Sop DM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DIABETES MELITUS No. Dokumen



SOP



No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



PUSKESMAS MANIANGPAJO Pengertian Tujuan Kebijakan Referensi Prosedur



dr. H. GUSAIDI M.Kes NIP. 19680104 200604 1 004



Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah. Agar petugas dapat menegakkan diagnosis DM dan melakukan pengobatan DM. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 426 1.



Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar), serta enurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.



2.



Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren.



3.



Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C



4.



Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila: 4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU 4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila pasien menyetujui.



5.



Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan



6.



Petugas memberikan pengobatan DM: 6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari



DIABETES MELITUS No. Dokumen



SOP



No. Revisi Tanggal Terbit Halaman



PUSKESMAS MANIANGPAJO



dr. H. GUSAIDI M.Kes NIP. 19680104 200604 1 004



7.



6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari. 6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari 6.1.4 Insulin : short acting atau long acting Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi dan efek samping obat



Diagram Alir Gejal a klasik DM



Anamnes a



Tidak GDA 200 mg/dL GDP 126 mg/dL



Ya GDA 200 mg/dL GDP 126 mg/dL



DIABETES MELLITUS



Evaluasi status gizi Evaluasi penyulit DM Evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan



Edukasi terapi non farmakologis, dan efek samping obat



Unit terkait



Rawat inap