Soal Komunitas 8 Juni 20 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



Hasil pengkajian di satu Kelurahan Dayung Sampan, didapatkan data: 30% masyarakat mengalami hiper-tensi; 25% berusia produktif, 10% penderita pernah mengalami stroke ringan; Masyarakat terbiasa makan-makanan tinggi natrium/asin; Pemilik warungwarung mengatakan menjual ikan asin laris diwilayah tersebut; 45% Pendidikan tidak lulus SD; 70% bekerja sebagai Petani; kader kesehatan mengatakan 70% masyarakat tidak pernah berolah raga, Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Defisiensi kesehatan komunitas Ditandai dengan adanya satu atau lebih masalah kesehatan b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan Populasi telah paham program terapi yang dilakukan tetapi tidak menjalan program sesuai pengetahuan yang telah dimiliki Populasi telah paham program terapi yang dilakukan tetapi tidak menjalan program sesuai pengetahuan yang telah dimiliki c. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan d. Data yang ada cenderung bagus dan melakukan perubahan ke arah peningkatankesehatan e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Hal ini ditandai dengan data-data yang mengarah pada masalah sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar f. Defisit pengetahuan komunitas Dari kasus didapatkan masyarakat terbiasa terbiasa menyediakan makana tinggi garam, pemilik warung mengatakan jualan laris dengan ikan asin, 45% pddk tidak tamat SD, wawancara kader 70% masyarakat tidak pernah olah raga



2.



Hasil pengkajian di satu Kelurahan Sehat Sejahtera, didapatkan data: 30% masyarakat mengalami hiper-tensi; 25% berusia produktif, 10% penderita stroke ringan; Masyarakat di wilayah tersebut pada umumnya terbiasa menyediakan makanan tinggi natrium / asin; Masyarakat mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan, Apakah topik penyuluhan yang tepat pada kasus tersebut? a. b. c. d.



Pola makan yang sehat di masyarakat Penurunan berat badan pada penderita hipertensi Pembatasan konsumsi alkohol pada hipertensi Pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi Dari kasus didapatkan 30% masyarakat mengalami hipertensi, 10% stroke ringan, masyarakat terbiasa makan makanan tinggi natrium/asin, masyarakat mengatakan belum pernah mendapatkan informasi ttg kesehatan. e. Cara mengatasi stress pada hipertensi 3.



Hasil pengkajian di satu Kelurahan Hidup Damai , didapatkan data: 30% masyarakat mengalami hiper-tensi; 25% berusia produktif, 20% penderita stroke ringan; 10% Masyarakat kebiasaan minum–minum alkohol saat perayaan; Masyarakat di wilayah tersebut pada umumnya terbiasa menyediakan makanan tinggi natrium/asin; Perawat memberikan penyuluhan kesehatan pada kelompok penderita hipertensi, Apakah hasil evaluasi tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Masyarakat memahami pola makan yang sehat.



b. Mengetahu penurunan berat badan dilakukan c. Penderita hipertensi pembatasan konsumsi alkohol. d. Penderita hipertensi mengetahui kebutuhan natrium Sesuai dengan tingkatan pengetahuan dari taksonomi Bloom maka ranah kognitif pada tingkatan paling rendah adalah masyarakat mengetahui berapa kebutuhan natrium yang harus dipenuhi dalam konsumsi seharihari, e. Penderita hipertensi mengalami kesembuhan 4.



Hasil pengkajian di satu Kelurahan Bahtera Hidup , didapatkan data: 30% masyarakat mengalami hiper-tensi; 25% berusia produktif, 20% penderita stroke ringan; 45% Pendidikan tidak lulus SD; Masyarakat di wilayah tersebut pada umumnya terbiasa menyediakan makanan tinggi natrium / asin; Masyarakat mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan, Apakah peran utama perawat pada kasus tersebut? a. Conselor b. Educator Karena pendidikan masyarakat 45% tidak lulus SD, terdapat kasus hipertensi 25% dan stroke ringan 20%, masyarakat blm pernah mendapatkan informasi kesehatan, maka tugas perawat yang pertama adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya makanan yang tinggi natrium sehingga diharapkan masyarakat tahu dan mau untuk merubah perilakunya. c. Motivator d. Care giver e. Advocator



5.



Hasil pengkajian di satu Kelurahan Hidup Sehat, didapatkan data: 30% masyarakat mengalami hipertensi; 25% berusia produktif, 20% penderita; Masyarakat umumnya terbiasa makan-makanan tinggi natrium/asin; Hasil wawancara dengan kader kesehatan mengatakan penderita hipertensi di wilayah tersebut hanya 10% yang mau datang untuk memeriksakan kesehatan pada saat ada posyandu, Apakah strategi penanganan masalah untuk membentuk perilaku sehat mandiri di masyarakat? a. Pemberdayaan Dilakukan dalam bentuk dukungan, dorongan, dan pengetahuan baru yang bertujuan masyarakat terlibat aktif dalam masalah kesehatan yang dialaminya b. Proses kelompok Proses kelompok dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. Karakteristik yang sama yaitu masyarakat dengan hipertensi yang terbiasa mengkonsumsi makanan tinggi garam c. Pendidikan kesehatan Dilakukan untuk menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan , sehingga masyarakat menjadi sadar, tahu dan mengerti, mau dan dapat melakukan anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan d. Kemitraan



Membina hubungan kerjasama antar mitra atau antar program sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan e. Intervensi profesional Dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan komunitas melalui penerapan kompetensi yang dimiliki perawat 6.



Hasil pengkajian di salah satu Desa Bolali: Penduduk lansia 40% dari total penduduk, 13% Lansia menderita Hipertensi; 25% Lansia mengeluhkan nyeri pada persendian kaki ataupun tangan; Masyarakat sering makan-makanan yang kandungan natrium tinggi; Tingkat Pendidikan diwilayah ini 35% tidak lulus SD; 7% Lansia juga mengeluhkan nyeri pada tulang belakang. Hanya 4% Lansia rutin memeriksakan kesehatan ke Posyandu lansia. Kader kesehatan mengatakan lansia sangat jarang memeriksakan kesehatannya, Apakah data utama yang perlu di kaji lebih lanjut pada kasus tersebut? a. b. c. d.



Pola makan masyarakat di wilayah tersebut Tingkat pendidikan terakhir lansia Perilaku sehat lansia Jarak tempat layanan Kesehatan Dari kasus didapatkan masyarakat mengeluhkan penyakit yang diderita, senang mengkonumsi makanan tinggi garam, hanya 4% yang rutin datang ke puskesmas. Maka perlu di perlu di gali lebih lanjut mengapa hanya 4% yang rajin datang ke puskesmas dengan menanyakan jarak ke pelayanan kesehatan. e. Dukungan keluarga atau masyarakat pada lansia 7.



Hasil pengkajian yang didapatkan di salah satu Desa Lurik: Penduduk lansia 30% dari total penduduk, 10% Lansia menderita Hipertensi; 20% Lansia mengeluhkan nyeri pada persendian Kaki ataupun tangan; 5% Lansia juga mengeluhkan nyeri pada tulang belakang. Lansia 10% Tinggal sendiri atau dengan pasangan lansia tidak ada anggota keluarga lainnya. Hanya 5% Lansia rutin memeriksakan kesehatan ke Posyandu lansia yang ada diwilayah tersebut. Kader kesehatan mengatan lansia diwilayah tersebut sangat jarang memeriksakan kesehatannya, Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Defisiensi kesehatan komunitas Ditandai dengan adanya satu atau lebih masalah kesehatan b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Hal ini ditandai dengan data-data yang mengarah pada masalah sudah terjadi, tetapi populasi kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar c. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan Data yang ada cenderung bagus dan melakukan perubahan ke arah peningkatankesehatan d. Ketidak efektifan manajemen kesehatan. Populasi telah paham program terapi yang dilakukan tetapi tidak menjalan program sesuai pengetahuan yang telah dimiliki e. Defisit pengetahuan Populasi tidak ada yang tahu dengan masalah kesehatan yang dialami yang ditandai dengan ungkapan yang disampaikan.



8.



