Society 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Society 5.0 Apa itu Society 5.0? Satu definisi: "Society yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Society 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai Society masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti Society berburu (Society 1.0), Society pertanian (Society 2.0), Society industri (Society 3.0), dan Society informasi (Society 4.0).



Society 5.0 Di dalam konsep "Society 5.0" ini, manusia akan berperan lebih besar dengan mentransformasi big data menjadi suatu kearifan baru yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan manusia untuk membuka peluang -peluang bagi kemanusian demi tercapainya kehidupan bermakna. Masalah Populasi Saya mencoba perlahan memahami akan konsep ini dan mengapa konsep ini muncul. Dunia sangat memahami bangsa Jepang adalah bangsa yang memiliki jiwa pemenang. Selalu ingin terdepan dalam segala bidang, terutama bidang teknologi. Namun, saat ini Jepang ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka pun ingin terdepan dalam hal kemanusian. Ini merupakan pernyataan yang sangat optimistis dan visioner ditengah dunia berfokus pada Industri 4.0 (Penggunaan Teknologi, Data, dan Automation). Sentuhan humanisme di dalam Society 5.0 akan menjadi modal dasar konsep ini akan diterima oleh Masyarakat dunia. Melihat lebih jauh, konsep Society 5.0 dipicu dengan permasalah serius yang dimiliki Jepang, yakni penurunan jumlah populasi. Laman daring Kompas.com menyatakan saat ini jumlah penduduk Jepang usia produktif berada di angka 77 juta jiwa dan akan berkurang sebesar 70



persen menjadi 53 juta pada 2050. Sedangkan dilain sisi, populasi di atas usia 65 tahun akan meningkatkan sebesar 38,4 persen pada 2065. Sebuah Perjalanan Panjang Kita bisa mengamini konsep Society 5.0 telah digaungkan oleh Jepang saat ini. Bagi mereka, tanpa bantuan teknologi digital akan sulit untuk melayani dan memenuhi semua kebutuhan msyarakatnya mengingat semakin sedikitnya jumlah populasi produktif. Kita bisa berimajinasi bahwa Jepang khususnya akan semakin terkenal di dunia dengan memanfaatkan internet of things ( IOT), big data, artificial intelligence (AI), robot, dan sharing economy plus berfokus pada humanisme. Society 5.0 ini menjadi sebuah cetak baru dan strategi masa depan yang sangat pas mendobrak kegilaan negara-negara selain Jepang akan Revolusi Industri 4.0. Di tengah banyaknya pekerjaan yang hilang karena otomatisasi dan kapitalisme yang bertepuk tangan dikarenakan efektifitas dan efisiensi bisa diwujudkan, Society 5.0 menjadi angin segar perubahan. Perlu dipahami juga, bahwa ini merupakan sebuah perjalanan panjang untuk mewujudkannya. Jepang akan menunjukkan pada dunia bahwa Society 5.0 ini akan sukses dan pelan-pelan memasuki negara-negara lain yang saat ini masih dan akan fokus pada Revolusi Industri 4.0. Kesempatan Baru Untuk Indonesia Mari kita lihat ke dalam negeri Indonesia. Belakangan ini, masyarakat kita sedang menikmati betapa indahnya transformasi digital. Lihat saja, harga ponsel semakin murah dan biaya internet semakin terjangkau. Kita pun bisa menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana teknologi digital merasuki kehidupan kita saat ini. Selain itu, perusahaan digital terus bertumbuh dengan mencetak pekerjaan-pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Tak bisa kita pungkiri, transformasi digital pun menggerus beberapa pekerjaan yang dipandang tidak efektif dan efisien. Di saat Jepang mengalami defisit populasi, Indonesia justru berkebalikan. Indonesia akan mengalami apa yang disebut sebagai Bonus Demografi pada 2020-2045. Mengapa disebut bonus? Karena pada saat itu angkatan usia produktif (15-64 tahun) diprediksi mencapai 68%



dari total populasi dan angkatan tua (65+) sekitar 9%. Setelah tahun 2045 dan seterusnya akan terjadi penurunan dan memasuki era aging society (generasi tua) The Best Follower Apa yang menjadi fokus Jepang di dalam Society 5.0 menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi masyarakatnya. Tidak masalah bagi Indonesia langsung berpijak pada dua kaki, Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Justru kedua momentum ini harus digabungkan menjadi sebuah blue print nasional. Kita harus menyadari, apa yang Indonesia akan dapatkan tidak dimiliki oleh banyak negara. Tentu kita tidak ingin terlambat dalam menyadari generasi yang terus menua seperti Rusia, Korea, Singapura dan Jepang. Jika tidak bisa menjadi terdepan, menjadi pengikut terbaik pun menjadi pilihan tepat bagi Indonesia. Begitu banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia. Walaupun demikian pastinya kita bisa menjadi bangsa yang sangat optimis dan mampu menikmati bonus demografi serta menjadi negara terhebat di dunia ini. Mari kita tanamkan harapan itu, dimulai dari diri sendiri. Mulai tahun kemarin, publik sedang ramai membicarakan revolusi teknologi 4.0, 21 Januari 2019, Kantor Perdana Menteri Jepang secara resmi meluncurkan “Society 5.0”. Konsep yang diusung dalam Society 5.0 ini mengusung keseimbangan dalam 5 unsur utama yang ada dalam kehidupan seorang manusia, yaitu; Emosional, Intelektual, Fisikal, Sosial, dan; Spiritualitas. Dalam kultur Jepang yang mengutamakan Zen atau keseimbangan, hal ini menjadi sangat penting. Society 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang dikembangkan oleh Jepang. Konsep ini lahir sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia. Sebelum konsep 5.0 ini diluncurkan, masyarakat tengah mengalami kerisausan akibat adanya teknologi tinggi yang berbasis kecerdasan artifisial, yang digambarkan dalam sinema sebagai suatu momok yang menakutkan. Kekhawatiran masyarakat mengenai berkurangnya lapangan pekerjaan dan berkembangnya teknologi robotik pun bisa sedikit dikurangi.



Akibat lain yang bisa timbul dari revolusi teknologi yang terjadi adalah berubahnya perekonomian. Sektor yang dulu menjadi leading driver seperti oil and gas, akan menjadi bidang yang ditinggalkan dengan berkembangnya teknologi otomotif berbasis listrik dan gas. Hal ini memaksa negara-negara penghasil bahan tambang untuk merubah driver utama dalam perekonomian mereka. Seperti yang terlihat dari langkah-langkah yang dilakukan oleh banyak negara timur tengah dalam upaya mereka beralih sumber devisa ke sektor finansial dan pariwisata. Selalu ada dua sisi mata koin dari teknologi. Saat manusia khawatir akan munculnya robot humanoid, Jepang meluncurkan society 5.0 ini. Hal lain yang membuat kita khawatir akan teknologi informasi ini adalah saat terjadi mekanisme ekonomi informasi yang membuat politik global terpengaruh. Kita melihat bagaimana salah satu sisi dunia berubahnya wajah dunia akibat disinformasi yang tercipta karena banyaknya loophole untuk melakukan rekayasa informasi dalam algoritma dunia maya. Hingga muncul kasus seperti kemenangan Trump di Amerika Serikat. Mata koin yang positif terlihat dari launching Society 5.0 di Jepang ini. Dimana kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang ada justru akan dimanfaatkan secara positif dan dicari sisi baiknya yang akan mampu menguntungkan dan memudahkan hidup manusia. Apa yang dilakukan adalah mentransformasi big data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan (the Internet of Things) menjadi suatu kearifan baru, yang akan didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan manusia membuka peluang-peluang bagi kemanusiaan. Transformasi ini akan membantu manusia untuk menjalani “kehidupan yang lebih bermakna”. Dalam masyarakat informasi (Society 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Adapun Society 5.0 mencapai tingkat konvergensi yang tinggi antara ruang maya (ruang virtual) dan ruang fisik (ruang nyata). Dalam Society 4.0, orang akan mengakses layanan cloud (basis data) di dunia maya melalui Internet. Di Society 5.0, sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya.



Di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan (AI), dan hasil analisis diumpankan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk. Berikut bentuk-bentuk Society 5.0: 1. Drone Drone sedang diterapkan untuk mengirimkan barang, mensurvei properti, dan mendukung bantuan bencana di seluruh dunia. Mereka melayang di atas ladang dan gunung tepat di lingkungan Anda. 2. Peralatan Rumah Tangga AI Peralatan rumah tangga yang menanamkan kecerdasan buatan (AI) dikembangkan dan dijual di seluruh dunia dan juga di Jepang. Kenyamanan akan meningkat ketika peralatan rumah dihubungkan satu sama lain. AI akan mendukung kehidupan sehari-hari Anda. 3. Perawatan Medis masyarakat lanjut usia menjadi tantangan pemerintah Jepang untuk menyediakan perawatan medis. Robot dan bentuk lain dari teknologi mutakhir memberikan petunjuk untuk solusi. 4. Kerja Cerdas (Meningkatnya peran robot) Pekerjaan akan tergantung pada cuaca dan bahaya. Mereka yang bekerja keras di lingkungan yang menantang akan segera memiliki mitra yangkeren dan dapat dipercaya, mitra yang dapat bekerja dalam kondisi apa pun (robot).



Walaupun Era untuk society 5.0 masih berada si depan kita . Kita harus mengambil langkah yang bijak dalam mengarungi era tersebut .Dampak positif dan negatif akan selalu ada bukan hanya di society 5.0 tetapi juga di era era sebelumnya atau mungkin yang akan mendatang . Oleh karena itu mari kita dukung kemajuan bangsa kita untuk maju bersama – sama dalam mengarungi era society 5.0 . Sumber : https://tekno.tempo.co/read/1170120/mengenal-visi-jepang-society -5-0integrasi-ruang-maya-dan-fisik



https://www.kompasiana.com/diaz.bonny/5c4f90f5677ffb5363300e24/urgesi-society-5-0di-era-revolusi-industi-4-0?page=all