Sop Gizi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KRITERIA RESIKO NUTRISIONAL



RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



NO DOKUMEN SPO/AP/001



TANGGAL TERBIT SPO



NO REVISI 00



HALAMAN 1/2



Ditetapkan : Direktur RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA Dr. Bertha Octarina, Sp.OG



PENGERTIAN



TUJUAN



KEBIJAKAN



Kriteria resiko nutrisional adalah acuan atau dasar ketetapan yang dijadikan pedoman untuk menetapkan pasien dalam kategori kekurangan nutrisi. 1. Meningkatkan kesehatan pasien 2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita SK



direktur



RSIA



Karunia



Indah



Medika



Nomor:



NOMOR:/SK-DIR/RSIA-DS/XII tentang kriteria resiko nutrisi. 1. Petugas menerima pasien di unit UGD 2. Setiap asien yang masuk di UGD di kajistatusnutrisinya menggunakan asesmen gizi dilakukan berdsarkan kriteriamalnutrisi universal screening tools (MUST) a. Langkah pertama :hitung indeks massa tubuh (IMT) Pasien dengan menggunakan kurva terlampir dan berian skor.memiliki nilai IMT 5 hari, berikan skor 2. d. Langkah ke 4 tambahkan skor yang di peroleh dari langkah 1,2 dan 3 untuk menilai adanya resiko malnutrisi Skor 0 = resiko rendah Skor 1 = resiko sedang Skor 2 = resiko tinggi



INSTALASI TERKAIT



e. Langkah 5 : gunakan panduan tata laksana untuk merencanakan strateg keperawatan berikut a. Resiko rendah Perawatan rutin : ulangi skrining pada pasien di rumah sakit setiap minggu b. Resiko sedang c. Melakukan obervasi, mencatat asupan makanan selama 3 hari, bila adekuat, ulangi skrining setiap d. minggu selama dirawat di rumah sakit jika tidak adekuat rencanakan strategi perbaikan dan peningkatan asupan gizi, pantauan, dan kaji ulang program pemberin makanan secara teratur e. Resiko tinggi perbaiki dan tinkatkan asupan gizi pantau dan kajiulang program pemberian nutrisi dengan menisi formulir asuhan gizi. 1. Instalasi gawat darurat 2. Instalasi rawat inap 3. Instalasi unit gizi



DISKRINING RESIKO NUTRISIONAL



TUJUAN KEBIJAKAN



PROSEDUR



INSTALASI TERKAIT



Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko, tidak beresiko malnutrisi atau kondisi khusus dapat dilanjutkan dengan proses asuhan gizi SK direktur RSIA Karunia Indah MedikaNomor:/SK-DIR/RSIADS/XII/ tentang diskrining resiko nutrisional. Langkah – langkah 1. Petugas (perawat)melakukan skrining awal pada pasien baru 1 x 24 jam setelah masuk RSIA KIM dengan metode skrining malnutrition screening tools (MST) untuk pasien dewasa sedangkan untuk pasien anak usia 1 – 8 tahun menggunakan metode screening strong kids. 2. Petugas ahli gizi melakukan skrining lanjut dilanjutkan dengan langkah – langkah proses asuhan gizi terstandar bila skrining menunjukan pasien beresiko menengah dan tinggi malnutrisi yang dilihat dari hasil skrining lanjut. Catatan a. 0 : beresiko rendah; ulangi skrining setiap 7 hari . b. 1: resiko menengah ; monitoring asupan selama 3 hari. Jika tidak ada peningkatan, lanjutkan pengkajian dan ulangi skrining setiap 7 hari. >2: beresiko tinggi ; bekerjasama dengan ti m dukungan gizi atau panitia dan asuhan nutrisi. Upayakan peningkatan asupan gizi dan memberikan makanan sesuai dengan daya terima. Monitoring asupan maknan setiap hari.ulangi skrining setiap 7 hari



1. Unit rawat inap 2. Unit gawat darurat 3. Unit gizi



ASUHAN PASIEN



RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



NO DOKUMEN SPO/AP/003



TANGGAL TERBIT



NO REVISI 00



HALAMAN 1/1



Ditetapkan : Direktur RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



SPO Dr. Bertha Octarina, Sp.OG



PENGERTIAN TUJUAN



Suatu kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit perawatan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif 1. Meningkatkan kesehatan pasien



KEBIJAKAN



PROSEDUR



INSTALASI TERKAIT



2. Pasien rawat mendapat konsultasi mengenai makamnan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang di derita SK direktur RSIA Karunia Indah MedikaNomor::/SKDIR/RSIA-DS/XII/ tentangdiskrining resiko nutrisional. 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat akan adanya pasien baru atau pasien lama yang perlu penanganan diet atau secara aktif ahli gizi datang ke ruangan dan momen skrining pasien yang perlu diit. 2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi 3. Membaca rekam medik pasien 4. Mencari ketrangan yang terkait melalui perawat 5. Mendatangi pasien untuk melihat kondisi nya dan melakkan pengukuran athropometri yang meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB) 6. Melakukan anamnesa gizi pada pasien, bila pasien tidak bisa berkomunikasi maka informasi yang dibutuhkan bisa digali dari keluarga pasien 7. Menentukan status gizi berdasarkan data athorpometri dan data biokimia 8. Memberikan konsultasi gizi kepada pasien mengenai pengaturan makan bagi pasien dengan penyakit tertentu



1. Pasien 2. Ahli gizi



MONITORING TERAPI NUTRISI



RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



NODOKUMEN SPO/AP/004



TANGGAL TERBIT



NO REVISI SPO/AP/005



HALAMAN 1/1



Ditetapkan : Direktur RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



SPO Dr. Bertha Octarina, Sp.OG



PENGERTIAN TUJUAN



Monitor terapi gizi adalah kegiatan memantau terapi gizi yang sudah diberikan kepada pasien Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Untuk mengetahui respon pasien terhadap terapi gizi yangdiberikan



KEBIJAKAN



Untuk melakukan evaluasi pencapaian terapi gizi SK direktur RSIA Karunia Indah MedikaNomor::/SKDIR/RSIA-DS/XII/ tentangdiskrining resiko nutrisional. 1. Ahli gizi melakukan monitoring atau kunjungan ulang kepada pasien yang mendapat terapi gizi untuk mendapatkan data respon pasien terhadap terapi gizi antara lain: a. Asupan total energy, presentase asupan karbohidrat, protein, lemak dari total energy dan asupan zat gizi terkait diagnosis gizi pasien. b. Riwayat diet dan perubahan BB/ status gizi c. Biokimia : kadar gula darah, ureum, lipida darah, elektrolit,



PROSEDUR



Hb dan lain-lain d. Perilaku pasien yang terkait diagnosis gizi e. Kepatuhan terhadap anjuran gizi 2. Ahli gizi mencatat respon pasien pada catatan perkembangan pasien terintegrasi. 3. Apabila respon pasien terhadap terapi gizi belum mencapai target yang diharapkan, ahli gizi melakukan pengkajian ulang dan revisi asuhan gizi.



INSTALASI TERKAIT



Instalasi Rawat Inap



PEMBERIAN TERAPI NUTRISI



RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



NODOKUMEN SPO/AP/006



TANGGAL TERBIT



NO REVISI 00



HALAMAN 1/1



Ditetapkan : Direktur RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



SPO



PENGERTIAN TUJUAN



Dr. Bertha Octarina, Sp.OG Merupakan sarana dalam upaya pemenuhan zat gizi pasien Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat inap 2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai



makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk KEBIJAKAN



penyakit yang diderita SK direktur RSIA Karunia Indah MedikaNomor::/SKDIR/RSIA-DS/XII/ tentangdiskrining resiko nutrisional. 1. Ahli gizi menerima laporan dari perawat akan adanya pasien baru atau pasien lama yang perlu penanganan diit atau secara aktif ahli gizi datang ke ruangan dan menskrining pasien yang perlu diit 2. Mempersiapkan alat tulis dan lembar asuhan gizi 3. Membaca rekam medik pasien 4. Mencari keterangan yang terkait melalui perawat 5. Mendatangi



pasien



untuk



melihat



kondisinya



dan



melakukan pengukuran antropometri yang meliputi berat PROSEDUR



badan (BB), tinggi badan (TB), lingkar lengan (LLA), panjang ulna (PU) 6. Melakukan anamnesa gizi pada pasien, bila pasien tidak bisa berkomunikasi maka informasi yang dibutuhkan bisa digali dari keluarga pasien 7. Menentukan status gizi berdasarkan data anthropometri dan data biokimia Memberikan konsultasi gizi kepada pasien mengenai pengaturan makan bagi pasien dengan penyakit tertentu



INSTALASI TERKAIT



Instalasi giziInstalasi Rawat Inap



PERENCANAAN TERAPI NUTRISI



RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



NODOKUMEN SPO/AP/007



TANGGAL TERBIT



NO REVISI 00



HALAMAN 1/1



Ditetapkan : Direktur RSIA KARUNIA INDAH MEDIKA



SPO



PENGERTIAN TUJUAN



Dr. Bertha Octarina, Sp.OG Suatu kegiatan pelayanan gizi RS untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif.



Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Meningkatklan kesehatan pasien rawat inap 2. Pasien rawat inap mendapatkan konsultasi mengenai



makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita KEBIJAKAN



PROSEDUR



INSTALASI TERKAIT



SK direktur RSIA Karunia Indah MedikaNomor::/SKDIR/RSIA-DS/XII/ tentangdiskrining resiko nutrisional. 1. Perencanaan terapi nutrisi dimulai dengan menetapkan prioritas diagnosa gizi berdasarkan derajat kegawatan masalah, keamanan dan kebutuhan pasien 2. Kemudian memilih tindakan yang berdampak pada masalah berdasarkan penyebabnya 3. Tindakan tersebut harus sesuai dengan keinginan/persepsi pasien dan kepentingan penyembuhannnya 4. Kemudian menentukan preskripsi diet secara singkat yang menggambarkan rekomendasi mengenai nutrisi Menyesuaikan strategi terapi nutrisi bila dibutuhkan sesuai dengan respon pasien



Ahli gizi