Sop Endoskopi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)



Stikes Tri Mandiri Sakti



Prosedur tetap



PERSIAPAN DAN PERAWATAN PASIEN PADA PEMERIKSAAN ENDOSKOPI No Dokumen :



No Revisi:



……………………. Sistem Pencernaan



…………………..



Tanggal terbit: Juli 2020 Pengertian



Halaman :



…………………. Ditetapkan Ketua Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu



(Drs. S. Effendi, M)



Endoskopi adalah salah satu prosedur pemeriksaan medis untuk melihat kondisi saluran pencernaan dengan menggunakan alat endoskop yang merupakan suatu alat berbentuk seperti selang elastis dengan lampu dan kamera optik di ujungnya. Kamera akan menangkap setiap objek yang dituju dan ditampilkan pada monitor. Jenis-jenis endoskopi: gastroscopy, anoskopi, proktoskopi, sigmoidoscopi, kolonoscopi.



Tujuan



1. Untuk melihat adanya sumber perdarahan, lesi pada permukaan atau proses penyembuhan pada jaringan. 2. Untuk menilai adanya perdarahan akut atau kronik, anameia perniciosa, injury esophagus, massa, striktura, dispaghia, nyeri substernal, nyeri epigastrik, atau inflamasi pada penyakit usus. 3. Untuk mengambil jaringan sebagai bahan pemeriksaan cytology atau biopsy



Prinsip Tindakan



Steril



Indikasi



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Obstruksi usus Peradangan saluran cerna (lambung, usus) Batu empedu Hemoroid Ulkus peptikum Colitis ulserative Polip atau pertumbuhan abnormal dalam usus besar



Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu



8. Ca. saluran pencernaan 9. Perdarahan saluran cerna bagian atas Persiapan pasien



1. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. 2. Menjelaskan jenis anesthesi yang akan dilakukan. 3. Meminta tanda tangan persetujuan tindakan (informed concent).



Persiapan alat



1. Surat izin tindakan (informed concent). 2. Pemeriksaan diagnostik sebelumnya, satus atau kartu opname klien. 3. Alat pemeriksaan tanda-tanda vital.



Pengkajian



1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana gastroscopy dan persiapannya. 2. Mengkaji tanda-tanda vital. 3. Mengkaji adanya riwayat penyakit kardiovaskuler berat. 4. Mengkaji keadaan rongga mulut dan catat jumlah gigi yang hilang atau adanya lesi pada mulut. 5. Mengkaji kemampuan klien untuk menelan.



Prosedur



1. Informed Concent 2. Susun alat secara ergonomis agar mudah dalam bekerja. 3. Cuci tangan menggunakan sabun di bawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih. 4. Atur posisi pasien senyaman mungkin (berbaring pada tempat tidur yang rata). 5. Kaji program/instruksi medik tentang rencana gastroscopy dan persiapannya. 6. Kaji tanda-tanda vital. 7. Kaji adanya riwayat penyakit kardiovaskuler berat. 8. kaji keadaan rongga mulut dan catat jumlah gigi yang hilang atau adanya lesi pada mulut 9. Mengkaji kemampuan klien untuk menelan. 10. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. 11. Menjelaskan jenis anesthesi yang akan dilakukan. 12. Meminta tanda tangan persetujuan tindakan(informed concent). 13. Menginstruksikan kepada klien untuk puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan. 14. Melepaskan perhiasan dan gigi palsu klien. 15. Menjelaskan kepada klien bahwa ruangan pemeriksaan mungkin akan dingin dan gelap, serta klien tidak dapat berbicara selama pemeriksaan endoscopy. 16. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :  Selama pemeriksaan klien dalam keadaan sadar.  Pemberian anesthesi local spray pada pharing posterior.  Pemberian sedatif, opiat, untuk penenang.  Posisi klien selama prosedur adalah lateral recumbent ke kiri.  Endoskopi akan masuk melalui mulut, esofagus samapi ke duodenum. Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu



 17. 18. 19.



20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. Sumber rujukan



Selama pemeriksaan, tanda-tanda vital klien ; tekanan darah, denyut nadi, pernafasan danpulse oximetry akan dimonitor.  Jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Mengantarkan klien ke ruang endoscopy. Menganjurkan kepada klien untuk menarik nafas dalam saat pemeriksaan atau bila merasa mual. Setelah klien kembali dari ruang endoscopy :  Monitor tanda-tanda vital, dan adanya tanda-tanda perdarahan, serta perforasi.  Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi sims samapi sedasi lokal anesthesi berkurang.  Menganjurkan kepada klien untuk puasa 1 – 2 jam setelah pemeriksaan atau sampai gag refleks kembali normal. Mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur. Mengevaluasi apakah gag refleks sudah kembali dengan menilai refleks menelan. Mengkaji adanya operdarahan selama dan sesudah pemeriksaan gfastroscopy Mengobservasi tanda-tanda vital pasca prosedur secara periodic Mencatat respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur. Mencatat adanya tanda-perdarahan, hematoma pada klien Mencatat hasil pemeriksaan tanda-tanda vital Jelaskan hasil pemeriksaan dengan pasien Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan.



1. Kozier, B. 2002, Fundamentals Of Nursing. Jakarta: EGC 2. Hidayat, Alimul Aziz, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: EGC, 2004. 3. Perry, Anne Griffin, Keterampilan dan Prosedur Dasar, Jakarta: EGC, 2005. 4. Kusyanti, Eni, Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar, Jakarta: EGC, 2006.



Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu