Sloof [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MUHAMMAD IVAN JORDAN 170522526538 D3 TSB OFF B



TEKNOLOGI PERANCAH DAN ACUAN







JOB PROGRAM Membuat bekisting untuk sloof rumah tinggal







JOB DESCRIPTION



1. Alat dan bahan untuk membuat acuan antara lain yakni : Bahan : 1. Kayu kaso ukuran 4 x 6 2. Papan ( multiplek 9 mm ) 3. Paku triplek 3 cm 4. Paku usuk 10 cm 5. Paku papan 3 cm



Alat : 1. Palu 2. Meteran 3. Catut 4. Gergaji 2. Volume Bahan Bekisting







BAHAN



UKURAN



VOLUME



Papan multiplek



t = 100 ; p = 100



1 m²



Kayu



b=4;t=6



Paku uk 7cm



5 kg



Paku uk 4cm



5 kg



4 x 6 x 50 = 0,0012 m³



JOB ACTIVITY



Bekisting untuk Sloof Balok. Begisting pondasi dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi tembiring usuk 4/6 & stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan ketentuan sebegai berikut. 1. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang disyratkan pada gambar



2. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya 3. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan 4. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien. 5. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton 6. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak merusak beton 7. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical maupun horizontal



Proses pengerjaan bekisting : 1. Buat bekisting dengan papan multiplek dan skoor sesuai dengan ukuran sloof 2. Bekisting papan multiplek dan skoor tersebut hanya dipasang pada permukaan vertikal 3. Perkuat bekisting papan multiplek dan skoor dengan paku (jumlah sesuai dengan ketebalan papan) 4. Pasangkan pada kedudukan pondasi sisi vertikal yang akan di cor 5. Kedudukan bekisting papan multiplek dan skoor bertingkat diperkuat dengan skoor yang ditancapkan pada permukaan tanah atau di kaso antara 6. Jika papan sudah selesai dibuat,kemudian simpan papan bekisting di atas pondasi beton dan posisi sloof harus ditengah papan bekisting. Sehingga coran dapat menutupi besi sloof 7. Utuk menyetel posisi papan bekisting slof maka gunakan papan kaso. Dan untuk menutup celah sehingga coran sloof tidak keluar maka gunakan kertas bekas pembungkus semen. 8. Selanjutnya setelah papan bekisting dipasang, buatlah coran. Takarannya adalah 1:2:3. Satu untuk semen, dua untuk split dan tiga untuk pasir. Gunakan air sevukupnya dan sesuai takaran air. 9. Buat coran masuk kepada papan bekisting sloof pergunakan palu dari kayu untuk diketuk-ketuk. Gunakan pula besi untuk ditusuk-tusuk ini gunanya agar coran memasuki setiap ruang dari sloof 10. Diamkan sampai 4 hari dan papan bekisting sloof bisa dibuka dan hasilnya bisa dilihat







JOB CONNECTIVITY



1. Pemilik Proyek Adalah orang / badan yang memiliki proyek dan memebrikan pekerjaan atau menyuruh memebrikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa perseorangan, badan/lembaga/instansipemerintahmaupunswasta 2. Konsultan Pihak/badan yang dapat dibagi menjadi 2 yaitu konsultan perencana dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dpisahkan menjadi beberapa jenis berdasarkan spesialisasinya yaitu konsultan yang menangani bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal dan lain-lain. a. Konsultan Perencana Orang/badan yang membuat perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil ,maupun bidang lain yang melekat erat dan membentuk sebuah system bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hokum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan b. Konsultan Pengawas Orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan pembangunan.



3. Kontraktor Orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah diteteapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang diteteapkan. Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hokum atau sebuah badan hokum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan. Analisa stakeholder perlu dilakukan tinjauan untuk mengetahui pihak-pihak mana saja yang berhubungan dengan proyek yang akan dibangun. Dalam pembangunan proyek pihak-pihak yang biasanya terlibat adalah:



1. Investor (owner)merupakan orang/perusahaan yang akan menanamkan modal pertama kali padaproyek. Owner disini merupakan pihak yang memiliki ide untuk membangun suatu proyek. Owner akan melakukan tinjauan mengenai ide membuat suatu proyek untuk mengetahui seberapa lama investasi yang mereka tanamkan mencapai BEP (Break Event Point) dan akan dibandingkan dengan produk investasi lainnya yang lebih menjanjikan baik berupa produk perbankan, obligasi (saham/reksadana) atau produk investasi lainnya.



2. Lenders merupakan orang/badan/perusahaan yang bekerja sama dengan peminjamnya, menyuntikan modalnya dengan bunga yang disepakati. Lenders biasanya adalah bank. Saat pengajuan pinjaman, lenders akan melihat cash flow pengembalian pinjaman yang diajukan.



3. Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjaminan, dalam kontek sini merupakan pihak yang menjamin berlangsungnya proyek selama proses pelaksanaan pembangunan. Pihak asuransi akan melakukan ganti rugi bila terjadi kendala pada proyek sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Sebagai gantinya, orang/badan yang mengajukan asuransi harus membayar premi yang dibebankan. 4. Kontraktor merupakan pihak yang akan melaksanakan atau membangun suatu proyek yang telah disetujui oleh pemilik modal (owner). Kontraktor dituntut untuk melaksanakan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh owner. 5. Konsultan merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner sebagai perwakilan owner saat pelaksanaan proyek berlangsung, baik sebagai perencana maupun pengawas selama pelaksanaan proyek. 6. Konsultan FS merupakan pihak yang dipekerjakan oleh owner untuk membuat studi kelayakan mengenai suatu rencana proyek konstruksi. Fungsi dari studi kelayakan yang dibuat adalah untuk mengetahui apakah suatu rencana proyek tersebut layak untuk dikerjakan atau tidak (go or not go). 7. Kompetitor merupakan pihak yang memiliki suatu kepentingan yang sama dan pangsa pasar yang hampir serupa dari produk yang akan dihasilkan dari pelaksanaan proyek. Kompetitor perlu dipetakan untuk mengetahui tingkat persaingan dari produk yang akan dihasilkan. Kompetitor yang akan dianalisa adalah resort yang memiliki fasilitas hampir serupa atau pangsapasar yang sama di lokasi yang berdekatan dengan proyek yang akan dibangun. 8. Regulator merupakan pihak yang membuat peraturan berkaitan dengan pembangunan proyek ini, apakah sesuai dengan perencanaan tata ruang wilayah dan telah memenuhi studi kelayakan serta AMDAL. 9. Pelaksana adalah bagian dari kontraktor yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan teknik di lapangan. 10. Mandor adalah selaku menejer pada line terdepan yang akan menentukan dalam pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. 11. Tukang adalah selaku pekerja yang melakukan pekerjaan di bawah arahan mandor 12. Pembantu tukang adalah membantu pekerja yang ada di lapangan di bawah arahan tukan







JOB SAFETY



 Menerapkan kesehatan , keselamatan , kerja ( K3 ) Kesehatan



dan



keselamatan



kerja



(K3)



adalah



bidang



yang



terkait



dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Memakai peralatan yang wajib di pakai saat bekerja dikarenakan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang diakibatkan karena tidak memperhatikan K3 , berikut alat – alat K3 yang dapat melindungi tubuh : 



Pakaian kerja







Rompi







Sepatu kerja







Kacamata kerja







Sarung tangan







Helm







Sabuk pengaman







Penutup telinga







Masker







P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)



 Selalu mengikuti aturan yang telah di buat dan menjalankan pekerjaan sesuai instruktur