Soal - Pembahasan To UKAI 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TO UKAI 2019 1. Soal : Sebuah perusahaan melakukan validasi metode dengan sebagian data akurasi sebagai berikut. Persamaan regresi yang didapat yaitu y=100+400x dengan y menrupakan luas permukaan dan x merupakan konsentrasi dalam bpj Berapa perolehan kembalinya? Konsentrasi 10 10.25 10.75



Luas Permukaan 4100 4200 4400



A. 95 B. 98 C. 100 D. 103 E. 105



Pembahasan : 2. Soal : Dalam membuat larutan dekstrosa, digunakan natrium metabisulfit untuk mencegah perubahan warna dekstrosa. Fungsi dari bahan tersebut adalah… a. Pewarna b. Antioksidan c. Pengawet d. Chelating agent e. ...



Pembahasan : NATRIUM METABISULFIT (FI IV, hal. 596; Martindale 2005 hal.1193; Excipient hal. 451)



Pemerian : Hablur putih atau serbuk hablur putih kekuningan, berbau belerang dioksida Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam gliserin, sukar larut dalam etanol Kegunaan : Antioksidan Konsentrasi : 0,01-1 % (Excipient ed. 2nd, hal. 451) pH : 3,5 – 5 Stabilitas : Stabil pada suhu dibawah 40oC Sterilisasi : Filtrasi



3. Soal : Suatu sediaan … sekian %b/v diambil 5 ml dilarutkan dalam 100 ml, kemudian dari larutan tersebut diambil 1 ml dilarutkan dalam 50 ml. Berapa kadar pengenceran tersebut? (kadar akhirnya yang dalam 50 ml)



Pembahasan : Karena tidak diketahui %b/v-nya mari kita angggap 20% b/v. Pengenceran pertama 5 mL ad 100 mL -> 20x Pengenceran kedua 1 mL ad 50 mL-> 50x Total pengenceran = 20x50 = 1000x Kadar akhir= kadar awal/total pengenceran =20% / 1000 = 0,02 % b/v 4. Soal : Pengujian kadar obat pada residu mesin pengisian kapsul. Dilakukan pembilasan, tetapi kadar obat dalam larutan hasil pembilasan terlalu kecil sehingga ditambahkan larutan baku standard kedalam larutan tersebut. Apa nama metode ini? a. Internal standard b. External standard c. Addition standard d. Working standard e. ...



Pembahasan : Internal Standar = Struktur mirip Eksternal Standar = Struktur Beda Standar adisi= Bahan Sama. 5. Soal : Membuat supositoria aminofilin sebanyak 25 buah, berat tiap supos adalah 2 gram. Basis yang digunakan 95% oleum cacao dan 5% cera alba. Tiap supositoria mengandung 0,5 gram aminofilin (konversi 0,86). Berapa jumlah basis yang dibutuhkan?



Pembahasan :



Berat total supp = 25 x 2 gram = 50 gram Berat total Aminofilin = 25 x 0,5 g x 0,86 = 10,75 gram Berat basis total yang dibutuhkan = 50 – 10,75 = 39,25 gram 



Berat Oleum Cacao = 95% x 39,25 gram = 37,29 gram







Berat Cera Alba = 5% x 39,25 gram = 1,96 gram



6. Soal :



Pembahasan : 7. Soal : R&D suatu ind. Farmasi mengembangkan Furosemid 40 mg. Bahan yang ditambahkan : laktosa monohidrat, polivinil pirolidon, pati jagung, Mg stearat, dan monokristalin selulosa. Pada saat pembuatan terdapat bagian atas tablet yang melekat pada pencetak, bahan apakah yang harus ditambahkan? A. Laktosa monohidrat B. Polivinil pirolidon C. Pati jagung D. Mg stearate E. Monokristalin selulosa



Pembahasan :



Bagian atas tablet yang melekat pada pencetak  Picking & sticking Penyebab terjadinya picking & sticking adalah MC terlalu besar, BAHAN PENGIKAT yang kurang, LUBRIKAN kurang, adanya bahan dengan titik lebur rendah, dan punch yang digravir. Opsi Jawaban A. Laktosa monohidrat  Pengisi tablet B. Polivinil pirolidon (Crospovidone, PVPP)  tablet disintegrant C. Pati jagung (amylum maydis, starch)  pengikat tablet, dan pengisi tablet D. Mg stearate  Lubrikant E. Mikrokristalin selulosa  tablet disintegrant Dilihat dari penyebab terjadinya bahan yang daapt ditambahkan adalah bahan pengikat atau lubrikan. Lurikan berfungsi untuk mencegah serbuk menempel pada punches, dies, atau komponen metal lainnya. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah menambahkan LUBRIKAN yaitu Mg Stearate (D). Sumber : Handbook of Pharmaceutical Exipient hal 364, 208, 685, 404, 129 dan materi kuliah Solid



8. Soal : RnD di industri pengembangan antibiotik amoksisilin trihidrat untuk helicobacter pylori. diinginkan sediaan dengan pelepasan lama di lambung. bentuk sediaan apa yang cocok? a. tablet bukal b. tablet floating c. tablet salut enteric d. tablet salut gula e. tablet sublingual



Pembahasan : Agar sediaan dapat lepas secara perlahan di lambung, maka dibuat sediaan yang dapat tertahan lama di lambung, yaitu sediaan tablet floating. Tablet bukal dan sublingual dibuat dengan tujuan mempercepat absorbsi obat. Salut enteric dibuat dengan tujuan agar bahan aktif dibsorbsi di usus. Tablet salut gula dibuat untuk menutupi rasa obat.



9. Soal : Industri farmasi membuat suatu formula sediaan tablet. didapatkan hasil uji friabilitas sebesar 3% sedangkan syarat yang ditetapkan adalah kurang dari 1%. Bahan apa yang perlu ditambahkan pada formula? a. coscamelose natrium b. pvp k 30 c. selulose mikrokristalin d. e. air suling



Pembahasan : karena PVP K-30 merupakan eksipien dalam pembuatan tablet yang memiliki sifat kurang viskos, larut dalam air, dan etanol serta mempu membentuk ikatan antar granul yang kuat sehingga tablet yang dihasilkan akan memiliki kekerasan, kerapuhan, dam waktu disintegrasi yang baik (Rowe et al, 2009). Rentang sebagai pengikat 2-8% (PPT PAK BAMBANG)



10. Soal : Menghitung resolusi (Rs) dan syarat keberterimaannya. Data yang diketahui: tR dan W



Pembahasan : Resolusi menunjukkan kemampuan sebuah kolom untuk memisahkan dua analit berbeda. Rumus:



Keterangan: Rs = Resolusi (tr)a = Waktu retensi senyawa pertama (tr)b = Waktu retensi senyawa kedua Wa = luas area peak pertama Wb = luas area peak kedua 11. Soal : Uji stabilitas dipercepat ada 3 titik pengujian, kapan saja? A. 0, 3, 6 bulan B. 0, 9, 12 bulan C. D. E.



Pembahasan : Uji stabilitas dipercepat merupakan uji stabilitas yang dilakukan dengan suhu 40 oC dan kelembaban relative (RH) sebesar 75%. Uji stabilitas dipercepat dilakukan selama 6 bulan dengan pengambilan sampel pada bulan ke 0, 3, dan 6. 12. Soal : Uji kandungan endotoksin pada injeksi tiamin menggunakan metode apa? A. Penyaringan membran B. Inokulasi langsung C. D. Rabbit test E. Alanin transaminase test



Pembahasan : Metode Uji sterilitas: Inokulasi Langsung dan Penyaringan membran Inokulasi langsung dapat dilakukan untuk uji: Cairan, Salep dan minyak yang tidak larut dalam isopropil miristat, Zat padat, Kapas murni, erban, benang bedag, dan bahan sejenisnya, alat kesehatan steril, alat suntik kosong atau terisi steril.



Penyaringan membran: Cairan yang serbuk yang dapat larut yang bersifat bakteriostatik atau fungistatik, untuk memisahkan mikroba kontaminan dari penghambatan pertumbuhan, Untuk bahan yang seperti minyak, salep atau krim yang dapat melarut ke dalam larutan pengencer bukan bakteriostatik atau fungistatik, Uji sterilitas permukaan atau lumen kritis alat-alat kesehatan. Sumber: USP 30 Metode Uji Endotoksin bakteri : Limulus Amebocyte Lysate Uji endotoksin bakteri adalah uji untuk memperkirakan kadar endotoksin bakteri yang mungkin ada dalam atau pada bahan uji. Pengujian dilakukan menggunakan “Limulus Amebocyte Lysate”. (Farmakope Indonesia edisi 4 halaman 905) 13. Soal : Sebuah industri farmasi ingin mengembangkan produk infus NaCl 0.9% dan melakukan uji pirogen dengan hewan percobaan kelinci. Hasil percobaan menunjukkan hasil sebagai berikut: Kelinci satu = suhu naik 0.3oC Kelinci dua = suhu naik 0.4oC Kelinci tiga = suhu naik 0.3oC Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian pirogen infus NaCl 0.9% industri farmasi tersebut adalah… a. Memenuhi persyaratan b. Harus dilakukan pengujian lanjutan c. Tidak memenuhi persyaratan d. … e. ...



Pembahasan : Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pengujian meliputi pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji secara intravena dan ditujukan untuk sediaan yang dapat ditoleransi dengan uji kelinci dengan dosis penyuntikan tidak lebih dari 10 ml per kg bobot badan dalam jangka waktu tidak lebih dari 10 menit.



Penafsiran hasil: Setiap penurunan suhu dianggap nol. Sedian memenuhi syarat apabila tak seekor kelincipun menunjukkan kenaikan suhu 0.5°C atau lebih. Jika ada kelinci yang menunjukkan kenaikan suhu 0.5°C atau lebih lanjutkan pengujian dengan menggunakan 5 ekor kelinci. Jika tidak lebih dari 3 ekor dari 8 ekor kelinci masing masing menunjukkan kenaikan suhu 0.5°C atau lebih dan jumlah kenaikan suhu maksimum 8 ekor kelinci tidak lebih dari 3.3°C sediaan dinyatakan memenuhi syarat bebas pirogen. 14. Soal : Hasil pengujian kadar suatu senyawa menggunakan KCKT menunjukkan persamaan regresi y = 6589,43 x + 2005,15. Apabila diketahui luas area peak “53748”, berapakah kadar senyawa tersebut? Pembahasan : Nilai Luas area peak dimasukkan kedalam persamaan regresi kurva baku, y = 6589,43 x + 2005,15 x=



y−2005,15 6589,43



x=



53748−2005,15 6589,43



x = 7,85 mg%



15. Soal : Divisi RnD suatu industri farmasi melakukan pengujian pada hasil pengembangan produk tablet dengan hasil sebagai berikut: Formula A: kekerasan 7; waktu hancur 13; (sebenernya ada satu parameter lagi, tapi aku lupa) Formula B: kekerasan 8; waktu hancur 15; Formula C: kekerasan 6; waktu hancur 14; Formula D: kekerasan 8; waktu hancur 18 Formula E: kekerasan 5; waktu hancur 12 Dari hasil pengujian tersebut, formula manakah yang terpilih untuk dilakukan scale up? a. A



b. B c. C d. D e. E



Pembahasan : Sampel : sampel yang diuji minimal 6 tablet (USP, 2018) hal. 7637 Kekerasan Hasil : Pada umumnya tablet dikatakan baik, apabila mempunyai kekerasan antara 4-8 kg (Banne, 2012) . Kekerasan tablet kurang dari 4 kg masih dapat diterima asalkan kerapuhannya tidak melebihi batas yang ditetapkan. Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan mengalami kerapuhan pada saat pengemasan dan transportasi. Kekerasan tablet yang lebih dari 10 kg masih dapat diterima, asalkan masih memenuhi persyaratan waktu hancur/desintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan (Syamsia, 2017). Waktu hancur Sampel : sampel yang diuji 6 tablet dengan media yang menyerupai cairan lambung, jika ada 1 atau 2 tidak terdisintegrasi sempurna, ulangi tes pada 12 tablet tambahan. Hasil uji lolos bila tidak kurang dari 16 tablet dari total 18 tablet terdisintegrasi (USP, 2018) hal. 6457 Hasil : Waktu yang diperbolehkan untuk menghancurkan tablet tidak bersalut salut enterik adalah tidak lebih dari 15 menit (Depkes RI, 1979). Atau jika disebutkan lain pada monografinya. Kerapuhan Sampel : untuk tablet ≤ 650 mg ambil sampel kira-kira sebanyak 6.5g. untuk tablet > 650mg ambil sampel sebanyak 10 tablet (USP, 2018) hal. 7634 Hasil : jika ada tablet retak, gupil atau hancur tes dinyatakan gagal (USP, 2018) hal. 7635. Tablet dikatakan baik apabila kerapuhannya (bobot setelah uji dibandingkan bobot awal) tidak lebih dari 0,8%. Jika melebihi target yang sudah ditetapkan tes dapat diulang dua kali. Hasil rata-rata dari 3 tes tidak lebih dari 1% (USP, 2018) hal. 7635.



16. Soal : (Soal tentang displacement value) R&D sebuah industri akan membuat sediaan bisakodil 10 mg. Pada skala laboratorium, dibuat sediaan pengganti dengan 1 gram basis(displacement value). Dalam



pengujiannya, rata-rata berat basis tanpa bahan aktif adalah 898 mg dan rata-rata berat basis dengan bahan aktif adalah 904 mg. Berapa displacement value bahan aktif? a. 1,5 b. 2,5 c. 3,5 d. 4,5 e. 5,5



Pembahasan : Sediaan bisakodil 10 mg dalam 1 gram supp (1 %b/b) => Basis = 99% Berat basis tanpa BA = 898 mg Berat basis dengan BA = 904 mg Berat basis dalam supp = 99% x 904 = 894,96 mg Berat BA dalam supp = 1% x 904 = 9,04 mg Berat basis yang tergantikan oleh obat = 898 – 894,96 = 3,04 mg Displacement Value = 9,04 mg/3,04 mg = 2,97 17. Soal : Karena stabilitasnya, pembuatan sediaan oksitosin dilakukan dengan sterisilasi awal masing-masing bahan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan secara aseptis. Pembuatan secara aseptis dilakukan di ruang? a. A b. B c. C d. D e. E



Pembahasan : Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian, wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis. Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar (laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah mengalirkan udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Keadaan laminar yang selalu terjaga hendaklah dibuktikan dan divalidasi.



Aliran udara searah berkecepatan lebih rendah dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak bersarung tangan. Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A. Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang mengandung risiko lebih rendah. (CPOB 2018, Aneks 1 Pembuatan Produk Steril) 18. Soal : Sebuah industri farmasi membuat ODT ( orally disintegrating tablet ) ondansetron dengan bahan tambahan crosspovidone, manitol, laktosa monohidrat, sodium starch glycolate , dan magnesium stearat. Bahan tambahan apa yang berguna untuk menutupi rasa? a. Crosspovidone b. Manitol c. Laktosa monohidrat d. Sodium starch glycolate e. Magnesium stearat



Pembahasan : a. Crosspovidone, disintegran b. Manitol, pemanis, pelarut c.



Laktosa monohidrat, pengikat, pelarut



d. Sodium starch glycolate, disintegran e.



