SOP Dischare Planing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING) No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal : SOP Terbit Halaman : 1/5 UPTD PUSKESMAS ADIPALA II



Susilo, S.Kep.Ns.



Tujuan



Proses perencanaan pemulangan pasien yang dimulai sejak pasien masuk sampai dengan pasien pulang untuk mempersiapkan kesiapan pasien setelah pasien pulang dirawat dar Puskesmas Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning)



Kebijakan



Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Adipala II nomor …… tentang Penapisan (Screening) dan Pengkajian Awal Pasien



Pengertian



Referensi Prosedur/Langkahlangkah



1. Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 Tentang Kedokteran 2. Undang-Undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik 1. Pasien yang dirawat yang memenuhi kriteria dilakukan perencanaan pemulangan pasien (discharge planning) dalam 24 jam sejak pasien masuk di rawat 2. Discharge planning dibuat oleh tenaga keperawatan yang bertugas di ruang rawat inap 3. Discharge planning harus diisi dengan lengkap 4. Tenaga keperawatan melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan discharge planning sebagai berikut : a. Pengkajian Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang pasien. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge planning agar transisi dari rumah sakit ke rumah dapat efektif. Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah : 1) Data kesehatan 2) Data pribadi 3) Pemberi perawatan 4) Lingkungan 5) Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung b. Diagnosa Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian discharge planning, dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan klien dan keluarga. Keluarga sebagai unit perawatan memberi dampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan perawatan. Penting untuk menentukan apakah masalah tersebut actual atau potensial. c. Perencanaan Perencanaan pemulangan pasien membutuhkan identifikasi kebutuhan spesifik pasien, yaitu: 1) Medication (obat) Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang 2) Environment (Lingkungan) Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya



Diagram alur (Jika dibutuhkan, bisa terlampirkan/didalam kotak) Ruang terkait



3) Treatment (pengobatan) Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah klien pulang, yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan, perencanaan ke rumah untuk memberikan keterampilan perawatan d. Pendidikan Kesehatan (Health Teaching) Pasien yang akan pulang diberitahu bagaimana mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan. e. Outpatient referral Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit lain atau sarana pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatan perawatan selanjutnya f. Diet Pasien diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Pasien sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya g. Implementasi Implementasi adalah pelaksanaan rencana pendidikan kesehatan pemulangan pasien. Seluruh tindakan yang dilakukan harus didokumentasikan pada catatan perawat dan ringkasan pulang (Discharge summary). h. Evaluasi Evaluasi berjalan terus-menerus dan membutuhkan revisi dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah klien berada di rumah. Ini dapat dilakukan melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah (home visit). 5. Sedangkan untuk pasien dengan penyakit kritis yang membutuhkan pemulangan secara dini petugas rumah sakit bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk perawatan dirumah atau Home Care. Sedangkan identifikasi pasien kritis antara lain: a. Usia >65 tahun dengan gangguan fungsional b. Pasien anak dengan penyakit kompleks dan pemberi asuhan tidak mampu merawat pasien ketika pulang c. Pasien dengan penyakit kompleks meliputi stroke, diabetes mellitus, TB Paru dan kusta dengan tingkat kecacatan tingkat 6. Dokter melakukan visit dan menyatakan pasien pulang 7. Dokter mengisi resume pasien pulang dan meresepkan obat pulang; serta menetapkan waktu kontrol pasien di rawat jalan 8. Perawat merekonfirmasi dan kemudian menghubungi pihak administrasi, menginformasikan rencana pulang pasien 9. Perawat menghubungi farmasi untuk menyiapkan obat pulang sesuai resep obat pulang dari dokter. 10. Perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai kebutuhan pasien pulang. 11. Salinan formulir discharge planning diberikan kepada pasien atau keluarganya saat pulang 12. Pasien diantar menggunakan kursi roda sampai dengan gerbang Rumah Sakit. 13. Discharge planning didokumentasikan di berkas rekam medis pasien



Ruang Rawat Jalan Ruang Rawat Inap



Dokumen Terkait Rekam Histori Perubahan



Ruang IGD Ruang PONED 1. Form/buku edukasi pasien pulang 2. Resume Medis