Seorang perawat komunitas berkunjung ke rumah Bp A untuk melakukan perawatan pada klien yang mengalami kejang di tempat tidur. Klien sudah satu minggu mengalami demam. Keluarga tampak bingung dan hanya memberikan ramuan dibagian kepala. Tindakan perawat manakah yang merupakan kontraindikasi penatalaksanaan kejang? a. Mengendurkan pakaian yang ketat b. Mengekang ekstremitas klien Hal ini menjadikan klien bertambah sulit untuk beradaptasi pada situasi yang normal karena pusat suhu di hipotalamus tidak bekerja untuk meredakan demam dan kejang. c. Memindahkan guling dan menaikkan palang pengaman tempat tidur d. Memiringkan posisi klien, jika mungkin memposisikan kepala fleksi ke depan e. Memfasilitasi kemungkinan muntah 9. Perawat home care mengunjungi klien hamil yang memiliki diagnosis pre eklamsia ringan. Apakah hasil pengkajian yang mengindikasikan memburuknya pre eklamsia dan data yang perlu di imformasikan kepada penyedia layanan kesehatan? a. Out put urin meningkat b. Edema dependen telah diselesaikan c. TD prenatal pada taraf normal d. Keluhan klien tentang sakit kepala dan penglihatan kabur Tanda tanda pre eklamsi adalah munculnya sakit kepala penglihatan kabur, dan proteinuria e. Fungsi ginjal pada kisaran normal 10. Perawat merawat klien lanjut usia di fasilitas perawatan jangka panjang. Dalam menjalani aktifitasnya klien di fasilitasi untuk melakukan aktifitas sosial dan hubungan sosial dengan orang disekitarnya. Hal ini bertujuan agar lansia tetap aktif, melatih otak dan kemampuan untuk memberikan pengalaman yang dimilikinya. Apakah tindakan yang membantu otonomi klien? a. Perencanaan makanan b. Dekorasi ruangan c. Penjadwalan potong rambut d. Memungkinkan klien untuk memilih kegiatan sosial Otonomi adalah memberikan pilihan kepada lansia sesuai dengan harapan dan keinginannya sehingga puas dengan apa yang diterima e. Perencanaan obat 11. Perawat home care mengunjungi klien lanjut usia yang pasangannya meninggal 6 bulan yang lalu. Klien tampak murung dan hanya melihat foto pasangaanya tanpa memperhatikan perawatan diri dan aktifitas yang mendukung kesehatana klien. Apakah perilaku yang menunjukkan koping klien tidak efektif? a. Mengabaikan perawatan peribadi Pengabaian adalah keadaan melalaikan, tidak peduli, acuh dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan fisik, psikologis, finansial, dan perawatan kesehatan. Pengabaian tidak hanya dilakukan oleh orang lain tapi juga pengabaian pada diri sendiri b. Melihat foto-fotolama keluarga c. Mengunjungi makam pasangan sebulan sekali d. Berpartisipasi dalam program lanjut usia e. Sering ikut kegiatan pengajian desa



12. Hasil pengkajian di wilayah binaan didapatkan data: 35% Penduduk usia produktif mengalami hipertensi sedang-Berat. Kader kesehatan mengatakan 5% dari penderita hip-ertensi mengalami stroke dan 3% mengalami stroke berulang; masyarakat terbiasa dengan makanan yang digoreng dan berlemak. 20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan. 90% dari penderita hipertensi memiliki perilaku merokok, Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas? a. defisiensi kesehatan komunitas b. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. c. perilaku cenderung berisiko di komunitas ditandai dengan perilaku perilaku maladaptif yang dilakukan oleh populasi dari kasus yaitu masyarakat terbiasa makan gorengan dan berlemak, 90% masyarakat yang hipertensi memiliki perilaku merokok d. ketidak efektifan manajemen kesehatan e. defisiensi pengetahuan 13.



Hasil pengkajian di desa: 35% Pendudukusia produktif mengalami hipertensi sedangberat. Kader mengatakan 10% dari penderita hipertensi mengalami stroke dan 3% mengalami stroke berulang; Masyarakat terbiasa dengan makanan yang digoreng dan berlemak. 20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan. 90% memiliki perilaku merokok. 30% penderita hipertensi mengatakan pasrah dengan keadaannya dan terbiasa dengan kehidupannya. Tidak ada kegiatan kesehatan di masyarakat yang dapat diikuti masyarakat, Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Berikan Pendidikan kesehatan pencegahan Masyarakat pasrah karena tidak mau tahu sehingga sudah terbiasa dengan kebiasaan yang dilakukan dalam kehidupannya. b. Motivasi Peningkatan kesiapan pembelajaran pencegahan c. Motivasi mengikuti pembelajaran kelompok d. Mediasi sistem kesehatan bagi kelompok e. Berikan dukungan dalam pengambilan keputusan mengikuti therapi.