Magnesium stearate, lubrikan



(Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th Ed) 19. Soal : Industri membuat sediaan padat asetosal. Asetosal merupakan asam lemah yang memiliki pka 3.5 dan dapat mengiritasi lambung. Sediaan yang cocok untuk asetosal adalah A. tablet biasa B. tablet salut enterik C. tablet salut gula



D. tablet salut film E. tablet kunyah



Pembahasan : Aspirin  dapat mengiritasi lambung  maka perlu dibuat bentuk sediaan tablet salut (tablet coating) Tablet salut-enterik Jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung, diperlukan bahan penyalut enterik, yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet telah melewati lambung. Istilah lepas-tunda digunakan untuk tujuan farmakope dan masing-masing monografi, meliputi pengujian dan spesifikasi untuk pelepasan obat seperti yang tertera pada Pelepasan Obat . Sumber : Farmakope V Tahun 2014 Hal. 54 20. Soal : Sebuah industri farmasi ingin membuat ODT domperidone. Salah satu bahan yang digunakan adalah crosspovidone. Fungsi crosspovidone adalah A. pengisi B. penghancur C. pengikat D. pelincir E. pelicin



Pembahasan : crospovidone merupakan penghancur tablet yang tidak larut air, digunakan ada konsentrasi 25% untuk tablet kempa langsung ataupun tablet dengan metode pembuatan granulasi basah dan kering (HPE, 5th, 214) 21. Soal : Bagian produksi dan pengawasan mutu dari sebuah industri ingin melakukan evaluasi terhadap penerapan CPOB di industri tersebut. Berapa kali seharusnya evaluasi ini dilakukan ? A. 1 kali dalam 1 tahun B. 1 kali dalam 2 tahun C. 1 kali dalam 3 tahun



D. 1 kali dalam 4 tahun E. 1 kali dalam 5 tahun



Pembahasan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK



22. Soal : Fungsi starch 1500 a. pengisi b. pengikat c. glidan d. pelincir e. Pembahasan : Starch 1500 (HPE, 5th 731)



Pemakaian : sebagai pengisi tablet (5-75%); pengikat tablet (5-20%); sebagai disintegran digunakan 5-10% .



23. Soal : Bagian atas tablet terlepas? ditambahin apa? jawabannya mg stearat Pembahasan : 24. Soal : Sebuah industri sedang kedatangan bahan baku untuk pembuatan Glimepirid. Tetapi bahan baku berasal dari vendor yang baru pertama kali menjadi penyedia dan homogenitas bahan masih belum terjamin. Persamaan mana yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah sampel pengujian bahan baku tersebut? a. √N + 1 b. √N + 2 c. O.4√N d. 1.5√N e. 2√N Pembahasan : Perhitungan jumlah sampel di industry dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama yaitu R Plan (1,5√N) yang digunakan untuk bahan baku yang baru pertama kali menjadi penyedia dan homogenitas belum terjamin. Cara kedua yaitu N Plan (√N + 1) untuk bahan baku yang sering digunakan. 25. Soal : R&D suatu industri membuat sediaan tablet furosemide 40mg, bahan aktif yang digunakan laktulosa, pvp, monokristalin selulosa , pati jagung, mg stearat. Ketika proses pembuatan terdapat bagian atas tablet yang melekat pada pencetak, bahan apakah yang harus ditambahkan? a. laktulosa b. pvp c. monokristalin selulosa



d. pati jagung e. mg stearat Pembahasan : Sama seperti soal sebelumnya 26. Soal : Asetosal dilakukan uji dengan menggunakan spektrofotometri UV - VIS. Ditimbang 400 mg asetosal kemudian ddilarutkan dalam 50 mL Aquadest. Dipipet 1 mL larutan kemudian diencerkan dalam 50 mL Aquadest. Diperoleh persamaan y = 0,4960 x + 0,1984 dengan absorbansi 0,3820. Berapa kadar Asetosal yang terkandung (%b/b) ?



Pembahasan : y = 0,4960x + 0,1984 0,3820 = 0,4960x + 0,1984 x = 0,3701 %b/v (anggap aja satuannya %b/v) 0,3701 ppm = 0,3701 mg/1000 mL = 0,0185 mg/50 mL setara dengan jumlah dalam 1 mL yang dipipet -> 0,0186 mg/1 mL = 0,93 mg/50 mL %b/b = (0,93 mg/400 mg) x 100% = 3,72% 27. Soal : 100 g serbuk AlOH dan MgOH dilakukan uji kompresibilitas. Sebelum dilakukan uji volume yang diperoleh sebesar 96 mL, setelah diuji volume menjadi 90 mL. Bagaimana sifat allir granul tersebut ? Indeks Kompresibilitas < 10 11 – 15 16 – 20 21 – 25 26 – 31 32 – 37 > 38 A. Sangat baik B. Baik C. Cukup D. Kurang E. buruk



Pembahasan :



Sifat Aliran Sangat Baik Baik Cukup Kurang Buruk Sangat Buruk Buruk Sekali



I=



V 0−V 500 x 100 V0



I=



96−90 x 100 96



I =6,25 % → Sifat alir sangat baik



28. Soal : Sebuah industri farmasi akan membuat 1 batch sediaan suppositoria aminofilin 0,3 gram dengan basis oleum cacao. Berat satu suppositoria yang akan dibuat adalah 4 gram (bilangan pengganti aminofilin: 0,86). 1 bets sediaan terdiri dari 100 suppositoria. Berapa jumlah oleum cacao (gram) yang dibutuhkan untuk pembuatan 1 batch? A. 332,2 B. 357,2 C. 318,2 D. 364,2 E. 374,2



Pembahasan : Diperlukan = 100 x 0,3 gram = 30 gram aminofilin Berat suppositoria = 100 x 4 gram = 400 gram



Faktor pengganti aminofilin = 30 gram x 0,86 = 25,8 gram Oleum cacao yang diperlukan = 400 gram – 25,8 gram = 374,2 gram



29. Soal : Sebuah industri farmasi akan membuat 1 batch sediaan injeksi dengan komposisi sebagai berikut. Ampisilin Na 2% (E = 0,16) Isoniazid 1% (E = 0,25) Volume 1 ampul sediaan injeksi adalah 5 ml dan 1 batch terdiri dari 1000 ampul Berapa jumlah NaCl (gram) yang harus ditambahkan agar tercapai larutan isotonis dalam pembuatan 1 batch sediaan injeksi? A. 12,5 B. 14, 5 C. 16,5 D. 18,5 E. 20,5



Pembahasan : Jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 ml = 0,9% x 5 ml = 0,045 gram Ampisilin = (2% x 5 ml) x 0,16 = 0,1 gram x 0,16 = 0,016 Isoniazid = (1% x 5 ml) x 0,25 = 0,05 gram x 0,25 = 0,0125 Total nilai kesetaraan NaCl dalam sediaan = 0,016 + 0,0285 gram Sehingga agar isotonis jumlah NaCl yang ditambahkan = 0,045 – 0,0285 = 0,0165 gram à untuk pembuatan 1 batch = 0,0165 x 1000 = 16,5 gram



30. Soal : Sebuah industri farmasi akan membuat 1 batch sediaan injeksi dengan komposisi sebagai berikut. Fenilefrin HCl 1% (penurunan titik beku/ptb = 0,18) Na EDTA 0,1% (ptb = 0,13) Volume satu ampul adalah 1 ml dan 1 batch terdiri dari 100 ampul Berapa jumlah NaCl (mg) yang harus ditambahkan agar tercapai larutan isotonis dalam pembuatan 1 batch sediaan injeksi? A. 567,7 B. 597,7 C. 617,7



D. 647,7 E. 677,7



Pembahasan :



Keterangan rumus: B = jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis a1, a2 = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep dengan satuan %b/v c1, c2 = Penurunan titik beku zat berkhasiat b = Penurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl) = 0,576 Volume sediaan injeksi dalam 1 batch = 1 ml x 100 ampul = 100 ml Sehingga, NaCl yang ditambahkan dalam 1 batch sediaan injeksi tersebut adalah = 0,5677 gram = 567,7 mg



31. Soal : Industri farmasi ingin melakukan uji volume terpindahkan pada sediaan sirup 60 ml. Berapa jumlah wadah yang harus dievaluasi? a. 10 b. 20 c. 30 d. 40 e. 50



Pembahasan : Uji volume terpindahkan FI V Uji berikut dirancang sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspense yang dikemas dalam wadah dosis ganda, dengan volume yang tertera pada etiket tidak lebih dari 250 mL, yang tersedia dalam bentuk sediaan cair atau sediaan sediaan cair yang direkonstitusi dari bentuk



padat dengan penambahan bahan pembawa tertentu dengan volume yang ditentukan, jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket. Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk sediaan tersebut Larutan oral, suspense oral, dan sirup dalam wadah dosis ganda, kocok isi 10 wadah satu persatu. Serbuk dalam wadah dosis ganda yang mencantumkan penandaan volume untuk larutan oral atau suspense oral yang dihasilkan bila serbuk di rekonstitusi dengan sejumlah pembawa seperti yang tertera pada etiket, rekonstitusi 10 wadah dengan volume pembawa seperti tertera pada etiket diukur secara seksama dan campur



32. Soal : Bagian dari alat cetak tablet yang dapat memengaruhi kekerasan tablet adalah? a. Hopper b. upper punch c. lower punch d. Dies e. tablet ejection



Pembahasan : 33. Soal : Hasil analisis KCKT menunjukkan peak analit yang mengalami tailing. Apa penyebab dari kondisi tersebut? a. analit terikat kuat dengan fase diam b. analit terikat kuat dengan fase gerak c. komposisi fase gerak yang tidak sesuai d. … e. … Pembahasan : Peak tailing dapat disebabkan oleh: 1. Kolom yang sudah jelek 2. Plugged frit



3. Menumpuknya sisa-sisa analit di inlet kolom 4. Sampel yang terlalu banyak 5. Pelarut yang tidak tepat untuk sampel 6. Efek adanya kolom tambahan 7. Efek retensi kedua atau retensi kimia 8. Kontaminasi logam berat Remington, J. P. (2006). Remington: the science and practice of pharmacy (Vol. 1). Lippincott Williams & Wilkins. 34. Soal : Uji pyrogen dilakukan pada kelinci dan didapatkan hasil kenaikan suhu sebagai berikut: Kelinci 1 = 3 derajat Kelinci 2 = 4 derajat Kelinci 3 = 3 derajat Dari hasil tersebut, kesimpulan uji yang dapat diambil adalah? a. melakukan uji ulang dengan tambahan 3 kelinci b. menerima hasil uji c. menolak hasil uji d. … e. …



Pembahasan : Ada di soal sebelumnya 35. Soal : Sebuah industri farmasi akan membuat asetosal solida. Asetosal bersifat asam lemah pka 3,5 dan mengiritasi lambung. Maka lebih baik dibuat sediaan apa? a. Tablet salut enterik b. Tablet kunyah c. Tablet hisap d. Tablet salut film e. Tablet salut gula



Pembahasan : Ada di soal sebelumnya



36. Soal : Leher botol muncul kristal (caplocking), lalu pada formulasi ditambahkan sorbitol 20 %, apa penyebab terjadinya caplocking ?



Pembahasan : Sirup gula (sukrosa) bisa menyebabkan cap locking pada tutup botol karena gula mengkristal pada tutup botol akibat perubahan suhu (Sediaan farmasi likuida-semisolida halaman 214) 37. Soal : Cara perhitungan % kerapuhan tablet Pembahasan : Tablet diambil sebanyak 20 tablet lalu dibersihkan, kemudian ditimbang (W1 gram), lalu dimasukkan ke dalam alat friability tester untuk diuji.Alat diset dengan kecepatan putaran 25 rpm selama 4 menit.Tablet dikeluarkan, lalu bersihkan dan ditimbang kembali (W2 gram). Dihitung % kerapuhan tablet. % Kerapuhan tablet =



W 1−W 2 x 100 % W1



(usp 28 halaman 2745) Kerapuhan tablet dianggap cukup baik bila hasilnya kurang dari 0,8% (Hadisoewignyo dan Fudholi, 2013) Sediaan Solida halaman 119 38. Soal : Industri farmasi akan membuat sediaan suppositoria dengan bahan aktif aminofilin 0,2 gram. Sediaan suppositoria akan dibuat sebanyak 15 supp dengan berat 3 gram. Basis yang digunakan adalah oleum cacao dengan pengganti amniofilin 0,86. Berapakah dosis oleum cacao yang dibutuhkan ? a. 30 b. 36 c. 38 d. 33 e. 31



Pembahasan :



Berat suppositoria = 15 x 3 gram = 45 gram Diperlukan = 15 x 0,2 gram = 3 gram aminofilin Faktor pengganti aminofilin = 3 gram x 0,86 = 2,58 gram Oleum cacao yang diperlukan = 45 gram – 2,58 gram = 42,42 gram



39. Soal : ESO potensial dari trifluoperazine? Pembahasan : EPS (60%), sedasi, peningkatan BB, efek antikolinergik, amenorrehea (Sumber: Medscape) 40. Soal : Obat TB yang dikontraindikasikan pada ibu hamil adalah a. Streptomisin b. Rifampisin c. Isoniazid d. Etambutol e. Pirazinamid Pembahasan : Streptomycin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida. Antibiotik golongan ini merupakan obat yang termasuk kategori D untuk ibu hamil, dimana obat ini dapat menembus sampai ke barrier plasenta. Streptomycin memiliki efek samping berupa ototoksik (kerusakan pada saraf pendengaran) dan nefrotoksik pada janin sehingga obat dikontraindikasikan untuk digunakan selama kehamilan. Selain Streptomycin, obat TB lain yang dikontraindikasi pada ibu hamil diantaranya, yaitu : Kanamycin, amikacin, capreomycin, fluoroquinolones. Sumber : -



Arbex et al., 2010; pada http://www.scielo.br/scielo.php?



pid=S180637132010000500017&script=sci_arttext&tlng=en -



WHO Model Prescribing Information: Drugs Used in Mycobacterial Disease 2018 pada



https://apps.who.int/medicinedocs/es/d/Js5511e/2.6.html



41. Soal : Seorang anak mengalami diare secara terus menerus selama 1 bulan, dokter mendiagnosa anak tersebut terinfeksi HIV, dokter memberikan Antibiotik profilaksis. Kemudian dokter meminta rekomendasi apoteker untuk memberi suplemen tambahan. Rekomendasi suplemen yang dapat diberikan oleh apoteker adalah a. Mg b. Fe c. Zn d. Ca e. Na Pembahasan : Pasien anak penderita HIV mengalami diare secara terus menerus. Untuk menghindari terjadinya dehidrasi karena diare, suplemen yang perlu ditambahkan untuk pasien anak tersebut adalah oral zinc selama 2 minggu (WHO) atau selama 10 hari (PIONAS) dengan dosis - 10mg sehari untuk usia 0-6 bulan - 20mg sehari bila > 6 bulan Sumber : WHO Guidelines For Hiv/Aids Diagnosis And Treatment, 2009 42. Soal : Diketahui Css 20 mg/L, vd 0.7/kgBB, k eliminasi=0.7 (paling). Ditanya laju infusi (R) ? Pembahasan : Misal BB = 50 kg R saat steady state R = Css. k. Vd R = 20 mg/L. 0,7 /jam. 0,7 L/kg x 50 kg R = 490 mg/jam Sumber: Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics 7th ed 43. Soal :



Seorang pasien dyslipidemia dengan TG : 600, kolesterol total : 190, LDL 60 dan HDL 55. Pasien memiliki riwayat diabetes militus , terapi apa yang sesuai dengan pasien tersebut? a. ezetimeb b. kolesteramin c. niasin d. lovastatin e. fenofibrat Pembahasan : Nilai normal parameter dyslipidemia LDL-C : < 100mg/dl HDL-C : > 40mg/dl Tg : < 200 mg/dl Total cholesterol : < 200 mg/dl Pengaruh Jenis Terapi Dislipidemia (+++ sangat poten ; ++ poten ; + cukup poten) Terapi Statin Bile Acid Seq (e.g



LDL-C +++ ++



HDL-C + +



Cholestyramine)



Triglycerid



Total



++ (may increase Tg in



Cholesterol +++ ++



px with elevated Tg)



Cholesterol Absorption



+



+



not recommended +



+



Inhibitor (e.g Ezetimibe) Asam nikotinat (e.g Niacin) Derivat Asam Fibrat (e.g



+ ++



+++ ++



++ +++



+ +



Fenofibrat) Niacin may increase blood glucose and uric acid  thus it is not recommended for diabetic px Sumber : Ito, Matthew K.2008. Hyperlipidemia. In: Pharmacotherapy principles & practice 44. Soal : Pasien akan melakukan kemo dengan metotreksat. Pasien memiliki berat badan 55 kg dengan tinggi 160 cm. berapa dosis yang diberikan untuk pasien tersebut? Pembahasan : LPT: √(160 cm x 55 kg / 3600) = 1,56 m2



