SOP 87 Penyakit Akibat Kerja (Occupational Illness) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Dibuat



Diperiksa



Disetujui



Staff



Manager



MR



Tanggal Efektif:



Halaman 1 dari 7



No. Distribusi



1. TUJUAN 1.1.



Untuk mempermudah mendiagnosa Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK).



1.2.



Mengambil tindakan perbaikan agar tidak terulang kembali.



1.3.



Mencegah risiko bahaya kesehatan akibat hubungan kerja.



1.4.



Mempermudah pengklaiman penyakit akibat hubungan kerja.



1.5.



Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.



1.6.



Sesuai dengan kebijakan perusahaan tentang kesehatan.



1.7.



Memenuhi CLS NIKE



2. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB 2.1.



Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk seluruh karyawan yang bekerja di lingkungan PT …



2.2.



Tanggung Jawab



2.2.1. Health Officer bertanggung jawab atas terlaksananya prosedur ini dan memberikan data bahan-bahan kimia yang digunakan dan data paparan yang berhubungan dengan PAK kepada dokter klinik. Serta memberikan hasil pemantauan lingkungan kerja dan pemaparan kepada Dokter Perusahaan dan Dokter Klinik. 2.2.2. Dokter Perusahaan bertanggung jawab membuat analisa laporan penyakit akibat hubungan kerja, menentukan apakah penyakit karyawan tersebut berhubungan dengan pekerjaannya atau tidak, dan membuat laporan jamsostek serta memberikan masukan kepada pihak manajemen. 2.2.3. Dokter Klinik bertanggung jawab memeriksa dan mendiagnosa karyawan yang diduga menderita penyakit akibat hubungan kerja, melakukan konsultasi kepada Dokter Spesialist jika diperlukan. 2.2.4. Personalia bertanggung jawab dalam pelaporan klaim terhadap BPJS dan, Disnaker, serta memberitahukan kepada kepala seksi, apabila karyawan fit atau tidak fit kesehatannya untuk bekerja di tempat yang sekarang. 2.2.5. Karyawan bertanggung jawab melaporkan ke atasan apabila terjadi keluhan di tempat kerja.



PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Tanggal Efektif:



Halaman 2 dari 7



3. REFERENSI 3.1.



UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja



3.2.



UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan



3.3.



UU No 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek



3.4.



Kepress No 22 Tahun 1993 tentang PAHK



3.5.



Permenaker No 02/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja



3.6.



Permenaker No 03/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja di Perusahaan



3.7.



Keputusan Menaker: KEPTS.333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja



3.8.



Permenaker No 01/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja



3.9.



Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja WHO, 1995



3.10.



Occupational Health Training, International SOS, 2002



3.11.



Joseph Ladou, Occupational and Environment Medicine, Second edition, 1997



3.12.



Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) PT



3.13.



Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja



3.14.



OHSAS 18001 : 2007, ISO 14001 : 2004, ISO 9001 : 2008.



4. DEFINISI 4.1.



Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Kepres no. 22 tahun 1993), Penyakit yang memiliki penyebab yang spesifik dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui (ILO ensiclopedia 1983).



4.2.



Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) adalah penyakit yang memiliki beberapa agen penyebab, dimana faktor pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya, timbulnya penyakit akibat tidak langsung oleh pekerjaan atau lingkungan kerja memperberat kondisi penyakitnya.



5. PROSEDUR 5.1.



Temuan Klinik



5.1.1. Dokter klinik melakukan anamnesa lengkap terhadap karyawan tentang riwayat pekerjaannya sekarang maupun sebelumnya. 5.1.2. Melakukan anamnesa tentang gejala yang dirasakan, apakah ada hubungan dengan pekerjaannya atau tidak. 5.1.3. Melakukan pemeriksaan tentang lingkungan pekerjaaan sekarang berhubungan dengan debu, uap, bahan kimia, lampu ultraviolet, panas, bising. 5.1.4. Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap.



PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Tanggal Efektif:



Halaman 3 dari 7



5.1.5. Melakukan konsultasi kepada Dokter Spesialist kesehatan kerja bila diperlukan. 5.1.6. Jika diduga penyakit akibat kerja, Dokter Klinik harus melaporkan kepada Dokter Perusahaan. 5.1.7. Dokter perusahaan bersama IH survey ke tempat kerja untuk analisa. 5.1.8. Setelah dinyatakan PAK atau PAHK, Dokter Perusahaan melapor kepada HR untuk pelaporan kepada Jamsostek (2 X 24 Jam) setelah diagnosa ditegakkan dan pelaporan ke Disnaker. 5.2.



Temuan di Lapangan



5.2.1.



Karyawan melapor kepada atasan (Team Leader/ Supervisor).



5.2.2.



Kepala seksi melaporkan mengenai PAK/ PAHK kepada CR, kemudian CR melaporkan kepada Dokter Klinik.



5.2.3.



Dokter Klinik melakukan langkah-langkah seperti di atas (temuan dari kunjungan klinik) dan melaporkan kepada Dokter Perusahaan.



5.2.4.



Dokter Perusahaan bersama Health Officer survey ke tempat kerja untuk analisa.



5.2.5.



Setelah dinyatakan PAK atau PAHK, Dokter Perusahaan melapor kepada Personalia untuk pelaporan kepada Jamsostek dan Disnaker.



5.3.



Diagnosis PAK/ PAHK Harus memenuhi 7 kriteria NIOSH:



5.3.1.



Diagnosis peyakit sudah ditegakkan dengan jelas.



5.3.2.



Ada Paparan yang dicurigai di tempat kerja dapat menyebabkan penyakit tersebut.



5.3.3.



Sudah dibuktikan bahwa paparan memang ada.



5.3.4.



Paparan yang dicurigai memiliki jumlah yang cukup signifikan secara kualitas, kuantitas, dan durasi (mempertimbangkan hasil pengukuran yang ada).



5.3.5.



Penyebab-penyebab non occupational sudah disingkirkan.



5.3.6.



Semua kondisi di atas sudah dipertimbangkan bobotnya yang mana yang lebih banyak.



5.3.7.



Dapat dibuktikan bahwa penyakit tersebut disebabkan atau diperberat oleh factor atau kondisi yang ada di tempat kerja.



5.4.



Jenis Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang mungkin terjadi



5.4.1.



Penyakit infeksi dan parasit. Paparan terhadap mikroorganisme dan infeksi parasit dapat terjadi pada pekerja klinik, tukang kebun, pembersih toilet, pekerja kantin. Contoh penyakitnya seperti: 



Cacingan , tetanus: tukang kebun







Jamur: pekerja kantin,







Tuberculosa, Hepatitis B : petugas kesehatan







Dan lain-lain



Pencegahan: 



Memakai Alat pelindung diri (Sarung tangan, sepatu boot)



PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Tanggal Efektif:







Pemberian vaksin Typhim, hepatitis A (pekerja kantin).







Pemberian vaksin Hepatitis B (paramedic, dokter, first aider).







Pemberian vaksinasi Tetanus Toxoid , jika terluka



Halaman 4 dari 7



Penanganan kasus:



5.4.2.







Melapor pada petugas kesehatan yang berwenang.







Terapi sesuai dengan gejala penyakit masing-masing



Dermatosis Akibat Kerja/ Penyakit kulit yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik. 



Jenis: dermatitis kontak Iritan, dermatitis kontak alergic.







Faktor penyebab: 



Agen Fisik: Radiasi (Welder enginering, Emboss), debu kulit (Hand grinding Assy, Buffing, Grinding)







Agen Kimia :







5.4.3.



o



Iritan primer  solvent.



o



Allergic  Obat-obat antibiotik, bahan kimia karet.



o



Agen Aknegenik  Naftalen & bifenil klor, minyak mineral, dll.



Agen Biologis : Mikroorganisme, jamur, parasit (foodhandler).







Gejala: Eritema, edema, papula, vesikel, atau bula, gatal-gatal.







Predileksi: Umumnya daerah lengan bawah dan wajah.







Tindakan kasus : 



Hindari untuk sementara paparan yang dicurigai.







Pemindahan permanen mungkin perlu dilakukan pada kasus yang tidak mengalami penyembuhan sempurna dengan pemindahan sementara.



Penyakit Muskuloskeletal Akibat Kerja/ Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik.  Jenis: Tendonitis, Tenosynovitis, Muscle cramp/Sprain, Back pain, Low back pain, Reynolds syndrome, white fingers Syndrome, dan lain-lain. Faktor penyebab:











Getaran lokal dan seluruh tubuh/ general (jahit strobel, forklift).







Gerakan berulang/ repetitif movement (hand grinding).







Posisi tubuh kaku dan lama terus menerus/ posisi statis.







Posisi tubuh yang tidak Ergonomis.







Beban yang berlebihan dan salah dalam melakukan gerak mengangkat, mendorong atau menarik.



Gejala vibrasi/ getaran: gangguan vaskular, jari-jari putih, akro parestesia pada tangan dan perasaan kebal jari-jari tangan pada waktu kerja atau sebentar



PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Tanggal Efektif:



Halaman 5 dari 7



sesudahnya. Biasanya terjadi pada musim dingin, dan sepenuhnya pulih kembali setelah dihangatkan selama 15-30 menit.



5.4.4.







Gejala gangguan tulang, sendi, otot: nyeri pada sendi radioulnaris dan sendi siku.







Pencegahan: Memakai sarung tangan untuk mengurangi getaran.







Tindakan kasus: Menjauhkan paparan. Tidak ada terapi spesifik pada perubahan vaskuler, dianjurkan dengan vasodilator, dan fisioterapi.



Penyakit akibat kebisingan dapat terjadi pada bagian yang terpapar seperti: Hole punching, Gen Set, Grinding. 



