Soal Biostatistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Soal Biostatistik 1. Dokter puskesmas ingin membandingkan jumlah rata-rata kunjungan bumil dipuskesmas tetangganya dengan puskesmas di desanya. Maka, analisis uji statistic yang dipilih adalah… a. Uji analisis univariat b. Uji t-independen c. Uji t-berpasangan d. Uji homogenitas varians e. Uji analisis multivariat



Jawaban: B Pembahasan: • Uji t-independen adalah uji t yang digunakan untuk 2 kelompok yang subjeknya dipilih secara terpisah, tidak tergantung kepada pemilihan subjek kelompok lainnya. • Uji t-berpasangan adalah uji t yang digunakan untuk 2 kelompok berpasangan, yaitu setiap subjek menjadi kontrol untuk dirinya atau pemilihan subjek 1 kelompok berdasarkan pada karakteristik setiap subjek kelompok lainnya. • Uji analisis univariat adalah uji hipotesis antar variabel, yaitu 1 variabel bebas dan 1 variabel tergantung. • Uji analisis multivariat adalah uji hipotesis terhadap banyak variabel bebas dengan 1 variabel tergantung.



2. Seorang dokter akan melakukan penelitian tentang hubungan antara usia dengan derajat hipermetropia. Usia dibedakan menjadi 3 kelompok usia, yaitu 45-55 tahun, 55-65 tahun, dan 65-75 tahun sedangkan derajat hipermetropia dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat. Apa skala penelitian tersebut? a. Rasio b. Numerik c. Ordinal d. Nominal e. Interval



Jawaban: C Pembahasan: SKALA DATA A. Kategorikal 1. Nominal Terdiri atas 2 (dikotom) atau lebih (poikilotom) nilai yanag tidak dapat dibuat dalam peringkat Misal: ya/tidak, gol. darah (A,B,AB,O) 2. Ordinal Terdapat informasi peringkat namun tidak dapat dijumlahkan (tidak dapat dimanipulasi secara matematis) Misal: derajat penyakit (ringan, sedang, berat), status gizi (buruk, kurang, cukup, lebih) B. Numerik : memiliki peringkat & dapat diukur secara matematis a. Skala Interval Tidak memiliki nilai 0 absolut Misal: 00C tidak sama dengan 00F b. Skala rasio Memiliki nilai 0 absolut Misal: GDS



3. Seorang peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang kadar kolesterol siswa SLTP di daerah urban dengan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah rural. Pada 100 siswa masing – masing sekolah, diperiksa kadar kolesterolnya. Hasilnya adalah kadar kolesterol dalam mg/dl. Uji yang sesuai penelitian ini adalah… a. Fischer test b. Correlation c. Chi-square d. Regresi linier e. T-test



Jawaban : E Pembahasan : Uji t-test digunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominal (2 nilai) dengan variabel tergantung yang berskala numerik. Pada studi yang membandingkan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah urban dan rural, variabel bebasnya adalah lingkungan (satu variabel nominal 2 nilai, yaitu siswa SLTP di daerah urban dan rural), dan variabel tergantungnya adalah kadar kolesterol (variabel berskala numerik)



4. Suatu penelitian dilakukan untuk menentukan rata – rata kadar Hb murid kelas tiga SMA dan membandingkannya dengan nilai normal di populasi. Rerata kadar Hb normal pada populasi berdasarkan literatur adalah 13 mg/100ml. Jumlah subjek penelitian sebanyak 40 orang dengan rerata kadar Hb adalah 11,9 mg/100ml. Apakah pernyataan null hypothesis ( H0) yang paling sesuai? a. µ ≠13 b. µ = 13 c. µ b, maka hipotesis nol adalah negasinya, dan pernyataan yang mengatakan a> b adalah tidak benar. Ini berarti a < b atau a = b. Kalau hipotesisnya berbunyi a≥ b, maka hipotesis nolnya adalah a < b. Dengan demikian jika a < b itu tidak benar, maka yang benar pasti a = b atau a > b. Dengan kata lain, jika hipotesis nol itu



5. Jika seorang peneliti ingin melakukan penelitian dengan desain cross sectional untuk membandingkan hubungan antara faktor resiko jajan sembarangan dan tidak mencuci tangan dengan kejadian tifoid. Jika hasil rasio prevalensi nya lebih dari 1 artinya? a. Faktor resiko tersebut berperan dalam terjadinya tifoid b. Faktor resiko tidak berperan dalam terjadinya tifoid c. Netral d. Faktor resiko tersebut justru menguntungkan e. Bukan salah satu jawaban diatas



Jawaban: A Pembahasan: Studi cross sectional (potong lintang) adalah studi epidemiologi yang mempelajari tentang prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik terkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada saat itu. Dengan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu. Jika rasio prevalensi: • RP < 1 maka faktor risiko merupakan faktor yang menguntungkan karena sifatnya menghambat penyakit atau bersifat protektif. • RP = 1 maka faktor risiko tidak ada pengaruhnya atau bersifat netral. • RP > 1 maka faktor risiko benar-benar merupakan faktor risiko untuktimbulnya penyakit Tifoid