SOP Kusta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN KUSTA



SOP



No. Dokumen No. Revisi



: :



Tgl. Terbit Halaman



: :



UPTD Puskesmas Silverina K, SKM, M.MKes NIP. 19670701 199102 2 001



Demangan Kota Madiun 1. Pengertian



Pemeriksaan kusta adalah pemeriksaan bakterioskopik dibuat dari kerokan jaringan kulit di beberapa tempat, diperiksa di bawah mikroskop untuk



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5.



Alat dan bahan



melihat adanya bakteri M. Lepra. Sebagai acuan petugas untuk melakukan pemeriksaan kusta Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 1991 1. Pengambilan Spesimen Alat : a. Skalpel / pisan kecil / lanset stal b. Kapas alkohol c. Obyek glass bersih, tidak berlemak dan tidak tergores d. Lampu spiritus e. Pensil kaca f. Forsep Bahan : Kerokan kulit 2. Pembuatan sediaan Alat : a. Forsep b. Lampuspiritus c. Rak pewarnaan d. Rak pengering e. Reagen Metode Ziehl Neelsen ( Larutan Carbol Fuchsin, Larutan Asam Alkohol, Larutan Methylen Blue ) 3. Pemeriksaan Alat : Mikroskop Minyak immersi Xylol Bahan :



6.



Langkah langkah



Sediaan yang telah dicat A. PENGAMBILAN SPESIMEN 1 . Lokasi Pengambilan Spesimen



Beberapa ketentuan lokasi pengambilan spesirnen : a. Sediaan diambil dari kelainan kulit yang paling aktif b. Kulit muka sebaiknya dihindarkan karena alasan kosmetik kecuali tidak ditemukan kelainan kulit ditempat lain. c. Tempat - tempat yang sering diambil sediaan apus jaringan untuk pemeriksaan Mycobacterium Leprae adalah : 1. Cuping telinga 2. Lengan 3. Punggung 4. Bokong 5. Paha d. Jumlah pengambilan sediaan apus jaringan kulit harus minimum dilaksanakan di 3 tempat yaitu : l. Cuping telinga kiri 2. Cuping telinga kanan 3. Bercak yang paling aktif 2. Cara Pengambilan a.



Kaca obyek diberi nama, nomor pasien dan tanggal dengan pensil kaca



b.



Permukaan kulit yang akan diambil dibersihkan dengan kapas alkohol 70%



c.



Jepitlah kulit pada bagian tersebut dengan forsep atau dengan jari tangan untuk menghentikan aliran darah ke bagian tersebut



d.



Dengan pisau steril (dicelup dahulu dalam spiritus lalu dilewatkan diatas nyala api) kulit disayat sedikit sepanjang i 5 mm, dalamnya 2 mm agar mencapai dermis. Bila terjadi perdarahan bersihkan dengan kapas



e. Kemklah tepi dan dasar sayatan secukupnya dengan menggunakan punggung mata pisau sampai didapat semacam bubur jaringan dari epidermis dan dermls, kemudian kumpulkan dengan skalpel pada obyek glass. B. PEMBUATAN SEDIAAN a. Letakkan bahan yang telah diambil pada obyek glass, kemudian ratakan sehingga membenmk lingkaran dengan garis tengah ± l cm. b. Ken'ngkan diudara c. Fiksasi dengan cara melakukan dengan cepat diatas nyala api sebanyak 2 - 3 kali (selama 3 - 5 detik).



d. Sediaan diletakkan diatas rak pewarnaan dan siap diwarnai C. PEWARNAAN ZlEHL NEELSEN a. b. c. d.



Tuang larutan carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan Panaskan sampai menguap, jangan sampai mendidih Diamkan 10 ~ 20 menit Cuci dengan air mengalir e. Tuangkan Asam Alkohol 3% sampai warna merah dari Fuchsin hilang f. Cuci dengan air mengalir g. Tuang larutan Methylen Blue 0,1% dan diamkan 1 - 3 menit h. Cuci dengan air mengalir dan keringkan di udara. D. PENGIRIMAN SEDIAAN Bila diperlukan pemeriksaan uji silang (cross check) atau bila fasilitas laboratorium kurang dan lain - lain maka sediaan perlu dikirim ke laboratorium lain. Cara Pengiriman : 1. Setelah sediaan diñksasi, bungkus dengan kertas tik tipis yangdibagi



2



menurut



panjangnya.



Tiap



potong



dapat



dipakai



untuk



membungkus 15 sampai 20 sediaan 2. Bungkus lagi dengan kemas karton bergelomng menurut lebarnya dan ikat 2 kali 3. Bungkus lagi



dengan



kertas



karton



bergelombang



menurut



anjangnya dan ikat 1 kali 4. Ikat lagi dengan kertas karton bergelomng menurut lebarnya dan ikat 2 kali 5. Ikat lagi dengan kertas sampul dan ikat 3 kali. E. CARA PEMERIKSAAN a. Sediaan yang sudah diwarnai dan sudah kering diperiksa di bawah mikroskop b. Teteskan 1 tetes minyak imersi diatas sediaan dan periksalah dengan pembesaran obyektif 100x dan okuler 10x. c. Can'lali kuman tahan asam yang berwarna merah, berbentuk batang dengan latar belakang berwarna biru. Bentuknya mirip dengan Alycobacrerium mberculosa berbentuk batang tetapi kadang - kadang tampak seperti titik - titik. BTA tersebut dapat tampak sendiri ~ sendiri, berkelompok atau membentuk pulau d. Dalam mencari kuman digunakan cara zig- mg. F. CARA PELAPORAN HASIL Negatip : tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang 1+



: ditemukan 1 v 10 BTA dalam 100 lapang pandang



2+



: ditemukan 1 - 10 BTA dalam 10 lapang pandang



3+



: ditemukan 1 - l0 BTA dalamram- rata 1 lapang pandang



4+



: ditemukan 10 A100 BTA dalam rata-rata 1 lapang



5+



pandang



: ditemukan 100 ~ 1000 BTA dalam rata - rata 1 lapang



pandang 6+



: ditemukan lebih dari 1000 BTA dalam rata - rata 1 lapang



pandang 7.



Diagram alir Pengambilan spesimen



Pembuatan sediaan



Pemeriksaan sediaan



Pewarnaan sediaan



Pencatatan hasil



Interprestasi hasil 8. 9.



Unit terkait



1. Laboratorium



Dokumen



2. BP Umum 1. Buku Register Laboratorium



terkait



2. Blangko Hasil Pemeriksaan Laboratorium 3. Sikda e-link



10. Rekaman historis perubahan



No



Yang dirubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan