4 0 156 KB
SOP INJEKSI INTRAVENA No.Dokmen : No. Revisi : Tgl.Terbit : Halaman :
SOP UPTD Puskesmas
drg. Dwi Krisnawati
Simbarwaringin
1. 1. Pengertian
NIP. 19740126 200502 2002 Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan jarum spuit. Pemberian obat secara intravena merupakan pemberian obat yang sangat berbahaya, obat tersebut bereaksi dengan cepat
2. 2. Tujuan
karena obat masuk kedalam sirkulasi klien secara langsung. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan pemberian injeksi
1. 3. Kebijakan
intravena. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Simbarwaringin No.
1. 4. Referensi
Referatkasus.blogspot.co.id
5. Prosedur
6. Langkah-langkah
Alat :
I.
Buku catatan pemberian obat dan order dari dokter
Spuit 3-5 cc, jarum yang digunakan biasanya no.23
Alcohol swabs/pads
Kasa steril bila diperlukan
Baki obat
Baki spuit
Obat yang akan dipergunakan
Bengkok
Plester
Sarung tangan
Pembendung vena (Torniquet)
Perlak pengalas
Tahap Pre Interaksi 1. Lakukan eksplorasi kemampuan diri 2. Cuci tangan
II.
Tahap Orientasi 1. Cek order Dokter 2. Melakukan identifikasi pasien 3. Perawat memberi salam 4. Jelaskan kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan 5. Melakukan kontrak waktu tindakan pada klien 6. Jaga privasi klien
III. Tahap Kerja 1. Obat disiapkan dengan benar 2. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan
3. Pilih area penusukan
Pada lengan : vena badalika dan vena sefalika
Pada tungkai : vena saphenous
Pada leher : vena jugularis
Pada kepala : vena frontalis atau vena temporalis
4. Pasang perlak pengalas 5. Bebaskan lengan klien dari baju 6. Letakkan pembendung / tourniquet 7. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbs atau cidera dan nyeri berlebih. 8. Pakai sarung tangan 9. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan alcohol swabs, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5cm. tunggu sampai kering 10.Pegang alkohol swabs dengan tangan non dominan 11.Buka tutup jarum, tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan.
12.
Sejajarkan spuit dengan vena yang akan ditusuk, pegang jarum pada
posisi 30o 13.Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tusukkan kedalam vena 14.Lakukan aspirasi dengan tangan non-dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger 15.Observasi adanya darah pada spuit 16.Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukkan obat perlahan-lahan 17.Keluarkan jarung dengan sudut yang sama saat dimasukkan, sambil melakukan penahanan dengan menggunakan alcohol swabs pada area penusukan
18.
Tutup area penusukan suntik dengan kasa steril yang diberi povidon
iodin, plester 19.Kembalikan posisi klien 20.Buang ajrum kedalam tempat pembuangan benda tajam, sampah lain ke tempat pembuangan sampah medis. IV. Tahap Terminasi 1. Evaluasi kegiatan 2. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik 3. Cuci tangan V.
Dokumentasikan : nama obat, waktu pemberian, dosis, rute dan reaksi klien dicatatan keperawatan
7. Diagram Alir (jika dibutuhkan) 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Mencocokan Rekam Medik klien sesuai identitas klien meliputi nama, tanggal lahir, KK, alamat, nomor RM, nomor JKN/NIK, nomor HP 2. Mendokumentasikan seluruh pemeriksaan dan penatalaksanaan klien pada Rekam
Medik secara lengkap dan benar 3. Memberikan pelayanan dengan baik dan sopan 9. Unit Terkait
1. Pendaftaran 2. IGD 3. Ruang rawat jalan umum 4. Laboratorium 5. Unit farmasi
10. Dokumen Terkait
1. Status pasien / rekam medik 2. Register rawat jalan umum 3. Buku catatan keperawatan
11. Rekam Historis perubahan
No.
Yang diubah
Isi perubahan
Tgl mulai diberlakukan