Dosis MTX adalah 100-500 mg/m2 Dosis yang diberikan kepada pasien adalah (100-500 mg /m2) x 1,56 m2 = 156-780 mg Sumber: British Columbians Cancer Agency 45. Soal : Pasien wanita berumur 25 tahun terkena jerawat moderate popular postular. Telah mendapatkan krim dengan kombinasi eritromisin dan trenitoin. Setelah 30 hari tidak berefek. Dokter akan memberikan obat antibiotik oral. Saran antibiotik apa yang cocok untuk diberikan kepada pasien ? A. eritromisin b. tetrasiklin c. klindamisisn d. kotrimoksazol e. trimetoprim Pembahasan : Pengobatan menggunakan antibiotik oral pada jerawat digunakan untuk mengatasi jerawat pada jerawat yang bersifat moderate/sedang hingga severe/parah untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan menurunkan terjadinya inflamasi. First line terapi yang biasa digunakan untuk jerawat yang bersifat ini yaitu menggunakan antibiotik golongan tetrasiklin (seperti minocycline atau doxycycline) atau bisa juga dengan antibiotik golongan macrolide. Penggunaan antibiotik untuk jerawat hanya dapat digunakan dalam waktu sesingkat mungkin untuk menghindari terjadinya resistensi. Penggunaan antibiotik oral juga sebaiknya dikombinasikan dengan penggunakaan topical retinoid dan benzoyl peroxide. Kombinasi ini menurut beberapa penelitian dapat menurunkan terjadinya peningkatan risiko terjadinya resistensi antibiotik. Sumber : Mayo Clinic Foundation. Diagnosis and Treatment of Acne. 2018 46. Soal : Pasien umur 6 tahun, datang ke klinik dengan keluhan bibir bengkak, kulit gatal, dan sesak napas. Setelah dilakukan assessment, diketahui bahwa pasien telah imunisasi campak 3 jam yang lalu, rekomendasi terapi untuk pasien?



a. Epinefrin b. Atropin c. Dexamethason d. Ca glukonat e. Na tiosulfat Pembahasan : Reaksi yang dialami oleh pasien merupakan reaksi syok anafilaksis akut akibat vaksin campak. Terapi yang diberikan untuk syok anafilaksis akut adalah epinefrin. Epinefrin memiliki



mekanisme



berupa



vasokontriksi,



menurunkan



permeabilitas



vaskular,



bronkodilatasi, menurunkan edema, dan inotropi positif pada jantung. Sumber: Guideline for acute therapy and management of anaphylaxis 47. Soal : Pasien numur 67 tahun datang ke dokter, memiliki riwayat DM Tipe 2 dan PJK, mengeluh nyeri sudah 2 bulan dan sudah diberikan na diklofenak tp tidak dapat mengatasi nyeri yang dialami, nyeri yang dirasakan tajam seperti tertusuk-tusuk. Terapi yang diberikan? a. Fentanil b. Ketoprofen c. Kodein d. tramadol e. Carbamazepine Pembahasan : Kodein sendiri merupakan salah satu jenis narkotika, karena saat berada pada saluran pencernakan (hati), fungsi obat ini akan diubah ke bentuk aslinya yaitu morfin. Morfin adalah analgetik dan anxiolitik poten yang mempunyai efek hemodinamik. Diperlukan monitoring tekanan darah yang seksama. Obat ini direkomendasikan pada pasien dengan



keluhan



menetap



atau



berulang



setelah



pemberian



(Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner, 2006)



terapi



anti-iskemik.



48. Soal : Anak laki-laki (10 tahun) mengalami diare, berdasarkan tanda, gejala, dan diagnose dokter diare disebabkan karena bakteri Shigella. Pemberian antibiotik apa yang tepat? A. Amoxicillin B. Metronidazole C. Klaritomisin D. Kotromoksazol E. Levofloxacin Pembahasan : Karena pengobatan pada anak, maka dihindari golongan Fluoroquinolon karena memiliki ESO depresi bone marrow dan gangguan pertumbuhan yang signifikan pada anak. Diare yang disebabkan oleh bakteri Shigella, dapat diatasi dengan penggunaan beberapa antibiotik, diataranya : First Line Alternative Drug



Quionolones (contohnya :Ciprofloxacin, Levofloxacin) Co-trimoxazole, ampicillin, azithromycin, ceftriaxone



Sumber : WHO, 2005; Katzung et al., 2009; Chrisholm-burns et al., 2016 49. Soal : Laki-laki umur 65 tahun, masuk IGD dengan keluhan : lemas, bengkak di jempol kaki, GDA = 250, WBC = 19000, SCr = 1,5. Diagnosa dokter : DM nefropati dan ulkus pedis. Obat DM apa yang sesuai? A. Metformin B. Acarbose C. Glimepirid D. Insulin E. Pembahasan : Pengobatan yang dilakukan untuk DM Nefropati bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi. Metode pengobatan meliputi pemberian obat-obatan, seperti:







Obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) atau ARB (angiotensin II receptor blocker), untuk menurunkan tekanan darah tinggi sekaligus menahan bocornya albumin ke urine.







Insulin, untuk menurunkan kadar gula darah. Selain itu insulin juga direkomendasikan pada pasien DM yang disertai dengan adanya infeksi.



Sumber : ADA 2015



50. Soal : Px 55 tahun nyeri lutut sudah 1 minggu lalu. telah didiagnosa osteoartritis. Pasien meminta rekomendasi obat. a. asetaminofen b. meloxicam c. glukosamin kondroitin d. kalium diklofenak e. dexametason Pembahasan : Terapi farmaklologi OA lutut lini pertama adalah menggunakan asetaminofen. Apabila gagal, ganti terapi dengan NSAID non selektif atau analgesik topikal. Sumber: Pharmacotherapy Handbook 9th edition, Guideline for management of knee and hip osteoarthritis 51. Soal : Tn. X umur 45 th, nyeri tengkuk. didiagnosa ht stage 1. riwayat gagal ginjal. Dokter meresepkan obat ... a. b. propranolol c. furosemide d. spironolakton e. kandesartan Pembahasan :



Pasien dengan riwayat gagal ginjal mendapatkan terapi berupa ACEI atau ARB yang berfungsi sebagai antihipertensi dan renal remodeling. Propranolol = beta blocker Furosemide = diuretik kuat (loop diuretic) Spironolakton =diuretik hemat kalium (antagonis aldosterone) Candesartan = ARB Sumber: JNC 8 52. Soal : Pasien X tahun, diberi terapi metformin + glibenklamid. Saat kontrol diganti glibenklamid diganti dengan repaglinid. Apa tujuan penggantian obat tersebut? a. Menurunkan efek hipogĺikemi b. Meningkatkan pengikatan glukosa c. .. d. .. e. .. Pembahasan : Mekanisme kerja obat oral antidiabetes golongan sulfonilurea dan meglitinide adalah merangsang kerja pankreas untuk memproduksi insulin. Namun sulfonilurea (ex: Glibenklamid) memiliki efek hipoglikemi lebih tinggi daripada meglitinide (ex: repaglinid). Hal ini dibuktikan oleh penelitian Bennett yang menunjukkan bahwa angka kejadian hipoglikemi pada pasien yang mengonsumsi meglitinide lebih rendah daripada sulfonilurea. Sumber : -



Chrisholm-burns et al., 2016



-



Bennett, W.L., et al., Oral Diabetes Medication for Adults with Type 2 Diabetes: An Update, 2011: Rockville.



53. Soal : Pasien 30 th, didiganosa HIV. Diberi terapi 3TC. Apa data lab yang dapat digunakan untuk pemantauan ESO? a. SGPT



b. SCr c. d. e. Pembahasan : 3TC = Lamivudine Efek samping kenaikan SGPT lebih tinggi pada lamivudin Monitor : BUN, kreatinin serum, LFT, amilase, dan CBC (complete blood counts) selama dilakukannya terapi (A to Z Drug Facts, 2003). Efek samping Lamivudine (>10%): -



Sistem saraf pusat: sakit kepala (21% - 35%), letih (24% - 27%), insomnia (11%)



-



Pencernaan: mual (15% - 33%), diare (14% - 18%), pankreatitis (0.3% - 18%; presentasi tertinggi pada pediatri),



-



Nyeri abdomen (9% - 16%), muntah (13% - 15%)



-



Hematologi: Neutropenia (7% - 15%)



-



Hepatik: peningkatan transaminase (2% - 11%)



-



Neuromuskular-rangka: Myalgia (8% - 14%), neuropati (12%), nyeri muskuloskeletal (12%)



-



Pernafasan: batuk (18%), gangguan tenggorokan (13%)



Sumber : Drug Information Handbook 17th Ed., 2007 54. Soal : Anak usia 5 tahun didiagnosis cacingan. Kemudian diberi obat pirantel pamoat. Kapan waktu yang tepat untuk pemberian obat tersebut ? A. Bangun tidur B. Mulai aktivitas C. Siang hari / tengah hari D. Sore hari E. Malam menjelang tidur Pembahasan :



Pada saat pasien yang terinfeksi cacing tidur di malam hari, cacing dewasa bermigrasi menuju ke anus dan meletakkan semua telur telurnya di kulit pada bagian perianal. Pada saat itulah obat akan bekerja lebih efektif sehingga obat pyrantel pamoate diminum sebelum tidur malam. Sumber : Buku Emergency Medicine Recall oleh William A. Woods 55. Soal : Seorang laki laki 59 tahun masuk IGD dengan keluhan mendadak kelemahan, sulit bicara, dan tidak sadar. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien terkena stroke dan perdarahan disertai peningkatan tekanan intra kranial sebesar 25 mmHg. Agar tidak terjadi perdarahan lanjutan, dokter berencana memberikan diuretik. Diuretik apa yang anda sarankan? a. Furosemid b. Spironolakton c. Hidroklorotiazid d. Manitol e. Maaf lupa Pembahasan : Mannitol mengurangi tekanan intrakranial dengan mengurangi air pada sel parenkim otak, efek total membutuhkan 20-30 menit. 56. Soal : Seorang wanita 60 tahun datang ke klinik dengan diagnosa rheumatic artritis. Diketahui pasien diberi terapi metotreksat selama 3 bulan tapi tidak ada perbaikan. Dokter berdiskusi dengan apoteker untuk memilihkan terapi pasien tersebut. Apa terapi yang anda rekomendasikan ? a. Metotreksat + hidroklorokuin b. Metotreksat + infliximab c. Hidroklorokuin + sulfasalazine d. Loflunamide + infliximab e. Loflunamide + sulfasalazin Pembahasan :



-



DMARDs (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs) harus segera diberikan ketika muncul keluhan karena penanganan dini akan memberikan hasil yang optimal. Lini pertama penggunaan DMARDs tidak diatur, namun umumnya digunakan MTX karena durasi kerja yang panjang dan lebih efektif dibanding DMARDs lain, serta lebih murah dari biological DMARDs (DiPiro et al., 2015)



-



Terapi kombinasi dua atau lebih DMARDs non-biologic efektif diberikan apabila pemberian terapi tunggal DMARD tidak efektif. Kombinasi yang disarankan adalah 1. MTX + hidroklorokuin 2. MTX + Leflunomide 3. MTX + Sulfasalazine 4. MTX + hidroklorokuin + sulfasalazin (Wells et al., 2015)



-



Biological DMARDs seperti agen anti-TNF (etanercept, infliximab, adalimumab, certolizumab, and golimumab); modulator kostimulan (abatacept); IL-6 reseptor antagonis (tocilizumab, rituximab) efektif diberikan apabila pasien gagal dengan pengobatan DMARDs non-biologic (Wells et al., 2015)



57. Soal : Diketahui Ibu hamil 29 tahun mengalami gastritis, pakai obat apa? a. Ranitidin



b. Omeprazole c. Antasida d. Obat lambung lain e. Pembahasan : Ranitidin merupakan antagonis reseptor H2 dengan mekanisme menghambat reseptor histamine pada sel parietal lambung sehingga sel parietal tidak dirangsang untuk mengeluarkan asam lambung. Kategori keamanan kehamilan B (diujikan dengan binatang tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin tetapi tidak ada uji terkontrol pada wanita hamil) Sumber: Basic Pharmacology & Drug Notes 58. Soal : Anak 10 tahun telinga penuh kotoran (impacted cerumen) Obatnya apa? Pembahasan : Terapi obat untuk impacted cerumen yaitu dengan agen serumenolitik. Terapi topikal dengan sediaan berbasis air, berbasis minyak, dan berbasis non air atau non minyak.



Sumber : Schwartz, S. R., Magit, A. E., Rosenfeld, R. M., Ballachanda, B. B., Hackell, J. M., Krouse, H. J., et. al. (2017). Clinical practice guideline (update): earwax (cerumen impaction).Otolaryngology Head and Neck Surgery, 156(1_suppl), S1-S29.



59. Soal : Pasien laki-laki umur 35 tahun didiagnosa TB 2 bulan yang lalu dan patuh minum obat. Pada pemantauan, diperoleh hasil BTA masih positif dan dokter saat ini juga telah menambahkan obat sisipan untuk penggunaan selama 1 bulan. Terapi apa yang didapatkan pasien? a. RHZ setiap hari b. RHZE setiap hari c. RHZE 3 kali seminggu d. RHZES setiap hari e. RHZES 3 kali seminggu Pembahasan :



Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB)



60. Soal : Seorang perempuan datang ke apotek mengeluh kemerahan dan gatal di lengan kanan. Obat (krim) apa yang dapat direkomendasikan oleh apoteker? a. Asam fusidat b. Gentamisin



c. Hidrokortison d. Kanamisin e. Mikonazol Pembahasan : Pasien mengalami gatal yang disertai ruam (kemerahan) merupakan gejala adanya pruritus, dalam tatalaksananya dapat diberikan terapi topical corcitosteroids. (Yvutte A. Tivolli, DO and Richard M, Rubenstein MD ; 2009 ; Pruritus;The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology) Kortikosteroid topical memberikan sifat antiradang (sehingga dapat mengatasi gatal yang disertai kemerahan) pada pasien, kortikosteroid juga bersifat menghambat aktivitas fibroblast. (Herwanto Nanny; Marsudi Hutomo ; 2016 ; Studi Retrospektif : Penatalaksanaan Dermatitis Atopik : Universitas Airlangga ; Periodical of Dermatology and Venerology) Vol 28/No 1) 61. Soal : Pasien diopname, lalu terkena HAP (Hospital-acquired pneumonia ) dengan penginfeksi non-MDR. Pasien akan diberikan antibiotik IV. Antibiotik apa yang dapat diberikan untuk pasien? a. Sefepim b. Piperasilin c. Ampisilin d. Tazobaktam e. Seftriakson Pembahasan :



Sumber : Indonesia, P. D. P. (2003). Pneumonia Komuniti. Pedoman diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 62. Soal : Antidot sianida adalah... a. Natrium sulfat b. Natrium nitrit c. Natrium tiosulfat d. Natrium glukonat e. Natrium tiosianat Pembahasan : Keracunan Antidotum Sianida Na tiosulfat Paracetamol N-Acetylcysteine Logam berat (As, Cd, Hg) Chelating agent (BAL/Dimekaprol) Logam berat (Pb) EDTA Nitrit, nitrat Methylene blue Fe Deferoksamin Sumber : Poisoning and drug overdose, Harrison’s principles of internal medicine 2015 63. Soal :



Pasien masuk IGD dan didiagnosa eksaserbasi akut PPOK stabil. Beberapa hari kemudian kondisi pasien telah stabil dan diperbolehkan KRS. Obat apa yang diberikan untuk pemeliharaan agar tidak kambuh? a. Tablet aminofilin b. Tablet deksametason c. Inhalasi salbutamol d. Inhalasi budesonide e. Inhalasi ......... (kortikosteroid + LABA => inhalasi budesonide + formeterol) Pembahasan :



