Soal Kasus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Tazqirotul Ula Prodi : S1 Keperawatan 3A Nim : 433131420119017 Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa II



KASUS I Nn.I 17 th,anak pertama dari 4 bersaudara.Nn I sekolah hanya sampai kelas 3 SD karena keadaan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan,ayah I bekerja sebagai buruh kasar.kegiatan Nn.I hanya membantu ibunya mengasuh ke 3 saudaranya.Nn I merasa malu jika bertemu dengan teman2 sebaya nya yang bekerja dan melanjutkan pddkn yang lebih tinggi.Nn I merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa membantu orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan adik2nya.Nn I lebih senang menyendiri di kamar,sudah 1 bulan ini I sulit jika di suruh untuk mandi,berat badan hanya 35kg, sesekali I nampak berbicara sendiri,melamun,jika di ajak komunikasi kontak mata kurang. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban 1. Analisa data kasus Data DS : DO : -



Klien mengatakan ia merasa malu jika bertemu dengan teman sebayanya Klien tampak lebih senang menyendiri di kamar



Diagnosa Isolasi social



DS : -



DO : DS : DO : -



Klien tampak berbicara sendiri,melamun,kontak mata kurang Klien mengatakan bahwa ia tidak berguna karena tidak bisa membantnu orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan adiknya



Harga diri rendah



Klien tampak melamun dikamarnya Jika di ajak komunikasi kontak kurang Defisit perawatan diri Klien sulit jika di suruh mandi



2. Pohon masalah Defisit perawatan diri ( akibat)



Isolasi social (core problem)



Harga diri rendah (causa /penyebab) 3. Diagnosa keperawatan a) Isolasi social b) Harga diri rendah c) Defisit perawatan diri 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP)



STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA



PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)



Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) Pertemuan



: Ke 1 (satu)



Hari, tanggal



: Rabu,15 September 2021



SP 1/TUK 1



: Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien Klien selalu terlihat menyendiri dan tidak mau bergaul. 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) 3. Tujuan khusus Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. 4. Tindakan Keperawatan 1.1 Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal 1.2 Perkenalkan diri dengan sopan 1.3 Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien 1.4 Jelaskan tujuan pertemuan 1.5 Jujur dan menepati janji 1.6 Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya 1.7 Berikan perhatian kepada klien B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN 1. ORIENTASI a. Salam Terapeutik “Selamat Pagi, ade Perkenalkan nama saya Tazqirotul ula ,ade bisa panggil saja saya Ula , Hari ini saya dinas dari pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WIB. Nama ade siapa? Senang dipanggil siapa?” b. Evaluasi



“Bagaimana perasaan ade sekarang? Apa semalam ade tidur nyenyak?” c. Kontrak “ade, saya bertugas disini untuk merawat ade dari hari Senin sampai Sabtu mulai dari jam 08.00 sampai dengan 14.00 apabila dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00 WIB apabila dinas sore, saya harap selama saya merawat Ade, saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik.” Topik



: “Baiklah de , di sini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal.”



Waktu



: “ade mau ngobrol- ngobrol berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit dari jam 11.00 sampai 11.15?”



Tempat



: “Kita akan ngobrol dimana ade? Bagaimana kalau kita ngobrol disini?”



2. FASE KERJA a. “ade , tadi sudah menyebutkan nama ade, lalu berapa umur ade sekarang?” b. “ade sudah berapa lama dirawat disini ?” c. “ade berasal dari mana ?” d. “ade bersaudara berapa ?” e. “Siapa saja yang diajak tinggal dirumah? f.



“ade masih ingat tidak kapan dibawa kesini ?”



g. “Siapa yang membawa ade kesini ?” h. “Menurut ade , dibawa kesini karena apa ?” i.



“Selama dirawat disini hal apa yang sudah ade lakukan ?”



j.



“Bagaimana perasaan ade saat melakukan kegiatan tersebut?”



k. Boleh saya tahu apa pekerjaan ade sebelum disini? Bisa diceritakan tentang pekerjaannya?” l.



“Wah, kegiatan ade bagus sekali,good job ”.



3. TERMINASI a. Mengakhiri kontrak “Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 15 menit, sekarang sudah pukul 11.15 WIB, untuk saat ini kita akhiri dulu ya De. Tadi ade sudah bagus sekali mau mendengarkan saya dan menjawab dengan baik.” b. Evaluasi (Subyektif) : “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana perasaan ade ?”



( Obyektif )



: Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.



c. Rencana Tindak Lanjut “Nah ade , sekarang sudah pukul 11.15 WIB , pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya. Sekarang Ade istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, ade bisa sampaikan saat kita bertemu lagi.” d. Kontrak yang akan datang Topik



: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi membicarakan tentang keluarga,



kemampuan, serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki?” Waktu



: “Jam berapa kita besok bertemu de ? Saya besok dinas sore, bagaimana



kalau jam 4 sore setelah makan snack, ade Tempat



: “ade mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau disini?”



STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)



Masalah Keperawatan



: Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)



Pertemuan



: Ke 2 (dua)



Hari, tanggal



: kamsi , 16 september 2021



SP 2/TUK 2



: Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien Klien tampak duduk sendiri di depan nurse station, klien sedang menunduk. 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) 3. Tujuan Khusus Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki. 4. Tindakan Keperawatan 2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien 2.2 Bersama klien buat daftar tentang aspek positif dan kemampuan yang dimiliki 2.3 Berikan pujian yang realistik dan hindarkan memberi penilaian yang negatif . B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN



1. ORIENTASI a. Salam terapeutik “Selamat sore, ade . Masih ingat dengan saya ?” b. Evaluasi “Bagaimana perasaan ade saat ini ?”



c. Kontrak a. Topik : “Kemarin, kita sudah janji bahwa sekarang jam 4 sore, kita akan berbicara tentang keluarga serta kemampuan dan kegiatan yang pernah ade lakukan. Apakah ade bersedia?” b. Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari jam 4 sampai jam 4 lewat 15 menit ?” c. Tempat : “ade mau berbincang-bincang di mana? Baiklah, mari kita duduk di depan ruangan ade ”



2. FASE KERJA a. “ade , sekarang kita akan berbicara tentang keluarga ade ya. Apakah ade bisa menyebutkan anggota keluarga ade ?” b. “Nah sekarang kita akan membicarakan tentang kemampuan yang ade miliki. Kalau boleh tahu, apa saja kemampuan yang ade miliki?” c. “Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ade lakukan? Bagaimana dengan merapikan tempat tidur? Menyapu? Mencuci piring ?” d. “Wah bagus sekali ade bisa menyapu, Bapak harus rutin melakukan semua itu ya. Pagi setelah bangun tidur harus merapikan tempat tidur, menyapu dan mencuci piring setelah makan ya!”



3. TERMINASI a. Mengakhiri kontrak “Nah ade , sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah jam 4 lewat 15 menit, jadi kita cukupkan dulu sampai di sini.” a. Evaluasi (Subyektif)



: “Bagaimana perasaan ade setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”



(Obyektif)



: Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata sudah mulai bagus.



b. Rencana Tindak Lanjut “Sekarang ade bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan, ade bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.” c. Kontrak yang akan datang Topik



: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk membicarakan kegiatan mana yang ade lakukan dan jadwal kegiatan harian yang ingin Bapak lakukan sesuai kemampuan yang ade miliki?”



Waktu



: “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00 pagi? ade mau mengobrol berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?”



Tempat



: “ade mau mengobrol di mana? Bagaimana jika di sini lagi?”



STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)



Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) Pertemuan



: Ke 3 (tiga)



Hari, tanggal



: Jumat, 17 september 2021



SP 3 /TUK 3



: Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar.



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien Klien tenang, duduk bersama temannya di meja makan setelah makan snack. Klien sesekali berbicara dengan temannya sambil tersenyum. 2. Diagnosa Keperawatan Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) 3. Tujuan Khusus Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar 4. Tindakan Keperawatan 4.1 Diskusikan dengan klien dan keluaraga tentang dosis, frekuensi, manfaat, serta efek samping obat 4.2 Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya 4.3 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi 4.4 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN a. ORIENTASI a. Salam terapeutik



“Selamat pagi ade . Masih ingat dengan saya?” b. Evaluasi “Bagaimana perasaan ade saat ini?” c. Kontrak a) Topik



: “Kemarin kita sudah berjanji hari ini jam 10 kita akan membicarakan



penggunaan obat dengan prinsip 6 benar. Apakah ade bersedia?” b) Waktu



: “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit,



dari pukul 10.00 sampai 10.15?” c) Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?” b. FASE KERJA a.



“Apakah ade tau obat apa yang bapak minum? Apa warnanya? Apa manfaatnya? Kapan aturan minumnya? Serta akibat jika ade tidak minum obat?”



b. “Baiklah, kalau ade belum tau, akan saya jelaskan ya.” c. “ade mendapat terapi obat Cycozam tablet 25 mg. Warna obatnya oranye muda. Fungsinya sebagai obat penenang. Aturan minumnya setiap pagi dan sore sesudah makan. Pada pagi hari ade mendapat obat 1 tablet dan pada sore hari mendapat obat 2 tablet sesuai resep dokter. Jika Bapak tidak minum, ade bisa kumat lagi dan akan membuat ade lebih lama di sini. ade ingin cepat pulang kan?”



c.



TERMINASI a. Mengakhiri kontrak “Nah ade , sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15, jadi kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi ade bagus sekali sudah bisa menyampaikan jenis obat yang ade minum, warna obat, manfaat, aturan minum obat dan akibat jika tidak minum obat”. b. Evaluasi (Subyektif)



: “Bagaimana perasaan ade setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”



(Obyektif)



: Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata bagus. Klien juga mau berbicara dengan perawat serta klien lain namun masih bicara seperlunya



c. Rencana Tindak Lanjut “Sekarang ade



bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau



ditanyakan, ade bisa mencari saya di Nurse Station ya, kita bisa mengobrol lagi dan menceritakan keluhan yang ade alami. Saya tinggal ya ade , terimakasih atas waktunya.”



KASUS II Tn.K,45 th sudah 4 hari dirawat di RSMM Bogor, ke RS di bawa oleh keluarga nya karena di rumah sering marah marah dan berusaha untuk membunuh anaknya.Selama di rawat Tn.K tidak pernah berinteraksi dengan yang lain,tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit,serta tidak mempunyai inisiatif untuk melakukan kegiatan.Keseharian Tn K hanya diam sendiri,melamun,kadang kadang berbicara sendiri dan mondar mandir.Selama interaksi



kontak



mata



tidak



ada,selalu



berusaha



menghindar,jawaban



singkat



“ya”atau”tidak”.Tampak jejas di langan kanan,sesekali tatapan tajam.Selama di rawat di RS baru satu kali mandi,pakaian lusuh,kuku panjang dan kotor. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban 1. Analisa data kasus Data DS : DO : -



-



Keluarga klien mengatakan kline tidak pernah berinteraksi dengan orang lain Klien tampak tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit,serta tidak mempunyai inisiatif untuk melakukan kegaiatan Keseharian klien hanya diam sendiri,melamun,bebicara sendiri,serta mondar mandir Klien tampak berusaha menghindar Selama interaksi tidak mempertahankan kontak mata Menjawab dengan singkat “ya”, “tidak”



Diagnosa Isolasi social



DS : - Keluarga klien mengatakan klien sering marah-marah - klien berusaha membunuh anak nya



Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan



DO: - Terdapat jejas di tangan sebelah kanan - Sesekali tatapan tajam DS : DO : - Klien baru satu kali mandi - Pakaian tampak lusuh - Kuku Panjang dan kotor



Defisit perawatan diri



2. Pohon masalah Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan ( akibat)



isolasi social



Harga Diri Rendah (causa /penyebab)



3. Diagnosa keperawatan a) b) c)



Isolasi sosial Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan Defisit perawatan diri



4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP)



STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN (ISOLASI SOSIAL)



Masalah Keperawatan: Isolasi sosial Pertemuan



: Ke 1 (satu)



Hari, tanggal



: Senin, 30 Mei 2021



SP 1/TUK 1



: Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya



A. PROSES KEPERAWATAN 5. Kondisi Klien Klien tampak menghindar dari orang lain, tidak mau bicara, klien lebih sering menunduk, wajah tampak sedih dan sering menyendiri dikamar dalam posisi meringkuk 6. Diagnosa Keperawatan Isolasi sosial 7. Tujuan khusus Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. 8. Tindakan Keperawatan Identifikasi penyebab: a. Siapa yang satu rumah dengan pasien? b. Siapa yang dekat dengan pasien? Dan apa sebabnya? c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien? Apa penyebabnya? d. Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain e. Latihan berkenalan f. Masukkan jadwal kegiatan pasien



B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN 5. ORIENTASI “Selamat pagi ” “Saya tazqirotul ula , Saya senang dipanggil Ula , Saya yang akan merawat bapak .” “Siapa nama bapak? Senang dipanggil siapa?” “Apa keluhan bapak hari ini?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman- teman bapak ? Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang tamu? Mau berapa lama, bapak ? Bagaimana kalau 15 menit” 6. FASE KERJA (Jika pasien baru) ”Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan bapak? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan bapak? Apa yang membuat bapak jarang bercakap-cakap dengannya?” (Jika pasien sudah lama dirawat) ”Apa yang bapak rasakan selama bapak dirawat disini? O.. bapak



merasa



sendirian? Siapa saja yang bapak kenal di ruangan ini” “Apa saja kegiatan yang biasa bapak lakukan dengan teman yang bapak kenal?” “Apa yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang lain?” ”Menurut bapak apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya bapak ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah bapak belajar bergaul dengan orang lain ? « Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain” “Begini lho pak, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya K senang dipanggil Si. Asal saya dari Bireun, hobi memasak” “Selanjutnya pak, menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/Hobinya apa?”



“Ayo pak dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan bapak . Coba berkenalan dengan saya!” “Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali” “Setelah bapak berkenalan dengan orang tersebut bapak bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan bapak



bicarakan. Misalnya



tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.” 7. TERMINASI ”Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan berkenalan?” ”bapak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali” ”Selanjutnya bapak dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga bapak lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Bapak mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.” ”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak bapak berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, bapak mau kan?” ”Baiklah, sampai jumpa. Selamat pagi



KASUS III M,mahasiswa dirawat di RS Jiwa karena tidak mau keluar kamar dan tidak mandi selama satu minggu di rumah.Pada saat pengkajian,M mengatakan lebih senang menyendiri di pojok ruangan,tidak berinteraksi dengan temannya,senang menyendiri,tidak ada kontak mata dan pandangan kosong.Ketika perawat menanyakan mengapa senang menyendiri,M mengatakan “saya malas berbicara dengan orang lain karena saya tidak pintar,saya mau sendiri saja suster”.Dari hasil wawancara denga adik M memang keluarga di rumah selalu mengucilkan M dan jarang di ajak komunikasi.M mengatakan dulu ia sering mendengar suara –suara yang menakutkan,tapi saat ini sudah tidak lagi. A. Buat askep lengkap dari kasus diatas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban 1. Analisa data kasus Data



Diagnosa



DS : DO : -



Klien mengatakan tidak mau keluar kamar Klien mengatakan lebih senang menyendiri di pojok ruangan



Isolasi social



Klien tampak sering menyendiri Klien tidak mau berinteraksi dengan teman nya Tidak ada kontak mata Pandangan klien tampak kosong



DS : - klien mengtakan malas berbicara dengan orang lain karena klien tidak pintar



Harga diri rendah



DO: - Klien selalu di kucilkan oleh keluarga dan jarang di ajak komunikasi DS : - Klien mengatakan belum mandi selama 1 minggu DO : DS : - Klien mengatakan dulu dia sering mendengar suara-suara yang menakutkan ,tapi saat ini sudah tidak



Defisit perawatan diri



Halusinasi



2. Pohon masalah Halusinasi ( akibat)



isolasi social



Harga Diri Rendah (causa /penyebab)



3. Diagnosa keperawatan a) b) c) d)



Isolasi sosial Harga diri rendah Defisit perawatan diri Halusinasi



4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP)



STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI (HARGA DIRI RENDAH)



Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) Pertemuan



: Ke 1 (satu)



Hari, tanggal



: Rabu,15 September 2021



SP 1/TUK 1



: Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya



1.



PROSES KEPERAWATAN 9. Kondisi Klien Klien selalu terlihat menyendiri dan tidak mau bergaul. 10. Diagnosa Keperawatan Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah) 11. Tujuan khusus Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. 12. Tindakan Keperawatan 1.8 Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal 1.9 Perkenalkan diri dengan sopan



2.



1.10



Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien



1.11



Jelaskan tujuan pertemuan



1.12



Jujur dan menepati janji



1.13



Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya



1.14



Berikan perhatian kepada klien



PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN 8. ORIENTASI



d. Salam Terapeutik “Selamat Pagi, ade Perkenalkan nama saya Tazqirotul ula ,ade bisa panggil saja saya Ula , Hari ini saya dinas dari pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WIB. Nama ade siapa? Senang dipanggil siapa?” e. Evaluasi “Bagaimana perasaan ade sekarang? Apa semalam ade tidur nyenyak?” f.



Kontrak “ade, saya bertugas disini untuk merawat ade dari hari Senin sampai Sabtu mulai dari jam 08.00 sampai dengan 14.00 apabila dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00 WIB apabila dinas sore, saya harap selama saya merawat Ade, saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik.” Topik



: “Baiklah de , di sini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal.”



Waktu



: “ade mau ngobrol- ngobrol berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit dari jam 11.00 sampai 11.15?”



Tempat



: “Kita akan ngobrol dimana ade? Bagaimana kalau kita ngobrol disini?”



9. FASE KERJA m. “ade , tadi sudah menyebutkan nama ade, lalu berapa umur ade sekarang?” n. “ade sudah berapa lama dirawat disini ?” o. “ade berasal dari mana ?” p. “ade bersaudara berapa ?” q. “Siapa saja yang diajak tinggal dirumah? r.



“ade masih ingat tidak kapan dibawa kesini ?”



s. “Siapa yang membawa ade kesini ?” t.



“Menurut ade , dibawa kesini karena apa ?”



u. “Selama dirawat disini hal apa yang sudah ade lakukan ?” v. “Bagaimana perasaan ade saat melakukan kegiatan tersebut?” w. Boleh saya tahu apa pekerjaan ade sebelum disini? Bisa diceritakan tentang pekerjaannya?” x. “Wah, kegiatan ade bagus sekali,good job ”. 10. TERMINASI e. Mengakhiri kontrak



“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 15 menit, sekarang sudah pukul 11.15 WIB, untuk saat ini kita akhiri dulu ya De. Tadi ade sudah bagus sekali mau mendengarkan saya dan menjawab dengan baik.” f.



Evaluasi (Subyektif) : “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana perasaan ade ?” ( Obyektif )



: Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.



g. Rencana Tindak Lanjut “Nah ade , sekarang sudah pukul 11.15 WIB , pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini ya. Sekarang Ade istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, ade bisa sampaikan saat kita bertemu lagi.” h. Kontrak yang akan datang Topik



: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi membicarakan tentang keluarga,



kemampuan, serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki?” Waktu



: “Jam berapa kita besok bertemu de ? Saya besok dinas sore, bagaimana



kalau jam 4 sore setelah makan snack, ade Tempat



: “ade mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau disini?”



KASUS IV Q 17 th belum menikah,anak bungsu dari 4 bersudara,dirawat di Rs Jiwa karena marah – marah dan memukul ibunya.Dari hasil pengkajian diperoleh data Q sangat sensitive terhadap teguran dan cepat emosi atau tersinggung,kontak mata tajam mata merah serta nada suara tinggi.Q mengatakan jika kesal terhadap orang rasanya ingin selalu memukul,Q berperilaku seperti ini sejak ia sering tinggal kelas,malu dengan teman – teman karena merasa lebih bodoh dari yang lain,dalam keluarga Q juga termasuk anak yang kurang berhasil dari saudarnya,ibu Q sejak kecil sangat protektif terhadapnya oleh karena ia merasa Q perlu diperhatikan dalam setiap melakukan sesuatu. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama



KASUS V Z,41 tahun,duda saat ini klien tidak bekerja,dirawat dirumah sakit karena marah,merusak lingkungan dan tidak mengurus diri,klien mengatakan bahwa ia sering mendengar suara – suara yang ingin mencelakai dirinya,suara – suara itu sangat menakutkan sehingga klien kesal dan ingin memukul,melempar barang agar suara tersebut hilang.Z mengatakan suara itu datang bisa 3-4x dalam satu hari,terutama saat klien sedang sendiri,dan tidak aktifitas.Sehingga klien merasa sangat lelah dan tidak bisa tidur kalau suara itu datang pada malam hari.Selama di RS suara itu masih terdengar walau terkadang isinya berbeda/berubah dan Z selalu menyendiri,duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur,jarang berbicara denga teman,kadang Z berjalan mondar mandir dan sering berbicara dan tertawa sendiri. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban KASUS IV Q 17 th belum menikah,anak bungsu dari 4 bersudara,dirawat di Rs Jiwa karena marah – marah dan memukul ibunya.Dari hasil pengkajian diperoleh data Q sangat sensitive terhadap teguran dan cepat emosi atau tersinggung,kontak mata tajam mata merah serta nada suara tinggi.Q mengatakan jika kesal terhadap orang rasanya ingin selalu memukul,Q berperilaku seperti ini sejak ia sering tinggal kelas,malu dengan teman – teman karena merasa lebih bodoh dari yang lain,dalam keluarga Q juga termasuk anak yang kurang berhasil dari saudarnya,ibu Q sejak kecil sangat protektif terhadapnya oleh karena ia merasa Q perlu diperhatikan dalam setiap melakukan sesuatu. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1.Data Subjektif dan Data Objektif Ds : -Klien mengatakan jika kesal terhadap orang rasanya ingin selalu memukul



-Klien mengatakan malu dengan temannya karena merasa lebih bodoh sejak ia tinggal kelas -Ibu klien sangat protektif pada klien sejak kecil -Dalam keluarga, klien termasuk anak yang kurang berhasil dibanding saudaranya Do : -Klien sangat sensitive terhadap teguran, cepat emosi atau tersinggung -Kontak mata klien tajam, mata merah -Nada suara klien tinggi 2.Pohon Masalah Harga diri rendah (Klien merasa malu) Perilaku kekerasan (Mudah tersinggung, marah, ngamuk)



Resiko perilaku kekerasan (Mencederai diri sendiri dan orang lain)



3. Diagnosa Keperawatan 



Resiko perilaku kekerasan



4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) SP Ip 1. Mengidentifikasi penyebab PK2 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK 3. Mengidentifikasi akibat PK 4. Menyebutkan cara mengontrol PK 5. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol PK 6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian



SP Ik 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya PK 3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK 5.Role Play Ibu



:Permisi suster, bisa tolong bantu saya? Anak saya selalu marah-marah bahkan dia memukul saya



Suster



:Baik ibu, boleh saya berbicara dengan anak ibu?



Ibu



:Silahkan suster



Suster



:Hai adik, perkenalkan saya suster ula. Adik kenapa marah-marah sama ibu nya?



Klien



:Saya hanya marah karena ibu saya sangat protektif dengan saya. saya selalu marah jika ada seseorang yang menegur saya dan rasanya ingin memukul orang tersebut



Suster



:Hmm.. begitu ya,kira-kira apa sih yang buat adik jadi mudah tersinggung?



Klien



:Ibu saya selalu protektif pada saya dari saya kecil suster, saya jadi merasa tidak bebas. Saya juga malu pada teman-teman saya karena saya tinggal kelas. Saya merasa menjadi orang yang sangat bodoh. Jadi saya mudah marah untuk meluapkan rasa malu dan kesal saya



Suster



:Jadi begitu ya, terima kasih ya sudah mau bercerita pada suster. Sekarang suster mau kembali bertemu dengan ibu kamu dulu ya. Adik bisa tunggu dulu disini.



Kasus VI Tn B,20 th di bawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarganya dengan alasan d rumah sering marah – marah tanpa sebab,melempar barang dan susah untuk melakukan



personal



higene.Saat dilakukan pengkajian B sudah hari ke 5 rawatan dengan kondisi kuku panjang,badan tercium bau,baju kotor,rambut nampak kotor,gigi kuning,kulit bersisik,tidak mau bergabung dalam kegiatan di ruangan.klien mengatakan malas mandi dan



ganti



baju.klien mengatakan saat ini merasa nyaman dengan kondisi badan nya sekarang,klien mengatakan malas mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban 1.Data Subjektif dan Data Objektif DS : -



Klien mengatakan bahwa ia sering mendengar suara-suara yang ingin mencelakai dirinya Klien mengatakan suara itu datang bisa 3-4x dalam satu hari terutama saat sendirian dan tidak aktivitas Klien mengatakan merasa lelah dan tidak bisa tidur Klien menyatakan kesal dan ingin memukul, melempar barang agar suara tersebut hilang DO :



-



Klien tampak sering berbicara sendiri dan tertawa sendiri Klien tampak berjalan mondar-mandir Klien tampak selalu menyendiri duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur Klien jarang berbicara dengan teman yang lain



2.Pohon Masalah Resiko perilaku kekerasan



Gangguan persepsi sendori :Halusinasi pendengaran



Isoalsi social :Menarik diri 3.Diagnosa keperawatan 



Halusinasi Pendengaran (Audio)



4 Tindakan keperawatan sesuai Sp SP I p 1) Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien 2) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 3) Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien 4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien 5) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6) Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi 7) Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi 8) Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian SP I k 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan jenis halusinasi serta proses terjadinya halusinasi pada pasien 3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi



5.Role Play Perawat :Selamat pagi Bapak, Saya perawat Ula yang akan merawat bapak, apakah benar ini d



engan bapak Z?



Pasien



:Ya benar



Perawat :Baik bapak Z bagaimana perasaannya hari ini? Pasien



:Gini sus saya takut ada yang bisikin saya.. ada suara-suara yang bisikin saya buat mencelakai saya



Perawat



:Baik pak, bisa ceritakan bagaimana suara bisikan itu?



Pasien



: Gini nih sus coba kamu pukul kepala kamu pakai itu pasti kamu mati, seperti itu sus saya takut dia bisikin saya terus menerus kalau saya lagi sendirian.. aaahhhhh (teriak menunjukkan kekesalan) aku kesal sus dia terus menerus membisikan ituu, cepat pergiiii jangan ganggu akuu!!!



Perawat :Pak yang tenang ya pak, bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul? Pasien Perawat



:Bagaimana sus caranya? Saya sudah tidak tahan lagi :Begini Pak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul, pertama dengan menghardik suara tersebut, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, ketika melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan keempat minum obat dengan teratur



Pasien



: Ada 4 ya sus?



Perawat :Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik caranya adalah saat suara-suara tersebut muncul, langsung Bapak katakan "pergi Saya tidak mau dengar Saya tidak mau dengar kamu suara palsu!"Sambil Bapak menutup kedua telinga, begitu terus saat suara itu sampai tidak terdengar lagi, coba bapak sekarang peragakan Pasien



: (sambil menutup telinga) pergi Saya tidak mau dengar Saya tidak mau dengar kamu suara palsu!! Begitu ya sus?



Perawat



:Iya Pak begitu bagus, coba lagi pak!



Pasien



:Saya tidak mau dengar Saya tidak mau dengar kamu hanya suara palsu!!



Perawat



:Iya bagus Bapak sudah bisa!



Pasien



:Yeyy saya bisaa!"



Perawat



:Bapak bagaimana perasaan Bapak setelah memperagakan latihan tadi?



Pasien Perawat



:Saya merasa lega susu sudah tidak takut lagi, karena saya bisa melakukannya :Baguslah kalau begitu nanti jika suara-suara itu muncul lagi silakan coba cara tersebut ya!



Pasien Perawat



:Baik sus :Baik papa bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya untuk cara-cara selanjutnya? Apakah bapak mau?



Pasien



:Mau sus!



Perawat :Baik untuk jadwal selanjutnya bagaimana kalau besok jam 10 pagi tempatnya disini ya pak? Pasien



:Baik sus



Perawat



:Baik saya pamit ya pak, dahh



Pasien



:Dadah suster...



Kasus VII Ny K,35 th di rawat di RSMM dengan alasan di rumah sering melamun tidak mau keluar kamar. Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan kesal dengan suaminya yang meninggalkan



dia



tanpa



sebab.



klien



sering



mondar



mandir



tanpa



arah,mematung,pembicaraan tidak focus,terdapat jejas di tangan sebelah kanan. Klien mengatakan kalau malam sering melihat bayangan perempuan yang menyuruhnya untuk teriak sekencang mungkin,bayangan itu muncul 4 x selama 10 menit dan kalau keadaan nya sedang melamun. Klien mengatakan kurang senang bergaul dengan teman – teman yang ada di ruangan. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban Kasus VII Ny K,35 th di rawat di RSMM dengan alasan di rumah sering melamun tidak mau keluar kamar. Saat di lakukan pengkajian klien mengatakan kesal dengan suaminya yang meninggalkan



dia



tanpa



sebab.



klien



sering



mondar



mandir



tanpa



arah,mematung,pembicaraan tidak focus,terdapat jejas di tangan sebelah kanan. Klien mengatakan kalau malam sering melihat bayangan perempuan yang menyuruhnya untuk teriak sekencang mungkin,bayangan itu muncul 4 x selama 10 menit dan kalau keadaan nya sedang melamun. Klien mengatakan kurang senang bergaul dengan teman – teman yang ada di ruangan. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data subjektif dan data objektif Ds :



 klien mengatakan kesal dengan suaminya yang meninggalkan dia tanpa sebab.  Klien mengatakan kalau malam sering melihat bayangan perempuan yang menyuruhnya untuk teriak sekencang mungkin,bayangan itu muncul 4 x selama 10 menit dan kalau keadaan nya sedang melamun  Klien mengatakan kurang senang bergaul dengan teman – teman yang ada di ruangan. Do :  klien sering mondar mandir tanpa arah  mematung,pembicaraan tidak focus  terdapat jejas di tangan sebelah kanan.



2. Pohon Masalah Halusinasi penglihatan & Halusinasi pendengaran



sering melihat bayangan perempuann yang menyuruh teriak



mematung, pembicaan tidak,fokus sering mondar mandir



sering melamun tidak mau keluar kamar, dan mengatakan kesal dengan suaminya karena meninggalkan tanpa sebab



3. Diagnosa Keperawatan  Risiko perilaku kekerasan (terdapat jejas di tangan sebelah kanan)  Halusinasi Penglihatan & Halusinasi pendengaran (Klien mengatakan kalau malam sering melihat bayangan perempuan yang menyuruhnya untuk teriak sekencang mungkin,bayangan itu muncul 4 x selama 10 menit dan kalau keadaan nya sedang melamun) 4. Tindakan Keperawatan (Sesuai SP) SP I p 1) Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien 2) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 3) Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien 4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien 5) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6) Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi 7) Mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi 8) Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian Sp I K 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan jenis halusinasi serta proses terjadinya halusinasi pada pasien 3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi



5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Suster : permisi, selamat pagi ibu. Bagaimana perasaannya hari ini? Klien : Perasaan saya ya biasa aja, saya masih sering melihat bayangan perempuan yang menyuruh saya untuk teriak sekencang mungkin, dia muncul ketika saya sedang melamun Suster : tenang ya ibu, apakah sekarang perempuan itu ada disekitar sini? Klien : tidak ada sus Suster : biasanya berapa kali sehari ibu melihat dan mendengar perempuan itu? Klien : sering, bayangan itu muncul 4 x selama 10 menit dan kalau saya sedang melamun Suster : apa yang ibu rasakan ketika mendengar perempuan itu? Klien : saya kesal dan rasanya ingin berteriak seperti yang dia katakan Suster : baik ibu, sekarng ibu tenang ya. Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untukmencegah suara-suara itu muncul? Klien : bagaimana caranya sus? Suster : caranya yaitu ibu tidak boleh melamun, ibu bisa mengalihkan dengan menonton televisi, mengobrol atau dengan aktivitas lain yang membuat ibu tidak melamun. Dan saya akan meminta tolong keluarga untuk tetap berada disamping ibu, agar ibu tidak merasakan sendiri. Klien : baik sus saya akan melakukannya, saya tidak akan melamun Suster : nah sekarang bagaimana perasaan ibu? Klien : Perasaan saya cukup lega, karena merasa ada yang mengerti saya Suster : syukurlah, nanti jika ada perempuan itu secara tiba-tiba ibu hiraukan saja ya dengan melakukan aktivitas lain



Klien : baik sus terimakasih Suster: sama- sama ibu, kalau begitu saya pamit ya bu Klien : baik sus



Kasus VIII Tn.D,25 th. Dirawat di RSMM karena di rumah sering mengurung diri,tidak mau bergaul,penurunan inisiatif dan tidak mau melakukan personal higene. Saat dilakukan pengkajian D mengatakan saya orang tidak berguna,gagal,jelek .D mengatakan malu dengan teman – teman nya karena sudah tidak bekerja,D jarang bergaul selama dirawat d rumah sakit,terjadi penurunan motivasi,saat berinteraksi D selalu menunduk,kontak mata kurang.D mengatakan waktu di rumah sering mendengar suara – suara tidak jelas. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban Do:  Dirumah sering mengurung diri  Tidak mau bergaul  Penurunan inisiatif  Tidak melakukan personal higene  Jarang bergaul di rs  Terjadi penurunan motivasi  Selalu menunduk  Kontak mata kurang



