Sop Akut Abdomen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUT ABDOMEN



SOP PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS 1. Pengertian



2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi



No.Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : 00 : : 1/4 Sunersi Handayani, SKM, MKM NIP.197612201998032004



1.1. Akut Abdomen adalah suatu kondisi dengan keluhan utama nyeri perut yang timbul secara mendadak, dapat bertambah buruk, dan mengancam nyawa. Kondisi ini biasanya memerlukan penanganan segera berupa tindakan pembedahan. 1.2. Etiologi Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi: 1.1. Proses peradangan dalam rongga perut, yaitu: 1.2.1.1. Peradangan non perforatif, biasanya dapat ditunggu, misalnya pankreatitis akut 1.2.1.2. Peradangan perforatif, biasa segera dilakukan eskplorasi 2.2. Obstruksi Traktus Gastro Intestinalis yang dibedakan atas: 1.2.2.1. Obstruksi mekanis oleh karena penyempitan lumen, hernia, volvulus, intususepsi, dan lain lain 1.2.2.2. Obstruksi karena gangguan persarafan, misalnya ileus paralitik, ileus spastik 1.2.2.3. Obstruksi karena gangguan peredaran darah, misalnya trombosis atau emboli 2.3. Perdarahan di dalam rongga perut, misalnya kehamilan ektopik perut, ruptur aneurisma aorta, perdarahan traktus gastro intestinal 2.4. Trauma yang terbagi atas: 1.2.4.1 Trauma Tajam 1.2.4.2 Trauma Tumpul 1.3. Gejala Klinis Akut Abdomen 1.3.1. Nyeri perut terjadi akut (berasal dari berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau di luar rongga perut) yang dibedakan berdasarkan: 1.3.1.1. Jenis nyeri: nyeri visceral dan nyeri parietal/somatik, 1.3.1.2. Letak nyeri 1.3.1.3. Sifat nyeri: nyeri alih, nyeri radiasi, nyeri proyeksi, nyeri kontinu, nyeri kolik, nyeri iskemik, nyeri pindah 1.3.1.4. Onset nyeri 1.3.2. Anoreksia 1.3.3. Mual dan muntah 1.3.4. Diare atau konstipasi 1.3.5. Demam Sebagai acuan dalam langkah-langkah penanganan penderita akut abdomen agar tidak terjadi komplikasi dan menjaga angka morbiditas dan mortalitas seminimal mungkin 4.1. 4.2.



4.3.



Sabiston Textbook of Surgery.2004. Lampiran I Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02/02/MENKES/514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Permenkes nomor 46 tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat mandiri dokter dan dokter gigi.



5. Prosedur/Langkahlangkah



5.1 Persiapan Alat & Bahan: 5.1.1. Rekam medis pasien 5.1.2. Alat tulis 5.1.3. Alat pemeriksaan tanda-tanda vital 5.1.4. Informed consent 5.1.5. Form rujukan 5.1.6. Tabung oksigen dan nasal kanul 5.1.7. IV line dan kelengkapannya 5.1.8. APD 5.1.9. Obat-obatan: Analgetik dan NSAID (per oral atau rektal) 5.2. Petugas yang melaksanakan: 5.2.1. Tim Medis Layanan 24 jam 5.3. Langkah – langkah: 5.3.1. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien atau keluarga pasien (bila pasien anak) mengenai riwayat penyakit sekarang (termasuk keluhan utama dan faktor-faktor pencetus akut abdomen pada pasien), riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat alergi, dan riwayat pengobatan. 5.3.2. Petugas mencuci tangan 5.3.3. Petugas memasang APD 5.3.4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik 5.3.4.1. Baringkan pasien pada tempat tidur pemeriksaan dan berikan oksigen 2-4 liter/menit. 5.3.4.2. Menilai kesadaran dan keadaan umum pasien. Biasanya tampak pasien kesakitan sambal memegang abdomen yang sakit (nilai skala nyeri). 5.3.4.3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien 5.3.4.4. Melakukan pemeriksaan fisik abdomen: 5.3.4.4.1. Inspeksi 5.3.4.4.1.1. Distensi abdomen dengan bekas operasi dapat memberi petunjuk adanya perlengketan usus 5.3.4.4.1.2. Abdomen yang berkontraksi di daerah skafoid terjadi pada perforasi ulkus 5.3.4.4.1.3. Peristaltik usus yang terlihat pada pasien kurus menunjukkan adanya obstruksi (Darm-steifung) 5.3.4.4.1.4. Tanda-tanda khusus pada trauma abdomen 5.3.4.4.1.5. Cullen’s sign (daerah kebiruan pada periumbilical) dan Grey turner’s sign (daerah kebiruan pada bagian flank) merupakan tanda pankreatitis 5.3.4.4.2. Palpasi 5.3.4.4.2.1. Pada palpasi akan menunjukkan 2 gejala, yaitu nyeri dan muscular rigidity/defense musculaire 5.3.4.4.2.2. Nyeri yang menunjukkan adanya inflamasi peritoneal adalah hal yang terpenting yang perlu dicari pada pasien dengan akut abdomen 5.3.4.4.2.3. Nyeri berbatas tegas ditemui pada kolesistits akut, appendisitis, diverkulitis, dan salpingitis akut 5.3.4.4.2.4. Nyeri difus pada gastroenteritis 5.3.4.4.2.5. Massa intra abdomen kadang dapat ditemukan pada palpasi dalam 5.3.4.4.2.6. Murphy sign pada kolesistitis 5.3.4.4.2.7. Rovsing sign pada appendisitis 5.3.4.4.3. Perkusi 5.3.4.4.3.1. Terdapat nyeri ketok pada perkusi yang berlokasi sama dengan nyeri lepas menunjukkan adanya rangsang peritoneal 2/3