Sumber : Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic obstructive pulmonary disease, 2018



64. Soal : Seorang wanita umur 65 mempunyai penyakit osteoporosis dan hipertensi. Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati riwayat pengobatan : na.diklo 50 mg, glukosamin 500 mg, amlodipin 5 mg, kaptopril 25 mg dan multivitamin. Yang menyebabkan keluhan px adalah



obat A. Na.dik B. glukosamin C. amlodipine D. kaptopril E. multivitamin Pembahasan : ESO potensial 



Na diklofenak : gangguan gastrointestinal (PIONAS)







Glukosamin :kosstipasi, diare, mual (Medscape –frequency not defined)







Amlodipin : edema (1.8-10.8%), pusing (7.3%)







Kaptopril : hyperkalemia (1-11%), batuk (0.5-2%)



65. Soal : Seorang perempuan umur 43 tahun membawa resep ke apotek dengan rincian allopurinol, deksametason, paracetamol dan obat batuk yang mengandung guaifenesin dan efedrin. Px mengatakan punya diabetes mellitus type 2. Obat yang harus diwaspadai px adalah A. allopurinol B. deksametason C. pct D. guaifenesin E. efedrin Pembahasan : Corticosteroids, such as dexamethasone, or prednisone will promote gluconeogenesis, or increased blood sugar levels in your blood. Many people who are on steroids for their disease, and develop high blood sugar levels (hyperglycemia), will return to normal after the medication has been finished. Sumber: Medicines and type 2 diabetes. https://www.nps.org.au/consumers/medicines-and-type-2diabetes#medicines-for-type-2-diabetes-related-health-problems



66. Soal : Seorang pasien mengalami nyeri telan. Dokter meresepkan kapsul tramadol. Saran dari apoteker adalah…. A. Berikan bentuk serbuk dengan membuka cangkang kapsul B. Berikan bentuk sirup C. Berikan bentuk kapsul D. Berikan bentuk troches E. Berikan bentuk suppositoria Pembahasan : Tramadol merupakan obat untuk mengatasi nyeri sedang sampai nyeri berat. Bentuk sediaan dari tramadol adalah kapsul, tablet, injeksi (PIONAS). Apabila pasien mengalami nyeri telan maka diberikan bentuk serbuk, dengan cara diminum dengan air sehingga mudah melewati tenggorokan untuk menghindari nyeri telan yang diderita pasien. 67. Soal : Pasien datang dengan membawa anaknya usia 8 bulan yang mengalami diare. Dokter memberikan oralit dan mineral. Mineral apa yang dapat diberikan ? A. Potasium klorida B. Ca Glukonas C. Magnesium sulfat D. Zink sulfat E. Na Bikarbonat Pembahasan : Zink sulfat direkomenadikan oleh WHO dan UNICEF 20 mg selama 10-14 hari pada anak dengan diare akut, dan 10 mg per hari untuk infant dibawah 6 bulan. Zn menghambar cAMPinduced, chloride-dependent fluid secretion dengan menghambat kanal kalium basolateral. Zn juga meningkatakan absorpsi air dan elektrolit, meningkatkan regenerasi epitel usus, meningkatkan level enzim brush border, memicu respon sistem imun dan membantu membersihkan pathogen (Bajait dan Thawani, 2011. Role of Zinc in Pediatric Diarrhea. Indian J Pharmacol 43:3)



68. Soal : Pasien sensitif MRSA? jawabannya vankomisin Pembahasan : Intravena vancomycin merupakan obat pilihan yang digunakan untuk kebanyakan infeksi MRSA di rumah sakit. Vancomycin dapat digunakan sebagai antibiotik empiris maupun definitive terapi. Jika vancomycin tidak dapat digunakan maka alternatifnya adalah Daptomycin . Sumber : Pubmed, NCBI. Siddiqui and Koirala, MRSA, 2018



69. Soal : Laki 72 tahun susah buang air kecil, datang ke klinik dan Diagnosa BPH oleh dokter.. terapi yang tepat untuk lelaki tersebut ? a. Nitrofurantoin b. Tadalafil C. finasterid D. alfuzosin e. Pembahasan : Tamsulosin: untuk memudahkan buang air kecil Finasteride/Dutasteride: untuk menyusutkan ukuran prostat Tadalafil: untuk menangani disfungsi ereksi Nitrofurantoin: antibiotic untuk mengobati infeksi kandung kemih Alfuzosin: antagonis reseptor adrenergic alfa-1, bekerja dengan melemaskan otot – otot di prostat dan leher kandung kemih, sehingga lebih mudah untuk buang air kecil. 70. Soal : Laki-laki berusia 42 thn, memiliki riwayat PJK dengan TD 160/90 terapi yang tepat adalah ? a. Verapamil b. Atenolol c. Captropril d. Hct



e. Pembahasan : Berdasarkan guideline JNC 8, pasien hipertensi dengan faktor komorbid PJK/ CAD (coronary artery disesase) maka terapinya adalah sebagai berikut : 



Lini pertama : beta bloker + ARB atau ACEI







Lini kedua (tambahan) : CCB atau tiazid







Lini ketiga : CCB + ARB atau ACEI + CCB +tiazid



Golongan ACEI/ARB lebih di pilih karena memiliki efek antiremodelling jantung dan pasien memiliki komorbid PJK 71. Soal : Laki2 42 thn, Dm 1 tahun ,terapi yang diberikan acarbose. Bagaimana cara penggunan acarbose A. 30 menit sebelum makan B. 30 menit sesudah makan C. 1 jam sebelum makan D. 1 jam sesudah makan E. Suapan pertama Pembahasan : Acarbose diminum bersama dengan suapan pertama makanan (Micromedex Drug Reference) karena acarbose menghambat enzim alfa glukosidase yang memecah karbohidrat dan dirilis saat ada makanan yang masuk. 72. Soal : Wanita mengeluh lutut sakit, minta diberikan piroksikam sm alopurinol masing2 10 tablet, apoteker melakukan assessment dan wanita bilang atas rekomendasi tetangga. dan wanita belum melakukan pemeriksaan ke dokter apakah yang apoteker lakukan ? A. Memberikan obat piroksikam dan alupurinol B. Melakukan edukasi dan Menyarankan pasien periksa ke dokter Pembahasan :



73. Soal : Seorang pasien perempuan 38 tahun didiagnosa hipertensi gestasional. Pasien sedang hamil 24 minggu. Saran terapi yang diberikan? a. Captopril b. Candesartan c. Methyldopa d. e.



Pembahasan : Methyldopa dapat menurunkan tekanan darah dengan menstimulasi reseptor alphaadrenergic, yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan menghambat medulla oblongata di otak dari mengirimkan sinyal ke pembuluh darah untuk mengerut (yang akan meningkatkan tekanan darah). Dosis harian yang diperlukan adalah 500 miligram (mg) sampai 2 gram, dibagi menjadi dua sampai empat dosis. Methyldopa juga dapat diberikan lewat infus jika diperlukan. (Medscape) 74. Soal : Seorang pasien hamil 4 bulan datang ke IGD karena kejang dan mengeluarkan air liur. Pasien memiliki riwayat epilepsi. Hasil cek tekanan darah pasien normal. Saran terapi apa yang diberikan? a. Fenitoin b. Gabapentin c. Okskabarzepin d. Magnesium Sulfat e. Asam valproat Pembahasan : Lamotrigine and possibly also for oxcarbazepine, and can result in break-through seizures. Valproic acid teratogenic. Sumber : Management of epilepsy during pregnancy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/18062721/ Phenytoin AU TGA pregnancy category: D, US FDA pregnancy category: D Sumber : https://www.drugs.com/pregnancy/phenytoin.html Valproate: Sodium valproate and Valproic acid must not be used in females of childbearing potential unless the conditions of the Pregnancy Prevention Programme are met and alternative treatments are ineffective or not tolerated. During pregnancy, it must not be used for epilepsy unless it is the only possible treatment. Sumber : NICE guideline for epilepsy https://www.epilepsysociety.org.uk/list-anti-epileptic-drugs#.XPadqtIzbIU



75. Soal : Ibu hamil punya riwayat epilepsi, diberikan asam folat hingga melahirkan, alasan pemberian asam folat yaitu a. mengurangi frekuensi kejang b. mengurangi keparahan kejang c. mengurangi efek teratogenik pada janin d. merangsang pertumbuhan janin e. merangsang produksi ASI Pembahasan : Asam folat merupakan karier dari hydroxymethyl dan gugus formyl serta terlibat dalam sintesis purin dan timin yang diperlukan dalam pembentukan DNA. Perubahan homocysteine menjadi



methione



memerlukan



enzim



methionine



synthetase



dan



menggunakan



methyltetrahydrofolate sebagai donor metil dan vitamin B12 sebagai kofaktor. Asam folat merangsang pertumbuhan sel dan pematangan sel darah merah sehingga kekurangan asam folat dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan dan anemia megaloblastic. Asam folat dapat melindungi dari birth defect dengan mengatasi abnormalitas dari metabolism homocysteine. Kejadian major malformations juga dapat dikurangi dengan suplementasi asam folat. Sumber: Morrel, J.M., 2002, Folic Acid and Epilepsy, Epilepsy Currents, Vol. 2 pp. 31-34. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC320966/) https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/green-topguidelines/gtg68_epilepsy.pdf Pooya, A.A.A., 2015, High dose folic acid supplementation in woman with epilepsy: Are we sure it is safe?, Seizure, Vol. 27, pp. 51-53. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1059131115000588) 76. Soal : Seorang laki2 50 th datang ke dr. didiagnosa menderita Rheumatoid artritis. Apa rekomendasi obat untuk mengurangi progresivitas penyakit pasien?



a. Kolkisin b. Ibuprofen c. Metotreksat d. – e. – Pembahasan : Methotrexate (MTX) sekarang menjadi obat paling populer di seluruh dunia untuk perawatan rheumatoid arthritis. Dosis rendah, MTX mingguan (10 hingga 25 mg / minggu) yang digunakan sebagai monoterapi atau dalam kombinasi dengan obat lain memiliki profil kemanjuran yang unggul sebagaimana didefinisikan dalam uji coba terkontrol plasebo dan kemanjuran yang sebanding dengan obat lain Sumber: Methotrexate in rheumatoid arthritis: a quarter century of development. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3715949/ 77. Soal : Seorang laki-laki (30 tahun) sudah menikah didiagnosa paranoid skizofrenia. Pasien diresepkan klopramin dan ariprizolin. Selama 3 bulan tidak ada kemajuan. Obat lanjutan yang disarankan adalah? a. Klozapin b. Haloperidol c. Loksapin d. Olanzapin e. Risperidon Pembahasan : Klomipramin golongan TCA, dan Aripiprazole segolongan dengan Olanzapin, Quetiapin, dan Risperidon (antipsikotik atipikal). Pasien diketahui punya riwayat kegagalan terapi AT (selama 3 bulan tidak ada kemajuan). Sehingga berdasarkan tatalaksana di bawah, pasien diberikan Haloperidol. Bukan Klozapin karena pilihan terakhir, bukan Loksapin karena termasuk antipsikotik tipikal yang diperuntukkan pasien tanpa riwayat kegagalan terapi AT.



78. Soal : Seorang pasien datang ke dokter dan mengeluhkan kondisi kulitnya. Dokter meresepkan krim retinoid. Sebagai apoteker, informasi apa yang disampaikan terkait waktu penggunaan retinoid yang tepat? A. pagi hari B. siang hari C. malam hari D. sehabis mandi pagi E. sehabis mandi sore hari Pembahasan :



Informasi yang perlu disampaikan oleh apoteker adalah penggunaan krim retinoid 20-30 menit setelah mencuci wajah dan dapat digunakan bersama mosturizer untuk meminimalisir wajah kering dan kemerahan. efek samping yang perlu diperhatikan adalah dapat menyebabkan iritasi dan kulit kering, perubahan warna kulit, sensitif cahaya matahari dan kemerahan. Untuk meminimalisir resiko batasi berada dibawah cahaya matahari pada jam 10 sampai jam 2, penggunaan sunscreen SPF 30, baju yang menutupi area penggunaan, penggunaan mosturizer. Sumber : https://www.webmd.com/beauty/retinoid-gel-and-cream-treatments



79. Soal : Seorang anak 5 tahun datang ke IGD mengeluh telah diare lebih dari 5 kali. Setelah diambil kultur mikrobiologi dari fesesnya, anak tersebut didiagnosa mengalami Shigellasis. Rekomendasi antibiotik yang dapat diberikan pada pasien tersebut adalah? A. kotrimoksazol B. eritromisin C. ciprofloxacin D. amoxiclav E. metronidazole Pembahasan : Pengobatan pada anak – menghindari golongan fluoroquinolon dan dapat diganti dengan macrolide Diare yang disebabkan oleh bakteri Shigella, dapat diatasi dengan penggunaan beberapa antibiotik, diataranya : First Line Alternative Drug



Quionolones (contohnya :Ciprofloxacin, Levofloxacin) Co-trimoxazole, ampicillin, azithromycin, ceftriaxone



Sumber : WHO, 2005; Katzung et al., 2009; Chrisholm-burns et al., 2016 80. Soal : Seorang pasien pria mengalami hipertiroid karena tiroiditis. Rekomendasi terapi yang dapat diberikan untuk pasien tersebut adalah? A. levotiroksin B. propiltiourasil c. metimazol d. radioaktif yodium e. tiroidektomi Pembahasan : Nonselective beta-blockers, if not contraindicated, will improve most symptoms and can be continued until hormone levels are normalized by specific therapy. Hyperthyroid patients may require relatively high doses and 120–240 mg/ day of propranolol and equivalent other beta-blockers may be needed. If beta- blockers are contraindicated, calcium channel blockers can be used. If antithyroid therapy is chosen, drug of choice is methimazole with a starting dose of 20–30 mg daily which can be given in once-a-day program.



(Sumber: Bandeira, F., 2014. Endocrinology and Diabetes. New York: Spinkter.) 81. Soal : Seorang ibu hamil mengalami hipertiroid Rekomendasi terapi yang dapat diberikan untuk pasien tersebut adalah? A. levotiroksin B. propiltiourasil c. metimazol d. radioaktif yodium e. tiroidektomi Pembahasan : 



Methimazole (MMI) dan propylthiouracil (PTU) adalah standar OAT pengobatan hipertiroidisme pada kehamilan







PTU memhambat sintesis T4 dan T3 di kelenjar tiroid dan menghambat konversi T4 menjadi T3 di perifer sedangkan Metimazol menghambat proses Oksidasi Iodida di kelenjar tiroid







Efek teratogenik dari MMI dan PTU masih banyak kontroversi ( MMI > PTU )







PTU lebih dianjurkan pada trimester pertama dan dapat dilanjutkan dengan MMI setelah trimester ke dua







Penggunan PTU pertimbangkan efek hepatotoksik







Target TSH 0,1-2,5 trimester pertama dan 0,3-3,0 trimester kedua dan tiga







fT4 serum (rujukan 10-26 pmol/l), fT3 (rujukan 3–7 pmol/l)



Sumber : ACOG guidelines at a glance thyroid disease in pregnancy 82. Soal : Seorang pasien datang ke dokter mengeluh masih merasakan cemas walaupun sudah secara rutin menggunakan fenasetin. Dokter meminta rekomendasi apoteker obat yang dapat diberikan pada pasien tersebut. Apa rekomendasi yang diberikan? a. Amitriptilin b. Diazepam c. bupropion d. Fenelzin e. metoklopramid Pembahasan : Fluoxetine adalah obat antidepressan yang termasuk golongan SSRIs. Bupropion dapat digunakan pengobatan pilihan pertama untuk pasien yang tidak mentoleransi SSRI.



Sumber : Koenig, A. M., & Thase, M. E. (2009). First-line pharmacotherapies for depression-what is the best choice. Pol Arch Med Wewn, 119(7-8), 478-486.



83. Soal : Pasien mengeluhkan kondisi matanya. Dokter memberikan sediaan yang mengandung latanoprost. Apa mekanisme dari bahan aktif sediaan tersebut? a. meningkatkan aqueous humor pada silia mata b. meningkatkan pengeluaran trabekular pada aqueous humor c. mencegah peningkatan tekanan intraocular d. menurunkan aqueous humor pada silia mata e. menurunkan pengeluaran trabekular pada aqueous humor Pembahasan : Latanoprost merupakan analog prostaglandin F2-alpha yang dapat mengurangi tekanan intraokular dengan meningkatkan aliran humor aqueous Sumber : A to Z Drug Facts, 2019 84. Soal : Pasien mengalami obesitas dan telah diberikan orlistat. Namun belum terjadi penurunan berat badan secara signifikan. Oleh karena itu, dokter memberikan dietil propion. Apa mekanisme kerja dari dietil propion? a. menurunkan absorbsi karbohidrat b. meningkatkan metabolisme karbohidrat c. meningkatkan kerja enzim lipase d. menurunkan nafsu makan e. meningkatkan ekskresi lemak Pembahasan : Diethylpropion hanya bisa dipergunakan untuk jangka pendek. Bekerja secara sentral dengan menstimulasi hipotalamus pada CNS, menekan nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang yang agak lama, dan meningkatkan metabolism (Medscape, 2019) 85. Soal : Pasien mengalami infeksi Enterococcus vaecalis dan telah resisten dengan vankomisin. Apa rekomendasi terapi yang dapat diberikan pada pasien?



a. Amikasin b. Fosfomisin c. Linezolid d. Sefazolin e. sefotaksim Pembahasan : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Enterococcus spp. merupakan tantangan dalam dunia medis karena saat ini bakteri Enterococci spp. Sudah banyak yang mengalami resistensi terhadap banyak golongan antibiotik seperti β-lactams dan aminoglycoside, quinolones, tetracyclines, dan glycopeptide (seperti vancomycin). Resistensi Enterecoccus faecalis terhadap antibiotik golongan glycopeptide dapat terjadi karena adanya pengkodean tertentu pada kromosom atau secara ekstrakromosom terjadi pada plasmid bakteri (Faron et al., 2016). Oleh karena banyaknya resistensi tersebut, pilihan terapi yang tersedia saat ini juga sangat terbatas, yaitu menggunakan alternatif terapi dengan antibiotik baru, yaitu yang bersifat bacteriostatic seperti Linezolid, Tigecycline, quinupristin/dalfopristin dan antibiotik yang bersifat bactericidal seperti Daptomycin (Gupta et al., 2015). 86. Soal : Seorang pasien rutin mengonsumsi obat HIV. Beberapa hari ini mengalami cemas dan diresepkan amitriptilin oleh dokter. Apa mekanisme interaksi obat yang dapat terjadi pada pasien tersebut? a. peningkatan efektivitas amitriptilin dalam menyebabkan sedasi b. penghambatan absorbsi obat HIV c. … d. … e. … Pembahasan :



87. Soal : Seorang pasien terdiagnosa SLE dan diberi terapi hidroklorokuin. Pasien tersebut mengalami kondisi penurunan pada… a. Indera perasa b. Indera penglihatan c. Kondisi kulit d. Imunitas e. Saluran pernafasan Pembahasan : Hidroksiklorokuin adalah profilaksis malaria yang juga dapat digunakan untuk terapi SLE, karena penggunaannya bisa untuk nonmalarial, maka dosis dan lama terapi yang dibutuhkan lebih tinggi/panjang dari profilaksis malaria. Hidroksiklorokuin (golongan kuinolon) memiliki efek samping RETINOPATI. Mekanismenya tidak begitu jelas, tapi kloroquin (pendahulu hidroksiklorokuin) memiliki afinitas pada pigmented (melanin-containing) structures, klorokuin dapat terakumulasi di ocular dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari jaringan lain. Retinopati ini dapat simptomatis atau asimptomatis, atau dapat menyebabkan sentral atau parasentral skotoma yang berlanjut hingga kesulitan membaca dan pekerjaan dengan visual lain (MedScape) 88. Soal : Seorang anak 5 tahun mengalami kondisi toksik akibat overdosis parasetamol. Antidotum yang dapat diberikan pada anak tersebut… a. rehidrasi cairan



b. asetil sistein c. atropine d. Nitrat e. nalokson Pembahasan : 



ehidrasi cairan (oral) pada umumnya digunakan untuk mengatasi dehidrasi pada kasus diare (dari berbagai sumber)







Asetil sistein Beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama saat memukan korban yang dicurigai keracunan parasetamol adalah sebagai berikut: o Rangsang muntah (tindakan ini hanya efektif bila parasetamol baru ditelan atau peristiwa tersebut terjadi kurang dari 1 jam sebelum diketahui) o Berikan arang aktif dengan dosis 100 gram dalam 200 ml air untuk orang dewasa dan larutan 1 g/kg/bb untuk anak-anak o Bila kadar serum parasetamol di atas garis toksik (lihat nomogram) maka Nasetilsistein dapat mulai diberikan dengan loading dose 140 mg/kg BB secara oral, lalu dosis berikutnya 40 mg/kg BB diberikan setiap 4 jam. Larutkan asetilsistein ke dalam air, jus, atau larutan soda. o Bila terjadi muntah spontan, maka pemberian asetilsistein dapat dilakukan melalui sonde lambung (nasogastric tube) atau berikan metoklopramid pada pasien untuk mengatasi kondisi muntah tersebut. Terapi asetilsistein paling efektif bila diberikan dalam waktu 8-10 jam pasca penelanan parasetamol. (sumber lk.pom.go.id)







Atropine sebagai antidotum untuk inhibitor kolinesterase antikolinergik, midriatika, praanastetik medikasi, antispasmodik, dan antidotum untuk insektisida golongan organofosfat. (sumber lk.pom.go.id)







Nitrat, mungkin yg dimaksut adalah nitrit? Kalau nitrit sebagai antidotum keracunan sianida (sumber: pionas.pom.go.id)







Nalokson digunakan untuk mengatasi depresi sebagian atau menyeluruh yang reversibel yang disebabkan oleh opioid, over dosis opioid akut, termasuk depresi pernafasan yang diinduksi oleh opioid alami maupun sintetik. (sumber: pionas.pom.go.id)



89. Soal : Pengobatan terapi tuberkulosis umum? Pembahasan :



90. Soal : ESO fenitoin pendarahan, untuk mengatasi pendarahan tersebut apa obat yang diberikan? A. Fitomenadion B. Kalsiferol C. Tiamin D. Piridoksin E. Sianokobalamin Pembahasan : Pendarahan tersebut disebabkan oleh terjadinya defisisensi vitamin K. Mekanisme kerja dari vitamin K sendiri adalah dengan mengaktivasi faktor pembekuan darah yang ada di hepar (faktor II,VII,IX, dan X) sehingga dapat mencegah sekaligus mengatasi pendarahan. Sumber : National Health Services, 2009 91. Soal : Pasien mengalami diabetes neuropati dan ulcus pedis, obat apa yang sesuai diberikan pada pasien tersebut? A. Metformin B. Glimepirid C. Acarbose D. Insulin E. Pioglitazone Pembahasan : Euglycaemia is best achieved by prescribing insulin therapy to these patients. Patients with diabetic foot ulcers usually have had longstanding diabetes and have microvascular complications. Besides, diabetic foot ulcer patients do harbour infections and insulin is the recommended agent to control glycaemia during an intercurrent illness or to control and eliminate infections. Moreover, insulin regimens can be tailor-made to suit the needs of an individual patient. There are a number of side-effects and contraindications and care which needs to be exercised with oral agents, while with insulin it is only hypoglycaemia which in a case of



overt hyperglycaemia indicates achievement of target rather than a side-effect. Additionally, it is important to realise that patients with diabetic foot will have other micro- and macrovascular complications and in most cases would be heading for secondary oral hypoglycaemic agents failure; and herein also achieving control with insulin would be more feasible and prudent. Prakash, A. 2011. Managing Hyperglycemia in Diabetic Foot. JIMSA. 24:4 92. Soal : Fungsi Cotrimoxazole untuk pasien HIV? Pembahasan : Cotrimoxazole merupakan kombinasi obat Trimetoprim dengan Sulfamethoxazole yang digunakan sebagai profilaksis primer karena dapat menurunkan risiko untuk beberapa penyakit oportunistik pada pasien HIV dan AIDS. Cotrimoxazole diberikan sebagai standar profilaksis primer terhadap infeksi toksoplasmosis dan PCP pada pasien HIV dengan CD4 < 200 sel/mm3 dan pasien TB. Infeksi oportunistik adalah infeksi-infeksi yang terjadi karena menurunnya sistem imunitas tubuh sehingga orang yang terinfeksi HIV menjadi rentan terhadap beberapa penyakit. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi oportunistik adalah kandidiasis, tuberkulosis, pneumonia, Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP), toksoplasmosis, isospora belli, salmonella Sp. Sumber : Mastini, K.A., Djoerban, Z., Yunihastuti, E., dan Shatri, H. 2017. Gambaran Pemberian Profilaksis Primer Kotrimoksazol pada pasien HIV Dewasa di Unit Pelayanan Terpadu HIV Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Vol. 4, No. 4, p. 169-177. 93. Soal : Akibat dari penggunaan jamu? Pembahasan : Seperti obat konvensional (dalam hal ini obat kimia) lainnya, penggunaan obat herbal dengan obat konvensional dapat memberikan interaksi yang bisa saja merugikan pasien. khususnya pada pasien lansia atau polifarmasi (Bo et al., 2016). Bentuk interaksi obat tradisional dengan



obat konvensional tergantung dari jenis obat tradisional dan senyawa yang dikandungnya. Hal yang perlu diwaspadai terkait interaksi antar obat ini ayaitu adanya efek yang berkaitan dengan metabolisme tubuh, obat dengan indeks terapi sempit, dan adanya data yang menunjukkan tidak amannya obat konvensional dengan obat herbal tersebut seperti Ginko biloba dengan warfarin, atau dengan obat golongan tiazid. Sumber : Bo L, Baosheng Z, Yang L, Mingmin T, Beiran L, Zhiqiang L, Huaqiang Z. 2016. Herb-drug enzyme-mediated interactions and the associated experimental methods: a review. Journal of Traditional Chinese Medicine 36:392-408. 94. Soal : Ferrous sulfat diminum kapan? A. 1 jam sebelum makan B. ½ jam sebelum makan C. Sesudah makan D. … E. … Pembahasan : Zat besi yang terbaik adalah yang diserap pada saat kondisi perut sedang kosong (baiknya digunakan 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan). Jika Anda mengalami gangguan perut, Anda dapat meminum obat ini bersama makanan. Lihat petunjuk di bawah kemasan obat untuk penggunaan cairan tetes pada bayi/anak-anak. Hindari penggunaan antasida, produk susu, teh, atau kopi dalam waktu 2 jam sebelum atau sesudah menggunakan obat ini karena akan menurunkan efektivitas kinerja obat. (https://hellosehat.com/obat/ferrous-sulfate/) 95. Soal : Hasil lab pasien menunjukkan SGOT dan SGPT tinggi dikarenakan sering minum parasetamol, apakah metabolit toksik dari parasetamol? Pembahasan :



Metabolisme parasetamol di hati melalui tiga jalur yaitu glukuronidasi, sulfasi atau melalui sistem enzim sitokrom P450 hati. Sistem enzim sitokrom P450 hati yang bertanggung jawab atas efek toksik Paracetamol karena metabolit alkilasi N-asetil-P-benzo-kuinon imin (NAPQI). Di jalur ini, paracetamol dikonversi menjadi metabolit yang beracun bagi sel-sel hati. Glutathione (tripeptide) kemudian berikatan dengan metabolit toksik ini yang kemudian menghasilkan senyawa tidak beracun. Hepatotoksisitas terjadi ketika simpanan glutation berkurang lebih cepat daripada yang dapat diregenerasi dan metabolit toksik dibiarkan menumpuk. Sumber: Sankhla, M, S., Kushwah, R. S., Kumar, R. 2017. Acetaminophen (Paracetamol) Drug Overdose Toxic Effect on Human Health. IJRRA. Volume 4, Issue 9 (13). https://www.researchgate.net/publication/320263740_Acetaminophen_Paracetamol_Drug_O verdose_Toxic_Effect_on_Human_Health 96. Soal : Apabila menggunakan warfarin, monitoring yang perlu dilakukan? Pembahasan : Warfarin merupakan obat anticoagulant dengan indeks terapi yang sempit dan t ½ yang panjang (40 jam) dan variabilitas antar pasien cukup signifikan. Monitoring INR regular dibutuhkan untuk aturan pendosisan. Monitoring warfarin bertujuan untuk stabilisasi INR. Saat INR diatas 3, resiko perdarahan naik secara eksponenesial. Saat INR berada dalam nilai subterapi tetap ada potensial resiko peningkatan trombotik.



Sumber : Cambridgeshire and Peterborough Clinical Commissioning Group NHS : Prescribing and Monitoring of Warfarin. 2017 97. Soal : Laki2 30 th, menikah menderita paranoid schizophrenia diberi tx Klorpromazin sama Alprazolam. Selama 3 bulan tidak membaik. Dokter dan apt mendiskusikan tx lanjutan. Apa tx yang tepat? Pembahasan : Antipsikosis atipikal golongan II : benzixosazole yaitu risperidon 2x2 mg selama 5 hari. Antipsikosis golongan II merupakan golongan obat yang memiliki efek untuk mengurangi gejala negatif maupun positif.



Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang aneh, mengalami halusinasi panca indera (mendengar, melihat, meraba, mengecap, mencium sesuatu yang tidak ada) dan waham (merasa menjadi sesuatu yang tidak nyata seperti diikuti, diawasi,



dibicarakan).



Perilaku



skizofrenia



disebabkan



oleh



perubahan



kimia



(neurotransmitter) di otak yang dipicu oleh berbagai macam masalah seperti stress, masalah ekonomi, keluarga, dan sebagainya. Pilihan terapi pada skizofrenia dipilih berdasarkan target gejala pada pasien skizofrenia. Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah bahaya pada pasien, mengontrol perilaku pasien, dan untuk mengurangi gejala psikotik pada pasien seperti agitasi, agresif, negatif simptom, positif simptom serta gejala afek. Dalam beberapa literatur obat antipsikosis golongan II memiliki efektifitas yang lebih baik dan efek samping lebih rendah bila dibandingkan dengan antipsikosis golongan I. Pasien dengan skizofrenia selain membutuhkan terapi farmakologi juga perlu psikoterapi dan psikoedukasi agar pasien mendapat dukungan oleh keluarga serta mempercepat penyembuhan pasien. (Faddly Hendarsyah, 2016) 98. Soal : Tn A. mengeluh flu/pilek, diketahui tn. A mengonsumsi amlodipine secara rutin. Obat flu apa yang tepat untuk tn A.? Pembahasan : Pada penderita hipertensi dihindari penggunaan obat flu yang mengandung ephedrine, phenylephrine, ataupun pseudoephedrine karena kandungan obat ini dapat meningkatkan tekanan darah (American Heart Associaction) . Menurut AHA disarankan menggunakan obat pilek/flu dari golongan antihistamin 99. Soal : Dokter meresepkan pasien alprazolam 0,5 mg tiga kali sehari. Pasien juga didiagnosis HIV dan mendapat terapi Lopinavir + Ritonavir selama 5 tahun. Dokter menanyakan pada Apoteker interaksi apa yang mungkin terjadi jika diminum bersamaan ? a. Meningkatkan tekanan darah b. Menurunkan efek sedasi c. Meningkatkan efek sedasi



d. Menurunkan SGOT dan SGPT e. Menurunkan filtrasi glomelurus Pembahasan :



100. Soal : Pasien berusia 35 tahun, di diagnosis rheumatix arthitis. Pasien telah menggunakan obat golongan DMARD’S. Selama pasien menggunakan obat golongan ini TNF pasien meningkat. Dokter menginginkan pasien menerima terapi lanjutan, terapi apa yang disarankan? a. Methotrexate b. Infliximab c. Hydroxychloroquine d. e. Sulfazaline Pembahasan : Beberapa obat DMARD yang digunakan pada RA yaitu metrotrexate, leflunomide, sulfasalazine, azatioprine, siklosporin, kloroquin. Pemberian DMARD bisa diberikan tunggal atau kombinasi. Bila tidak respon pemberian tunggal, maka dilakukan kombinasi, penggantian dengan jenis DMARD lain atau diberi kombinasi antara DMARD dan biologic agent. Biologic agent: macamnya adalah anti TNFalfa (etanercept, infliximab, adalimumab, golimumab), anti CD20, anti IL-6, anti IL-1 (anakinra). Bila sejak awal RA sangat berat, maka sebaiknya terapi dilakukan dengan DMARD + Biologic Agent. Sumber:



-



Rekomendasi Perhimpunan Reumatologi Indonesia Untuk Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid



-



2015 American College of Rheumatology Guideline for the Treatment of Rheumatoid Arthritis



101. Soal : Apoteker menugaskan TTK di farmasi rumah sakit untuk membuat pelaporan obat meliputi aset, kewajiban, dan … . Apa nama laporan tersebut? a. Laporan arus kas b. Laporan laba rugi c. Laporan neraca d. … e. ... Pembahasan : Menurut Harahap (2009), neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada saat tertentu. Neraca atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aset kewajiban-kewajiban atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. sumber: Riswan, Yolanda. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. BUDI SATRIA WAHANA MOTOR. Jurnal akuntansi & keuangan. Vol 5. No. 1. Hal 93 - 121.