Faktor penyebab: 



Kebisingan > 85 db selama 8 jam berkerja sehari.







Kebisingan sesaat > 115 db



 Gejala klinis: 



Tinitus







Vertigo







Kehilangan pendengaran umumnya bilateral







Kehilangan pendengaran mulai pada frek 4000 Hz,



....Pada stadium ini umumnya ada taktik berbentuk V yang khas pada audiogram.



5.4.5.



5.4.6.



5.4.7.



5.4.8.







Pencegahan: Menurunkan kebisingan, Pemakaian ear plug yang ketat.







Tindakan kasus: Pindahkan pasien dari pekerjaan yang bising untuk mencegah gangguan lebih lanjut.



Penyakit yang disebabkan oleh Suhu Tinggi 



Jenis: Heat rash, Heat cramp, Urolithiasis, Heat stroke, heat exhaustion.







Faktor penyebab: Suhu lingkungan kerja lebih dari Nilai Ambang Batas (disesuaikan dengan jenis kerjanya).







Tindakan kasus: Konsumsi air minum yang sesuai dengan kebutuhan.



Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromaknetik dan radiasi yang tidak mengion. 



Jenis: Foto Keratokonjungtivitis, Katarak (Welder).







Faktor penyebab: Sinar Ultra Violet.



Penyakit yang disebabkan Benzene atau homolognya yang beracun. 



Jenis: Dermatitis, Neuritis, Gangguan Fungsi Liver dan SSP, Kanker (Leukemia).







Faktor penyebab Derivate bahan kimia Benzen (solvent) seperti: Aceton, MEK, Cyclohexanon, N-Hexane, dll.



Penyakit Asma akibat kerja yang disebabkan Sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal, yang ada dalam lingkungan kerja. 



Jenis: Asma akibat kerja dan Asma yg di perberat kerja.







Faktor penyebab: Debu respirable, bahan Kimia (solvent), dan lain-lain.



PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Tanggal Efektif:



Halaman 6 dari 7



5.4.9.



Penyakit lain yang memungkinkan (sesuai Kepres no 22 tahun 1993 tentang Penyakit Akibat Hubungan Kerja).



5.5.



Jenis penyakit yang berhubungan dengan kerja yang mungkin terjadi.



5.5.1.



Penyakit gangguan pernafasan.



5.5.2.



Penyakit gangguan pencernaan.



5.5.3.



Penyakit gangguan otot dan sendi.



5.5.4.



Penyakit Kulit.



5.5.5.



Penyakit Saluran kemih.



5.5.6.



Penyakit gangguan pendengaran.



5.5.7.



Penyakit Mata.



5.5.8.



Keracunan.



5.5.9.



Penyakit Psikologis.



5.5.10.



Penyakit infeksi.



6. DOKUMENTASI 6.1.



Data kunjungan karyawan klinik per bagian.



6.2.



Log Book klinik yang mencakup Nama, NIK, Bagian, Sex, Status, Usia, Keluhan penyakit, Diagnosa penyakit, Tanggal berobat, Tindakan yang dilakukan, Keterangan lain.



6.3.



Form Diagnosa Penyakit Akibat Kerja dan hasil medical Check Up.



6.4.



Lampiran Flow Chart Penyakit Akibat Kerja (PAK).



PROSEDUR PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) (Occupational Diseases) Corp. Nomor Dokumen:



Revisi: 01



Tanggal Efektif:



LAMPIRAN I FLOW CHART PENYAKIT AKIBAT KERJA (ESH-12) Tim H Menemukan PAK saat walk thru



Kary, ESH Seksi, Pimpinan kerja Mencurigai adanya PAK di lapangan



Laporan walk thru



Dr Klinik, Paramedik Mencurigai PAK saat kunjungan klinik



Laporan/keluhan karyawan



Medical record



Kary, ESH Seksi, Pimpinan kerja Melapor ke klinik IK Pengukuran bising lingkungan dan dosis personal



Berhub dng pekerjaan?



Ya Dr Klinik



Tidak Dr Klinik Memberi pelayanan pasien umum



Mengisi form PAK dan melaporkan ke CD melalui email Form no



Medical record



CD, IH Exposure database



Menginvestigasi di lapangan, check exposure Exposure database, hasil investigasi CD



Tidak



PAK?



Ya



Menginformasikan PAK ke personalia melalui email Laporan



CD Menginformasikan ke Klinik melalui email Laporan



Personalia Menginformasikan ke kepala seksi (kasek) terkait Laporan



Dokter klinik Melakukan tindakan terapi, rujukan (bila perlu) Medical record



Dokter klinik, Paramedik Menyimpan dalam medical record selama 30 tahun Medical record



Kasek Menghindari pekerjaan yang berhuibungan dengan paparan: Laporan



Personalia Melaporkan PAK ke Jamsostek dan Disnaker Laporan PAK



Halaman 7 dari 7