14.



Didapatkan data kasus pengguna Narkoba di suatu wilayah: 25% pengguna ganja; 10% pengguna sabu-sabu dan 10% pengguna heroin; 30% dari yang di rehabilitasi menggunakan jarum suntik dan positif HIV. 10 remaja dilaporkan telah mengikuti rehabilitasi di pusat rehabilitasi yang di kelola Pemerintah, Apakah pencegahan masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. b. c. d. e.



15.



Tidak melakukan transfusi darah Tidak melakukan hubungan seks Tidak ciuman antara laki-laki, dan perempuan Tidak makan bersama dengan penderita hiv Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian. HIV menular melalui penggunaan jarum suntik bersama, hubungan seks yang tidak aman, dan ibu HIV yang menularkan kepada bayinya



Data di sebuah kelurahan di temukan kasus HIV positif pada perempuan Ibu hamil 30%; 10% Ibu melahirkan HIV positif; Ibu melahirkan 60 % menyusui bayinya; Kader



Kesehatan mengatakan belum mendapatkan informasi kesehatan dengan HIV, Apakah topik pendidikan kesehatan yang utama pada kasus diatas? a. Persalinan bagi ibu dengan HIV b. Dampak pemberian asi dengan ibu HIV c. Pencegahan penularan hiv Ibu hamil yang positif HIV 30%, 10% ibu melahirkan HIV positif, 60% ibu menyusui. Dari data ini penting untuk dilakukan pendidikan kesehatan tentan pencegahan HIV sehingga HIV tidak bertambah luas d. Lingkungan kondusif bagi anggota keluarga dengan HIV e. Nutrisi yang baik bagi ibu menyusui dengan HIV 16.



Perawat datang berkunjung ke rumah seorang perempuan berusia 82 tahun yang baru saja keluar dari rumah sakit karena sesak napas. Di rumah klien mendapatkan terapi oksigen 3liter/menit dan obat-obatan lain. Perawat menjelaskan pada keluarga fungsi oksigen dan posisi yang tepat untuk klien, Apakah setting layanan keperawatan kasus di tersebut? a. Nursing home Rumah rawatan untuk lansia yang mengalami gangguan kesehatan melalui bantuan perawat profesioanl b. Home care Merupakan kunjungan yang dilakukan perawat ke rumah rumah untuk melakukan perawatan kepada klien c. Acute care Perawatan yang dilakukan secara cepat d. Respite care Perawatan respiratori (pernafasan) e. Day service Layanan harian



17.



Seorang perempuan 70 tahun datang ke poliklinik geriatrik dengan keluhan terdapat varises di kaki yang semakin besar dan terasa nyeri. Hasil pengkajian didapatkan data: TD 160/80 mmHg, frekuensi nadi 70x/mnt, dan terlihat varises pada daerah otot gastroknemius, dan agak sulit berjalan. Apakah perubahan fisiologis yang menyebabkan kondisi pada kasus tersebut? a. Kekakuan otot jantung b. Penebalan otot ventrikel jantung c. Hilangnya elastisitas pembuluh darah vena Varises pada Varises umumnya berawal dari adanya tekanan tinggi pada dinding pembuluh vena yang dipicu oleh beberapa faktor. Efek dari tingginya tekanan ini menjadikan dinding vena merenggang (kehilangan elastisitas) dan katup di dalamnya menjadi lemah. Kondisi ini menyebabkan fungsi katup tidak lagi berjalan normal dan aliran darah ke jantung menjadi terganggu. Darah yang seharusnya mengalir ke jantung menjadi berbalik arah dan akhirnya mengendap di satu titik dalam pembuluh vena. Seiring waktu, endapan darah ini akan menyebabkan pembuluh vena membengkak, merusak katup, dan terjadilah varises. d. Arteri koroner mengalami penurunan aliran darah



e. Serat otot jantung yang digantikan dengan jaringan ikat 18.