102. Soal : Vaksin apa yang disimpan pada suhu beku? A. Hepatitis A B. Polio C. BCG D. Influenza E.



Pembahasan :



Vaksin merupakan bahan biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan pada suhu tertentu (pada suhu 2 s/d 8oC untuk vaksin sensitif beku atau pada suhu -15 s/d -25oC untuk vaksin yang sensitif panas) (PMK No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi)  Contoh vaksin sensitif beku: Hepatitis B, DPT-HB-Hib, IPV, DT, Td, BCG, Campak  Contoh vaksin sensitif panas: polio



(PMK No. 12 tahun 2017) 103. Soal : Apoteker akan memesan morfin, codein 10 mg, diazepam, pseudoefedrin, phenobarbital. Berapa surat pesanan yang dibutuhkan? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5



Pembahasan : Morfin (Narkotika 1), Codein 10 mg (Narkotika 1), Diazepam, Phenobarbital (Psikotropika 1), Pseudoefedrin (1) 104. Soal : Stok tetes mata kloramfenikol tahun lalu penggunaan 1000, dengan stok pengaman 300, dan sisa stok 100, maka berapa stok yang harus disiapkan untuk tahun depan? A. 1000 B. 1100



C. 1200 D. 1300 E. 1400



Pembahasan : SS = 1000 + 300 – 100 = 1200 105. Soal : Apoteker order obat kodein 10 mg, kodein 20 mg, fentanil, diazepam dan tramadol, maka berapa SP yang harus dibuat? A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5



Pembahasan : Fentanil (Narkotika 1) , Kodein 10mg (Narkotika 1), Kodein 20 mg (Narkotika 1), Diazepam (Psikotropika 1), Tramadol (OOT 1) 106. Soal : Apoteker PBF menjual vaksin HPV sebanyak 20 vial pada sebuah rumah sakit dengan harga 1.000.000/vial. Diketahui faktor penjualannya 1,25. Berapa harga HNA sebelum ditambah pajak ?



Pembahasan : Harga beli tanpa PPN = 10/11 x 1.000.000 = 909.090 107. Soal : Seorang Apoteker di apotek akan melakukan pengadaan obat tramadol, albendazol, kodein, alprazolam, dan amitriptillin. Berapa form pesanan yang harus disiapkan ?



Pembahasan : 4 SP : 1 SP OOT (Tramadol + amitriptilin), 1 SP regular (albendazol), 1 SP Narko (Codein), 1 SP Psiko (Alprazolam) 108. Soal :



Diketahui estazolam 2mg tergolong obat apa? a. Precursor b. Psikotropika c. Narkotika d. Keras e. Bebas terbatas



Pembahasan : Estazolam termasuk obat penenang golongan benzodiazepin 109. Soal : Codein, tramadol, alprazolam, albendazol, amitriptilin. dari obat2 an tsb brp sp narkotik dpt dibuat? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5



Pembahasan : 4 SP : 1 SP OOT (Tramadol + amitriptilin), 1 SP regular (albendazol), 1 SP Narko (Codein), 1 SP Psiko (Alprazolam) 110. Soal : Seorang pasien datang ke apotek membawa resep yang berisi : R/ bisakodil supp. No. III S 1 dd 1 supp Apa yang apoteker sampaikan mengenai penyimpanan obat? A. Disimpan di suhu kamar B. Disimpan di suhu kamar terkendali C. Disimpan di suhu sejuk D. Disimpan di lemari pendingin E. Disimpan di freezer



Pembahasan : Bisakodil basis PEG (contoh dulcolax)



111. Soal : Pasien datang ke apotek dengan keluhan iritasi mata ringan karena debu. Sebagai apoteker, obat apa yang direkomendasikan? A. Tetrahydrozoline HCl B. Polimiksin C. D. E. Neomisin



Pembahasan : Golongan obat yang dapat mengatasi iritasi pada mata yaitu Tetrahidrozoline HCl dan termasuk obat bebas terbatas 112. Soal : Seorang laki-laki, sopir, pergi ke apotek ingin membeli obat untuk mengatasi bersin bersin, hidung berair, mata gatal dan berair, pasien meminta obat dengan efek sedasi minimum a. diphenhidramine b. klorpheniramin c. prometazine d. setirizin e. siproheptadine



Pembahasan : Karena Cetirizine memiliki efek sedasi paling minimal daripada CTM 113. Soal : Ibu ke apotek ingin membeli obat untuk anaknya yang diduga cacingan, setelah digali informasi diketahui gatal-gatal di dubur pada malam hari. obat yang sesuai a. dietilkarbamazin b. hidrokortison salep c. gentamisin salep d. bismut supositoria e. mebendazol



Pembahasan : First line therapy = mebendazol, albenzol



114. Soal : Apoteker bagian KFT akan melakukan analisis farmakoekonomi terhadap obat paklitaxel pada pasien kanker payudara di rumah sakit. Apoteker tersebut mengumpulkan data survival rate pasien dan biaya medis langsung meliputi obat, ruang inap, laboratorium. Metode farmakoekonomi yang digunakan yaitu.. a. Cost effective analysis b. Cost minimalist analysis c. Cost benefit analysis d. Cost utility analysis



Pembahasan : CMA : hanya membandingkan harga (obat paten dan generic) CEA : membandingkan obat yang indikasinya sama tetapi efektivitas dan biayanya beda CBA : membandingkan 2 program dari segi biaya dan manfaat CUA : mengukur nilai spesifik kesehatan dalam bentuk pilihan setiap individual 115. Soal : Seorang apoteker akan melakukan pengadaan obat amoksisilin. Kebutuhan obat selama 1 tahun yaitu 12.000 tablet. Dalam 1 box terdiri dari 30 tablet. Maksimal 1 kali pengadaan sebanyak 500 box. Berapa kali frekuensi pengadaan yang dilakukan a. 4 kali b. 6 kali c. 8 kali d. 10 kali e. 12 kali



Pembahasan : Jumlah box = 12000/30 = 400 box, sebenarnya dapat dilakukan 1 kali pengadaan karena maksimal 1x pengadaan adalah 500 box. Namun untuk menyesuaikan dengan kapasitas gudang maka dapat dilakukan pengadaan tiap 3 bulan sekali (4 kali setahun) 116. Soal :



Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 3 tahun ke apotek. Anak tersebut sudah rutin menggunakan kortikosteroid inhalasi selama 6 bulan untuk mengatasi asma persisten. Apa yang disampaikan apoteker pada saat KIE mengenai efek samping obat a. Gangguan metabolisme hati b. Gangguan pertumbuhan c. Gangguan pendengaran d. Gangguan penglihatan e. Menyebabkan fraktur



Pembahasan : Kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan oleh karena efek langsung pada growth plate. Kortikosteroid akan menurunkan proliferasi kondrosit secara reversibel dalam waktu yang cukup lama. Penelitian secara invitro menunjukkan bahwa terdapat aktivitas somatotropik lokal pada growth hormone (GH) dan insulinlike growth factor-1 (IGF-1) dapat berpengaruh melalui beberapa mekanisme yang berbeda, termasuk adanya perubahan pada aktivitas GH binding protein, penurunan regulasi pada reseptor GH, dan penurunan produktivitas dan aktivitas IGF-1. Efek samping dari kortikosteroid dalam menekan pertumbuhan tergantung dari besarnya dosis dan lama pengobatan serta frekuensi yang diberikan. Hal ini terjadi terutama setelah 6 bulan pengobatan. 117. Soal : Kebutuhan obat X adalah 300 box per bulan. Lead time 7 hari. Jika diasumsikan 1 bulan adalah 30 hari. Berapa box yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan selama waktu tunggu? a. 10 b. 30 c. 60 d. 70 e. 300



Pembahasan : SS = 300/30 = 10 box x 7 hari = 70 box 118. Soal :



Seorang pasien laki" 23 tahun pergi ke dokter karena mengalami diare. Dokter mengatakan bahwa terjadi peningkatan gerakan motilitas pada sistem pencernaan pasien. Dokter meresepkan obat yg dapat mengurangi gerakan motilitas. Obat yg dimaksud adalah : A. Attapulgit B. C. D. Bisakodil E. Loperamid



Pembahasan : Obat yang memiliki mekanisme kerja mengurangi motilitas usus adlah loperamide. Attapulgit merupakan obat diare yang bekerja sebagai adsorben dengan mengadsorpsi cairan dan toksin di usus, sedangkan bisakodil merupakan laksatif yang justru meningkatkan gerakan peristaltic/motilitas usus.



119. Soal : Kapan beyound use date vaksin polio ? A. 2 minggu B. 4 minggu C. 6 minggu D. 8 minggu E. 10 minggu



Pembahasan : BUD vaksin polio yakni 24 Jam atau secepatnya 1 hari (HIB , Rotavirus) 8 Jam (Campak, meningococcal) 120. Soal : Seorang ibu datang ke apotek menanyakan aturan pakai dari pyrantel pamoat untuk anaknya. Sebagai apoteker, anda menyampaikan bahwa penggunaan pyrantel pamoat harus diulang kembali setelah 14 hari penggunaan pertama. Apa alasan dari pengulangan penggunaan tersebut? a. menjaga kadar pyrantel pamoat agar tetap dalam rentang terapi b. waktu paruh pyrantel pamoat sampai 14 hari c. membunuh telur cacing yang baru menetas



d. … e. …



Pembahasan : 121. Soal : Seorang dokter datang ke apotek anda untuk meminta sediaan psikotropika. Sediaan tersebut akan



dibawa



ke



daerah



terpencil



dimana



tidak



tersedia



apotek



di



daerah



tersebut.



Apa bentuk sediaan psikotropika yang dapat anda berikan pada dokter tersebut? a. Injeksi b. Suppositoria c. tablet d. Kapsul e. sirup



Pembahasan : Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi Pasal 20 dijelaskan bahwa penyerahan Narkotika dan Psikotropika oleh Apotek kepada Dokter hanya dapat dilakukan dalam hal : dokter menjalankan praktik perorangan dengan memberikan Narkotika dan Psikotropika melalui suntikan. 122. Soal : Seorang ibu datang ke apotek anda dan bertanya mengenai kondisinya. Ibu tersebut baru mengonsumsi obat pil KB dan telah lupa tidak minum pil KB selama 2 hari berturut-turut. Apa informasi yang akan disampaikan untuk ibu tersebut? a. segera minum 2 tablet yang lupa b. hanya meminum 1 tablet sesuai dosis hari itu c. mengulang terapi kontrasepsi dari awal d. menghentikan terapi e. berkonsultasi pada dokter



Pembahasan : Meminum 1 tablet sesuai dosis hari tersebut + penggunaan kondom (kontrasepsi non hormonal)



123. Soal : Berapa kali frekuensi pengulangan vaksin DPT? a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7



Pembahasan : 2, 3, 4, 18 bulan, usia 5 tahun, dan 10 tahun 124. Soal : Dokter menuliskan resep kepada pasien hipertensi: captopril 25 mg s3 dd1 pc. Informasi yang dituliskan di etiket terkait waktu penggunaan captopril adalah… a. 15 menit sesudah makan b. 30 menit sesudah makan c. 60 menit sesudah makan d. bersama dengan suapan pertama makan e. 30 menit sebelum makan



Pembahasan : 125. Soal : Rumah sakit menjual 1 vial ampisilin sebesar 1.000.000. Faktor jual yang ditetapkan adalah 1,25. Berapa harga beli vial sebelum PPN? a. 800.000 b. 727.272 c. 700.000 d. 626.262 e. 600.000



Pembahasan : Harga beli (include PPN) = 1.000.000 x (1/1.25) = 800.000 Harga beli (tanpa PPN) = 800.000 x (1/1.1) = 727.272 126. Soal :



Rumah sakit ingin membandingkan penggunaan injeksi fentanyl dengan petidin dari harga beli dan outcome nilai vas. Injeksi fentanyl seharga Rp 350.000,00 dapat menurunkan nilai vas menjadi skala 3 sedangkan injeksi petidin seharga Rp Rp 400.000,00 dapat menurunkan nilai vas menjadi skala 2. Analisa yang dilakukan adalah? a. Cost comparison analysis b. cost minimization analysis c. cost benefit analysis d. cost effective analysis e. cost utility analysis



Pembahasan : Karena fentanyl dan petidin sama-sama analgesic opioid, dan dari kedua obat tersebut dibandingkan efektivitas dan biayanya sehingga termasuk dalam CEA. 127. Soal : Fenofibrat 1 dus terdiri dari 30 buah, harga dari distributor 345.000, diskon yang diberikan dari distributor (belum termasuk PPN) 20%. Berapa harga jual bila keuntungan yang diinginkan sebesar 15%?



Pembahasan : Harga beli sebelum PPN = 345.000 x 80% = 276.000 Harga beli + PPN = 276.000 x 1,1 = 303.600 Harga jual = 303.600 x 1,15 = 349.140/box = 11.638 128. Soal : Pulveres diracik pada 8 Juli 2018, Cetirizine ED Juli 2019 dan Deksametason ED Oktober 2018. Kapan beyond use date dari racikan pulveres tersebut?



Pembahasan : BUD racikan puyer : Bila ED terdekat dengan tanggal peracikan adalah < 6 bulan, maka BUD disesuaikan dengan ED terdekat tersebut. ED terdekat = Oktober 2018 (3 bulan setelah tanggal peracikan) = tanggal BUD



129. Soal : Pemusnahan tablet dengan cara apa? A. Dipendam B. Diinsenerator C. .... D. … E. …



Pembahasan : 130. Soal : Diazepam memiliki label dan …(maafkan lupa) yang berbeda, kemudian untuk penyimpanannya diletakkan di lemari apa?