5.3.4.4.3.2.



6. Hal-hal yang perlu diperhatikan 7. ALIR 8. Unit terkait 9. Dokumen terkait 10.Rekaman historis perubahan



Pada perforasi, udara bebas dan berkumpul di bawah diafragma dan menghilangkan pekak hati (tanda pneumoperitoneum) 5.3.4.4.3.3. Cairan bebas dalam peritoneal akan ditemukan dengan shifting dullness yang positif 5.3.4.4.4. Aukultasi 5.3.4.4.4.1. Bising usus yang meningkat dengan kolik terdengar pada pasien dengan obstruksi usus halus bagian tengah dan awal pankreatitis akut 5.3.4.4.4.2. Bising usus yang menurun menandakan terjadinya obstruksi lanjut atau peritonitis difus 5.3.4.4.4.3. Cruveilhier-Baumgarten sign (murmur pada auskultasi caput medusa pada pasien dengan hipertensi porta) 5.3.4.4.4.4. Melakukan pemeriksaan Rectal toucher untuk mendeteksi adanya trauma rectum atau keadaan ampulla recti apakah berisi faeces atau teraba tumor 5.3.4.4.4.5. Rectal toucher dapat membedakan antara obstruksi usus (ampulla melebar) dengan paralisis usus (ampulla kolaps) 5.3.5. Dokter memberikan informasi mengenai kondisi serangan akut abdomen yang dialami pasien, penatalaksanaan yang akan diberikan, prognosis, dan komplikasi yang mungkin terjadi (Informed consent) 5.3.6. Dokter menentukan terapi untuk pasien: Terapi yang diberikan berdasarkan derajat keparahan kondisi akut abdomen pasien 5.3.6.1. Bila keadaan umum dan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pasien tidak stabil, segera pasang IV line dan berikan resusitasi cairan 5.3.6.2. Berikan Analgetik dan NSAID (per oral atau rektal) sesuai dosis yang dianjurkan 5.3.6.3. Observasi keadaan umum, kesadaran, dan tanda-tanda vital pasien selama ± 15-20 menit 5.3.6.4. Bila skala nyeri pasien berkurang dan keadaan umum pasien membaik, rencanakan untuk pemberian terapi rawat jalan 5.3.6.5. Bila skala nyeri pasien menetap atau bertambah dan keadaan umum pasien memburuk, segera rujuk pasien ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut dan puasakan pasien sampai kemungkinan diagnosis karena masalah bedah dapat disingkirkan 5.3.7. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan penatalaksanaan akut abdomen terhadap pasien di dalam rekam medis Petugas memastikan informed consent dan rekam medis pasien telah diisi lengkap sesuai ketentuan 8.1. Unit Layanan 24 jam 8.2. Unit Ruang Tindakan 9.1. Rekam medis pasien 9.2. Informed consent 9.3. Form rujukan No Yang diubah Isi perubahan



3/3



Tanggal mulai diberlakukan



4/3