Ds:  Klien mengatakan saya orang tidak berguna,gagal,jelek  Klien mengatakan malu dengan teman teman nya karena sudah tidak bekerja  Klien mengatakan di rumah sering mendengar suara suara tidak jelas



1. Pohon Masalah



Gangguan konsep diri : harga diri rendah



Merasa tidak berguna,gagal,dan jelek



Merasa malu karena sudah tidak bekerja



Mengurung diri



Penurunan motivasi



2. Diagnosa Keperawatan



 Gangguan konsep diri : harga diri rendah  Halusinasi ( mendengar suara tidak jelas )



3. Tindakan Keperawatan (sesuai SP)



SP I p 1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien 2) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan 3) Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4) Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih 5) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien 6) Menganjurkan pasien untuk memasukkan ke dalam jadwal harian



SP I k 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, serta proses terjadinya harga diri rendah pada pasien 3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah



4. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama suster : selamat sore tn D, bisa kita mengobrol sebentar ? tn D : boleh suster: baiklah, hari ini tn D apa kabar ? tn D : “diam” suster: baiklah, mengapa tn D mengurung diri dan tidak mau bergaul dengan yang lain tn D : saya orang yang tidak berguna,gagal,dan jelak suster : apa yang membuat tn D berpikiran sepeti itu ? tn d : saya malu sus pada teman teman saya karena saya sudah tidak bekerja suster : baik, pasti berat untuk tn D menghadapi ini semua, lalu apakah ada hal lain? tn D : saat di rumah saya mendengar suara suara yang tidak jelas sus suster : apakah itu sering ? tn D : iya suster : baik lah sekarang tn D harus tenang, bagaimana jika sekarang tn D sebutkan hal apa yang dilakukan tn D ketika waktu senggang tn d : biasanya saya jika senggang sering membaca buku dan Koran suster : waah bagus sekali, tn D suka membaca buku yang seperti apa ? tn D : apapun suster : bagamana jika kita membaca, apakah tn D mau ? tn D : mau suster : baik kalau begitu saya ambilkan bukunya terlebih dahulu



tn D : ( menggangguk ) ( tn D dan suster membaca buku) Suster : baik setelah kita mengobrol bagaimana perasaan tn D saat ini tn D : saya bisa sedikit mengalihkan pikiran saya sus suster : baik besok kita akan bertemu kembali untuk ngobrol ngobrol kembali, apakah tn D mau tn D : mau sus



Kasus IX YM berumur 33 tahun, tidak bekerja, pendidikan terakhir SMA. Pasien di bawah ke Rumah Sakit Jiwa Bogor oleh keluarga. Karena pasien marah-marah, memukul ibunya, merusak barang-barang dalam rumah, melempar rumah, dan mengamuk disekitar lingkungan rumah. Pasien mengatakan tidak mau bergaul dengan orang lain, sering menyendiri. Keluarga mengatakan Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dan di antar ke rumah sakit untuk mendapat obat. Tetapi pengobatan tidak berhasil karena, pasien putus obat. pasien mengatakan menyukai hidungnya, dan tidak menyukai pipi bagian kiri karena ada bekas luka sehingga pasien sering menutup dengan tangan dan menunduk, Pembicaraan pasien sesuai, tetapi kontak mata kurang, suara kecil. Selama di RS pasien tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di RS karena malas,pasien mengatakan sesekali suka melihat bayangan bidadari cantik yang selalu mengajak ngobrol dan bercanda A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama



1. Data subjektif dan data objektif Ds :  Klien mengatakan tidak mau bergaul  Klien mengatakan sering menyendiri  Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa  Klien putus meminum obat  Klien mengatakan menyukai hidungnya tapi tidak suka pipi kiri karena bekas luka  Klien mengatakan suka melihat bayangan bidadari cantik yang selalu mengajak ngobrol dan bercanda Do :  Klien tampak kontak mata kurang  Suara klien kecil  Klien tidak pernah mengikuti kegiatan karena malas 2. Pohon Masalah Harga Diri Rendah Situasional



Tidak mau bergaul dengan orang lain, sering menyendiri.



Tidak menyukai pipi bagian kiri karena ada luka



Pernah mengalami gangguan jiwa



Tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di RS,karena malas



3. Diagnosa Keperawatan  Harga Diri Rendah situasional 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) SP 1 P 1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien 2) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan 3) Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4) Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih 5) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien 6) Menganjurkan pasien untuk memasukkan ke dalam jadwal harian



SP 1 k 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, serta proses terjadinya harga diri rendah pada pasien 3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah



5.Role play Perawat : "selamat pagi bapak, saya perawat Isna, apakah benar ini dengan bapak YM?" Pasien : "hmm" Perawat : "bagaimana perasaan Bapak hari ini?" Pasien :(bergeming) Perawat :"saya perhatikan dari tadi sepertinya Bapak lebih banyak diam, bapak kenapa tidak bergaul sama teman-teman yang lain? Apakah Bapak merasa malu dengan mereka?" Pasien : "iya sus" Perawat :"bagaimana jika hari ini kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang Bapak miliki lalu kita akan melatih satu kegiatan yang dapat Bapak lakukan di rumah sakit ini, tujuannya agar Bapak tidak merasa malu lagi karena banyak sekali kemampuan di dalam diri bapak yang bisa Bapak lakukan, apakah bapak mau?" Pasien : "mau sus" Perawat : "bapak pak Pak apa saja kemampuan yang Bapak miliki?" Pasien : "tidak tau sus" Perawat :"bagaimana kalau saya coba buatkan daftarnya ya, bagaimana dengan cara merapikan tempat tidur? Menyapu? Menyikat WC?" Pasien : "boleh sus saya bisa kalau hanya menyapu" Perawat : "wah bagus sekali.. sekarang Bapak mau melakukan kegiatan apa terlebih dahulu?" Pasien : "saya akan merapihkan tempat tidur saya dulu" Perawat : baik, perlu saya contohkan atau Bapak mau mencoba sendiri?"