Pembahasan : Menurut UU no 3 thn 2017 tentang narkotika dan psikotropika, diazepam termasuk psikotropika sehingga disimpan di lemari psikotropika berpintu dan berkunci ganda. 131. Soal : Harga beli obat : (1 box 100 tablet) = 50.000 Ppn 10% = 5000 Harga jual = 55000



Pembahasan : 132. Soal : Harga jual 600/tablet Mark up berapa? a. 10 b. 15 c. 20 d. 25 e. 30



Pembahasan : 133. Soal :



Seorang wanita diberi resep R/ metformin 500 mg s 3 dd 1 Bagaimana aturan penggunaan obat tersebut? a. 3x sehari 1 jam sebelum makan b. 3x sehari 2 jam sesudah makan c. 3x sehari bersamaan dengan makan d. 3x sehari setiap makan e. 3x sehari pagi siang malam



Pembahasan : Metformin digunakan setelah makan untuk mengatasi GI 134. Soal : Rekonstitusi injeksi kering amoksisilin 500 mg. Displacement volume adalah 0,1 ml setiap 125 mg amoksisilin. Volume yang diinginkan 5ml. Berapa WFI yang harus ditambahkan? a. 3 ml b. 3,6 ml c. 4 ml d. 4,6 ml e. 5 ml



Pembahasan : 500mg/125mg x 0,1 = 0,4 mL Amox yang diambil 5 – 0,4 mL = 4,6 mL WFI yg harus ditambahkan 135. Soal : Seorang anak mengalami diare, mendapat resep R/ oralit S ad lib R/ attapulgit S prn R/ metronidazole S 3 dd 1 tab Cara penggunaan metronidazole yang tepat?



a. Diminum bersamaan dengan oralit dan attapulgit b. Dijeda 1 jam dengan oralit c. Dijeda 1 jam dengan attapulgit d. Dijeda 2 jam dengan oralit e. Dijeda 2 jam dengan attapulgit



Pembahasan : Attalpugit dapat menurunkan efektifitas metronidazole 136. Soal : Soal mengenai Safety stock, penggunaan bulan 1 : 500 bulan 2 : 520 bulan 3 : 550, lead time adalah …., maka safety stocknya adalah



Pembahasan : 137. Soal : Pasien mengeluh lengan merah dan gatal, minta ke apoteker pakai obat apa a. Asam fusidat b. Gentamisin c. Hidrokortison d. Kanamisin e. Mikonazol



Pembahasan : Pemberian kortikosteroid karena pasien mengalami inflamasi 138. Soal : Harga beli obat X per box adalah 350.000 mendapatkan potongan 20% belum termasuk pajak. Satu box obat X berisi 30 tablet. Jika apotek A menjual tablet X dengan harga 5000 per tablet, berapa marginnya? Pembahasan : 139. Soal : Ny. A lupa mengonsumsi pil KB selama 2 hari berturut-turut, apakah saran yang disampaikan apoteker?



a. Menghentikan obat b. Melanjutkan c. Mulai dari awal d. Meminum 2x dosis Pembahasan : Pasien menggunakan pil KB seperti biasa 1 dd 1 dengan alat kontrasepsi (non hormonal) untuk mencegah kehmilan karena kurang efektif penggunaan pil KB 140. Soal : Seorang apoteker diapotek membeli fenofibrat dengan jumlah 1 box yang berisi 30 tablet. Di faktur obat tertera harga Rp. 345.000,00 dengan potongan harga 20% belum PPN. Dan Apoteker akan menjual dengan keuntungan 15%. Berapa harga fenofibrat per tabletnya ? a. 11.000 b. 16.000 c. 15.000 d. 14.000 e. 18.000



Pembahasan : Harga beli sebelum PPN = 345.000 x 80% = 276.000 Harga beli + PPN = 276.000 x 1,1 = 303.600 Harga jual = 303.600 x 1,15 = 349.140/box = 11.638/tab 141. Soal : Penyakit.... diobati dengan obat yg memiliki mekanisme kerja : Melebarkan vena, meningkatkan kontraksi jantung, menurunkan oksigen adalah A. Clopidogrel B. .... C. .... D. .... E. Verapamil Pembahasan :



a. Golongan obat yang digunakan untuk melebarkan pembuluh darah agar aliran darah dapat mengalir lebih besar, sehingga tidak membebani jantung dalam memompa darah adalah golongan vasodilator. b. Cara kerja obat golongan beta bloker: - Mengurangi konsumsi oksigen miokard - Pengurangan kontraktilitas miokard - Pengurangan denyut jantung - Pengurangan konduksi AV - Pengurangan tek.darah sistolik Indikasi: Antiangina, hipertensi, gagal jantung Contoh: bisoprolol c. Golongan nitrat : Cara kerja: mengakibatkan vasodilatasi Efek terhadap jantung: mengurangi kebutuhan oksigen, miokard/jantung dan meningkatkan suplai oksigen miokard/jantung Indikasi: Antiangina, gagal jantung Contoh : ISDN 142. Soal : Asma presisten (berat/ringan lupa), menggunakan obat Salmoterol dan fulticasone Inhalasi, Teofilin oral. Namun tidak kunjung sembuh. Pilihan: a. Mengganti kortikosteroid dengan oral b. Menambahkan salbutamol oral c. Menambahkan blecometason oral d. Menambahkan ipratorium inhalasi e. Menambahkan budesonide oral Pembahasan :



Sumber: klikpdpi.com



143. Soal : Inhaler kortikosteroid efek samping... A. Kandidiasis oral B. Gangguan Pengelihatan C. Gangguan Pengecapan D. Gangguan Pendengaran E. .... Pembahasan : Inhaler kortikosteroid merupakan obat yang digunakan pada pasien asma, yang bertujuan untuk mengurangi gejala episodik berulang berupa sesak nafas, mengi, dada terasa berat, dan batuk-batuk terutama pada malam dan dini hari. Pemakaian inhaler kortikosteroid jangka panjang dapat menimbulkan kandidiasis oral berupa pseudomembran (thrush). Kandidiasis merupakan salah satu infeksi jamur yang terdapat pada mukosa oral yang disebabkan oleh candida albicans. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan kekebalan mukosa karena pemakaian inhaler kortikosteroid yang bersifat imunosupresan yang menyebabkan tumbuhnya kandida secara berlebihan.



Selain itu, pada penderita asma yang menggunakan inhaler kortikosteroid dapat mengalami efek samping berupa kurangnya jumlah saliva yang akan menyebabkan jumlah IgA dalam saliva menurun. IgA merupakan antibodi yang terdapat pada saliva, penurunan jumlah IgA menyebabkan bertambahnya perkembangan mikroflora normal pada mulut sehingga terjadi kandidiasis oral. Kandidiasis oral yang paling sering terjadi yaitu kandidiasis pseudomembran. Sumber : Warman, D.V. 2018. Hubungan antara lamanya penggunaan inhaler kortikosteroid dengan terjadinya kandidiasis pseudomembran (thrush) pada pasien asma di Poli Paru RSUD Dr. Pirngadi Medan. Repositori Institusi USU. 144. MR X adalah seorng pecandu morfin. Mr X dibawa kedokter dan dokter meresepkan antidotum morfin yaitu nalokson. Apakah jenis antidotum diatas a. antagonis b. agonis c. antagonis parsial d. agonis parsial e. lupa 145. Pasien Y menderita sakit perut dan memiliki permasalahan terkait pencernaannya. Dokter meresepkan ondansentron untuk mengatasi keluhan tersebut. Bagaimana cara penggunaan obat tersebut a. diminum 30-60 menit setelah makan b. diminum 15-30 menit setelah makan c. diminum bersama makan d. diminum 30-60 menit sebelum makan e. diminum 15-30 menit sebelum makan 146. Soal : Klorzapin efek samping nya apaa A. Gangguan pernafasan B. Gangguan metabolisme C. Gangguan lupa D. E. Pembahasan :



Efek samping yang paling umum adalah gangguan pada sistem saraf pusat (sedasi, pusing, sakit kepala, tremor), kardiovaskular (takikardi, hipotensi, dan sinkup), hipersalivasi, peningkatan berat badan, berkeringat, mulut kering, dan gangguan pengelihatan, serta gangguan gastrointestinal (mual dan muntah) Sumber: De Fazio et al., 2015. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4532211/ 147. Soal : Metotreksat bb 55k, tinggu 160cm dosis 40mg/m2 dosisnya berapaa Pembahasan : Dosis metotreksat: 10-20 mg/minggu Surface area:







tinggi bsdan ( cm ) xberat badan(kg) 3600



Dosis perkiraan:



Surface area pasien x dosis 1,73



Jawab: Surface area: Dosis:







160 x 55 = 1,563 3600



1,563 x 10-20 mg = 9,04 mg – 18,07 mg 1,73



Sumber: Medscape, 2019 148. Soal : Pengobatan Tb putus terapinya apa Pembahasan : Sudah ada di soal sebelumnya 149. Soal : Seorang wanita berumur 37 th di rawat di RS dengan dgx ulkus peptikum karena H. Pylorri dan mendapatkan terapi obat lansoprazole, amoksisilin, claritine. Dari catatan rekam medis px diketahui bahwa pasien memiliki riwayat alergi amoksisilin. Apoteker menyarankan penggantian terapi amoksisilin. Antibiotik pengganti apa yg disarankan? A. Amoksiclav



B. Cefiksim C. Mebendazole D. Tetrasiklin E. Levofloxacin Pembahasan : 10-14 days of bismuth quadruple therapy (bismuth, PPI, tetracycline, and nitroimidazole) (strong recommendation), particularly in those with previous macrolide exposure or are penicillin allergic. Sumber : Medscape - condition - gastrology - peptic ulcer Quadruple therapy to treat an  H. pylori-induced peptic ulcer. For quadruple therapy, your doctor will prescribe that you take the following for 14 days: a PPI, bismuth subsalicylate, the antibiotics tetracycline  and metronidazole Doctors prescribe quadruple therapy to treat patients who : can’t take amoxicillin because of an allergy to penicillin . Penicillin and amoxicillin are similar, have previously received a macrolide antibiotic, such as clarithromycin, are still infected with H. pylori after triple therapy treatment. Sumber : https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestivediseases/peptic-ulcers-stomach-ulcers/treatment 150. Soal : Seorang laki laki usia 55 tahun di diagnosis TB 2 bulan lalu, mendapatkan terapi kombinasi INZ dan rifampisin dan diberikan Vit B6. Alasan pemberian vitamin B6 adalah? a. mengurangi efek hepatotoksik b. mencegah terjadi preuritis perifer c. mengurangi efek neurotoksik d. mencegah gangguan gastrointestinal e. mencegah ototoksik Pembahasan :



Sumber: Pedoman Tata Laksana TBC tahun 2011 151. Soal : Seorang laki laki usia 56 tahun diagnosis kanker kolon akan menjalani kemoterapi, pasien berisiko tinggi mengalami CINV. Apa rekomendasi antiemetik yang anda rekomendasikan? a. levokrafin + ranitidin b. dimenhidramin + omeprazole c. deksametason + ondansentron d. betahistin + sucralfat e. klorfenoramin + lansoprazole Pembahasan : Saran antiemetic untuk CINV akut adalah 5HT3RA dan Dexamethasone. (American Society of Clinical Oncology, Multinational Association of Supportive Care in Cancer) 152. Soal :



Seorang ibu hamil 3 bulan mengeluh konstipasi, padahal sudah rutin makan buah dan sayur. tidak ada obat yang sedang dikonsumsi, kecuali multivitamin/suplemen dan susu ibu hamil. Bahan aktif apa dari suplemen yang menyebabkan kondisi tersebut? a. selenium b. vit a c. zat besi d. vit b e. asam folat Pembahasan : Zat besi atau Ferrous Sulfat memiliki efek samping pada saluran cerna yang sering terjadi yaitu menyebabkan konstipasi (Micromedex Drug Reference) 153. Seorang pasien wanita , umur 60 th, menderita DM tipe 2 selama 10 tahun. Ke dokter dengan keluhan kesemutan dan nyeri area kaki. Ll Analgesik yg tepat ? a. Asetosal b. Gabapentin c. Ibuprofen d. Morfin e. Na diklofenak 154. Pasien dengan riwayat jantung iskemi, kemudian didiagnosa angina pektoris. Mendapat terapi diltiazem. ESO Diltiazem ? a. udema dan sakit kepala b. diare dan nyeri perut c. ruam dan perdarahan d. mengantuk dan pusing e. nyeri di ulu hati 155. Soal : Px perempuan 65th didiagnosis osteoporosis, datang ke apotek untuk konsultasi kepada apoteker. pasien menanyak suplemen apa yang sesuai untuk kondisi pasien



a. kalsium dan vit d b. kalsium dan vit b kompleks c. zink dan vit a d. zink dan vit c e. zat besi dan vit e Pembahasan : Osteoporosis pada lansia disebabkan karena defisiensi hormon, kalsium, dan vitamin D. Sehingga diperlukan suplemen berupa intake kalsium dan vitamin D yang cukup untuk meningkatkan masa tulang. Sumber : Chrisholm-burns et al., 2016 156. Soal : Pasien memiliki riwayat penggunaan obat ritonavir+......+....... selama 5 bulan terakhir kemudian pasien mendapatkan alprazolam apa efek dari penggunaan obat-obat tersebut..... a. menaikkan efek sedasi b. menurunkan...... c. menaikkan...... d. menurunkan..... e. menurunkan...... Pembahasan : Efek samping alprazolam yaitu mengantuk (41%), depresi (10-15%), konstipasi (10-15%), sakit kepala (10-15%), diare (10-15%), mulut kering (10-15%) 157. Soal : Pasien didiagnosa DBD dengan suhu tubug 39 derajat celcius. Obat yang sesuai untuk pasien ini adalah a. Parasetamol b. Ibuprofen c. Metamizol d. ............ e. ............



Pembahasan : WHO.2011. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever



158. Soal : Pasien memiliki kontrol ke dokter dengan kondisi Kolesterol, trigliserida, LDL yang tinggi, dan HDL yang rendah. Kemudian dokter memberikan obat gemfibrozil. Efek samping apakah yang perlu diwasapadai dari obat tersebut? a. b. nefrotoksisitas c. d. e. Konstipasi Pembahasan : ESO Gemfiibrozil : malignant neoplasma, pankreatitis, kholetiasis, nyeri pada bladder. Paling umum dialami adalah dyspepsia (Medscape) 159. Soal : Di suatu wilayah terjadi suatu penyakit wabah filariasis. Obat yang digunakan untuk menanganinya adalah... a. DEC b. piperazin c. pirantel pamoat d. e. mebendazol Pembahasan : Filariasis terbagi menjadi beberapa macam yaitu limfatik filariasis, onchocerciasis, Loiasis, Mansonella infection.



