11 0 220 KB
SOP INJEKS ANTI TETANUS SERUM (ATS)
SOP
1. Pengertian
No.Dokumen
: 440 /A.I.SOP.0001.01/436.6.3.26/2016
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 16 Januari 2016
Halaman
: 1/2
Tetanus adalah penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh tetanospasmin. Tetanospasmin adalah neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani, ditandai dengan spasme tonik persisten disertai dengan serangan yang jelas dan keras. Suntikan Anti tetanus ada 2 macam, yaitu anti tetanus serum (ATS) dan vaksin tetanustoxoid. ATS sebanyak 1500 IU merupakan serum yang dapat langsung mencegah timbulnya tetanus. Serum Anti Tetanus ini adalah serum yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap toksin tetanus
2. Tujuan
Sebagai acuan petugas dalam melaukan tindakan injeksi anti tetanus serum.
3. Kebijakan
4. Referensi
PERMENKES RI No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan
1. Alat :
Spuit 3 cc dan 1 cc
2. Bahan :
6. Prosedur / Langkah-langkah
Alkohol Swab
Anti Tetanus Serum (ATS)
1. Pasien dengan luka dengan kecederungan tetanus diberikan injeksi Anti Tetanus Serum (ATS) sebagai profilaksis 2. Adapun kriteria pemberian suntikan ATS pada luka ialah sebagai berikut: Jenis Luka
Belum IA
Ringan, bersih
Mulai atau melengkapi IA toks. 0,5 cc hingga lengkap
Berat, bersih, atau cenderung tetanus
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc
Mendapat IA yang lengkap 1-5 thn 5-10 thn >10 thn -
Toks. 0,5 cc
Toks. 0,5 cc
Toks. 0,5 cc
Toks. 0,5 cc
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc
Cenderung ATS 1500 IU tetanus, Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 debrimen Hingga lengkap cc terlambat atau ABT tidak bersih IA Imunisasi aktif (dengan toksoid) Toks Toksoid
Toks. 0,5 cc ABT
ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc ABT
3. Semua penderita dengan fraktur terbuka perlu diberikan pencegahan tetanus 4. Sebelum dilakukan penyuntikan ATS dilakukan test hipersensitivitas secara sub kutan (skintest). Skin test dilakukan dengan cara 0,1 cc serum diencerkan dengan akuades atau cairan NaC1 0,9 % menjadi 1 cc. Suntikkan 0,1 cc dari larutan yang telah diencerkan tadi pada lengan bawah sebelah voler secara intrakutan, tunggulah selama 15 menit. Reaksi positif (penderita hipersensitif terhadap serum) bila terjadi infiltrat / indurasi dengan diameter lebih besar dari 10 mm (1 cm), yang dapat disertai rasa panas dan gatal. 5. Adapun tatacara pemberian suntikan ATS sebagai berikut a. petugas melakukan anamnesa b. petugas melakukan pemeriksaan fisik c. petugas meminta inform consent kepada pasien d. petugas melakukan perawatan luka e. mempersiapan spuit dan serum anti tetanus f. petugas melakukan tes hipersensitifitas subkutan (skin test) g. melakukan penyuntikan secara Intramuscular (IM) h. konseling dan Edukasi 7. Diagram Alir Mulai
Anamnesa
Menentukan perawatan dan injeksi profilaksis
Inform consent
Injeksi ATS secara IM
8. Unit Terkait
Rawat luka Skin test
1. Unit Rawat Inap Umum 2. Unit Rawat Inap Bersalin 3. Unit Gawat Darurat (UGD) 4. Balai Pengobatan Rawat Jalan
9. Dokumen Terkait
1. Kartu Status Pasien 2. Surat Kontrol
10. Rekaman Historis Perubahan No.
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tanggal
Mulai Diberlakukan