenis kelamin : Perempua 1= n 2=



Laki-laki



Stress Kerja 1 = Ringan 2 Sedan = g 3 = Berat



Lama masa kerja 1 = >4 tahun 2 = 1-2 tahun



Explore Case Processing Summary Cases Valid N



Missing Percent



Kondisi kerja



24



N



Total



Percent



100.0%



0



N



.0%



Percent 24



100.0%



Descriptives Statistic Kondisi kerja



Mean



Std. Error



40.50



95% Confidence Interval for Mean



Lower Bound



39.01



Upper Bound



41.99



5% Trimmed Mean



40.56



Median



40.00



Variance



.720



12.435



Std. Deviation



3.526



Minimum



33



Maximum



47



Range



14



Interquartile Range



4



Skewness Kurtosis



-.253



.472



.020



.918



Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic Kondisi kerja



.169



a. Lilliefors Significance Correction



df



Shapiro-Wilk Sig.



24



.076



Statistic .958



df



Sig. 24



.404



Hasil Uji SPSS Frequency Table umur Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



25-35 tahun



17



70.8



70.8



70.8



36-45 tahun



7



29.2



29.2



100.0



24



100.0



100.0



Total



Pendidikan Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



D3



17



70.8



70.8



70.8



S1



2



8.3



8.3



8.3



Ners



5



20.9



20.9



100.0



Total



24



100.0



100.0



jenis kelamin Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



Laki-laki



13



54.2



54.2



54.2



perempuan



11



45.8



45.8



100.0



Total



24



100.0



100.0



Kondisi kerja Cumulative Frequency Valid



kurang nyaman nyaman Total



Percent



Valid Percent



Percent



16



66.7



66.7



66.7



8



33.3



33.3



100.0



24



100.0



100.0



Stres kerja Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



Ringan



4



16.7



16.7



16.7



Sedang



20



83.3



83.3



100.0



Total



24



100.0



100.0



lama masa kerja Cumulative Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Percent



1-2 tahun



7



29.2



29.2



29.2



< 4 tahun



17



70.8



70.8



100.0



Total



24



100.0



100.0



Crosstabs Kondisi kerja * Stres kerja Crosstabulation Stres kerja Ringan Kondisi kerja



kurang nyaman



Count



12



16



2.7



13.3



16.0



25.0%



75.0%



100.0%



100.0%



60.0%



66.7%



0



8



8



1.3



6.7



8.0



% within Kondisi kerja



.0%



100.0%



100.0%



% within Stres kerja



.0%



40.0%



33.3%



4



20



24



4.0



20.0



24.0



16.7%



83.3%



100.0%



100.0%



100.0%



100.0%



% within Kondisi kerja % within Stres kerja Count Expected Count



Total



Total



4



Expected Count



nyaman



Sedang



Count Expected Count % within Kondisi kerja % within Stres kerja



Chi-Square Tests



Value Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio



df



Asymp. Sig. (2-



Exact Sig. (2-



Exact Sig. (1-



sided)



sided)



sided)



2.400a



1



.121



.938



1



.333



3.632



1



.057



Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Casesb



.262 2.300



1



.129



24



a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.33. b. Computed only for a 2x2 table



.171