Limfatik filariasis (infeksi W.bancrofti, B.malayi, dan B.timori) treatment : First line therapy = DEC 6 mg/kg selama 12 hari Alternative drug = Doxycycline 200 mg/hari selama 6 minggu atau doxycycline selama 23 hari lalu dilanjutkan dengan doxycycline + albendazole 150 mcg/kg selama 7 hari. Ochocerciasis (akibat Onchocerca volvulus) treatment : Pada area endemic, diberikan ivermectin 150 mcg/kg/hari selama 3 bulan hingga gejala teratasi. Pada area non endemic, dapat disamakan dengan treatment pada area endemic atau doxycycline 200 mg/hari selama 4-6 minggu dilanjutkan dengan ivermectin. Loiasis (akibat Loa loa)treatment : Low level microfilariae = DEC 8-10 mg/kg/hari selama 21 hari High level microfilariae + symptom = albendazole 200 mg bid selama 3 minggu lalu diganti dengan DEC Mansonella infection (akibat M.streptocerca, M.perstans, dan M.ozzardi) treatment : Strain Wolbachia = Doxycycline diperlukan untuk membunuh microfilaremia Non-Wolbachia = DEC + Mebendazol atau Mebendazol saja bila klirens mikrofilaria rendah. (Sumber = Medscape : Filariasis) 160. Soal : Pasien alergi amoxicillin. Antibiotika apa yang dapat menjadi alternatifnya? Pembahasan : Amoxicillin merupakan antibiotic golongan beta lactam. Jika pasien mengalami alergi dengan penggunaan Amoxicillin makan dipilihkan antibiotic non-beta lactam seperti Aztreonam,



Aminoglikosida,



Fluoroquinolon,



trimethoprim-sulfamethoxazole,



Nitrofurantoin, Tetracyclines. Sumber: Koliscak, L.P., Johnson, J.W., Beardsley, J. R., Miller, D. P., Williamson, J. C., Luther, V. P., Ohlc, C. A. 2013. Optimizing Empiric Antibiotic Therapy in Patients with Severe -Lactam Allergy. ASM, Vol. 57 No. 12, pp. 5918-5923. https://aac.asm.org/content/aac/57/12/5918.full.pdf



161. Soal : Ibu hamil, diberi obat yg mengandung fero sulfat. KIE apa yg perlu disampaikan oleh Apoteker? A. Pusing B. Muntah C. Mual D. Konstipasi E. Diare Pembahasan : Ferro sulfat bersifat erosif dalam lambung, sehingga ESO potensial dari fero sulfat adalah konstipasi (paling sering), mual, muntah, dan diare (Peña-Rosas, J. P., De-Regil, L. M., Dowswell, T., & Viteri, F. E. (2012). Daily oral iron supplementation during pregnancy Sumber : The Cochrane database of systematic reviews, 12, CD004736. doi:10.1002/14651858.CD004736.pub4) 162. Soal : Pasien 50 th dengan DM2 riwayat sejak 10 tahun. Menggunakan obat simvastatin, na diklofenak, acarbose, metformin dan alupurinol (kalau ga salah). Sering mengeluhkan buang angin saat akan sholat. A. Metformin B. Simvastatin C. Na-diklofenak D. Acarbose E. Allupurinol Pembahasan : Metformin (>10%): -



Pencernaan: diare (10% - 53%), mual/muntah (7% - 26%), kentut (12%)



-



Neuromuskular-rangka: lemas (9%) Simvastatin (1% to 10%):



-



Pencernaan: konstipasi (2%), kentut (1% - 2%), dyspepsia (1%)



-



Hepatik: peningkatan transaminase (>3x ULN; 1%)



-



Neuromuskular-rangka: peningkatan CPK (>3x normal on one or more occasions; 5%)



-



Pernafasan: URTI (2%)



Na-Diklofenak: Acarbose (>10%): -



Pencernaan: Diare (31%) dan nyeri perut (19%); kentut (74%)



-



Hepatik: peningkatan transaminase (≤4%)



Allopurinol (>1%): -



Dermatologi: kemerahan (>10% pada beberapa laporan)



-



Pencernaan: mual (1.3%), muntah (1.2%)



-



Ginjal: gagal/gangguan ginjal (1.2%) Sumber : Drug Information Handbook 17th Ed., 2007



163. Soal : Obat antifungi kandidiasis oral untuk wanita. Apa yg disarankan oleh Apoteker kepada Dokter? A. Flukonazole B. griseofulvin C. Metronidazole D. Ketoconazole E. Klotrimazole Pembahasan : 



Flukonazole : kerusakan janin, risiko janin tidak bisa dikesampingkan, pasien wanita diharapkan menghindari kehamilan selama terapi (IBM, 2018), kontraindikasi dengan kehamilan (Medscape), pilihan terapi untuk kandidiasis mukosa moderate hingga berat (MIMS, 2019)







Griseofulvin : kategori B3, memberi efek buruk pada janin, risiko bayi tidak bisa dikesampingkan (IBM, 2018). Kategori X: tidak boleh digunakan untuk kehamilan, menunjukkan embriotoksik dan efek teratogenik (Medscape), antifungi alternatif untuk kandidiasis kutan (onychomycosis) (MIMS, 2019)







Metronidazole : risiko janin telah ditunjukkan, kontraindikasi dengan kehamilan (Medscape)







Ketoconazole : kategori C, risiko bayi tidak bisa dikesampingkan, bukan first line (Medscape), untuk kandidiasis mucocutaneous kronik (MIMS, 2019)







Klotrimazole: kategori C, risiko bayi tidak bisa dikesampingkan, pilihan terapi untuk kandidiasis mukosa ringan (oropharyngeal) (MIMS, 2019) Kategori C: gunakan hati-hati, penelitian pada manusia tidak tersedia Kategori B: dapat diterima Oropharyngeal treatment (Medscape):



-



Mild: nystatin suspensi 4x sehari selama 1-2 minggu atau 10 mg clotrimazole teoche 5x sehari selama 1-2 minggu



-



Moderate hingga berat: fluconazole 100-200 mg oral sehari selama 1-2 minggu



-



Refractory to fluconazole: larutan itraconazole 200 mg sekali sehari hingga 4 minggu



164. Soal : Pasien HT dengan flu. Obat apa yg disarankan? A. Pseudoefedrin B. Difenhidramin C. Fenilpropanolamin D. Dextromethorphan E. Klorfeniraminmaleat Pembahasan : Obat flu yang mengandung dekongestan berpotensi meningkatkan tekanan darah. Dekongestan bekerja menyempitkan pembuluh darah (vasokonstriksi). Sehingga apabila pembuluh darah menyempit maka tekananya akan semakin besar. 165. Soal : Sitagliptin golongan? DPP4-Inhibitor Pembahasan : 



DPP IV-Inhibitor berkerja dengan memperpanjang t ½ glucagon-like peptide-1 (GLP-1, menurunkan sebagian kenaikan glucagon post-prandial dan stimulasi sekresi glucose-



dependent insulin. DPP IV-Inhibitor menghambat enzim DPP-IV hampir 100% sehingga nondiabetic GLP-1 level tercapai. DPP IV-inhibitor tidak mempe 1. Sitagliptin : rapid absorption, t max 1,5 jam. Bioavailabilitas 87%. T ½ 12 jam. 79% dieksresikan dalam bentuk tidak berubah lewat sekresi aktif tubulus ke urin. Dosis : 100 mg/hari (tanpa gangguan ginjal) 2. Vildagliptin : rapid absorption, t mac 1-2 jam. Bioavailabilitas 85. T ½ 1,5-4,5 jam bergantung dosis 25 mg-200 mg. 55% dimetabolisme dengan hidrolisis, sisanya dieliminasi ginjal dalam bentuk tetap. Dosis : 50-100 mg/hari 



Sitagliptin dan Vildagliptin tidak memiliki efek pada berat badan dan efek samping pada GI tract. Dapat menyebabkan hipoglikemia sedang seperti metformin. Tidak tercatat adanya peningkatan signifikan edema perifer, hipertensi atau gangguan jantung yang lain.



166.



sebuah rumah sakit memiliki masalah terkait keuangan dan menggunakan metode



ABC VEN untuk menganalisa Analisis V E N A AV AE AN B BV BE BN C CV CE CN Untuk menekan kebutuhan rumah sakit terkait keuangan manakah jenis yang dapat dikurangi pembeliannya a. AV b. CV c. CE d. AN e. CN



167. Pada tanggal 28 Juni 2018 sebuah obat diracik di sebuah apotek. Diketahui obat tersebut memiliki exp date selama 2 tahun dari pabrik. Berapakah masa beyond use date racikan tersebut a. 28 Desember 2018 b. 28 Desember 2019 c. 28 Juni 2019 d. 28 Juni 2020 e. 28 Desember 2020 Pembahasan : BUD racikan obat bila lebih dari 6 bulan yaitu 25% dari selisih antara ED terdekat dengan tanggal peracikan. 25% x 24 bulan = 6 bulan = 28 Desember 2018 168. Soal : IFRS ibu dan anak melakukan penerimaan produksi vaksin dari suplier, dalam label obat tertera penyimpanan pada suhu -25C hingga -15C agar terjamin mutu dan daya antigen nya, vaksin apa yang dimaksud? a. BCG b. hepatitis A c. DTP d. e. Polio Pembahasan : Vaksin merupakan bahan biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan pada suhu tertentu (pada suhu 2 s/d 8oC untuk vaksin sensitif beku atau pada suhu -15 s/d -25oC untuk vaksin yang sensitif panas) (PMK No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi)  Contoh vaksin sensitif beku: Hepatitis B, DPT-HB-Hib, IPV, DT, Td, BCG, Campak  Contoh vaksin sensitif panas: polio



(PMK No. 12 tahun 2017) 169. Soal : Vaksin DTP pemberiannya pada anak dibawah satu tahun sebanyak..... a. satu b. dua c. tiga d. empat e. lima Pembahasan : Untuk anak umur kurang dari 1th diberikan dosis 0,5 ml di umur 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD Sumber : IDAI - Jurnal Imunisasi Anak, MIMS 170. Soal : Vaksin sebagai sediaan cold chain perlu disimpan pada tempat yang sesuai. Vaksin berikut yang perlu disimpan di tempat beku adalah a. Campak b. Rubella c. Tetanus d. Polio e. Difteri Pembahasan :



Di dalam Permenkes Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi disebutkan bahwa vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan pada suhu tertentu, yakni pada suhu 2 s.d 8ºC untuk vaksin sensitif beku (tidak boleh beku), dan pada suhu -15 s.d -25 ºC untuk vaksin yang sensitif panas. Sekarang, hanya vaksin polio yang masih memerlukan tempat penyimpanan dengan suhu dibawah 0°C. 171. Soal : Apotek melakukan pengadaan 3 box obat amoxisillin. Untuk 3 box harga 750.000 (belum termasuk ppn) isi 1 box 100 str. Margin RS 25% dengan embalase yg diinginkan rumah sakit sebesar Rp. 3000. Berapa harga persatuan obat amoksisilin? A. 3650 B. 6.350 C. 6650 D. Lupa E. Lupa Pembahasan : 750.000 : 3 box = 250.000 :100 strip =2500 : 10 tab = 250 per tab 250 x 25% = 62,5 jadi 312,5 Ditambah embalase 3000 = 3312,5 Ditambah ppn 10% = 3643,75 dibulatkan jadi 3650 172. Yang menyebabkan masih nempel di alat sehingga perlu ditingkatkan: a. Mg Stearat b. Pati Jagung c. Polivinil pirolidon d. Microcrystallin cellulose e. Laktosa monohidrat Pembahasan : Penjelasan sudah di soal sebelumnya 173. Pengendalian lingkungan pada ruang aseptis menggunakan metode



174. Bagian produksi dan pengawasan mutu ingin mengadakan evaluasi untuk meninjau apakah aspek produksi dan pengawasan mutu telah sesuai dengan CPOB. evaluasi sebaiknya dilakukan berapa kali? a. 1 kali dalam 1 tahun b. 1 kali dalam 2 tahun c. 1 kali dalam 3 tahun d. 1 kali dalam 4 tahun e. 1 kali dalam 5 tahun Pembahasan : Sudah ada di soal sebelumnya 175. Sebuah industri farmasi memproduksi paracetamol tablet 500mg dengan bahan tambahan microcristalline sellulose, PVP, lactosa, mg stearat talk. Kekerasannya di bawah spesfikasi. Bahan apa yang perlu di tambah konsentrasinya ? a. Microcristalline sellulose b. PVP c. Lactose anhidrat d. Talk e. Mg stearat Pembahasan : Sebuah industry farmasi membuat formulasi obat A dengan eksipien MCC, laktosa, mg stearat, pvp-k, dan talk. Ternyata tablet mengalami kerusakan pada permukaan. Bahan tambahan apa yang perlu dievaluasi? a. MCC



: pengisi tidak larut air



b. Laktosa



: pengisi larut air



c. Mg stearat : lubrikan d. PVP-K



: pengikat



e.Talk



: glidan



Pembahasan :



-



Kerusakan pada permukaan tablet disebut dengan capping. Penyebab dari hal tersebut adalah kurang tepatnya formulasi bahan pengikat, yang dimana pada formulasi obat A adalah PVP-K .



-



Bahan pengikat merupakan eksipien yang digunakan dalam formulasi sediaan tablet yang memberikan gaya kohesif yang cukup pada serbuk antar partikel eksipien sehingga membentuk struktur tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan.



-



SUMBER : Lachman, L, Lieberman, H, A, dkk. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, UI – Press



176. Gambar kromtagoram , asetosal, dan asam salisilat. Asam salisilat di menit 6.5 Yang perlu dipastikan kembali apa ? a. konsentrasi asam salisilat dalam baku tunggal sampel b. konsentrasi asetosal dalam baku tunggal sampel c. konsentrasi asam salisilat dalam sampel d. kromtogram asam salisilat e. kromatogram asetosal 177. Suatu industri farmasi merancang kemasan primer untuk tablet lansoprazole, rancangan tersebut akan dimintakan persetujuan kepada bagian a. pemastian mutu b. PPIC c. pengembangan formulasi d. pengujian mutu e. produksi Pembahasan : Rancangan kemasan ditandatangani oleh manager pengembangan kemasan, manager PPP, manager produksi, sama manager QO 178. Suatu industri farmasi akan melakukan produksi tablet ODT domperidone, hasil uji waktu hancur tidak memenuhi spesifikasi farmakope sehingga dibutuhkan bahan tambahan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu



a. penghancur b. pengikat c. pengisi d. pelicin e. pelincir Pembahasan : “Pemilihan jenis disintegran yang disesuaikan dengan sifat dari zat aktif dan kompatibilitas dengan eksipien lainnya dapat meningkatkan waktu hancur dan laju disolusi tablet odt” Sumber:



179. (ada tabel hasil uji tablet isinya menyatakan bahwa disolusi nya kurang dari persyaratan) Parameter apa yang mempengaruhi hal tersebut? 180. Pengukuran senyawa dengan spektrofotometri UV-Vis. Absorbansinya 0.4. Absorbansi relatifnya 430 an pada panjang gelombang 240 nm berapa kadar obat? 181. Membuat sediaan tetes mata gentamisin. Persyaratan minimal produksi dilakukan di kelas apa? 182. Hasil linieritas y = 500x - 10 den Sy/x = 0.5. Berapa batas deteksi nya?



Pembahasan : LOD = 3 x Sy/x : Slope = 3 x 0,5 / 500 = 0,003 183. Mikrokristalin selulosa untuk apa? Pengisi 184. Tiga macam obat akan ditentukan kadarnya dengan kCKT dengan kolom C18, fase gerak air : metanol (3:1). Diantara obat dibawah ini, manakah urutan yang memunculkan peak tercepat?



Parasetamol CTM



Fenilefrin HCL a. PCT, PE, CTM b. PE, PCT, CTM c. PE, CTM, PCT d. PE, PCT, CTM e. CTM, PCT, PE 185. Sebuah industri farmasi membuat formulasi obat A dengan eksipien MCC, laktosa, mg stearat, pvp-k, dan talk. Ternyata tablet mengalami kerusakan pada permukaan. Bahan tambahan apa yang perlu dievaluasi? a. MCC b. Laktosa c. Mg Stearat d. PVP-K



e. Talk 186. Industri farmasi akan melakukan validasi pembersihan alat yang digunakan untuk bahan aktif allopurinol 100 mg dan parasetamol 500 mg, dimana batch size dari allopurinol adalah 200 kg dan parasetamol adalah 100 kg. Batas safety nya adalah 1000. Jika Allopurinol akan dibersihkan terhadap PCT, berapakah MACOnya? a. 100 b. 200 c. 300 d. 400 e. 500 187. Soal : NaCl 0,9% akan dilakukan analisis kadarnya, diambil 10 ml sampel kemudian ditambahkan aquades ad 140 ml dan 1ml (lupa namanya, sepertinya sejenis indikator), kemudian di titrasi dengan AgNO3 0,1 N, saat volume titran 15 ml, terbentuk endapan merah bata. Jika 1 ml AgNO3 setara dengan 5,288 mg NaCl (kalau nggak salah  ), berapa % kadar NaCl tersebut (%b/v)? a. 0,62 b. 0,88 c. 16,24 d. Lupa e. Lupa Pembahasan : 1 mL AgNO3 = 5,288 mg 15 mL ANO3 = 79,32 mg/150 mL => Pengenceran 15x = 1189,5 mg/150 mL = 793,2 mg/100 mL = 0,7932 g/100 mL = 0,79 %b/v