Saat melakukan kunjungan rumah, perawat bertemu seorang laki-laki berusia 66 tahun mengeluh pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur dan rasa berat di tengkuk. Klien mengatakan sejak adanya gejala yang dirasakan, klien tidak aktif lagi melakukan kegiatan berkebun. Hasil pengkajian melalui telusuran genogram, didapatkan data ternyata orang tua klien meninggal karena serangan stroke, Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut? a. Mengukur JVP b. Mengukur tekanan darah Dari telusuran genogram didapatkan orang tua klien meninggal karena stroke. Stroke merupakan lanjutan atau komplikasi dari penyakit hipertensi dengan gejala yang dirasakan sakit di tengkuk, pandangan kabur, telinga berdengaung. Sehingga untuk gejala ini perlu dilakukan pengukuran TD klien sehingga dapat diketahui tanda dari penyakit yang dideriat c. Menginspeksi area dada d. Menghitung frekuensi napas e. Melakukan tes rinne dan swabach



19.



Seorang perempuan berusia 64 tahun dengan BB 77 Kg dan TB 158 cm datang ke puskesmas karena hipertensi. Hasil pengkajian didapatkan klien mengatakan tidak menyukai masakan bersantan dan asin, tidak merokok dan tidak minum kopi, Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah pada kasus tersebut? a. Suku b. Umur Umur seseorang tidak dapat di rubah, karena dihitung dari sejak lahir c. Genetic d. Obesitas e. Diet tinggi garam dan lemak



20.



Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas. Hasil pemeriksaan: TD 160/90mmHg, frekuensi napas 27x/menit, frekuensi nadi 83x/menit, suara napas terdengar redup, klien bernapas menggunakan otot bantu napas, dan bernapas dengan mulut, Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Pola napas tidak efektif Hal ini ditandai dengan gejala dispnea, penggunaan otot bantu pernafasan, fase ekspirasi memanjang. Pola nafas tidak yang abnormal (takipnea, bradipnea, hiperventilasi) b. Kelebihan volume cairan c. Perilaku kesehatan beresiko d. Bersihan jalan napas tidak efektif e. Risiko penurunan fungsi kardiovaskular



21.



Seorang perempuan berusia 73 tahun tinggal dipanti. Klien mengeluh pada petugas panti tidak nafsu makan, sulit menelan, dan terdapat sariawan dimulut. Petugas



melaporkan kondisi tersebut pada perawat. Hasil pengkajian didapatkan : Klien bau mulut, gigi terlihat kotor banyak sisa makanan, bibir kering dan tampak stomatitis pada mukosa mulut, dengan diameter 0,5cm. Apakah intervensi keperawatan yang prioritas pada kasus tersebut? a. b. c. d. e. 22.



Meningkatkan intake cairan Menyediakan makanan lunak Menjaga kebersihan lingkungan Menyajikan makanan dalam keadaaan hangat Menganjurkan berkumur dengan mouthwash non-alcohol



Seorang laki-laki berusia 67 tahun tinggal dipanti werdha mengeluh pada perawat yang bertugas tentang kulit kakinya yang hitam, kasar dan pecah-pecah. Klien mengatakan ini disebabkan karena dirinya bekerja sebagai pemulung di Bantar Gebang selama 20 tahun tanpa alas kaki. Hasil pengkajian: kulit kaki yang mengelupas, kotor dan tampak banyak bekas garukan kuku, Apakah intervensi keperawatan yang tepat? a. Senam kaki b. Perawatan luka c. Perawatan kulit Perawatan kulit pada kaki dilakukan agar kulit kaki bersih, terhindar dari infeksi, dan terawat dengan baik d. Perawatan kaki e. Mandi dengan sabun antiseptic



23.



Seorang laki-laki berusia 76 tahun dikunjungi perawat ke rumahnya. Keluarga mengatakan klien sering keluyuran tanpa tujuan yang jelas, marah-marah dan menuduh anggota keluarga tidak memberikan makan padahal klien baru selesai makan tapi menurut klien belum dikasih makan oleh keluarga. apakah gangguan psikososial yang dialami klien tersebut? a. Depresi b. Delirium c. Demensia Dementia atau demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya



d. Pschizofrenia e. Halusinasi