Pasien : "Saya mau mencoba sendiri sus kalau saya bisa!" Perawat : "wah bagus, saya akan lihat" Pasien :" begini kan sus...." Perawat : "wah bapak bisa melakukannya dengan baik" Pasien : "iya hehe" Perawat :" baik untuk kegiatan selanjutnya yaitu menyapu, untuk menyapu kita lakukan kan sore hari saja ya pak disini bagaimana?" Pasien : "baik sus" Perawat : "baik sampai jumpa..." Pasien :" dahhhh”



Kasus X Tn. B masuk melalui instalasi gawat darurat diantar oleh keluarganya dengan keluhan karena mengamuk di Gramedia dan berkelahi dengan tukang parkir disana dan sejak 4 hari sebelum masuk klien suka tiap sebentar gonta ganti baju tanpa alasan yang jelas, Klien mengatakan ini adalah yang kelima kalinya masuk RS Jiwa. Keluhan penyakit seperti ini atau gangguan jiwa pada klien dirasakan lebih kurang 10 tahun yang lalu, Klien mengatakan sejak 1 minggu  yang lalu tidak minum obat. Klien mengatakan ibunya sudah meninggal sejak tahun 2002. Klien mengatakan ibunya adalah orang yang terdekat dengan dirinya dan belum sempat membahagiakan ibunya, namun tuhan telah mengambilnya. Klien mengatakan ia merasa tak berharga, selalu menyusahkan orang lain dan tidak mandiri dalam hal pekerjaan, klien mengatakan ia merasa tidak dihargai oleh lingkungannya karena tidak ada yang mau mendengar apa yang ia ceritakan. A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif 2. Pohon Masalah 3. Diagnosa Keperawatan 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Jawaban A. Buat askep lengkap dari kasus d atas dengan uraian sbb: 1. Data Subjektif dan Data Objektif Ds:  Klien mengatakan 1 minggu yang lalu tidak minum obat  Klien mengatakan ia merasa tak berharga  Klien mengatakan selalu menyusahkan orang lain tidak mandiri dalam hal pekerjaan



 Klien mengatakan ia merasa tidak dihargai oleh lingkungannya karena tidak mau mendengar apa yang ia ceritakan Do:  Mengamuk diGramedia  Berkelahi dengan tukang parker 2. Pohon Masalah Harga diri rendah



Koping individu tidak efektif



3. Diagnosa Keperawatan  Harga diri rendah 4. Tindakan Keperawatan (sesuai SP) SP 1 P 1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien 2) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan 3) Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4) Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih 5) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien



6) Menganjurkan pasien untuk memasukkan ke dalam jadwal harian SP 1 k 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, serta proses terjadinya harga diri rendah pada pasien 3) Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah 5. Role play 1 SP dari masing2 diagnosa utama Bapak klien



:Pagi suster. Bisa tolong bantu saya? Anak saya mengamuk di Gramedia dan



berkelahi dengan tukang parkir disana. Suster :Baik pak. Bapak bisa tunggu disini, nanti saya akan berbicara dengan anak bapak Ayah klien



:Baik sus



Suster



:Adek perkenalkan saya suster Aldira. Adek Namanya siapa?



Klien



:Nama saya bulan sus



Suster :Namanya cantik ya kaya orangnya. Bulan kenapa bisa mengamuk diGramedia, terus marah-marah sama tukang parkir tadi? Klien :Tadi saya lagi cari novel diGramed, setelah membayar saya langsung baca novel itu dan tiba-tiba ada orang yang tersandung didepan saya. Novel baru dan baju saya jadi basah, kotor karena kopi. Saya gak terima dong, karena novel itu mengingatkan pada ibu saya yang sudah meninggal. Saya sudah mencari novel itu selama sebulan, dan baru ditemukan sekarang satu-satunya diGramed tadi. Bayangkan saja saya sedang dipucak kemarahan eh tiba-tiba tukang parkir malah ngeselin, jadi saya berkelahi sama dia. Suster :Oh seperti itu.. boleh saya tanya kenapa kamu sangat ingin novel itu, sampai kamu bisa berkelahi dengan tukang parkir?



Klien :Dulu semenjak ibu masih ada, setiap malam saya selalu dibacakan novel itu. Novel yang dulu hilang sus, meski saya sudah tau endingnya tapi novel itu masih jadi favoriteku dan banyak kenangan dengan ibuku. Saya lebih dekat dengan ibu, ayah saya selalu sibuk kerja keluar kota jadi hubungan kami kurang dekat. Semenjak ibu meninggal, saya gatau harus cerita kesiapa ditambah 1 tahunnya ayah punya istri baru. Jadi saya merasa kehadiran saya sudah tidak berharga lagi, selalu menyusahkan orang, tidak ada yang mengerti perasaan saya, dan aku merasa tidak ada yang mau mendengar ceritaku selain ibu. Suster :Nanti bulan bisa cerita kapan saja sama suster, tiap ada masalah bisa kesini. Suster ngerti, paham, dan mau dnegerin bulan, jangan sampe kelepasan lagi kaya tadi ya. Kemaren minum obatnya sudah teratur? Klien :Hehe saya tidak minum obat 1 minggu sus Suster :Harus diminum ya sesuai jawdal, bulan tunggu dulu ya disini nanti suster ingin bertemu Ayah kamu dulu.